Entah sudah berapa jurus keduanya bertarung, dan sejauh itu pula Badug Seketi yang mampu menyerupai sosok Bintang selalu bisa menirukan semua jurus yang Bintang pergunakan, Bintang seperti bertarung menghadapi dirinya sendiri, tak ada bedanya.Pada suatu kesempatan, Bintang melompat mundur. Bintang sadar lawannya juga memiliki karakter jurus yang sama dengan miliknya. Badug Seketi yang menyerupai sosok Bintang tampak ikut mundur dan terlihat senyum sinis diwajah Badug Seketi yang menyerupai Bintang.“Cakra Petir Ganda, heaa...!”Zzzgghh! Zzzgghh! Zzzgghh!Bintang mengerahkan jurus ‘Cakra Petir’ Gandanya pada kedua tangannya hingga Cakra Petir langsung terangkum dikedua tangannya.“Cakra Petir Ganda, heaa...”Zzzgghh! Zzzgghh! Zzzgghh!Badug Seketipun tak mau kalah, jurus ‘Cakra Petir’ Ganda juga dikerakan dan terangkum dikedua tangannya.
Kini terlihatlah pertarungan dahsyat diantara keduanya kembali berlangsung.Duarr... Duarrrr....! Duarrr....!! Duarrr....!Beberapa ledakan hebat kembali terjadi disekitar tubuh keduanya. Tapi hebatnya pertemuan kedua jurus ternyata tidak menimbulkan kerusakan seperti yang diperkirakan, karena baik Bintang maupun sosok Badug Seketi yang menyerupai dirinya sama-sama mengkonsentrasikan kekuatan mereka agar tidak meluber kemana-mana.Buummm!Ledakan keras melemparkan tubuh keduanya kembali kebelakang. Tapi begitu kaki keduanya berhasil menyentuh tanah, keduanya kembali langsung berkelebat kedepan dengan dahsyatnya.“Naga Halilintar, yeahhh....!”. Jurus kelima dari Cakra Petir berkiblat.Wusshhh.....!Cakra Petir yang ada ditangan Bintang langsung melesat dan langsung membentuk bayangan seekor naga yang terbentuk dari Cakra Petirnya.“Naga Halilintar, yeahhh....!”
Bintang kini terdiam seraya terus berfikir untuk mencari kelemahan jurus lawannya.“Setiap jurus pasti memiliki kelemahan, demikian pula jurus Cermin Rupa miliknya...” batin Bintang lagi terus berfikir keras mengenai hal itu.Sementara itu ditempatnya, Raja Siluman Buaya yang masih terus memperhatikan keduanya seraya terus mengerahkan perisai dari Tongkat Pilar Ghaib miliknya untuk melindungi para prajurit siluman buaya yang berada ditempat itu melihat pertarungan tersebut.“Kau takkan sanggup untuk menghadapi Cermin Rupa itu Yudha Manggala...” batin Raja Siluman Buaya lagi.Bintang sendiri yang masih terdiam terlihat terus menatap tajam kearah Bintang Kw yang ada jauh dihadapannya, tiba-tiba saja raut wajah Bintang berubah saat melihat Pedang Bintang Angkasa yang ada dipunggung Bintang Kw.“Apakah dia juga memiliki keris kyai guntur dipinggang belakangnya, hmm... akan kucob
Bintang masih terdiam ditempatnya seraya terus menatap tajam kearah sosok Bintang Kw jelmaan Badug Seketi. Kening Bintang tiba-tiba saja berkerut, semakin lama kerutan dikening Bintang semakin kentara terlihat.“Cermin Rupa...” ulang Bintang pelan.“Cermin Rupa... Cermin Rupa... Cermin Rupa...” berkali-kali Bintang mengulang nama jurus milik Badug Seketi tersebut, wajah Bintang yang tadinya tegang perlahan mulai melunak, bahkan kini mulai tersenyum. Kini balik sosok Badug Seketi yang heran melihat senyum diwajah lawannya.“Ternyata begitu rupanya...” ucap Bintang hingga membuat Badug Seketi semakin bingung dan heran.“Apakah dia menyadari sesuatu tentang ilmu Cermin Rupaku... Akh, tidak mungkin. Itu tidak mungkin” batin Badug Seketi. “Sebaiknya kudahului menyerangnya” sambung batin Badug Seketi lagi.Berfikir seperti itu, Badug Seketipun segera
Badug Seketi sendiri tampak terkejut melihat lawannya berhasil mematahkan ilmu Cermin Rupa miliknya, dimana ilmu Cermin Rupa yang selama ini tak pernah gagal dalam mengalahkan lawan-lawannya, karena dengan ilmu Cermin Rupa, Badug Seketi mampu menyembunyikan dirinya dengan masuk kedalam cermin saktinya, lalu dari cermin saktinya mampu menjelma sosok bayangan yang menyerupai lawannya, jadi selama bertarung, sosok lawannya tersebut sama seperti menghadapi dirinya sendiri karena sesungguhnya dia berhadapan dengan cermin yang menjadi tempat persembunyian Badug Seketi. Melihat lawannya yang juga memiliki ilmu yang bisa masuk kedalam cermin dan menemukan kelemahan dari ilmu Cermin Rupanya, tentu saja hal ini sangat mengagetkan dan mengejutkan Badug Seketi. Apalagi saat Badug Seketi memperhatikan disekitarnya.“Ini bukan ilmu biasa.... semuanya tanpa warna” batin Badug Seketi dengan wajah berubah terkejut melihat keadaan disekitarnya, d
“Apa yang kau tertawakan, kematian akan segera menghampirimu Yudha Manggala” ucap Badug Seketi lagi.“Siapa namamu?!” Bintang malah bertanya.“Aku Badug Seketi, penasehat utama Raja Siluman Buaya” ucap Badug Seketi penuh bangga.“Sepertinya pengetahuanmu masih sangat dangkal Badug Seketi...” ucap Bintang hingga menghapus senyum penuh kebanggaan diwajah Badug Seketi.“Apa kau pikir, pusaka para dewa hanya ada satu milik Raja Siluman Buaya?!” ucap Bintang hingga membuat wajah Badug Seketi kembali berubah terkejut.“Apa kau punya?!” tanya Badug Seketi.“Banyak”“Haha... sebanyak apapun pusaka dewa yang kau miliki, takkan mampu menghadapi kekuatan Tongkat Pilar Ghaib milik Raja Siluman Buaya, karena Tongkat Pilar Ghaib adalah pusaka para dewa dimasa lampau”“Hahaha... Kau yang terlalu pikun Badug Seketi, akan kupe
Semua perhatian kini tertuju kearah kedua sosok tubuh yang berdiri ditengah-tengah mereka. Masih samar-samar belum terlihat jelas karena tertutup debu pandangan.Perlahan debu itupun mulai pudar tertiup angin dan kini semua bangsa lelembut siluman buaya dapat melihat dengan jelas kedua sosok tersebut. Satu sosok tampak berdiri dengan gagah dihadapan sesosok tubuh yang tampak jatuh berlutut dihadapannya. Saat pemandangan itu terlihat semakin jelas, semua wajah bangsa lelembut siluman buaya tampak berubah, bahkan wajah Raja Siluman Buaya ikut berubah.Di hadapan mereka semua, tampak berdiri sosok Bintang dengan sangat gagahnya, dihadapan Bintang tampak sosok Badug Seketi yang jatuh bertekuk lutut dihadapan Bintang, tongkat yang biasa Badug Seketi gunakan tampak terlempar cukup jauh darinya.Ternyata tak butuh waktu lama bagi Bintang untuk menundukkan Badug Seketi tepat sebelum Raja Siluman Buaya memecahkan Monochrome Dimensionnya, hingga kini semua bangsa
Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, kedua tangan dikepalkan dengan keras.Dan ; Clebb! Clebb!Kedua kepalan tangan Bintangpun berubah menjadi putih keperakan. Bintang telah mengerahkan salah satu jurus leluhurnya, ‘Tinju Jalan Penguasa’.HIAAA...!Hiaaah...!Hampir bersamaan, Bintang dan Raja Siluman Buaya melesat maju kedepan.Wusss...! Wusss...! Wusss...!Begggh...! Begggh...! Begggh...!Sungguh luar biasa jurus yang dikerahkan oleh kedua sosok digdaya ini, mengeluarkan suara keras laksana batu besar yang diayunkan.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan beruntun terjadi saat kedua kepalan itu bentrok diudara, tapi hal itu tak dihiraukan oleh keduanya yang terus bertarung dengan sengitnya.Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan beruntun dan dahsyat terjadi saat kedua kepalan tangan yang terangkum ajian dahsyat itu bertemu. Kedua tokoh digdaya itu terus bertarung dengan jurus