All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 2241 - Chapter 2250

2578 Chapters

198. Bagian 21

Inilah jurus yang disebut Rajawali Murka Mencengkram Bumi! Dalam kejutnya karena tidak percaya Bayu bisa terlepas dari cengkeramannya, dan kini Bayu lancarkan tendangan yang bisa merengkahkan batok kepalanya, Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab cepat angkat tangan kirinya dengan telapak dikembangkan ke depan. "Beettt!" Selarik angin keras keluar dari telapak tangan orang tua itu. Dua kaki Bayu yang hanya tinggal dua jengkal dari kepalanya terpental. Bayu sendiri kemudian mencelat. Dengan jungkir balik akhirnya dia mampu jatuhkan diri ke tanah dengan kaki lebih dulu. Tetapi ketika dia hendak bergerak ternyata Bayu tidak mampu mengangkat dua kakinya. Dua kaki itu laksana diganduli benda berat ratusan kati! Pucatlah wajah Bayu. Tubuhnya sampai keringatan karena berusaha keras untuk dapat mengangkat kakinya. Tapi sia-sia saja! "Bayu, apa yang terjadi denganmu!" ber- tanya Arya seraya melompat mendekati. "Tua bangka sialan itu! Ilmu apa yang dimilikinya. Aku tak bisa menggerakkan dua kakiku!
Read more

198. Bagian 22

"Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab! Sungguh aku tidak percaya ucapan keji tuduhan kotor akan keluar dari mulutmu! Bagaimana kau bisa berbuat seperti ini?!" ujar Ksatria Pengembara dengan suara setengah berteriak. "Kalau benar dua gadis itu cucumu, merekalah yang telah merampas tongkat batu biru dari tanganku!" "Bagaimana aku bisa berbuat seperti ini?! Huh! Saat ini ingin sekali aku segera memecahkan kepalamu! Tapi agar semua orang tahu kebejatanmu biar aku buka kedokmu! Aku akan katakan apa yang telah kau lakukan terhadap dua cucuku. Ruhkemboja dan Ruhkenanga!" Bayu pegang lengan Arya lalu bicara setengah berbisik. "Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab adalah tokoh berkepandaian tinggi di Negeri Jin. Kalau dia mengatakan sesuatu pasti dia tidak bicara dusta. Menurutmu apakah sahabat kita Bintang benar-benar telah berbuat keji atas diri dua cucu si kakek?" Arya tak bisa segera menjawab. "Ada yang tidak beres..." katanya kemudian setengah berbisik. "Aku tidak meragukan diri sahabat kita Bintan
Read more

199. Badai Fitnah Di Negeri Jin

“Bintang!" Bayu berteriak dan cepat memburu. Tapi gerakannya dipotong dan dihadang oleh kakek berjubah ungu. "Apa maumu orang tua?! Kau membantu kakek sesat yang otaknya nangkring di ubun-ubun itu?!" bentak Bayu. Pawungu menyeringai. "Mulutmu kurang ajar! Bicaramu keras! Kau rasakan dulu kerasnya tangan kananku!" Habis berkata begitu Pawungu lalu lancarkan satu tamparan ke muka Bayu. Tamparan ini bukan tamparan biasa karena jangankan muka manusia, batupun bisa rengkah kalau sampai terkena! Bayu tentu saja tidak tinggal diam. Sambil mengelak dia berkata. "Kau menuduh aku kurang ajar! Padahal kau sama saja kurang ajarnya dengan kakek yang otaknya tidak karuan itu! Jangan kira aku takut padamu!" Bayu lantas keluarkan jurus yang disebut Rajawali Murka Merobek Langit. Kejut Pawungu bukan kepalang ketika tiba-tiba lima jari tangan kanan Bayu yang dipentang lurus tidak terduga menusuk ke arah tenggorokannya. Dari angin serangan serta adanya cahaya redup hitam yang memancar dari tangan Bayu
Read more

199. Bagian 2

"Dasar tolol! Jangan kau lakukan itu!" tiba-tiba nenek muka kuning berseru. "Braaakkk!" Batang pohon memang pecah. Tapi tangan kanan Arya kini ikut menempel di pohon itu, dekat tangan kanan Bayu! "Celaka! Mengapa bisa jadi begini?!" kejut Arya.. Sambil tertawa gelak-gelak Pawungu mendatangi Kedua orang yang terperangkap lengket di batang pohon itu. "Kini menghabisi kalian semudah aku membalikkan telapak tangan!" kata kakek itu. Saat itu cahaya ungu yang ada di kepalanya bergerak turun ke leher, mengalir ke lengan. Sesaat kemudian tangan kanannya kelihatan memancarkan sinar ungu terang. "Aku tidak takut mati! Ayo! Aku mau lihat apa yang hendak kau lakukan!" Sambil berteriak Bayu berulang kali berusaha menendang Pawungu tapi tidak berhasil. Pawungu hentikan tawanya. Dia menunduk pandangi wajah Bayu. Ingin sekali Bayu meludahi muka orang tua itu. "Kau tidak takut mati, ha... ha... ha! Bagus! Memang kau tidak akan segera kubunuh. kawanmu ini yang akan kuhabisi lebih dulu. Biar kau m
Read more

199. Bagian 3

"Bluukkk!" Bintang terhempas jatuh punggung di tanah. Tulang-tulangnya di sebelah belakang seperti remuk. Dadanya mendenyut sakit seolah terpanggang. Dua tangannya yang tadi saling bentrokan dengan sepasang tangan lawan kini dirasakannya seperti tak ada lagi di sisinya. Dua kakinya bergeletar. Melihat lawan tidak berdaya, Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab cepat menyergap. Kaki kanannya kirimkan satu injakan ke kepala Ksatria Pengembara. Kali ini Bintang tak kuasa mengelak, tak berdaya untuk menahan injakan kaki itu dengan dua tangannya. Juga tidak ada yang bisa memberikan pertolongan. Di dalam jaring api biru Ruhsantini pejamkan mata, ngeri membayangkan apa yang sesaat lagi bakal terjadi. Nenek muka kuning hanya tegak berdiri tertawa- tawa lalu kentut. Kalau dulu sebelumnya dia tidak ingin melihat ada yang mengganggu apa lagi sampai mencelakai Bintang, saat itu dia seperti tidak perduli. Jelas nenek satu ini ada kelainan dalam otaknya. Maithatarun yang berada dalam jaring satunya terse
Read more

199. Bagian 4

"Harap maafkan diriku Hai sahabat!" kata Jin Terjungkir Langit. "Kurasa pinta maafmu tak ada gunanya! Tahukah dosa besar apa yang telah diperbuat pemuda keparat itu? Dia telah memperkosa dua cucuku!" Jin Terjungkir Langit tersentak kaget dan pelototkan mata memandang pada Ksatria Pengembara yang saat itu tengah dengan susah payah akhirnya bisa berdiri walau terbungkuk-bungkuk menahan sakit di dada. "Dua cucumu...." mengulang Jin Terjungkir Langit . "Maksudmu Ruhkemboja dan Ruhkenanga?!" "Bagus kau masih ingat nama dua gadis itu! Tapi sekarang mereka hidup dalam sejuta derita sejuta malu! Akibat perbuatan keji orang yang barusan kau tolong itu!" Jin Terjungkir Langit geleng-gelengkan kepala. "Maksudku baik, ternyata aku telah melakukan kekeliruan besar. Kalau begitu sebagai penebus kesalahan biarlah aku mewakilimu menghukum pemuda terkutuk ini!" Habis berkata begitu Jin Terjungkir Langit alias Pasedayu gerakkan kaki kanannya. "Wuutttt!" Selarik angin memancarkan cahaya kebiruan
Read more

199. Bagian 5

Tangan kanan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab semakin tinggi ke atas. Dari pangkal jubah putihnya mengepul asap kelabu. Tiba-tiba ketika dia siap untuk melancarkan pukulan, di belakang sana terdengar pekik Pawungu. Lalu bayangan ungu berkelebat di hadapan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. "Pawungu! Kau minta mati dihantam pukulan Menara Mayat Meminta Nyawa." menghardik Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Kalau dia tidak cepat menarik pulang tangan kanannya, hampir-hampir dia mencelakai sahabatnya itu sendiri. "Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, lekas tinggalkan tempat ini " Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab hendak menghardik mendengar ucapan sahabatnya itu. Tapi ketika dilihatnya wajah Pawungu akhirnya dia berkata dengan suara bergetar. "Mukamu kulihat pucat! Tadi kudengar kau menjerit di belakang sana? Ada apa?!" "Pemuda berambut kaku itu..." "Ada apa dengan pemuda keparat itu?!" "Di dadanya aku lihat menyembul bayangan kepala Rajawali Emas Dari Langit Ke Tujuh" Berubahlah paras Jin Sejuta
Read more

199. Bagian 6

Didahului teriakan marah Pawungu kembali menyerang Betina Bercula. Kali ini dia tidak mau memberi kesempatan lagi. Sosok si kakek lenyap berubah menjadi bayang-bayang. Betina Bercula terpekik kecil. Dia berusaha menahan derasnya arus serangan namun hanya sanggup sampai empat jurus. Di jurus selanjutnya dia mulai terdesak hebat. "Dari pada celaka lebih baik aku angkat kaki dari sini. Perlu apa aku berlama-lama di sini. Aku kemari untuk mencari pemuda asing bernama Bintang itu. Kulihat dia ada di sebelah sana dalam keadaan terluka parah. Ada kakek aneh berjubah putih hendak mencelakainya. Bagaimana aku harus menolongnya?! Tololnya aku, mau melibatkan diri dengan kakek jelek satu ini! Tapi... biar aku cari selamat dulu!" Apa yang ada di benak Betina Bercula rupanya sudah terbaca oleh Pawungu. Si kakek tidak mau memberi kesempatan. Serangannya semakin menggila. Betina Bercula seolah-olah terbungkus. Kemanapun dia bergerak dan mengelak jotosan atau kaki lawan mengepungnya. "Celaka! Terpa
Read more

199. Bagian 7

"Tubuhku! Dadaku rusak! Jahat! Jahat sekali! Aku merawat dadaku, menyayang-nyayang bertahun-tahun! Kini rusak sudah! Jahat sekali!" Betina Bercula meraung keras. Darah segar menyembur dari mulutnya. Tubuhnya lalu tersungkur ke tanah tak bergerak lagi. Entah mati entah cuma pingsan. Pawungu menyeringai puas. Lalu dia berpaling pada Bayu. "Pemuda malang bermulut besar! Sekarang giliranmu!" Sekali lompat saja Pawungu telah berada di bawah pohon di hadapan Bayu dan Arya. "Pawungu! Kau hendak berbuat apa pada orang tak berdaya itu?!" Arya membentak. Pawungu jadi marah. "Makhluk buruk bau pesing! Kau seperti tidak sabaran menunggu giliran kematian- mu! Biar kuberi kau satu hadiah terlebih dahulu!" Lalu, Plaaak! Satu tamparan melanda pipi kanan Arya. Arya mengeluh tinggi. Pipinya yang kena tampar langsung bengkak kemerahan dan dari mulutnya yang luka mengucur darah. "Benar-benar pengecut! Kau menjatuhkan tangan jahat pada orang tidak berdaya! Kalau kau memang punya nyali lepaskan tanga
Read more

199. Bagian 8

Bayu dan Arya memandang berkeliling. Keduanya terkejut ketika menyaksikan bahwa selain si nenek muka kuning Jin Selaksa Angin, ternyata ditempat itu ada pula dua orang lainnya yang tidak diketahui kapan datangnya. Yang pertama adalah kakek berambut putih panjang, memiliki jidat, hidung dan pipi sama rata. Dia bukan lain adalah kakek sakti yang dikenal dengan nama Jin Tangan Seribu dan diketahui merupakan kakek dari Dewi Awan Putih yang cantik jelita itu. Kakek sakti inilah yang tadi memberi bisikan pada Pawungu melalui ilmunya yang disebut "Empat Penjuru Angin Menebar Suara" hingga Pawungu selamat dari rangkulan maut Betina Bercula. Orang Kedua adalah dara cantik berpakaian ungu yang rambutnya digelung. Dia tegak tak jauh dari seekor kura-kura raksasa yang mendekam di satu pedataran kecil. Sudah dapat diterka gadis ini adalah Ruhjelita. Tanpa setahu Bayu dan Arya, di satu tempat terlindung masih ada orang ketiga yang sengaja tidak mau memunculkan diri. Dia adalah Ruhcinta, gadis ca
Read more
PREV
1
...
223224225226227
...
258
DMCA.com Protection Status