Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 1691 - Bab 1700

2578 Bab

173. Bagian 13

“KUBERI WAKTU Gusti PRABU MEMIKIRKAN TENTANG HAL INI SAMPAI BEBERAPA HARI KEDEPAN.. PIKIRKANLAH TENTANG KEKUASAAN YANG AKAN KITA DAPATKAN BILA KITA MENGGABUNGKAN KEKUATAN.. DI JAWA DWIPA INI, BANGSA SILUMAN BUAYA JUMLAHNYA RIBUAN BAHKAN MUNGKIN LEBIH.” ucap Raja Siluman Buaya lagi mencoba melunakkan hati Gusti Prabu Blambang Sewu.Setelah kembali ke istana Blambang Sewu. Beberapa malam kemudian, Gusti Prabu Blambang Sewu memanggil Jiwo Satrio ke kamarnya untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting, bahkan dalam pertemuan itu hanya Jonggrang yang ikut dalam pertemuan itu. -o0o- HARI yang dijanjikanpun tiba. Gusti Prabu Blambang Sewu, Jiwo Satrio, Ayu Mayrissa dan Jonggrang juga belasan orang prajurit tampak ikut menyertai perjalanan Gusti Prabu Blambang Sewu menuju ke Lawang Sanga, tempat yang menjadi pusat kerajaan alam lelembut siluman buaya. Tapi saat beberapa kilo
Baca selengkapnya

173. Bagian 14

Ratusan ekor buaya yang ada ditempat itu yang awalnya menghadap kearah Gusti Prabu Blambang Sewu dan rombongan, kini tampak berbalik arah mengadap kearah kedua sosok yang baru saja muncul dari dalam pusaran air tersebut.Raja Siluman Buaya tampak berjalan dengan sangat gagah diatas air, eh salah, rupanya Raja Siluman Buaya menggunakan para buaya yang memenuhi sungai itu untuk dijadikan sebagai pijakan dan kini Raja Siluman Buaya tampak berjalan kearah Gusti Prabu Blambang Sewu dan rombongan. Badug Seketi yang ada dibelakangnya juga mengikuti langkah Raja Siluman Buaya dengan menggunakan tubuh-tubuh para buaya yang berjejer rapi disepanjang sungai tersebut.Satu demi satu tubuh buaya yang ada ditempat itu digunakan sebagai pijakan oleh Raja Siluman Buaya dan Badug Seketi, hingga kini keduanya sampai juga ditepian sungai tersebut.Blubb .. Blubb .. bluubb .. !Belasan ekor buaya tiba-tiba saja menjelma menjadi sosok siluman buaya dan merek
Baca selengkapnya

173. Bagian 15

Tukk.,.!Tiba-tiba saja satu totokan telah mendera sosok Ayu Mayrissa sehingga seketika saja sosok Ayu Mayrissa berdiri kaku, wajah Ayu Mayrissa berubah, karena yang melakukan itu adalah Jiwo Satrio, kekasihnya sendiri.“Maafkan kanda, dinda” hanya itu yang terucap dimulut Jiwo Satrio. Ayu Mayrissa semakin bingung dengan apa yang terjadi. “Gusti prabu menawarkan jabatan senopati agul Blambang Sewu kepada kanda, atas apa yang kanda lakukan hari ini” sambung Jiwo Satrio lagi sehingga semakin membuat Ayu Mayrissa bingung. Ayu Mayrissa kemudian mengalihkan pandangannya kearah Gusti Prabu Blambang Sewu.“Maafkan kakang, Mayrissa. Raja Siluman Buaya menawarkan diri untuk menjadi bagian dari keluarga kita.. Raja Siluman Buaya akan menjadikanmu selir di istana siluman buaya” jelas Gusti Prabu Blambang Sewu sehingga langsung membuat wajah Ayu Mayrissa berubah pucat. Ingin menggelengkan kepalanya, tap
Baca selengkapnya

173. Bagian 16

Perlahan terlihat kedua mata Bintang yang sejak tadi tertutup, kini mulai terbuka kembali.“Ini tak mungkin! Aku tak bisa menembus batas alam nyata dan alam lelembut siluman buaya” batin Bintang dengan wajah berubah. Setelah sekian lama rupanya Bintang tengah berusaha untuk masuk kedalam alam lelembut siluman buaya, tapi rupanya Bintangpun tak berhasil.“Kekuatan apa yang sebenarnya menutupi alam siluman buaya ini? sehingga kekuatanku tak sanggup menembusnya” batin Bintang dipenuhi tanda tanya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?!” batin Bintang lagi. Untuk sesaat Bintang tampak mengelap keringat yang ada dikeningnnya, tapi tiba-tiba saja gerakan tangan Bintang terhenti di mutiara naga yang ada dikeningnya.“Oh iya, kenapa tidak kutanyakan hal ini kepada dinda Ratu Samudra.. ya.. ya.. dinda Ratu Samudra pasti tahu mengenai hal ini“ ucap Bintang dengan wajah berubah sumringah. Memutuskan seperti itu, Bint
Baca selengkapnya

173. Bagian 17

Di saat terdiam memikirkan hal itu, tiba-tiba saja wajah Ratu Samudra berubah. Hal ini cukup memancing perhatian para patih dan senopati Istana Dasar Samudra karena perubahan wajah Ratu Samudra terjadi secara tiba-tiba dan baru kali ini para ksatria Istana Dasar Samudra melihat hal itu, dan mereka semua semakin terkejut saat melihat bagaimana wajah Ratu Samudra mulai berubah pucat.“Rapat kita cukupkan sampai disini.. Biar hal ini aku pikirkan matang-matang dulu untuk mengambil tindakan terhadap Laut Utara” ucap Ratu Samudra seraya bangkit dari singgasana kebesarannya.“Baik Ratu..!” ucap para patih dan senopati Istana Dasar Samudra dengan cepat bangkit dan menjura hormat dihadapan Ratu Samudra. Ratu Samudra tampak mengangkat tangan kanannya sebagai tanda menerima hormat para bawahannya.Pertemuan bubar, satu demi satu patih dan senopati Istana Dasar Samudra meninggalkan tempat itu, hanya meninggalkan b
Baca selengkapnya

173. Bagian 18

Tak jauh dari api unggun kecil itu, tepatnya dibawah jorokan batu besar yang menuanginya, tampak satu sosok tubuh yang sepertinya tengah melakukan tapa semedi. Hal ini terlihat dari sikapnya yang duduk bersila dengan kedua telapak tangan yang mengatup didepan dada, ditambah lagi kedua matanya yang terpejam, dapat dipastikan sosok itu tengah tenggelam di alam tapa semedinya. Bila kita memperhatikan sosoknya dengan lebih seksama, sosok itu tak lain adalah Bintang, si Ksatria Pengembara.Deru angin dan suara deru ombak berpadu menjadi satu, mungkin bagi sebagian orang suasana ditempat itu akan terasa sangat mencekam dengan segala macam keadaannya, tapi bagi sebagian orang lain, justru tempat itu memunculkan rasa khidmat untuk menenangkan diri.Bintang terlihat membuka kedua matanya saat hidungnya mencium harum semerbak yang sangat khas baunya, harum semerbak bunga melati yang sangat Bintang kenali sebagai milik orang-orang Istana Dasar Samudra.Pandangan B
Baca selengkapnya

173. Bagian 19

“Bukan masalah itu, kanda” ucap Ratu Samudra menghentikan ucapannya sejenak. Bintang bingung dan heran menatap kearah Ratu Samudra dengan tatapan penuh arti. Sementara Ratu Samudra tampak menarik nafas panjang dan berkata ;“Sebelumnya maafkan dinda, kanda.. karena kesibukan dinda mengatur Istana Dasar Samudra, dinda sampai lupa kalau dinda memiliki kanda sebagai suami dinda” ucap Ratu Samudra. “Saat tadi kanda memanggil dinda dengan sutra batin, dinda baru tersadar” sambung Ratu Samudra lagi. “Maafkan dinda, kanda.. maafkan dinda yang telah melupakan kanda” ucap Ratu Samudra lagi seraya kembali memeluk Bintang dengan erat.Bintang yang mendengar hal itu, awalnya terkejut, tapi kemudian Bintang terlihat tersenyum. Lalu Bintang balas memeluk dengan mesra tubuh Ratu Samudra yang juga memeluknya dengan erat. Harum semerbak tubuh Ratu Samudra tercium dipenciuman Bintang.“Dinda tak salah.. Kanda
Baca selengkapnya

173. Bagian 20

KAMAR MEGAH, indah dan sangat luas layaknya kamar seorang putri bangsawan kini terpampang didepan mata Bintang. Pemandangan inilah yang tadi membuat Bintang berkali-kali menjulurkan kepalanya keluar dari kereta kencana, lalu kemudian masuk kembali kedalam kereta kencana. Begitu kepala Bintang berada didalam kereta kencana, Bintang dapat melihat kamar megah, indah dan sangat luas, tapi begitu Bintang menjulurkan kepalanya keluar kereta kencana, Bintang dapat melihat keadaan kereta kencana yang tidak seberapa besar itu, Bintang seperti tak percaya melihat perbedaan keadaan diluar dan didalam kereta kencana, karena tak mungkin kereta sekecil itu bisa memuat kamar sebesar itu. Setelah Ratu Samudra menjelaskan baru Bintang faham, kalau kini dirinya tidak lagi berada dialam nyata, melainkan berada dialam ghaib.Di dalam kamar, harum semerbak langsung tercium di hidung Bintang, terlihat sebuah peraduan besar yang dikelilingi oleh sebuah tirai hijau yang transparan. Bintang melangkah
Baca selengkapnya

173. Bagian 21

“Kanda tak perlu minta maaf, Dinda mengerti”. ucap lembut Ratu Samudra seraya menarik wajah Bintang kearah wajahnya. Lumatan lembut kembali mendera bibir keduanya, kerinduan yang begitu lama terpendam kini luluh bagaikan air es yang menggetarkan seluruh tubuh. Kedua-duanya sama-sama tenggelam dalam lumatan hangat dan mesra. Setelah cukup lama melepas rindu dalam pagutan mesra, keduanya saling melepas dan tetap saling menatap mesra satu sama lain.Bintang tak kuat menahan dirinya untuk tidak menundukkan wajahnya lagi. Maka wajah Bintang kembali tertunduk, Ratu Samudra menyambut lumatan Bintang pada bibirnya tak kalah hangat, kedua-duanya tenggelam dalam alam birahi kerinduan yang sudah lama terpendam, kerinduan yang membuat keduanya begitu bergairah malam itu, sentuhan dan belaian yang selalu dirindukan oleh Ratu Samudra dari Bintang. Sembari tangan Bintang meremas kedua tangannya dan kemudian Bintang melanjutkan untuk menarik tubuh Ratu Samudra lebih rapat. Ratu S
Baca selengkapnya

173. Bagian 22

“Sahabat dinda, Dewi Kencana, Ratu Alam Lelembut”“Dewi Kencana, Ratu Alam Lelembut” ulang Bintang dengan wajah berubah.“Benar kanda, kanda sudah pernah bertemu dengannya saat pernikahan kita dulu” ucap Ratu Samudra lagi.“Paman Raja Alam Lelembut memiliki dua orang putri.. Dewi Kencana dan Aura Kencana, setelah paman Raja Alam Lelembut moksa, jabatan sebagai penguasa alam lelembut diserahkan kepada Dewi Kencana.. Dinda pikir mungkin Dewi Kencana pasti tahu tentang hal ini” ucap Ratu Samudra.“Dimana letak kediaman Ratu Dewi Kencana itu  dinda?”“Gunung Halimun”“Gunung Halimun, dimana itu dinda?” tanya Bintang bingung.“Nanti biar dinda suruh salah seorang dayang dinda untuk mengantarkan kanda kesana.” ucap Ratu Samudra  lagi. Bintang tersenyum dan mengangguk.“Tapi kanda..” ucap Ratu Samudra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
168169170171172
...
258
DMCA.com Protection Status