“Gusti Yudha Manggala, siapa dia ?!” tanya Ayu Mayrissa hingga membuat Blorong dan Rara Jingga saling pandang satu sama lain.
“Di dunia manusia, Gusti Yudha Manggala dikenal sebagai prabu Setyo Kencana, Gusti prabu Bintang,” jelas Rara Jingga hingga membuat wajah Ayu Mayrissa seketika berubah, terkejut bukan mendengar nama asli Gusti Yudha Manggala, melainkan Ayu Mayrissa terkejut pada kata-kata didunia manusia. Hal ini membuat Ayu Mayrissa menatap penuh makna kepada kedua wanita cantik yang ada dihadapannya.
Lagi-lagi Blorong dan Rara Jingga saling memandang satu sama lain dan hampir bersamaan keduanya saling mengangguk.
“Hamba Rara Jingga dari istana dasar samudra” Rara Jingga memperkenalkan dirinya, kedua mata Ayu Mayrissa tampak membesar menatap kearah Rara Jingga.
“Hamba Blorong dari Istana Alam Lelembut” Blorong ikut memperkenalkan dirinya hingga Ayu Mayriss
“Aku Blorong, patih Maharaja Yudha yang pernah menghajar semua patih siluman buayamu dulu!” ucap Blorong dengan sombongnya, kontan wajah Raja Siluman Buaya dan wajah patih-patih siluman buaya yang ada dibelakang Raja Siluman Buaya berubah, seketika saja sosok Blorong menjadi perhatian mereka.Wajah manusia Raja Siluman Buaya tampak berubah setelah cukup lama mengamati sosok Blorong.“TIDAK SALAH.. KAU BENAR-BENAR DIA!” ucap Raja Siluman Buaya lagi dengan wajah kaget.“Bagus kalau kau masih ingat Raja Siluman Buaya”“APA YANG KAU LAKUKAN DISINI BLORONG ?!”“Ratu Lelembut Mengutusku Untuk Memintamu Melepaskan Ayu Mayrissa” ucap Blorong seraya menoleh kearah Ayu Mayrissa yang ada dibelakangnya, lagi-lagi wajah Raja Siluman Buaya tampak berubah, begitu pula dengan wajah Ayu Mayrissa.“ADA HUBUNGAN APA ISTANA ALAM LELEMBUT DENGAN CALON ISTRIKU, AYU MAYRISSA ?!” tanya Raja Sil
“SEBAIKNYA PERSIAPKAN DIRI KALIAN, PEKAN DEPAN DIMALAM BULAN PURNAMA, KALIAN BERTIGA AKAN JADI PENGANTINKU!” ucap Raja Siluman Buaya lagi seraya berbalik dan melangkah pergi, masih terdengar tawa keras Raja Siluman Buaya yang keras membahana ditempat itu.Raja Siluman Buaya pergi meninggalkan tempat itu bersama semua prajurit siluman buaya yang mengikutinya, meninggalkan Blorong dan Rara Jingga yang masih terdiam ditempatnya. Ditempatnya, Ayu Mayrissa juga tetap terdiam, karena tidak tahu harus berkata dan melakukan apa.“Blorong.. Rara Jingga..!” tiba-tiba kembali terdengar suara Bintang tanpa wujud ditempat itu hingga mengejutkan Blorong dan Rara Jingga, juga Ayu Mayrissa yang baru menyadari kalau sukma Bintang masih berada ditempat itu.“Gusti”“Maaf tadi hamba telah mengatakan yang tidak-tidak kepada Raja Siluman Buaya” ucap Blorong cepat menjura hormat dihadapan Bintang.“Tidak apa-apa Blor
Kini Bintang mulai menghitung-hitung kekuatan Raja Siluman Buaya dan para prajuritnya, berbagai simulasi rencana mulai Bintang pikirkan, awalnya Bintang ingin membebaskan Blorong, Rara Jingga dan Ayu Mayrissa terlebih dahulu agar bersama-sama menghadapi kekuatan besar Raja Siluman Buaya, tapi kemudian Bintang berfikir dengan bertarung bersama-sama Bintang khawatir akan keselamatan ketiganya dan ini akan membuat Bintang tidak fokus dalam pertarungannya nanti menghadapi Raja Siluman Buaya, karena itulah Bintang akhirnya memutuskan untuk tidak melibatkan ketiganya dalam pertempurannya kali ini.Setelah merencanakan dengan matang, apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi kekuatan besar Raja Siluman Buaya, Bintangpun memutuskan untuk menyerang Istana Siluman Buaya pada pertengahan hari, dimana waktu itu merupakan waktu istirahat para siluman-siluman buaya, Bintang berharap, serangan kejutannya dampak memberikan dampak terhadap para siluman buaya.-o0o-
“Aku Yudha Manggala” ucap berhenti sejenak untuk melihat reaksi Raja Siluman Buaya. Wajah Raja Siluman Buaya tampak berubah mendengar ucapan yang Bintang sebutkan barusan, bahkan Badug Seketi juga semua bangsa siluman buaya yang ada ditempat itu ikut berubah mendengarnya, seketika saja tempat itu mulai riuh dengan segala kasak kusuknya.Dagghhh..!Badug Seketi tiba-tiba saja menghentakkan tongkat ditangannya ketanah, sebuah gelombang energi memancar keluar dari menerpa semua mahluk siluman buaya yang ada ditempat itu, keriuhan yang terjadi langsung hening seketika, rupanya Badug Seketi telah mengerahkan kekuatannya untuk membuat tenang suasana ditempat itu.“JADI KAU PEWARIS YUDHA MANGGALA ITU.. BAGAIMANA KAU BISA MASUK KEMARI ?!”“Tidak ada alam lelembut yang tak bisa kumasuki” ucap Bintang mantap. Raja Siluman Buaya seakan tak percaya mendengar hal itu, karena selama ini tak ada yang mampu melakukan
Badug Brantas melesat dengan cepat seraya mengayunkan golok besarnya kearah Bintang. Semua prajurit siluman buaya yang melihat hal itu hanya mampu menahan nafas mereka, dapat dipastikan tubuh lawan yang menjadi lawan patih Badug Brantas akan terbelah menjadi dua, seperti yang selama ini terjadi.Bintang sendiri tetap berdiri tenang ditempatnya, sementara sosok Badug Brantas sudah semakin dekat kearahnya.“Hyaaattt..!”Begitu serangan itu datang, tiba-tiba saja Bintang melakukan satu gerakan cepat, begitu cepatnya sampai-sampai Badug Brantas tak menyadari serangannya, hingga ;Desss..!Tau-tau saja, tubuh besar Badug Brantas sudah terpental dengan keras kebelakang, satu tendangan berputar dari jurus ‘Tendangan Tanpa Bayangan’ Bintang kerahkan. Tubuh besar Badug Brantas jatuh berguling-guling ditanah, pedang besar ditangannya terlepas.Kejadian yang begitu cepat itu langsung membuat melongo para mahluk siluman
Badug Brantas terkejut, tapi sudah terlambat.Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Tubuh Badug Brantas kini bulan-bulanan tendangan Bintang, beberapa kali Badug Brantas mencoba membalas dengan menyabetkan golok besar ditangannya, tapi dengan mudah Bintang menghindarinya dan kembali melanjutkan tendangannya.Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess.. Dess..!Akhirnya Badug Brantas tak kuasa juga menahan tubuhnya yang terkena serangan beruntun lawannya, kembali tubuh Badug Brantas terpelanting ke mana-mana. Membentur dan menggores apa saja yang dilewatinya.Prass..! Bras..! Plak, trakk..! Brett..!HEBAT! Badug Brantas kembali berdiri dengan gagah dengan kedua kakinya, tidak terlihat sedikitpun Badug Brantas terluka oleh serangan Bintang.Weerr..!Tiba-tiba saja dari bokong Badug Brantas muncul ekor buaya yang kini mengibas-ngibas ditanah, Bintang cukup terperanjat juga melihat hal itu.“Dasar buaya” ucap Bintang tersenyum.
Semua yang ada ditempat itu terdiam, terpaku melihat apa yang telah terjadi. Kalahkah patih Badug Brantas ? matikah ? hal ini yang kini ada dibenak masing-masing siluman buaya.Di tempatnya, Raja Siluman Buaya tampak biasa-biasa saja melihat hal itu, seperti tidak pernah mengkhawatirkan apa yang terjadi dengan patih kerajaannya.Brrrrrrr....!Tiba-tiba saja tanah ditempat itu bergetar dengan hebat, dan ; Wuuttt..! disusul satu sosok tubuh yang mencelat keluar dari dalam tanah, sosok besar itu ternyata adalah sosok Badug Brantas yang kini sudah turun ditepian lubang diseberang tempat Bintang berdiri. Tak terlihat sedikitpun kalau Badug Brantas terluka oleh serangan dahsyat Bintang tadi.“Seranganmu tak ada apa-apanya dibanding raga buayaku, hahaha” Badug Brantas tertawa sinis meremehkan serangan Bintang yang tak mampu melukai dirinya. Bintang sendiri ditempatnya terlihat tidak begitu terkejut dengan hal itu, karena sebenarnya tadi Bint
Kini sosok Bintang menjadi perhatian semua yang ada ditempat itu, semua keheranan karena kesaktian raga buaya yang selama ini sangat jarang dicari tandingannya dapat dikalahkan.Wuuttt..!Di tempatnya berdiri, Bintang dapat merasakan sebuah suara desiran yang sangat kuat dibelakangnya yang Bintang yakini berasal dari sebuah serangan, tanpa menoleh Bintang hanya menggeser sedikit tubuhnya ke kiri, sebuah jangkar bergerigi dengan rantai panjang lewat disebelah kanan Bintang.Wuuttt..!Kembali Bintang menggeser tubuhnya ke kanan saat merasakan desiran keras kembali dari arah kirinya, sebuah kapak besar bergerigi kembali lewat disebelah tubuh Bintang.Wuuttt..! Wuuttt..!Kini dua serangan sudah memburu sosok Bintang yang rupanya berasal dari Badug Braga dan Badug Jangkar, tapi lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar pilih tanding didunia persilatan, serangan kedua patih siluman buaya dengan senjata-senjata mengerikan