All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 431 - Chapter 440

2578 Chapters

115. Bagian 19

Wuuuussshhhh!!Susano’o lebih dulu melepaskan Bijuu dama ditangannya kearah Bintang.“Khhhhaaaa!!!”Bintang tak mau kalah, energi plasma yang terkumpul ditangannya didorong kedepan dengan posisi kedua tangan terbalik, kali ini tapak tangan kanan berputar keatas dan telapak tapak kiri berputar kebawah.Wwwuuusssshhhhh!!Gelombang energi plasma dahsyat terlepas dari dorongan kedua tangan Bintang. Sebuah gelombang energi plasma yang begitu besar memancar keluar dari tangan Bintang. Melesat kedepan dengan sangat cepat. Tapi saat lesatannya semakin kedepan, gelombang cahaya plasma justru terlihat mengerucut mengecil.Deeebbbbbb...!!Bola energi Bijuu dama bertemu dengan gelombang energi plasma. Gelombang energi plasma Bintang yang kecil berbanding terbalik dengan bola energi Bijuu dama yang sangat besar. Susano’o terus mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk mendorong b
Read more

116. Jutsu Terlarang

Qairo adalah kotaraja dan kota terbesar di Mesir. Wilayah kotaraja ini adalah yang terbesar di Timur Tengah dan dikaitkan dengan Mesir kuno, karena kompleks piramida Giza yang terkenal dan kota kuno Memphis terletak di wilayah geografisnya. Kairo terletak di utara Mesir, yang dikenal sebagai Mesir Hilir, 165 kilometer selatan Laut Mediterania dan 120 kilometer barat Teluk Suez dan Terusan Suez. Kota ini berada di sepanjang Sungai Nil, ke selatan dari titik di mana sungai tersebut meninggalkan lembah yang terbentang di padang pasir dan bercabang ke daerah Delta Nil yang rendah. Meskipun kota Kairo terbentang jauh dari Sungai Nil ke segala arah, kota Kairo hanya tinggal di tepi timur sungai dan dua pulau di dalamnya dengan luas total 453 kilometer persegi. Sebagai ibukota dan kotaraja dari Dinasti Mamalik, Sultan Mesir, Al-Malik al-Zahir Barquq. Qairo tumbuh sebagai kota metropolitan yang sangat maju, selain menjadi pusat perdagangan, Qairo juga sebagai pusat pengembangan agama islam.
Read more

116. Bagian 2

Malam itu, Putri Sheeva tampil begitu angun, manis, cantik dan jelita. Siapapun yang melihatnya pastilah akan terpana. Dan inipula yang terjadi pada orang-orang yang berada di aula istana Sultan Barquq, penguasa mesir. Semua mengagumi, semua terpana, semua takjub melihat kecantikan dan keanggunan Putri Sheeva. Termasuk Sultan Barquq sendiri.“Teryata benar apa yang dikatakan orang-orang, putrimu sungguh cantik jelita sekali Sultan Ahmad Jalair” ucap Sultan Barquq lagi tertawa.“Terima kasih atas pujiannya tuan sultan” ucap Sultan Ahmad Jalair.“Wajahnya sangat berbeda dari gadis negeri timur tengah pada umumnya, apakah istrimu berasal dari negeri diluar timur tengah ini Sultan Ahmad Jalair?” tanya Sultan Barquq.“Itu benar tuan sultan. Istri saya berasal dari Goryeo” jawab Sultan Ahmad Jalair hingga membuat Sultan Barquq mengangguk mengerti.“Dimana istrimu sekarang?”“Istri s
Read more

116. Bagian 3

Malam semakin larut, sementara itu dirumah megah yang menjadi tempat kediaman Sultan Ahmad Jalair yang memiliki dua lantai, dari lantai atas kita dapat melihat indahnya kota Qairo dan inipula yang yang dilakukan Bintang saat ini, menikmati keindahan kota Qairo, dari kejauhan Bintang juga dapat melihat istana megah Sultan Barquq.“Rupanya tuan disini” sebuah suara lembut menyadarkan Bintang dari lamunannya, Bintang segera berpaling, dan ;“Tatyana” ucap Bintang tersenyum.“Dimana Bruce, Tatyana?” tanya Bintang lagi karena saat terakhir Bintang meninggalkannya, Bruce sedang bersenda gurau dengan Tatyana.“Bruce sudah tertidur tuan” ucap Tatyana lagi tersenyum.Lalu kedua-duanya tampak menatap keindahan kota Qairo datang puncak rumah tersebut.“Apa tuan tau, kenapa Sultan Ahmad Jalair membawa putri ke istana?” ucap Tatyana tiba-tiba. Bintang yang penasaran segera mengalihkan pandangann
Read more

116. Bagian 4

Malam berikutnya, bulan tampak bersinar dengan terang menerangi alam. Keadaan kotaraja Qairopun tampak begitu ramai dengan segala aktifitasnya. Diantara keramaian tersebut terlihat sosok Bruce yang begitu menikmati keramaian dan keindahan kotaraja dari atas pundak Bintang. Bintang memang sengaja mengangkat dan menaikkan sosok Bruce keatas pundaknya agar Bruce lebih dapat menikmati keadaan kotaraja yang begitu sangat indah malam itu.“Indah sekali ya ayah” ucap Bruce takjub melihat keramaian dan keindahan ibukota raja tersebut. Bintang hanya tersenyum bahagia mendengar dan melihat kegembiraan Bruce menikmati semua itu.“Ayah, lihat!” tiba-tiba saja Bruce menunjuk kesuatu arah. Bintang mengikuti arah yang ditunjuk oleh Bruce.Terlihat seorang anak kecil yang seumur Bruce tengah berjalan kebingungan dan menangis melihat kerumunan orang yang begitu banyak. Bintang segera menurunkan Bruce yang ada dipundaknya. Bruce terlihat langsung berlari k
Read more

116. Bagian 5

Di suatu tempat diluar kotaraja.Sebuah kereta kuda dengan dikawal oleh 4 orang tampak berhenti disebuah tanah lapang yang ada didalam sebuah hutan. Ke-4 orang yang berada diluar tampak bersiaga berjaga-jaga.Di dalam kereta kuda tersebut, terlihat seorang laki-laki bertubuh gempal gemuk tengah menatap liar sesosok wanita berpakaian serba putih yang tengah tak sadarkan dihadapannya. Wajahnya cantik untuk wanita yang sudah berusia cukup usia.Glek !!Terlihat lelaki gemuk gempal berpakaian bangsawan kerajaan itu meneguk ludahnya berkali-kali menatap sekujur tubuh wanita yang tak sadarkan diri yang ada dihadapannya tersebut. Dengan tangan bergetar, tangannya terulur kearah wajah jelita sang wanita tersebut.“Uggghhh!”Tapi sebelum tangannya menyentuh pipi si wanita, wanita itu tampak mengerang terbangun dari pingsannya, sehingga lelaki gemuk gempal tersebut dengan cepat menarik tangannya kembali kebelakang.Wanita cantik itu
Read more

116. Bagian 6

“Berurusan denganku. Berarti kau juga akan berurusan dengan prajurit-prajurit kerajaan. Sultan Barquq pasti akan menangkapmu!” ucap lelaki gemuk gempal itu lagi.“Ha ha ha...! aku ingin tau, apakah reaksi Sultan Barquq melihat pejabat istananya yang cabul sepertimu!” ucap Bintang dengan sinisnya, hingga lagi-lagi wajah lelaki gemuk gempal itu kembali berubah. Kali ini bukan berubah marah, tapi berubah pucat.“Kenapa kau mengangguku dan calon istriku itu ha!” kembali bentak lelaki gemuk gempal itu lagi seraya memandang kearah Sarah. Bintang ikut memalingkan pandangannya kearah Sarah.“Apa benar itu nyonya?!” tanya Bintang lagi kepada Sarah.“Tidak! Itu tidak benar tuan. saya dan tuan Batista tidak ada hubungan apa-apa” ucap Sarah cepat hingga membuat Bintang tersenyum dan kembali menatap kearah lelaki gemuk gempal itu lagi.“Kau dengar sendiri. Dia bukan siapa-siapamu!” ucap Bin
Read more

116. Bagian 7

Di dalam pondok ternyata cukup luas, lengkap dengan segala perabotannya, ada ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur dan dua kamar. Sarah mengarahkan Bintang untuk membawa Bruce dan William ke kamar yang satunya. Di dalam kamar itu terdapat sebuah ranjang besar yang masih muat untuk 3 orang tidur diatasnya. Dengan sangat hati-hati Bintang meletakkan sosok Bruce dan William, lalu menyelimuti keduanya. Semua itu menjadi perhatian Sarah yang hanya tersenyum berdiri ditempatnya melihat apa yang dilakukan Bintang.“Nyonya.” ucapan lembut Bintang menyadarkan Sarah dari lamunannya.“Oh.. eh iya, tuan beristirahat saja dulu di sofa itu. Saya akan membuatkan makan malam untuk tuan” ucap Sarah lagi. Bintang hanya mengangguk tersenyum.Bintang menjatuhkan dirinya diatas sofa besar yang ada diruang keluarga tersebut. Sejenak Bintang memperhatikan keadaan disekitarnya, rumah itu tampak begitu rapi dan terawat. Hal ini tentu saja karena ada tang
Read more

116. Bagian 8

Keesokan paginya, Sarah terbangun karena mendengar suara berisik yang berasal dari dapurnya. Sarah dengan cepat bangkit dari ranjangnya dan segera berjalan keluar kamarnya dan langsung menuju ke dapur. Seketika saja wajah Sarah berubah saat melihat apa yang ada dihadapannya.Terlihat Bruce dan William yang tengah duduk tertawa-tawa ringan, dihadapan mereka tampak Bintang yang tengah memasak dengan melakukan sedikit aksi akrobatiknya, saat melihat kehadiran Sarah, Bintang hanya tersenyum.“Maaf.” ucap Bintang menggerakkan bibirnya tanpa suara. Sarah mengerti arti gerak bibir Bintang. Dan Sarah hanya mengangguk.“Mari duduk disini Sarah. Kita sarapan bersama-sama” ucap Bintang lagi hingga membuat Bruce dan William menghentikan tawanya dan berpaling.“Ibu!” ucap William langsung turun dari kursinya, lalu berlari kearah Sarah. Sarah segera menyambut William putranya kedalam gendongannya.Lalu bersama William, keduany
Read more

116. Bagian 9

“Aaa... Apa yang ingin tuan lakukan?!” tanya Sarah terkejut.“Aku akan membantumu untuk memotong kayu-kayu ini Sarah” ucap Bintang lagi seraya melangkah maju kedepan. Kesalah satu batang pohon besar yang ada dihadapannya. Di batang pohon besar itu terlihat sompak-sompakan potongan kecil bekas Sarah memotong untuk menjadikan kayu bakar masaknya.“Mundur sedikit Sarah” ucap Bintang kepada Sarah yang ada disebelahnya. Dengan wajah bingung, Sarah segera melangkah mundur.Bruce dan William yang melihat Bintang mencabut pedang segera ikut mendekat.“Apa yang ayah mau lakukan?” tanya Bruce“Ayah akan membantu Sarah memotong-motong kayu-kayu ini Bruce. Ajak William menjauh!” ucap Bintang lagi.Bruce segera mengajak William untuk mundur, mendekati Sarah yang segera mendekap keduanya. Sarah dan William masih bingung atas apa yang akan dilakukan oleh Bintang.Bintang sendiri kini sudah
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
258
DMCA.com Protection Status