Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 401 - Bab 410

2578 Bab

114. Bagian 6

Sore itu, Bintang dan rombongan tiba disebuah jalan yang diapit oleh 2 bukit terjal. Bintang tampak mengedarkan pandangannya kesekeliling.Wahid tiba-tiba saja menghentikan kereta kuda yang mereka tumpangi. Hal ini membuat Bruce, Sheeva dan Tatyana yang ada didalam kereta memunculkan kepala mereka. Karena ketiganya heran kenapa kereta mereka berhenti.Di depan, beberapa tombak dari hadapan kereta kuda, tampak sebuah batu berukuran sangat besar telah menghalangi jalan. Dan seiring dengan itu, tiba-tiba saja dari atas-atas tebing bermunculan sosok-sosok tubuh yang jumlahnya puluhan orang, semuanya tampak mengenakan pakaian jubah serba hitam dengan penutup kepala seperti sorban juga berwarna hitam. Ditangan mereka tampak pedang-pedang melengkung khas timur tengah.Salah seorang yang sepertinya merupakan pemimpin mereka tampak berdiri berkacak pinggang, wajahnya tampak dipenuhi oleh jambang tebal.“Kalau tak ingin nyawa melayang, segera tinggalkan baran
Baca selengkapnya

114. Bagian 7

Sore itu, Bintang dan rombongan tiba disebuah desa nelayan yang cukup ramai padat penduduknya. Dari masyarakat awam sampai saudagar hingga pendekar singgah di desa tersebut, karena untuk mencapai Mesir, desa nelayan ini adalah yang terdekat untuk menyeberang ke Mesir, jadi bila orang yang ingin menyeberang tiba di desa tersebut pada sore hari, biasanya mereka akan menginap dulu didesa tersebut, baru besok menyeberang, hal ini pula yang membuat desa nelayan itu banyak dibuat penginapan untuk orang yang ingin menyeberang tapi untuk sementara menginap didesa nelayan tersebut.Demikian pula halnya saat ini, Bintang dan rombongan terpaksa harus menginap satu malam untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Untungnya Bintang masih menemukan rumah penduduk yang masih ada kosong 3 kamar untuk disewakan. Semua kamar diambil. Sheeva, Tatyana dan Bruce satu kamar, Bintang satu kamar dan Wahid satu kamar.Malam itu, badai sedang terjadi, angin yang datang dari arah laut terlih
Baca selengkapnya

114. Bagian 8

Lima bayangan hitam berkelebat cepat diantara kegelapan malam, diantara badai angin yang sangat keras berhembus, disalah satu bayangan hitam tersebut, tampak sesosok tubuh terpanggul dipundaknya, dan jika kita melihat lebih teliti, sosok yang terpanggul itu adalah Putri Sheeva. Kelima bayangan hitam yang terlihat hanya matanya itu tampak terus berkelebat cepat diantara badai angin.Sosok yang berada didepan terlihat berhenti, hingga ke-4 bayangan hitam dibelakangnya juga ikut berhenti. Terlihatlah lima sosok ninja yang salah satunya tengah memanggul sosok Putri Sheeva. Ninja yang berada didepan terlihat mengambil sesuatu dari balik pakaian hitamnya, ternyata adalah sebuah kompas penunjuk arah.“Kita harus terus bergerak cepat ke selatan!” ucap sosok yang berada didepan.“Baik!” terdengar ke-4 ninja dibelakangnya  menjawab serentak.Serrrrr !!! Serrrrr !!! Serrrrr !!!Kelima ninja inipun kembali berkelebat kearah selatan
Baca selengkapnya

114. Bagian 9

Sesosok tubuh tampak berdiri ditengah-tengah badai gurun tandus disepanjang mata memandang, hanya hamparan gurun tandus yang terlihat, debu-debu tampak berterbangan tertiup angin kesana kemari. Ada bau yang sangat menyengat yang begitu terasa didataran gurun tandus tersebut. Bau tersebut berasal dari puluhan mayat yang bergelimpangan dihadapan sosok yang tengah berdiri tersebut. Sosok yang tak lain adalah Bintang tampak mendekati mayat-mayat yang bergelimpangan tersebut.Ada yang mengherankan bagi Bintang melihat mayat-mayat yang bergelimpangan dihadapannya tersebut. Beberapa mayat tampak seperti saling membunuh satu sama lain, hal ini dapat terlihat dari beberapa mayat yang terlihat menusuk temannya sendiri dan dibalas oleh temannya tersebut hingga keduanya tewas dalam keadaan yang saling menusuk teman sendiri. Bahkan ada mayat yang sepertinya membunuh dirinya sendiri.Beberapa mayat yang juga diperiksa oleh Bintang tampak tewas oleh sabetan sebuah senjata yang bukan
Baca selengkapnya

114. Bagian 10

Rona keemasan baru saja terlihat di ufuk timur saat sesosok bayangan tampak berkelebat cepat di antara tebing-tebing bebatuan. Dipuncak bebatuan tertinggi, sosok kelebatan ini berhenti. Dan terlihatlah sosok Bintang yang tengah memanggul sesosok tubuh yang terbungkus selimut tebal.Bintang tampak memperhatikan keadaan dibawahnya dari ketinggian tempatnya berada saat ini, tak lama Bintang kembali berkelebat. Sebuah goa kecil yang menjadi tujuan Bintang saat ini. Tanpa ragu, Bintangpun segera melesat masuk kedalam goa tersebut, untunglah tidak terlalu sempit dan cukup dalam.Setelah berada didalam, dengan lembut Bintang meletakkan sosok Putri Sheeva yang dipanggulnya ketanah dan Bintang mulai membuka selimut tebal yang membungkus tubuh Putri Sheeva.Crassshhhh !!!Tiba-tiba saja sebuah belati sudah menancap didada atas sebelah kanan Bintang, rupanya Putri Sheeva yang telah melakukannya, dan terlambat bagi Bintang untuk menghindar karena memang Bintang tak p
Baca selengkapnya

114. Bagian 11

 “Apa yang Sheeva lakukan?” tanya Bintang bingung.“Sheeva pernah belajar cara mengobati luka kak, pertama-tama luka kakak harus dibersihkan agar tidak terinfeksi” ucap Sheeva lagi menjelaskan hingga membuat Bintang mengerti.Untunglah Bintang membawa sebotol kendi air minum dan air itu kemudian direbus oleh Sheeva, dan setelah semuanya siap, Sheevapun kembali mendekati Bintang dengan membawa air tersebut.Breeettt !!!Tanpa ragu Sheeva merobek pakaiannya dibagian bawah, hingga kakinya yang mulus kini terlihat oleh Bintang. Sheeva tampak membagi beberapa potongan kain dan Sheeva juga melepaskan gelang emas yang dikenakannya.“Gigit ini kak!” ucap Sheeva menyuruh Bintang untuk menggigit gelang yang telah diberikannya. Bintang hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh Sheeva.“Sekarang Sheeva akan mencabut belati ini, kakak tahan ya!” ucap Sheeva lagi. Karena mulutnya tersumpal gelang, Bin
Baca selengkapnya

114. Bagian 12

Sebelas orang ninja tampak berkelebat cepat diantara tebing-tebing bebatuan yang curam, gerakan mereka terlihat sangat ringan sekali, seakan-akan melompat dari satu tebing ke tebing yang lain sangatlah mudah mereka lakukan. Sesekali terlihat gerakan mereka terhenti, dan terlihatlah bagaimana beberapa orang ninja tampak mampu menempel didinding-dinding tebing yang curam, sungguh mengagumkan, selain memiliki ilmu peringan tubuh yang sangat tinggi, para ninja juga orang-orang terlatih dalam bidangnya. Salah seorang diantara mereka terlihat terus memberikan arahan dengan tangannya.“Komandan kiri, disana!” ucap salah seorang ninja tiba-tiba saja menunjuk kesuatu arah hingga semua pandangan para ninja langsung menuju kearah yang ditunjuk. Sebuah bayangan berkelebat cepat menjauh dari mereka.“Kejar!” ucap salah satu ninja lagi dengan cepat berkelebat mengejar.Kesebelas ninjapun dengan cepat berkelebat mengejar sosok bayangan tersebut.
Baca selengkapnya

114. Bagian 13

 “Siapa aku itu tidak penting. Aku hanya memberikan peringatan kepada kalian. Cepat tinggalkan negeri ini!” ucap Bintang tegas.“Kami telah menerima perintah, menjalankan tugas adalah kehormatan bagi kami para ninja!” ucap komandan kiri lagi.“Kalau begitu klan Zhe Ninja akan berakhir disini!”“Klan Zhe Ninja adalah klan terkuat disaat ini dinegeri Muromachi.. orang sepertimu takkan bisa menghancurkannya!” ucap komandan kiri dengan sinis.Cringggg !!!Komandan kiri mencabut lepas samurai ditangannya. “Kalian jangan ikut campur, biar aku sendiri yang membereskan masalah ini!” ucap komandan kiri lagi kepada kedua ninja anak buahnya.“Baik komandan kiri!” ucap kedua ninja anak buahnya bersamaan. Komandan kiri sendiri kini sudah melangkah kearah Bintang.“Ketua kalian Ryuki saja belum tentu sanggup untuk mengalahkanku!” ucap Bintang tersenyum sinis, w
Baca selengkapnya

114. Bagian 14

Brrassshhhhh !!!Tiba-tiba saja komandan kiri melepas samurai dan cengkraman tangannya seraya melompat menjauh, hal ini karena komandan kiri tiba-tiba merasakan ada kekuatan petir yang menusuk masuk melalui tangannya dan mulai merayapi sekujur tubuhnya. Bila komandan kiri tidak melepaskan tangannya dan melompat menjauh, komandan kiri khawatir akan sangat berbahaya baginya.“Biarkan kami ikut membantu komandan kiri!” teriak kedua ninja anak buahnya lagi. Tapi komandan kiri mengangkat tangannya sebagai pertanda tidak perlu bantuan. Sementara itu didepan, terlihat Bintang sudah kembali memasukkan Pedang Bintang Angkasanya ke warangka yang ada dipunggungnya.Komandan kiri tampak mengeluarkan beberapa kunai ditangannya, kunai merupakan senjata tajam mirip pisau dengan ujung runcing, hanya saja kunai ditangan komandan kiri ini sedikit berbeda dari kunai biasanya, karena di pegangan kunai tersebut terdapat kertas segel yang menggulung yang dijadika
Baca selengkapnya

114. Bagian 15

Melihat hal yang tidak menguntungkan tersebut, komandan kiri langsung melompat menjauh dan kembali menghadap kearah sosok Bintang dan kedua mata komandan kiri langsung membesar saat melihat lima sosok Bintang yang kini sudah memegang kunainya. Rupanya Bintang sudah menggunakan Seribu bayangan silumannya untuk menghadang setiap langkah komandan kiri yang hanya bisa muncul dimana letak kunainya berada dan kelemahan ini Bintang ketahui setelah mengamati jurus yang digunakan oleh komandan kiri.Lima sosok Bintang terlihat mendekat dengan tersenyum, lalu kemudian menyatu menjadi satu orang dengan memegang lima buah kunai ditangannya. Hal ini semakin mengejutkan komandan kiri yang menatap takjub dan tak percaya kearah Bintang.“Siapa sebenarnya dia?” batin komandan kiri lagi heran menatap kearah Bintang yang selalu bisa mematahkan jurusnya.“Sebaiknya pergilah dan katakan pada ketua kalian untuk segera meninggalkan negeri ini” ucap Bin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3940414243
...
258
DMCA.com Protection Status