Kini sosok Bintang menjadi perhatian semua yang ada ditempat itu, semua keheranan karena kesaktian raga buaya yang selama ini sangat jarang dicari tandingannya dapat dikalahkan.
Wuuttt..!
Di tempatnya berdiri, Bintang dapat merasakan sebuah suara desiran yang sangat kuat dibelakangnya yang Bintang yakini berasal dari sebuah serangan, tanpa menoleh Bintang hanya menggeser sedikit tubuhnya ke kiri, sebuah jangkar bergerigi dengan rantai panjang lewat disebelah kanan Bintang.
Wuuttt..!
Kembali Bintang menggeser tubuhnya ke kanan saat merasakan desiran keras kembali dari arah kirinya, sebuah kapak besar bergerigi kembali lewat disebelah tubuh Bintang.
Wuuttt..! Wuuttt..!
Kini dua serangan sudah memburu sosok Bintang yang rupanya berasal dari Badug Braga dan Badug Jangkar, tapi lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar pilih tanding didunia persilatan, serangan kedua patih siluman buaya dengan senjata-senjata mengerikan
Badug Braga menjerit keras seperti menahan sakit yang amat sangat.Dasshhhhttt..!Tubuh Badug Braga terpental dengan sangat keras, jatuh berguling-guling ditanah, dan akhirnya terkapar dan tidak bangun-bangun lagi seperti keadaan Badug Brantas.Sreg! Wuuttt..!Tiba-tiba saja Bintang menarik kepalanya kebelakang, tepat disaat rantai jangkar bergerigi milik Badug Jangkar lewat didepan wajahnya, rupanya Badug Jangkar tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang lawannya saat lawannya lengah, tapi sayang dugaan Badug Jangkar salah, yang menjadi lawannya saat ini adalah Bintang yang tentu saja tak pernah lengah sedikitpun.Taapp!Bintang menangkap rantai jangkar bergerigi yang lewat didepan wajahnya. Badug Jangkar terkejut melihat rantai jangkar bergeriginya bisa ditangkap lawan, bahkan ;Wuuttt..!Belum lagi hilang rasa terkejut Badug Jangkar, tiba-tiba saja tubuh Badug Jangkar tertarik kearah lawannya, karena tarikan kuat y
Seraya terus memberikan serangan balasan kearah lawan-lawannya, Bintang terus memikirkan cara untuk melumpuhkan para siluman buaya yang jumlahnya sangat banyak itu. Berfikir seperti itu.Huup!Bintang melompat tinggi keudara, beberapa siluman buaya yang berada paling dekat dengan Bintang langsung ikut melompat keudara mengejar sosok Bintang.Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Di udara, Bintang bergerak cepat menyerang lawan-lawannya hingga para siluman buaya yang memburunya diudara, langsung terpental kembali kebawah. Bintang sendiri masih terus melesat keudara.Di ketinggian maksimal yang Bintang capai, Bintang menghentikan lesatan tubuhya, dengan berdiri diudara, Bintang langsung mengembangkan kedua tangannya dengan membentuk sepasang cakar. Dengan kedua tangan membentuk cakar, Bintang tampak merapal mantra seraya terus menggerakkan kedua tangannya.Werrrr...Tiba-tiba saja angin yang berhembus ditempat itu berduyun-duyun berkumpul
“Sehebat inikah raga buaya yang mereka miliki.. atau ada sesuatu yang lain” ucap Bintang membatin. “Tapi Pukulan Pemecah Karangku mampu menembusnya” sambung batin Bintang lagi terus memikirkan hal itu. Sementara Bintang berfikir keras, para prajurit siluman buaya mulai bergerak mendekati Bintang. Kali ini jumlahnya yang ribuan terlihat semakin bergerombol.Ditempatnya wajah Bintang tiba-tiba saja berubah, seakan-akan Bintang baru menyadari akan sesuatu. “Pukulan Pemecah Karang menghantam titik didalam tubuh, jangan-jangan mereka hanya bisa ditaklukkan dengan serangan dari dalam” batin Bintang saat mengingat kembali semua serangan yang dari arah luar tak memberikan efek apapun terhadap raga buaya para siluman buaya.“Akan kucoba” sambung batin Bintang lagi.Tapp!Kedua tangan Bintang langsung menyatu didepan dadanya. Secara perlahan Bintang memutar kedua telapak tangannya y
Kali ini puluhan prajurit siluman buaya menjadi korban, terjungkal disana sini, bergeletakan ditanah. Hal ini tentu saja mengejutkan semua bangsa siluman buaya, termasuk Raja Siluman Buaya dan Badug Seketi sendiri. Bahkan bangsa siluman buaya yang tersisa langsung menghentikan langkah mereka.Wusss..! Wusss..! Wusss..!Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh..!"Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..!"Bintang terus melesatkan Pedang Auranya mencari mangsa, Pedang Aura melesat bagaikan malaikat maut yang menyambar satu demi satu prajurit siluman buaya yang langsung terjungkal dan terkapar saat tubuhnya ditembus oleh Pedang Aura.Serrrr!!Satu sosok tubuh terlihat melesat kearah Bintang.Wusss..!Beriring dengan seberkas cahaya hitam melesat kearah
Badug Seketi yang mendengar perintah Raja Siluman Buaya kepadanya, tanpa banyak basa basi segera bertindak.Cling..Cling..! Cling..!! Cling..!Badug Seketi menggerakkan tongkat ditangannya berputar-putar, dan ;Wuutt..!Badug Seketi memukulkan tongkat gemerincing ditangannya kedepan. Ditempatnya Bintang masih memperhatikan saja apa yang dilakukan oleh Badug Seketi. Tak ada yang terjadi setelah apa yang dilakukan oleh Badug Seketi, hingga ;Wusshhh..!Tiba-tiba saja tubuh Bintang terseret kebelakang, bahkan hampir-hampir terpental saat ada satu kekuatan dahsyat yang menghantam tubuhnya, untung saja Bintang bergerak cepat menyalurkan tenaga dalamnya pada kedua kakinya hingga tubuh Bintang tidak sampai terbang terpental jauh, tapi hanya terseret beberapa langkah kebelakang. Bintang kini menyadari kalau lawannya telah melakukan serangan dengan kekuatan psikis kearahnya, kekuatan yang sama seperti yang dimiliki salah satu Bintang, putri Ahisma Ra
Begitu serangan itu datang, dengan sangat mengagumkan sekali, Bintang hanya memiringkan kepalanya menghindari serangan batu yang terarah kearah kepalanya, lalu Bintang bergerak cepat hanya dengan mengunakan langkah cepatnya menghindari serangan-serangan batu terbang tersebut. Kecepatan gerak ‘Langkah Ajaib’ dan ketajaman pandangan mata dewa yang dipergunakan oleh Bintang sudah cukup menghindari semua serangan mematikan itu.Dengan mata dewa Bintang dapat melihat dengan jelas lesatan-lesatan batu-batu terbang tersebut, dan dengan ‘Langkah Ajaib’nya Bintang menghindarinya. Apa yang dipertunjukkan Bintang benar-benar mengejutkan Badug Seketi. Badug Seketi mengerahkan kekuatan psikisnya lebih kuat untuk menerbangkan apa saja yang ada didekatnya untuk menyerang lawannya, tapi lagi-lagi Badug Seketi dibuat geleng-geleng kepala melihat lawannya mampu menghindari semua serangannya dengan sangat mudahnya.Merasa serang
Hiaaa..!Hiaaah..!Wutttt.. wuttt.. wuttt..!Hampir bersamaan sosok Bintang dan Badug Seketi yang telah berubah menjadi sosok Bintang saling menyerang kedepan dengan ‘Tendangan Tanpa Bayangan’nya.Deebb.. Deebb.. Deebb..!Keduanya beradu tendangan, keduanya beradu serangan, sungguh sangat mirip sekali gerakan yang dilakukan oleh Bintang dan Badug Seketi dalam wujud Bintang tiruannya. Hingga pertarungan berlangsung sengit dan seru. Debu-debu mulai berterbangan. Jurus-jurus ‘Tendangan Tanpa Bayangan’ dikerahkan. Gerakan dan kecepatan keduanya benar-benar sama dan sekarang malah sulit untuk membedakan mana Bintang dan mana Badug Seketi.Keduanya bertarung dengan jurus-jurus tingkat tinggi. Gerakan-gerakannya sangat cepat, sulit diikuti mata biasa, sehingga yang terlihat hanya bayangan saja berkelebatan saling sambar. Dalam waktu singkat mereka sudah beberapa kali mengganti jurus. Semakin lama pertarunga
ISTANA ALAM LELEMBUT. Saat ini Ratu Alam Lelembut, Ratu Dewi Kencana dan Putri Aura Kencana tengah duduk berdampingan. Kedua penguasa alam lelembut ini memanglah bersosok cantik dan anggun, kedua-duanya memiliki bentuk tubuh yang tinggi semampai sehingga memperlihatkan kedua kaki mereka yang terlihat begitu jenjang, putih dan mulus dikarenakan belahan gaun yang terbelah hingga ke pangkal paha. Di hadapan keduanya tampak sebuah cermin berukuran besar, dimana didalam cermin tersebut tampak pula pantulan duduk seorang wanita berparas cantik jelita dengan sosok layaknya seorang ratu pula. Tak salah, sosok yang ada didalam cermin itu adalah Ratu Samudra. Saat ini ketiganya tengah melakukan komunikasi jarak jauh dan berbeda alam pula. Bila Ratu Dewi Kencana dan Ratu Alam Lelembut berada di istana alam lelembut, Ratu Samudra berada di Istana Dasar Samudra miliknya. Tapi hal itu bukan menjadi masalah karena kesaktian yang dimiliki kedua belah pihak yang tak perlu diragukan lagi.“Apa kabar yu
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig