Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 421 - Bab 430

2578 Bab

115. Bagian 9

Glekkk!!Ketua Bajak Laut Tengkorak Hitam tampak harus meneguk ludahnya sendiri saat melihat belasan anak buahnya tersungkur hanya dalam satu gebrakan saja oleh lawannya.“Kalian sudah kalah. sesuai kesepakatan, segera tinggalkan kapal ini!” ucap Bintang dengan dinginnya.“Kesepakatan dibuat hanya untuk dilanggar. itulah kode etik bajak laut!” ucap Ketua Bajak Laut Tengkorak Hitam lagi tersenyum sinis. Lalu tiba-tiba saja tangan kiri Ketua Bajak Laut Tengkorak Hitam terangkat, dan mengarahkan senjata laras pendek ditangannya kearah Bintang. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang, termasuk Sheeva.“Kakak.” ucap Sheeva langsung mendekat dan menempel dipunggung Bintang.“Tenanglah Sheeva” ucap Bintang menenangkan Sheeva.“Apa kehebatanmu bisa menandingi senjata apiku ini!” ucap Ketua Bajak Laut Tengkorak Hitam lagi membanggakan senjata laras pendek ditangannya.“Kau ak
Baca selengkapnya

115. Bagian 10

Secepatnya kapal Bajak Laut Tengkorak Hitam langsung berlayar menjauh dari kapal dagang tempat Bintang berada. Diatas kapal Bintang, kapten kapal beserta awak kapal juga termasuk Sheeva tampak masih memandang tak percaya kearah Bintang.“Kapten. kita bisa melanjutkan perjalanan kita sekarang!” ucap Bintang tersenyum kearah kapten kapal yang masih termangu ditempatnya.“Baa..ba.baik tuan!” ucap kapten kapal dengan gugup.“Sheeva, ayo kita pergi dari sini!” ucap Bintang seraya berbalik dan menarik tangan Sheeva. Sheeva bagaikan sapi yang dicocok hidungnya hanya berjalan mengikuti Bintang dengan tetap memandang kearah Bintang dengan tatapan kagum.“S..si..siapa dia kapten?” tanya salah seorang awak kapal setelah bayangan Bintang dan Sheeva menghilang dari balik pintu kapal.“Entahlah aku juga tidak tau.” sahut kapten kapal“Apa dia benar-benar seorang manusia?” tanya awak k
Baca selengkapnya

115. Bagian 11

Sore itu, kapal dagang yang ditumpangi Bintang dan Sheeva merapat di Alexandria.Alexandria, sebuah nama yang cantik. Sesuai namanya, kota di pesisir utara Mesir ini memang sangat cantik. Disebut Iskandariyah oleh orang Mesir, kota ini berhadapan langsung dengan birunya Laut Mediterania. Bibir pantainya dihiasi hamparan pasir putih kekuningan, khas padang pasir Timur Tengah, berbaur dengan bebatuan yang menonjol di sana-sini. Dari sisi usia, Alexandria tergolong kota tua. Ia dibangun oleh Alexander the Great (Alexander Agung), penguasa Kekaisaran Makedonia, sebuah negeri di timur laut Yunani. Pada masa jayanya, Alexander berhasil memimpin ke kaisaran terbesar pada masa sejarah kuno, yang membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya. Ketika menaklukkan Mesir, ia membangun Alexandria dan menjadikannya sebagai ibu kota kekaisaran. Sejarah mencatat, Alexander the Great membangun kota ini pada 332 SM dengan mendatangkan sejumlah arsitek dari Yunani. Tak heran, &lsqu
Baca selengkapnya

115. Bagian 12

 “Tidak. jangan lakukan itu Sheeva.” ucap Bintang lagi hingga membuat Sheeva mengangkat wajahnya menatap kearah Bintang.“Kenapa kak?”“Kakak sudah memiliki beberapa orang istri Sheeva” ucap Bintang lagi hingga membuat Sheeva terdiam.“Sheeva pantas mendapatkan calon suami yang jauh lebih baik dari kakak.” sambung Bintang lagi tersenyum.Tiba-tiba saja Bintang bangkit berdiri, Sheeva yang terdiam termangu kembali menatap kearah Bintang.“Kakak mau kemana? kita tidak jadi latihan?”“Aku akan berjalan-jalan dulu sebentar keluar untuk melihat-lihat.. Sheeva istirahat dan tidur saja ya” ucap Bintang tersenyum, lalu beranjak pergi meninggalkan Sheeva yang masih terduduk termangu.Alexandria memang sangat indah dimalam hari, hal inilah yang membuat Bintang mengagumi keindahan kotanya. Biarpun malam sudah mulai larut, tapi kota masih ramai dengan orang yang beraktif
Baca selengkapnya

115. Bagian 13

Malam semakin larut.Tunggg!! Tunggg!!Peronda malam di kota Alexandria terdengar membunyikan suara gong sebanyak 2x yang menandakan dalam beberapa jam kedepan matahari akan segera terbit. Malam yang semakin larut, rupanya tak begitu dirasakan oleh sepasang muda mudi yang tengah dimabuk asmara. Bintang dan Sheeva.Di kamarnya, Sheeva tampak dengan manja merebahkan kepalanya dipangkuan Bintang. Bintang sendiri tampak menyandarkan dirinya didinding ranjang. Keduanya tampak begitu mesra dengan sesekali berciuman dan saling melumat bibir dengan mesranya. Terlihat jelas kebahagiaan diwajah Sheeva sehingga Sheeva menolak tidur malam ini. Sheeva tak ingin melewatkan kesempatan yang begitu sangat membahagiakan malam ini terlewat begitu saja dengan memilih untuk tidur. Sheeva lebih memilih untuk menikmati kebersamaannya dengan Bintang.Bintang sendiri dengan sabar melayani kemanjaan Sheeva kepada dirinya. Bintang memaklumi kalau ini adalah untuk pertama kalinya Sh
Baca selengkapnya

115. Bagian 14

Pagi datang, Bintang dan Sheevapun melanjutkan perjalanan mereka untuk menuju Qairo, pusat kotaraja Mesir. Dengan menggunakan 2 ekor kuda yang mereka beli di Alexandria, keduanya memacu kudanya dengan cepat. Perjalanan Alexandria menuju Qairo cukup jauh, bisa memakan waktu 4-5 hari perjalanan bila menggunakan kuda. Bila waktunya beristirahat, keduanya beristirahat dimanapun mereka berada. Disepanjang perjalanan, Sheeva terlihat sangat bahagia dengan senyum sumringah dibalik cadar yang dikenakannya.Siang itu, Bintang dan Sheeva melintasi padang gurun pasir yang cukup gersang dan tandus, untunglah Bintang sudah mempersiapkan kuda mereka dengan segala perbekalannya dan yang lebih menguntungkan lagi, hari itu matahari tidak bersinar dengan terik, cuaca mendung, tapi masih cukup jauh untuk mendatangkan hujan.“Berhenti Sheeva!” ucap Bintang tiba-tiba seraya merentangkan tangannya kesamping. Sheeva yang berkuda disebelah Bintang segera menghentikan lari kudanya.
Baca selengkapnya

115. Bagian 15

“Kau akan mati dalam satu seranganku!” ucap komandan kanan lagi seraya berjalan kearah Bintang. Ditempatnya tiba-tiba saja wajah Bintang berubah, Bintang tiba-tiba saja tidak bisa menggerakkan tubuhnya dan ;“Kau telah terkena Kagemane no Jutsuku” ucap komandan kanan lagi hingga membuat Bintang langsung memandang kebawah, Bintang baru menyadari kalau saat ini bayangan komandan kanan telah memanjang dari sosok komandan kanan dan menyentuh kedua kaki Bintang.Bintang lebih terkejut lagi saat tiba-tiba saja tangan kirinya terangkat dengan sendirinya dan saat Bintang memandang kearah komandan kanan, terlihat tangan kiri komandan kanan juga terangkat. Dan Bintang segera menyadari kalau dirinya kini telah terikat oleh bayangan komandan kanan dan akan mengikuti semua gerakan komandan kanan.“Tak ada orang yang bisa selamat dari jurus pengikat bayanganku ini!” ucap komandan kanan lagi tersenyum sinis kearah Bintang.Ko
Baca selengkapnya

115. Bagian 16

Dengan tatapan tak percaya, komandan kanan terlihat menatap kearah pedang ditangan Bintang. Sebilah pedang dengan desain yang sangat unik, pedang berwarna hitam dari ujung pedang hingga sampai ke gagang pedang, bintik-bintik putih dan keemasan tampak disepanjang hulu pedang, tapi bila diperhatikan dengan seksama, warna hitam pada pedang ternyata adalah sebuah sebuah gambar ruang angkasa, sedangkan bintik-bintik putih dan keemasan yang ada disepanjang hulu pedang adalah bintang-bintang yang bertaburan. Bagaimana mungkin sebilah pedang dibuat dengan desain gambar seperti itu disepanjang hulu pedangnya. Tentu pembuat pedang ini sangatlah ahli.“Pedang ditangannya bukan pedang biasa” batin komandan kanan lagi.Komandan kanan kembali melakukan segel tangan, dan ;“Kage Nui no Jutsu!”Wuuuttt!! Wuuuttt!! Wuuuttt!! Wuuuttt!!Tiba-tiba saja dari dalam tanah tempat Bintang berdiri muncul sulur-sulur bayangan yang langsung me
Baca selengkapnya

115. Bagian 17

Komandan kanan tiba-tiba saja melompat menjauh dari Bintang, selagi melompat, terlihat komandan kanan melakukan segel tangan dan kemudian menggigit ibu jarinya sehingga mengeluarkan darah lalu darah tersebut diusapkannya ketelapak tangan, dan ;“Kociyose no jutsu!” Terdengar suara keras komandan kanan seraya memukulkan kedua telapak tangannya ke pasir dibawahnya.Blleeppp!!Wuussshhh!!Sebuah asap tebal langsung menutupi tempat itu dan begitu asap tebal itu menghilang, terlihat kini dihadapan Bintang sudah muncul sesosok hewan melata yang ukurannya sangat besar sekali. Sosok Ular batu pasir raksasa. Begitu besarnya sehingga sosok Bintang cukup kecil berada dibawah.Huuupp!!Komandan kanan terlihat langsung melompat naik keatas kepala ular batu pasir raksasa tersebut.“Bunuh dia onyx!” perintah komandan kanan kepada ular batu pasir raksasanya.Wwweerrrrr!!Tanpa banyak bicara, si ular batu
Baca selengkapnya

115. Bagian 18

“Khhhhaaaaa!” Komandan kanan berteriak dengan keras seiring dengan masuknya bayangan hitam tersebut ke sosok komandan kanan dari kepala komandan kanan lalu membungkus sekujur tubuh komandan kanan.Sosok komandan kanan tiba-tiba saja berubah menjadi sosok mahluk dengan wujud hitam dengan rambut panjang dan sekujur tubuh komandan kanan tampak diliputi oleh kilatan-kilatan petir berwarna hijau terang. Ini ilmu puncak tertinggi yang dimiliki oleh komandan kanan dengan Mangekyô Sharingannya yang memiliki tiga jurus dahsyat, yaitu Amaterasu, Susano’o dan Tsukuyomi. Dan komandan kanan sudah menggunakan salah satu dari ketiga jurus dahsyat tersebut, SUSANO’O yang bisa merubah wujud komandan kanan menjadi mahluk super sakti.Di tempatnya Bintang tidak lagi terkejut melihat sosok komandan kanan yang telah berubah wujud, karena dulu sewaktu menghadapi komandan kiri juga berubah seperti yang terjadi pa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
258
DMCA.com Protection Status