Kini Bintang mulai menghitung-hitung kekuatan Raja Siluman Buaya dan para prajuritnya, berbagai simulasi rencana mulai Bintang pikirkan, awalnya Bintang ingin membebaskan Blorong, Rara Jingga dan Ayu Mayrissa terlebih dahulu agar bersama-sama menghadapi kekuatan besar Raja Siluman Buaya, tapi kemudian Bintang berfikir dengan bertarung bersama-sama Bintang khawatir akan keselamatan ketiganya dan ini akan membuat Bintang tidak fokus dalam pertarungannya nanti menghadapi Raja Siluman Buaya, karena itulah Bintang akhirnya memutuskan untuk tidak melibatkan ketiganya dalam pertempurannya kali ini.
Setelah merencanakan dengan matang, apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi kekuatan besar Raja Siluman Buaya, Bintangpun memutuskan untuk menyerang Istana Siluman Buaya pada pertengahan hari, dimana waktu itu merupakan waktu istirahat para siluman-siluman buaya, Bintang berharap, serangan kejutannya dampak memberikan dampak terhadap para siluman buaya.
-o0o-
“Aku Yudha Manggala” ucap berhenti sejenak untuk melihat reaksi Raja Siluman Buaya. Wajah Raja Siluman Buaya tampak berubah mendengar ucapan yang Bintang sebutkan barusan, bahkan Badug Seketi juga semua bangsa siluman buaya yang ada ditempat itu ikut berubah mendengarnya, seketika saja tempat itu mulai riuh dengan segala kasak kusuknya.Dagghhh..!Badug Seketi tiba-tiba saja menghentakkan tongkat ditangannya ketanah, sebuah gelombang energi memancar keluar dari menerpa semua mahluk siluman buaya yang ada ditempat itu, keriuhan yang terjadi langsung hening seketika, rupanya Badug Seketi telah mengerahkan kekuatannya untuk membuat tenang suasana ditempat itu.“JADI KAU PEWARIS YUDHA MANGGALA ITU.. BAGAIMANA KAU BISA MASUK KEMARI ?!”“Tidak ada alam lelembut yang tak bisa kumasuki” ucap Bintang mantap. Raja Siluman Buaya seakan tak percaya mendengar hal itu, karena selama ini tak ada yang mampu melakukan
Badug Brantas melesat dengan cepat seraya mengayunkan golok besarnya kearah Bintang. Semua prajurit siluman buaya yang melihat hal itu hanya mampu menahan nafas mereka, dapat dipastikan tubuh lawan yang menjadi lawan patih Badug Brantas akan terbelah menjadi dua, seperti yang selama ini terjadi.Bintang sendiri tetap berdiri tenang ditempatnya, sementara sosok Badug Brantas sudah semakin dekat kearahnya.“Hyaaattt..!”Begitu serangan itu datang, tiba-tiba saja Bintang melakukan satu gerakan cepat, begitu cepatnya sampai-sampai Badug Brantas tak menyadari serangannya, hingga ;Desss..!Tau-tau saja, tubuh besar Badug Brantas sudah terpental dengan keras kebelakang, satu tendangan berputar dari jurus ‘Tendangan Tanpa Bayangan’ Bintang kerahkan. Tubuh besar Badug Brantas jatuh berguling-guling ditanah, pedang besar ditangannya terlepas.Kejadian yang begitu cepat itu langsung membuat melongo para mahluk siluman
Badug Brantas terkejut, tapi sudah terlambat.Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Tubuh Badug Brantas kini bulan-bulanan tendangan Bintang, beberapa kali Badug Brantas mencoba membalas dengan menyabetkan golok besar ditangannya, tapi dengan mudah Bintang menghindarinya dan kembali melanjutkan tendangannya.Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Akhirnya Badug Brantas tak kuasa juga menahan tubuhnya yang terkena serangan beruntun lawannya, kembali tubuh Badug Brantas terpelanting ke mana-mana. Membentur dan menggores apa saja yang dilewatinya.Prass..! Bras..! Plak, trakk..! Brett..!HEBAT! Badug Brantas kembali berdiri dengan gagah dengan kedua kakinya, tidak terlihat sedikitpun Badug Brantas terluka oleh serangan Bintang.Weerr..!Tiba-tiba saja dari bokong Badug Brantas muncul ekor buaya yang kini mengibas-ngibas ditanah, Bintang cukup terperanjat juga melihat hal itu.“Dasar buaya” ucap Bintang tersenyum.
Semua yang ada ditempat itu terdiam, terpaku melihat apa yang telah terjadi. Kalahkah patih Badug Brantas ? matikah ? hal ini yang kini ada dibenak masing-masing siluman buaya.Di tempatnya, Raja Siluman Buaya tampak biasa-biasa saja melihat hal itu, seperti tidak pernah mengkhawatirkan apa yang terjadi dengan patih kerajaannya.Brrrrrrr....!Tiba-tiba saja tanah ditempat itu bergetar dengan hebat, dan ; Wuuttt..! disusul satu sosok tubuh yang mencelat keluar dari dalam tanah, sosok besar itu ternyata adalah sosok Badug Brantas yang kini sudah turun ditepian lubang diseberang tempat Bintang berdiri. Tak terlihat sedikitpun kalau Badug Brantas terluka oleh serangan dahsyat Bintang tadi.“Seranganmu tak ada apa-apanya dibanding raga buayaku, hahaha” Badug Brantas tertawa sinis meremehkan serangan Bintang yang tak mampu melukai dirinya. Bintang sendiri ditempatnya terlihat tidak begitu terkejut dengan hal itu, karena sebenarnya tadi Bint
Kini sosok Bintang menjadi perhatian semua yang ada ditempat itu, semua keheranan karena kesaktian raga buaya yang selama ini sangat jarang dicari tandingannya dapat dikalahkan.Wuuttt..!Di tempatnya berdiri, Bintang dapat merasakan sebuah suara desiran yang sangat kuat dibelakangnya yang Bintang yakini berasal dari sebuah serangan, tanpa menoleh Bintang hanya menggeser sedikit tubuhnya ke kiri, sebuah jangkar bergerigi dengan rantai panjang lewat disebelah kanan Bintang.Wuuttt..!Kembali Bintang menggeser tubuhnya ke kanan saat merasakan desiran keras kembali dari arah kirinya, sebuah kapak besar bergerigi kembali lewat disebelah tubuh Bintang.Wuuttt..! Wuuttt..!Kini dua serangan sudah memburu sosok Bintang yang rupanya berasal dari Badug Braga dan Badug Jangkar, tapi lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar pilih tanding didunia persilatan, serangan kedua patih siluman buaya dengan senjata-senjata mengerikan
Badug Braga menjerit keras seperti menahan sakit yang amat sangat.Dasshhhhttt..!Tubuh Badug Braga terpental dengan sangat keras, jatuh berguling-guling ditanah, dan akhirnya terkapar dan tidak bangun-bangun lagi seperti keadaan Badug Brantas.Sreg! Wuuttt..!Tiba-tiba saja Bintang menarik kepalanya kebelakang, tepat disaat rantai jangkar bergerigi milik Badug Jangkar lewat didepan wajahnya, rupanya Badug Jangkar tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang lawannya saat lawannya lengah, tapi sayang dugaan Badug Jangkar salah, yang menjadi lawannya saat ini adalah Bintang yang tentu saja tak pernah lengah sedikitpun.Taapp!Bintang menangkap rantai jangkar bergerigi yang lewat didepan wajahnya. Badug Jangkar terkejut melihat rantai jangkar bergeriginya bisa ditangkap lawan, bahkan ;Wuuttt..!Belum lagi hilang rasa terkejut Badug Jangkar, tiba-tiba saja tubuh Badug Jangkar tertarik kearah lawannya, karena tarikan kuat y
Seraya terus memberikan serangan balasan kearah lawan-lawannya, Bintang terus memikirkan cara untuk melumpuhkan para siluman buaya yang jumlahnya sangat banyak itu. Berfikir seperti itu.Huup!Bintang melompat tinggi keudara, beberapa siluman buaya yang berada paling dekat dengan Bintang langsung ikut melompat keudara mengejar sosok Bintang.Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Di udara, Bintang bergerak cepat menyerang lawan-lawannya hingga para siluman buaya yang memburunya diudara, langsung terpental kembali kebawah. Bintang sendiri masih terus melesat keudara.Di ketinggian maksimal yang Bintang capai, Bintang menghentikan lesatan tubuhya, dengan berdiri diudara, Bintang langsung mengembangkan kedua tangannya dengan membentuk sepasang cakar. Dengan kedua tangan membentuk cakar, Bintang tampak merapal mantra seraya terus menggerakkan kedua tangannya.Werrrr...Tiba-tiba saja angin yang berhembus ditempat itu berduyun-duyun berkumpul
“Sehebat inikah raga buaya yang mereka miliki.. atau ada sesuatu yang lain” ucap Bintang membatin. “Tapi Pukulan Pemecah Karangku mampu menembusnya” sambung batin Bintang lagi terus memikirkan hal itu. Sementara Bintang berfikir keras, para prajurit siluman buaya mulai bergerak mendekati Bintang. Kali ini jumlahnya yang ribuan terlihat semakin bergerombol.Ditempatnya wajah Bintang tiba-tiba saja berubah, seakan-akan Bintang baru menyadari akan sesuatu. “Pukulan Pemecah Karang menghantam titik didalam tubuh, jangan-jangan mereka hanya bisa ditaklukkan dengan serangan dari dalam” batin Bintang saat mengingat kembali semua serangan yang dari arah luar tak memberikan efek apapun terhadap raga buaya para siluman buaya.“Akan kucoba” sambung batin Bintang lagi.Tapp!Kedua tangan Bintang langsung menyatu didepan dadanya. Secara perlahan Bintang memutar kedua telapak tangannya y