Seraya terus memberikan serangan balasan kearah lawan-lawannya, Bintang terus memikirkan cara untuk melumpuhkan para siluman buaya yang jumlahnya sangat banyak itu. Berfikir seperti itu.
Huup!
Bintang melompat tinggi keudara, beberapa siluman buaya yang berada paling dekat dengan Bintang langsung ikut melompat keudara mengejar sosok Bintang.
Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!
Di udara, Bintang bergerak cepat menyerang lawan-lawannya hingga para siluman buaya yang memburunya diudara, langsung terpental kembali kebawah. Bintang sendiri masih terus melesat keudara.
Di ketinggian maksimal yang Bintang capai, Bintang menghentikan lesatan tubuhya, dengan berdiri diudara, Bintang langsung mengembangkan kedua tangannya dengan membentuk sepasang cakar. Dengan kedua tangan membentuk cakar, Bintang tampak merapal mantra seraya terus menggerakkan kedua tangannya.
Werrrr...
Tiba-tiba saja angin yang berhembus ditempat itu berduyun-duyun berkumpul
“Sehebat inikah raga buaya yang mereka miliki.. atau ada sesuatu yang lain” ucap Bintang membatin. “Tapi Pukulan Pemecah Karangku mampu menembusnya” sambung batin Bintang lagi terus memikirkan hal itu. Sementara Bintang berfikir keras, para prajurit siluman buaya mulai bergerak mendekati Bintang. Kali ini jumlahnya yang ribuan terlihat semakin bergerombol.Ditempatnya wajah Bintang tiba-tiba saja berubah, seakan-akan Bintang baru menyadari akan sesuatu. “Pukulan Pemecah Karang menghantam titik didalam tubuh, jangan-jangan mereka hanya bisa ditaklukkan dengan serangan dari dalam” batin Bintang saat mengingat kembali semua serangan yang dari arah luar tak memberikan efek apapun terhadap raga buaya para siluman buaya.“Akan kucoba” sambung batin Bintang lagi.Tapp!Kedua tangan Bintang langsung menyatu didepan dadanya. Secara perlahan Bintang memutar kedua telapak tangannya y
Kali ini puluhan prajurit siluman buaya menjadi korban, terjungkal disana sini, bergeletakan ditanah. Hal ini tentu saja mengejutkan semua bangsa siluman buaya, termasuk Raja Siluman Buaya dan Badug Seketi sendiri. Bahkan bangsa siluman buaya yang tersisa langsung menghentikan langkah mereka.Wusss..! Wusss..! Wusss..!Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh.. Begggh..!"Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..! Ahhg..!"Bintang terus melesatkan Pedang Auranya mencari mangsa, Pedang Aura melesat bagaikan malaikat maut yang menyambar satu demi satu prajurit siluman buaya yang langsung terjungkal dan terkapar saat tubuhnya ditembus oleh Pedang Aura.Serrrr!!Satu sosok tubuh terlihat melesat kearah Bintang.Wusss..!Beriring dengan seberkas cahaya hitam melesat kearah
Badug Seketi yang mendengar perintah Raja Siluman Buaya kepadanya, tanpa banyak basa basi segera bertindak.Cling..Cling..! Cling..!! Cling..!Badug Seketi menggerakkan tongkat ditangannya berputar-putar, dan ;Wuutt..!Badug Seketi memukulkan tongkat gemerincing ditangannya kedepan. Ditempatnya Bintang masih memperhatikan saja apa yang dilakukan oleh Badug Seketi. Tak ada yang terjadi setelah apa yang dilakukan oleh Badug Seketi, hingga ;Wusshhh..!Tiba-tiba saja tubuh Bintang terseret kebelakang, bahkan hampir-hampir terpental saat ada satu kekuatan dahsyat yang menghantam tubuhnya, untung saja Bintang bergerak cepat menyalurkan tenaga dalamnya pada kedua kakinya hingga tubuh Bintang tidak sampai terbang terpental jauh, tapi hanya terseret beberapa langkah kebelakang. Bintang kini menyadari kalau lawannya telah melakukan serangan dengan kekuatan psikis kearahnya, kekuatan yang sama seperti yang dimiliki salah satu Bintang, putri Ahisma Ra
Begitu serangan itu datang, dengan sangat mengagumkan sekali, Bintang hanya memiringkan kepalanya menghindari serangan batu yang terarah kearah kepalanya, lalu Bintang bergerak cepat hanya dengan mengunakan langkah cepatnya menghindari serangan-serangan batu terbang tersebut. Kecepatan gerak ‘Langkah Ajaib’ dan ketajaman pandangan mata dewa yang dipergunakan oleh Bintang sudah cukup menghindari semua serangan mematikan itu.Dengan mata dewa Bintang dapat melihat dengan jelas lesatan-lesatan batu-batu terbang tersebut, dan dengan ‘Langkah Ajaib’nya Bintang menghindarinya. Apa yang dipertunjukkan Bintang benar-benar mengejutkan Badug Seketi. Badug Seketi mengerahkan kekuatan psikisnya lebih kuat untuk menerbangkan apa saja yang ada didekatnya untuk menyerang lawannya, tapi lagi-lagi Badug Seketi dibuat geleng-geleng kepala melihat lawannya mampu menghindari semua serangannya dengan sangat mudahnya.Merasa serang
Hiaaa..!Hiaaah..!Wutttt.. wuttt.. wuttt..!Hampir bersamaan sosok Bintang dan Badug Seketi yang telah berubah menjadi sosok Bintang saling menyerang kedepan dengan ‘Tendangan Tanpa Bayangan’nya.Deebb.. Deebb.. Deebb..!Keduanya beradu tendangan, keduanya beradu serangan, sungguh sangat mirip sekali gerakan yang dilakukan oleh Bintang dan Badug Seketi dalam wujud Bintang tiruannya. Hingga pertarungan berlangsung sengit dan seru. Debu-debu mulai berterbangan. Jurus-jurus ‘Tendangan Tanpa Bayangan’ dikerahkan. Gerakan dan kecepatan keduanya benar-benar sama dan sekarang malah sulit untuk membedakan mana Bintang dan mana Badug Seketi.Keduanya bertarung dengan jurus-jurus tingkat tinggi. Gerakan-gerakannya sangat cepat, sulit diikuti mata biasa, sehingga yang terlihat hanya bayangan saja berkelebatan saling sambar. Dalam waktu singkat mereka sudah beberapa kali mengganti jurus. Semakin lama pertarunga
ISTANA ALAM LELEMBUT. Saat ini Ratu Alam Lelembut, Ratu Dewi Kencana dan Putri Aura Kencana tengah duduk berdampingan. Kedua penguasa alam lelembut ini memanglah bersosok cantik dan anggun, kedua-duanya memiliki bentuk tubuh yang tinggi semampai sehingga memperlihatkan kedua kaki mereka yang terlihat begitu jenjang, putih dan mulus dikarenakan belahan gaun yang terbelah hingga ke pangkal paha. Di hadapan keduanya tampak sebuah cermin berukuran besar, dimana didalam cermin tersebut tampak pula pantulan duduk seorang wanita berparas cantik jelita dengan sosok layaknya seorang ratu pula. Tak salah, sosok yang ada didalam cermin itu adalah Ratu Samudra. Saat ini ketiganya tengah melakukan komunikasi jarak jauh dan berbeda alam pula. Bila Ratu Dewi Kencana dan Ratu Alam Lelembut berada di istana alam lelembut, Ratu Samudra berada di Istana Dasar Samudra miliknya. Tapi hal itu bukan menjadi masalah karena kesaktian yang dimiliki kedua belah pihak yang tak perlu diragukan lagi.“Apa kabar yu
“Yunda Samudra...”“Iya, Yunda Dewi”“Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sama yunda”“Mengenai apa Yunda Dewi, sampaikan saja”“Ini mengenai gusti Yudha Manggala, suami yunda” ucap Ratu Dewi Kencana lagi hingga mengejutkan Ratu Samudra yang kini menatap kearah Ratu Dewi Kencana dengan tatapan bingung.“Saat beberapa waktu yang lalu bertemu dengan gusti Yudha Manggala, saya melihat dan merasakan sesuatu pada sosok gusti Yudha Manggala...” ucap Ratu Dewi Kencana akhirnya. Ratu Samudra tetap diam mendengar hal itu untuk menunggu kelanjutan ucapan Ratu Dewi Kencana.“Pada sosok gusti Yudha Manggala, saya merasakan ada sesuatu yang sangat kuat terpancar keluar dari sosok gusti Yudha Manggala” ucap Ratu Dewi Kencana kembali berhenti, terlihat Ratu Dewi Kencana menggigit bibirnya sendiri.Di hadapannya, terlihat Ratu Samudra tersenyum.“Ya, aku sudah tahu itu Yunda Dewi...”“Yunda sudah tau?!” tanya Ratu Dewi Kencana terkejut dengan wajah berubah. Ratu Samudra tampak mengangguk.“Iya, saya
Entah sudah berapa jurus keduanya bertarung, dan sejauh itu pula Badug Seketi yang mampu menyerupai sosok Bintang selalu bisa menirukan semua jurus yang Bintang pergunakan, Bintang seperti bertarung menghadapi dirinya sendiri, tak ada bedanya.Pada suatu kesempatan, Bintang melompat mundur. Bintang sadar lawannya juga memiliki karakter jurus yang sama dengan miliknya. Badug Seketi yang menyerupai sosok Bintang tampak ikut mundur dan terlihat senyum sinis diwajah Badug Seketi yang menyerupai Bintang.“Cakra Petir Ganda, heaa...!”Zzzgghh! Zzzgghh! Zzzgghh!Bintang mengerahkan jurus ‘Cakra Petir’ Gandanya pada kedua tangannya hingga Cakra Petir langsung terangkum dikedua tangannya.“Cakra Petir Ganda, heaa...”Zzzgghh! Zzzgghh! Zzzgghh!Badug Seketipun tak mau kalah, jurus ‘Cakra Petir’ Ganda juga dikerakan dan terangkum dikedua tangannya.