Share

115. Bagian 18

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Khhhhaaaaa!” Komandan kanan berteriak dengan keras seiring dengan masuknya bayangan hitam tersebut ke sosok komandan kanan dari kepala komandan kanan lalu membungkus sekujur tubuh komandan kanan.

Sosok komandan kanan tiba-tiba saja berubah menjadi sosok mahluk dengan wujud hitam dengan rambut panjang dan sekujur tubuh komandan kanan tampak diliputi oleh kilatan-kilatan petir berwarna hijau terang. Ini ilmu puncak tertinggi yang dimiliki oleh komandan kanan dengan Mangekyô Sharingannya yang memiliki tiga jurus dahsyat, yaitu Amaterasu, Susano’o dan Tsukuyomi. Dan komandan kanan sudah menggunakan salah satu dari ketiga jurus dahsyat tersebut, SUSANO’O yang bisa merubah wujud komandan kanan menjadi mahluk super sakti.

Di tempatnya Bintang tidak lagi terkejut melihat sosok komandan kanan yang telah berubah wujud, karena dulu sewaktu menghadapi komandan kiri juga berubah seperti yang terjadi pa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   115. Bagian 19

    Wuuuussshhhh!!Susano’o lebih dulu melepaskan Bijuu dama ditangannya kearah Bintang.“Khhhhaaaa!!!”Bintang tak mau kalah, energi plasma yang terkumpul ditangannya didorong kedepan dengan posisi kedua tangan terbalik, kali ini tapak tangan kanan berputar keatas dan telapak tapak kiri berputar kebawah.Wwwuuusssshhhhh!!Gelombang energi plasma dahsyat terlepas dari dorongan kedua tangan Bintang. Sebuah gelombang energi plasma yang begitu besar memancar keluar dari tangan Bintang. Melesat kedepan dengan sangat cepat. Tapi saat lesatannya semakin kedepan, gelombang cahaya plasma justru terlihat mengerucut mengecil.Deeebbbbbb...!!Bola energi Bijuu dama bertemu dengan gelombang energi plasma. Gelombang energi plasma Bintang yang kecil berbanding terbalik dengan bola energi Bijuu dama yang sangat besar. Susano’o terus mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk mendorong b

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Jutsu Terlarang

    Qairo adalah kotaraja dan kota terbesar di Mesir. Wilayah kotaraja ini adalah yang terbesar di Timur Tengah dan dikaitkan dengan Mesir kuno, karena kompleks piramida Giza yang terkenal dan kota kuno Memphis terletak di wilayah geografisnya. Kairo terletak di utara Mesir, yang dikenal sebagai Mesir Hilir, 165 kilometer selatan Laut Mediterania dan 120 kilometer barat Teluk Suez dan Terusan Suez. Kota ini berada di sepanjang Sungai Nil, ke selatan dari titik di mana sungai tersebut meninggalkan lembah yang terbentang di padang pasir dan bercabang ke daerah Delta Nil yang rendah. Meskipun kota Kairo terbentang jauh dari Sungai Nil ke segala arah, kota Kairo hanya tinggal di tepi timur sungai dan dua pulau di dalamnya dengan luas total 453 kilometer persegi. Sebagai ibukota dan kotaraja dari Dinasti Mamalik, Sultan Mesir, Al-Malik al-Zahir Barquq. Qairo tumbuh sebagai kota metropolitan yang sangat maju, selain menjadi pusat perdagangan, Qairo juga sebagai pusat pengembangan agama islam.

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Bagian 2

    Malam itu, Putri Sheeva tampil begitu angun, manis, cantik dan jelita. Siapapun yang melihatnya pastilah akan terpana. Dan inipula yang terjadi pada orang-orang yang berada di aula istana Sultan Barquq, penguasa mesir. Semua mengagumi, semua terpana, semua takjub melihat kecantikan dan keanggunan Putri Sheeva. Termasuk Sultan Barquq sendiri.“Teryata benar apa yang dikatakan orang-orang, putrimu sungguh cantik jelita sekali Sultan Ahmad Jalair” ucap Sultan Barquq lagi tertawa.“Terima kasih atas pujiannya tuan sultan” ucap Sultan Ahmad Jalair.“Wajahnya sangat berbeda dari gadis negeri timur tengah pada umumnya, apakah istrimu berasal dari negeri diluar timur tengah ini Sultan Ahmad Jalair?” tanya Sultan Barquq.“Itu benar tuan sultan. Istri saya berasal dari Goryeo” jawab Sultan Ahmad Jalair hingga membuat Sultan Barquq mengangguk mengerti.“Dimana istrimu sekarang?”“Istri s

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Bagian 3

    Malam semakin larut, sementara itu dirumah megah yang menjadi tempat kediaman Sultan Ahmad Jalair yang memiliki dua lantai, dari lantai atas kita dapat melihat indahnya kota Qairo dan inipula yang yang dilakukan Bintang saat ini, menikmati keindahan kota Qairo, dari kejauhan Bintang juga dapat melihat istana megah Sultan Barquq.“Rupanya tuan disini” sebuah suara lembut menyadarkan Bintang dari lamunannya, Bintang segera berpaling, dan ;“Tatyana” ucap Bintang tersenyum.“Dimana Bruce, Tatyana?” tanya Bintang lagi karena saat terakhir Bintang meninggalkannya, Bruce sedang bersenda gurau dengan Tatyana.“Bruce sudah tertidur tuan” ucap Tatyana lagi tersenyum.Lalu kedua-duanya tampak menatap keindahan kota Qairo datang puncak rumah tersebut.“Apa tuan tau, kenapa Sultan Ahmad Jalair membawa putri ke istana?” ucap Tatyana tiba-tiba. Bintang yang penasaran segera mengalihkan pandangann

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Bagian 4

    Malam berikutnya, bulan tampak bersinar dengan terang menerangi alam. Keadaan kotaraja Qairopun tampak begitu ramai dengan segala aktifitasnya. Diantara keramaian tersebut terlihat sosok Bruce yang begitu menikmati keramaian dan keindahan kotaraja dari atas pundak Bintang. Bintang memang sengaja mengangkat dan menaikkan sosok Bruce keatas pundaknya agar Bruce lebih dapat menikmati keadaan kotaraja yang begitu sangat indah malam itu.“Indah sekali ya ayah” ucap Bruce takjub melihat keramaian dan keindahan ibukota raja tersebut. Bintang hanya tersenyum bahagia mendengar dan melihat kegembiraan Bruce menikmati semua itu.“Ayah, lihat!” tiba-tiba saja Bruce menunjuk kesuatu arah. Bintang mengikuti arah yang ditunjuk oleh Bruce.Terlihat seorang anak kecil yang seumur Bruce tengah berjalan kebingungan dan menangis melihat kerumunan orang yang begitu banyak. Bintang segera menurunkan Bruce yang ada dipundaknya. Bruce terlihat langsung berlari k

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Bagian 5

    Di suatu tempat diluar kotaraja.Sebuah kereta kuda dengan dikawal oleh 4 orang tampak berhenti disebuah tanah lapang yang ada didalam sebuah hutan. Ke-4 orang yang berada diluar tampak bersiaga berjaga-jaga.Di dalam kereta kuda tersebut, terlihat seorang laki-laki bertubuh gempal gemuk tengah menatap liar sesosok wanita berpakaian serba putih yang tengah tak sadarkan dihadapannya. Wajahnya cantik untuk wanita yang sudah berusia cukup usia.Glek !!Terlihat lelaki gemuk gempal berpakaian bangsawan kerajaan itu meneguk ludahnya berkali-kali menatap sekujur tubuh wanita yang tak sadarkan diri yang ada dihadapannya tersebut. Dengan tangan bergetar, tangannya terulur kearah wajah jelita sang wanita tersebut.“Uggghhh!”Tapi sebelum tangannya menyentuh pipi si wanita, wanita itu tampak mengerang terbangun dari pingsannya, sehingga lelaki gemuk gempal tersebut dengan cepat menarik tangannya kembali kebelakang.Wanita cantik itu

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Bagian 6

    “Berurusan denganku. Berarti kau juga akan berurusan dengan prajurit-prajurit kerajaan. Sultan Barquq pasti akan menangkapmu!” ucap lelaki gemuk gempal itu lagi.“Ha ha ha...! aku ingin tau, apakah reaksi Sultan Barquq melihat pejabat istananya yang cabul sepertimu!” ucap Bintang dengan sinisnya, hingga lagi-lagi wajah lelaki gemuk gempal itu kembali berubah. Kali ini bukan berubah marah, tapi berubah pucat.“Kenapa kau mengangguku dan calon istriku itu ha!” kembali bentak lelaki gemuk gempal itu lagi seraya memandang kearah Sarah. Bintang ikut memalingkan pandangannya kearah Sarah.“Apa benar itu nyonya?!” tanya Bintang lagi kepada Sarah.“Tidak! Itu tidak benar tuan. saya dan tuan Batista tidak ada hubungan apa-apa” ucap Sarah cepat hingga membuat Bintang tersenyum dan kembali menatap kearah lelaki gemuk gempal itu lagi.“Kau dengar sendiri. Dia bukan siapa-siapamu!” ucap Bin

  • Ksatria Pengembara Season 2   116. Bagian 7

    Di dalam pondok ternyata cukup luas, lengkap dengan segala perabotannya, ada ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur dan dua kamar. Sarah mengarahkan Bintang untuk membawa Bruce dan William ke kamar yang satunya. Di dalam kamar itu terdapat sebuah ranjang besar yang masih muat untuk 3 orang tidur diatasnya. Dengan sangat hati-hati Bintang meletakkan sosok Bruce dan William, lalu menyelimuti keduanya. Semua itu menjadi perhatian Sarah yang hanya tersenyum berdiri ditempatnya melihat apa yang dilakukan Bintang.“Nyonya.” ucapan lembut Bintang menyadarkan Sarah dari lamunannya.“Oh.. eh iya, tuan beristirahat saja dulu di sofa itu. Saya akan membuatkan makan malam untuk tuan” ucap Sarah lagi. Bintang hanya mengangguk tersenyum.Bintang menjatuhkan dirinya diatas sofa besar yang ada diruang keluarga tersebut. Sejenak Bintang memperhatikan keadaan disekitarnya, rumah itu tampak begitu rapi dan terawat. Hal ini tentu saja karena ada tang

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status