Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 1731 - Bab 1740

2578 Bab

175. Bagian 5

Ketiganya lalu membicarakan tentang rencana mereka untuk memancing para siluman buaya keluar dari sarangnya. Setelah mencapai kesepakatan. Blorong dan Rara Jingga segera melangkah menuju ke sungai kecil yang ada dihadapan mereka. Di tepian sungai, keduanya tiba-tiba saja melepaskan pakaian mereka tanpa sisa sehelai benangpun ditubuh mereka, sehingga tubuh mulus telanjang keduanya terlihat dengan jelas oleh Bintang yang masih berada ditempat persembunyiannya.Glek..Bintang hanya mampu menegak ludahnya melihat hal itu. Baik Rara Jingga maupun Blorong sama-sama memiliki keindahan tubuh yang sangat memukau bagi siapa saja yang memandangnya, baik itu laki-laki maupun perempuan.Byurr!!Hampir bersamaan, Rara Jingga dan Blorong melompat masuk ke dalam air! Kini keduanya tampak begitu menikmati mandi disungai kecil tersebut, seakan tak perduli dengan keadaan disekelilingnya.Cukup lama keduanya mandi di sungai kecil itu, tapi tak ada yang terjadi. Bintan
Baca selengkapnya

175. Bagian 6

Hampir bersamaan Blorong dan Rara Jingga terkena hantaman serangan para prajurit siluman buaya hingga sosok keduanya terpental jauh."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Blorong dan Rara Jingga. Keduanya masih tak mampu untuk bangkit berdiri, tapi dibalik itu semua terlihat Blorong dan Rara Jingga saling pandang dan mengedipkan mata sebagai suatu kode bagi keduanya, dan ;Serrr...! Serrr...!Hampir bersamaan Blorong dan Rara Jingga melesat pergi meninggalkan tempat itu, hal ini tentu saja sangat mengejutkan bagi ke-10 orang prajurit siluman buaya, bahkan kedua patih siluman buaya ikut terkejut melihat hal itu, hal ini sungguh tak mereka duga sebelumnya, rupanya Blorong dan Rara Jingga memanfaatkan gerak pental jatuh tubuh mereka untuk keluar dari kepungan para prajurit siluman buaya.“KEJAR MEREKA! TANGKAP!!” perintah patih braga dengan keras. Dalam sekejap saja ke-10 orang prajurit siluman buaya lan
Baca selengkapnya

175. Bagian 7

“Apakah alasanmu hanya karena kesetiaanmu pada Gusti Yudha Manggala Rara Jingga ? atau ada alasan lain” tanya Blorong dengan tersenyum.“Rara tak perlu menjawabnya, nyimas pasti sudah tahu” ucap Rara Jingga tersenyum.“Baiklah.. Ayo kita teruskan sandiwara ini” ucap Blorong tersenyum melihat adiknya menjadi salah tingkah.“Apa yang harus kita lakukan sekarang nyimas ?”“Mau bagaimana lagi, untuk masuk ke Alam Lelembut Siluman Buaya secara paksa, itu akan sangat sulit.. Jadi kita akan membiarkan diri kita tertangkap dan dibawa masuk ke Alam Lelembut Siluman Buaya” jelas Blorong lagi, kali ini Rara Jingga tampak mengangguk mantap pertanda setuju. -o0o- NEGERI Alam Lelembut Siluman Buaya. Dimana Ayu Mayrissa masih berada ditahanannya saat ini. Terlihat saat ini Ayu Mayrissa masih tertunduk dan membenamkan wajahnya diatas b
Baca selengkapnya

175. Bagian 8

“Gusti Yudha Manggala, siapa dia ?!” tanya Ayu Mayrissa hingga membuat Blorong dan Rara Jingga saling pandang satu sama lain.“Di dunia manusia, Gusti Yudha Manggala dikenal sebagai prabu Setyo Kencana, Gusti prabu Bintang,” jelas Rara Jingga hingga membuat wajah Ayu Mayrissa seketika berubah, terkejut bukan mendengar nama asli Gusti Yudha Manggala, melainkan Ayu Mayrissa terkejut pada kata-kata didunia manusia. Hal ini membuat Ayu Mayrissa menatap penuh makna kepada kedua wanita cantik yang ada dihadapannya.Lagi-lagi Blorong dan Rara Jingga saling memandang satu sama lain dan hampir bersamaan keduanya saling mengangguk.“Hamba Rara Jingga dari istana dasar samudra” Rara Jingga memperkenalkan dirinya, kedua mata Ayu Mayrissa tampak membesar menatap kearah Rara Jingga.“Hamba Blorong dari Istana Alam Lelembut” Blorong ikut memperkenalkan dirinya hingga Ayu Mayriss
Baca selengkapnya

175. Bagian 9

“Aku Blorong, patih Maharaja Yudha yang pernah menghajar semua patih siluman buayamu dulu!” ucap Blorong dengan sombongnya, kontan wajah Raja Siluman Buaya dan wajah patih-patih siluman buaya yang ada dibelakang Raja Siluman Buaya berubah, seketika saja sosok Blorong menjadi perhatian mereka.Wajah manusia Raja Siluman Buaya tampak berubah setelah cukup lama mengamati sosok Blorong.“TIDAK SALAH.. KAU BENAR-BENAR DIA!” ucap Raja Siluman Buaya lagi dengan wajah kaget.“Bagus kalau kau masih ingat Raja Siluman Buaya”“APA YANG KAU LAKUKAN DISINI BLORONG ?!”“Ratu Lelembut Mengutusku Untuk Memintamu Melepaskan Ayu Mayrissa” ucap Blorong seraya menoleh kearah Ayu Mayrissa yang ada dibelakangnya, lagi-lagi wajah Raja Siluman Buaya tampak berubah, begitu pula dengan wajah Ayu Mayrissa.“ADA HUBUNGAN APA ISTANA ALAM LELEMBUT DENGAN CALON ISTRIKU, AYU MAYRISSA ?!” tanya Raja Sil
Baca selengkapnya

175. Bagian 10

“SEBAIKNYA PERSIAPKAN DIRI KALIAN, PEKAN DEPAN DIMALAM BULAN PURNAMA, KALIAN BERTIGA AKAN JADI PENGANTINKU!” ucap Raja Siluman Buaya lagi seraya berbalik dan melangkah pergi, masih terdengar tawa keras Raja Siluman Buaya yang keras membahana ditempat itu.Raja Siluman Buaya pergi meninggalkan tempat itu bersama semua prajurit siluman buaya yang mengikutinya, meninggalkan Blorong dan Rara Jingga yang masih terdiam ditempatnya. Ditempatnya, Ayu Mayrissa juga tetap terdiam, karena tidak tahu harus berkata dan melakukan apa.“Blorong.. Rara Jingga..!” tiba-tiba kembali terdengar suara Bintang tanpa wujud ditempat itu hingga mengejutkan Blorong dan Rara Jingga, juga Ayu Mayrissa yang baru menyadari kalau sukma Bintang masih berada ditempat itu.“Gusti”“Maaf tadi hamba telah mengatakan yang tidak-tidak kepada Raja Siluman Buaya” ucap Blorong cepat menjura hormat dihadapan Bintang.“Tidak apa-apa Blor
Baca selengkapnya

175. Bagian 11

Kini Bintang mulai menghitung-hitung kekuatan Raja Siluman Buaya dan para prajuritnya, berbagai simulasi rencana mulai Bintang pikirkan, awalnya Bintang ingin membebaskan Blorong, Rara Jingga dan Ayu Mayrissa terlebih dahulu agar bersama-sama menghadapi kekuatan besar Raja Siluman Buaya, tapi kemudian Bintang berfikir dengan bertarung bersama-sama Bintang khawatir akan keselamatan ketiganya dan ini akan membuat Bintang tidak fokus dalam pertarungannya nanti menghadapi Raja Siluman Buaya, karena itulah Bintang akhirnya memutuskan untuk tidak melibatkan ketiganya dalam pertempurannya kali ini.Setelah merencanakan dengan matang, apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi kekuatan besar Raja Siluman Buaya, Bintangpun memutuskan untuk menyerang Istana Siluman Buaya pada pertengahan hari, dimana waktu itu merupakan waktu istirahat para siluman-siluman buaya, Bintang berharap, serangan kejutannya dampak memberikan dampak terhadap para siluman buaya. -o0o-
Baca selengkapnya

175. Bagian 12

“Aku Yudha Manggala” ucap berhenti sejenak untuk melihat reaksi Raja Siluman Buaya. Wajah Raja Siluman Buaya tampak berubah mendengar ucapan yang Bintang sebutkan barusan, bahkan Badug Seketi juga semua bangsa siluman buaya yang ada ditempat itu ikut berubah mendengarnya, seketika saja tempat itu mulai riuh dengan segala kasak kusuknya.Dagghhh..!Badug Seketi tiba-tiba saja menghentakkan tongkat ditangannya ketanah, sebuah gelombang energi memancar keluar dari menerpa semua mahluk siluman buaya yang ada ditempat itu, keriuhan yang terjadi langsung hening seketika, rupanya Badug Seketi telah mengerahkan kekuatannya untuk membuat tenang suasana ditempat itu.“JADI KAU PEWARIS YUDHA MANGGALA ITU.. BAGAIMANA KAU BISA MASUK KEMARI ?!”“Tidak ada alam lelembut yang tak bisa kumasuki” ucap Bintang mantap. Raja Siluman Buaya seakan tak percaya mendengar hal itu, karena selama ini tak ada yang mampu melakukan
Baca selengkapnya

175. Bagian 13

Badug Brantas melesat dengan cepat seraya mengayunkan golok besarnya kearah Bintang. Semua prajurit siluman buaya yang melihat hal itu hanya mampu menahan nafas mereka, dapat dipastikan tubuh lawan yang menjadi lawan patih Badug Brantas akan terbelah menjadi dua, seperti yang selama ini terjadi.Bintang sendiri tetap berdiri tenang ditempatnya, sementara sosok Badug Brantas sudah semakin dekat kearahnya.“Hyaaattt..!”Begitu serangan itu datang, tiba-tiba saja Bintang melakukan satu gerakan cepat, begitu cepatnya sampai-sampai Badug Brantas tak menyadari serangannya, hingga ;Desss..!Tau-tau saja, tubuh besar Badug Brantas sudah terpental dengan keras kebelakang, satu tendangan berputar dari jurus ‘Tendangan Tanpa Bayangan’ Bintang kerahkan. Tubuh besar Badug Brantas jatuh berguling-guling ditanah, pedang besar ditangannya terlepas.Kejadian yang begitu cepat itu langsung membuat melongo para mahluk siluman
Baca selengkapnya

175. Bagian 14

Badug Brantas terkejut, tapi sudah terlambat.Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Tubuh Badug Brantas kini bulan-bulanan tendangan Bintang, beberapa kali Badug Brantas mencoba membalas dengan menyabetkan golok besar ditangannya, tapi dengan mudah Bintang menghindarinya dan kembali melanjutkan tendangannya.Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Akhirnya Badug Brantas tak kuasa juga menahan tubuhnya yang terkena serangan beruntun lawannya, kembali tubuh Badug Brantas terpelanting ke mana-mana. Membentur dan menggores apa saja yang dilewatinya.Prass..! Bras..! Plak, trakk..! Brett..!HEBAT! Badug Brantas kembali berdiri dengan gagah dengan kedua kakinya, tidak terlihat sedikitpun Badug Brantas terluka oleh serangan Bintang.Weerr..!Tiba-tiba saja dari bokong Badug Brantas muncul ekor buaya yang kini mengibas-ngibas ditanah, Bintang cukup terperanjat juga melihat hal itu.“Dasar buaya” ucap Bintang tersenyum.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
172173174175176
...
258
DMCA.com Protection Status