Sepertinya kedua panglima ini cukup cerdik, memadukan serangan silih berganti, keduanya kini terlihat mampu mendesak Bintang. Terkadang keduanya menyerang bersamaan dengan mengarahkan serangan kearah kepala dan kedua kaki Bintang. Hal ini membuat jurus kelana pemabuk tidak bisa dipergunakan secara maksimal.
Bintang menyadari kalau kedua panglima yang menjadi lawannya tidak bisa dipandang remeh, terbukti sekarang kedua panglima berhasil mendesak Bintang, rupanya kedua panglima ini mengetahui kelemahan jurus kelana pemabuk yang Bintang pergunakan, hal ini dari hasil pengamatan keduanya, dan kini keduanya menyerang secara berpadu, serangan yang diarahkan kebagian kepala dan kedua kaki Bintang.
Cringgg!!
Pedang Bintang Angkasapun tercabut dari warangkanya, dan ;
Trangg ! Trangg ! Trangg ! Trangg !
Dengan Pedang Bintang Angkasanya kini Bintang bisa mengimbangi serangan kedua panglima tersebut.
Trangg ! Trangg !
ISTANA TIMUR kembali dibuat geger dengan peristiwa yang terjadi di Paviliun milik Pangeran Khalil Sultan, bukan saja Pangeran Khalil Sultan yang sangat geram dengan hal ini, tapi Sultan Timurpun sangat marah mengetahuinya, ini benar-benar merusak wibawa kerajaan timur. Bagaimana mungkin 1000 pasukannya ditambah 2 orang panglima andalannya, bisa dikalahkan oleh seorang laki-laki. Makanya secara mendadak Sultan Timur mengadakan rapat pertemuan dengan seluruh panglima, komandan dan para pejabat istananya.Sementara itu Pangeran Khalil Sultan sendiri terlihat lebih banyak diam karena dengan dibebaskannya Putri Sheeva, ini berarti Ryuki telah tewas ditangan pendekar itu. Inilah yang menjadi pemikiran Pangeran Khalil Sultan.“Ini benar-benar memalukan!” ucap Sultan Timur dengan keras membentak, seisi ruangan tersebut menjadi diam mendengar kemarahan Sultan Timur.“Bagaimana menurut pendapatmu penasehat?!” tanya Sultan Timur ke
Walaupun hari masih siang, tapi cuaca mendung membuat keadaan yang tengah diguyur hujan lebat itu menjadi gelap.Sebuah nyala api terlihat didalam sebuah lumbung yang tadi menjadi tempat persinggahan Bintang dan Sheeva. Didalamnya memang tampak Bintang dan Sheeva yang duduk didekat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka. Sementara Bintang tampak sibuk mempersiapkan makan untuk mereka. Sheeva hanya memperhatikan saja apa yang dilakukan oleh Bintang dengan tatapan penuh arti.Tak lama, harum daging bakar tercium dari dalam lumbung.“Ini Sheeva!” ucap Bintang memberikan daging bakar buatannya. Sheeva menerimanya tanpa senyum. Dan suasana dingin diantara keduanya begitu terasa, tak ada yang bicara selama keduanya menikmati daging bakar tersebut.Sesekali terlihat Sheeva melirik kearah Bintang yang terlihat tak perduli dengannya, tatapan Sheeva mengandung arti yang sangat dalam.Sementara diluar badai hujan terus terjadi. Udara terasa s
Sepasang muda mudi tampak berjalan menyusuri jalan setapak ditepian sebuah hutan. Melihat sosok keduanya, mereka adalah sepasang pendekar, sama-sama mengenakan pakaian pendekar dengan rambut ekor kuda, dua-duanya menggunakan pedang sebagai senjata mereka, dan pedang keduanyapun sama-sama tersampir dipunggung mereka. Wajah keduanya agak sulit untuk dikenali karena keduanya memakai caping bertirai.Langkah keduanya tampak berhenti dipersimpangan jalan. Dimana dipersimpangan itu tampak ramai oleh orang-orang yang berlalu lalang. Tapi perhatian keduanya tampak tertarik pada kerumunan orang yang tampak berkumpul disatu tempat. Untuk memenuhi rasa penasarannya, mereka berduapun segera ikut mendekat.Kerumunan ramai orang itu rupanya tengah melihat pengumuman sebuah kertas yang berisi informasi buronan. Sebuah wajah tampak terlukis dikertas itu dan sayembara penangkapan buronan itu bernilai sangat fantastis, yaitu 1.000 kepeng uang emas, ditambah tanah 10 H dan juga rumah dan
Sebuah kamar yang cukup besar, dimana di dalamnya terdapat kamar mandi sendiri. Harum semerbak tercium disetiap sudut kamar tersebut. Diatas pembaringan tampak terbaring sepasang muda mudi yang sejak tadi hanya saling pandang dengan senyum mengembang diwajah. Yang satu adalah sosok lelaki muda tampan dan di sisinya terbaring gadis berwajah manis, cantik jelita. Matanya yang indah dan bening menatap sosok lelaki muda yang ada dihadapannya dengan penuh rasa cinta, sementara jemarinya yang halus membelai lembut tangan lelaki muda yang sedang memeluknya. Kulitnya terlalu putih, halus dan mulus. Mereka berdua adalah Bintang dan Sheeva yang sekarang telah resmi menjadi istri Bintang.Malam ini adalah malam pertama mereka sah untuk seranjang. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir dipergoki orang, tidak ada lagi rasa terburu-buru, dan juga tidak ada lagi rasa berdosa.Suasana yang romantis itu sungguh membangkitkan nafsu. Bintang peluk Sheeva, dikecup keningnya.Dari ke
Keesokan malam!Tooottttttt!! Tooottttttt!! Tooottttttt!!Sebuah suara terdengar keras disepanjang pantai, rupanya berasal dari sebuah kapal yang berada ditepian pantai. Suara ini langsung mengejutkan semua prajurit yang ada ditempat itu, kapal-kapal prajurit yang bersiap siaga dilepas pantai langsung menyalakan lampu-lampu mereka hingga keadaan dipantai tersebut langsung terang benderang.Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Terjadi beberapa ledakan dari beberapa buah kapal prajurit yang langsung membuat prajurit-prajurit yang ada diatasnya melompat kedalam air.Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Keadaan benar-benar kacau, para prajurit yang berada dipantai langsung memandang kearah laut, dimana terlihat sebuah kapal yang tengah dikepung oleh belasan kapal prajurit. Diatasnya tampak berdiri sepasang muda mudi yang tak lain adalah Bintang dan Sheeva yang kepergok berusaha berlayar meninggalkan pantai. Bintang sudah menghancurkan bebe
Bintang sendiri tampak memperhatikan keadaan sekitarnya, dari kejauhan terlihat barisan para prajurit membelah. Dua orang lelaki berperawakan gagah terlihat menuju kearah Bintang dengan menggunakan kuda. Disepanjang kedua lelaki ini melewati barisan ribuan prajurit, tampak para prajurit langsung memberikan tanda hormatnya. Sosok keduanya terlihat begitu gagah dan penuh wibawa. Bintang meyakini kalau kedua orang yang baru saja muncul ini bukanlah orang sembarangan.Tak lama keduanya tiba dihadapan Bintang dan menatap sosok Bintang dengan tatapan tajam.Yang satu adalah sosok seorang laki-laki bertubuh besar dan berperawakan sedikit sangar tapi penuh wibawa, mengenakan pakaian serba hitam dengan wajah yang dipenuhi oleh jambang dan kumisnya disekujur wajahnya, dikepalanya tampak sorban yang juga berwarna hitam tersampir.Sedangkan sosok yang satu lagi berwajah tampan penuh wibawa, bertubuh besar dan penuh otot, mengenakan pakaian bangsawan seorang militer besar, w
Serangan Jenderal Sulaiman berkelebat kearah Bintang dengan sangat dahsyat luar biasa. Hal ini jelas terlihat dari serangan yang dahsyat luar biasa yang mengiringi serangan Jenderal Sulaiman.Entah apa yang terjadi pada Bintang yang terlihat hanya menyilangkan kedua tangannya didepan tubuhnya, Bintang rupanya ingin menguji kekuatan Kemegahan Kuil Suci Persia Jendral Sulaiman, tinju Jendral Sulaiman tiba-tiba saja menjelma menjadi bayangan yang membesar hingga ;Daagghhh!!Serangan dahsyat Jenderal Sulaimanpun berhasil menghantamnya dengan telak, hingga membuat sosok Bintang terseret dengan hebat kebelakang. Begitu dahsyatnya serangan yang dilancarkan oleh Jenderal Sulaiman, membuat tubuh Bintang berasap. Cukup jauh sosok Bintang terseret kebelakang, hingga saat Bintang menghentakkan salah satu kakinya kebelakang, baru tubuhnya berhenti terseret.Di tempatnya Jenderal Sulaiman cukup terkejut melihat lawannya berhasil menahan serangan dahsyatnya.
“Ini berbahaya. bisa-bisa tsunami melanda tempat ini!” ucap Jendral Qassem lagi menyadari dampak bencana yang akan terjadi, maka Jendral Qassem dengan cepat mengangkat tangan kanannya kelangit, kedua mata Jendral Qassem terpejam dan terlihat mulut berkomat kamit membaca sesuatu, dan ;Deebbbb!!Tiba-tiba saja Jendral Qassem menghantamkan telapak tangan kanannya yang tadi terangkat keatas kebawah, menghantam pasir yang ada dibawahnya. Secara perlahan getaran yang terjadi mulai berhenti, air laut yang semula surutpun mulai naik kedarat lagi.Entah apa kesaktian yang dimiliki oleh Jendral Qassem sehingga bisa menghentikan semua itu. Selanjutnya Jendral Qassem kembali bangkit berdiri dan melihat kearah ledakan dahsyat tadi terjadi. Lalu menatap kearah prajurit yang rata-rata pucat pasi atas apa yang terjadi.“cepat tinggalkan tempat ini sejauh mungkin!” perintah Jendral Qassem lagi kepada para prajurit, sehingga tanpa diperintah 2x, ri