Share

173. Bagian 20

last update Last Updated: 2023-01-10 01:02:26

KAMAR MEGAH, indah dan sangat luas layaknya kamar seorang putri bangsawan kini terpampang didepan mata Bintang. Pemandangan inilah yang tadi membuat Bintang berkali-kali menjulurkan kepalanya keluar dari kereta kencana, lalu kemudian masuk kembali kedalam kereta kencana. Begitu kepala Bintang berada didalam kereta kencana, Bintang dapat melihat kamar megah, indah dan sangat luas, tapi begitu Bintang menjulurkan kepalanya keluar kereta kencana, Bintang dapat melihat keadaan kereta kencana yang tidak seberapa besar itu, Bintang seperti tak percaya melihat perbedaan keadaan diluar dan didalam kereta kencana, karena tak mungkin kereta sekecil itu bisa memuat kamar sebesar itu. Setelah Ratu Samudra menjelaskan baru Bintang faham, kalau kini dirinya tidak lagi berada dialam nyata, melainkan berada dialam ghaib.

Di dalam kamar, harum semerbak langsung tercium di hidung Bintang, terlihat sebuah peraduan besar yang dikelilingi oleh sebuah tirai hijau yang transparan. Bintang melangkah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   173. Bagian 21

    “Kanda tak perlu minta maaf, Dinda mengerti”. ucap lembut Ratu Samudra seraya menarik wajah Bintang kearah wajahnya. Lumatan lembut kembali mendera bibir keduanya, kerinduan yang begitu lama terpendam kini luluh bagaikan air es yang menggetarkan seluruh tubuh. Kedua-duanya sama-sama tenggelam dalam lumatan hangat dan mesra. Setelah cukup lama melepas rindu dalam pagutan mesra, keduanya saling melepas dan tetap saling menatap mesra satu sama lain.Bintang tak kuat menahan dirinya untuk tidak menundukkan wajahnya lagi. Maka wajah Bintang kembali tertunduk, Ratu Samudra menyambut lumatan Bintang pada bibirnya tak kalah hangat, kedua-duanya tenggelam dalam alam birahi kerinduan yang sudah lama terpendam, kerinduan yang membuat keduanya begitu bergairah malam itu, sentuhan dan belaian yang selalu dirindukan oleh Ratu Samudra dari Bintang. Sembari tangan Bintang meremas kedua tangannya dan kemudian Bintang melanjutkan untuk menarik tubuh Ratu Samudra lebih rapat. Ratu S

    Last Updated : 2023-01-10
  • Ksatria Pengembara Season 2   173. Bagian 22

    “Sahabat dinda, Dewi Kencana, Ratu Alam Lelembut”“Dewi Kencana, Ratu Alam Lelembut” ulang Bintang dengan wajah berubah.“Benar kanda, kanda sudah pernah bertemu dengannya saat pernikahan kita dulu” ucap Ratu Samudra lagi.“Paman Raja Alam Lelembut memiliki dua orang putri.. Dewi Kencana dan Aura Kencana, setelah paman Raja Alam Lelembut moksa, jabatan sebagai penguasa alam lelembut diserahkan kepada Dewi Kencana.. Dinda pikir mungkin Dewi Kencana pasti tahu tentang hal ini” ucap Ratu Samudra.“Dimana letak kediaman Ratu Dewi Kencana itu dinda?”“Gunung Halimun”“Gunung Halimun, dimana itu dinda?” tanya Bintang bingung.“Nanti biar dinda suruh salah seorang dayang dinda untuk mengantarkan kanda kesana.” ucap Ratu Samudra lagi. Bintang tersenyum dan mengangguk.“Tapi kanda..” ucap Ratu Samudra

    Last Updated : 2023-01-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   173. Bagian 23

    Hari itu, Bintang masih tenggelam di alam tapa semedinya, duduk diatas sebuah gugusan batu besar ditepian pantai. Deru angin dan suara deru ombak berpadu menjadi satu membuat suara gemericik alam yang sangat khas dari lautan.Plassh .. !Seberkas cahaya muncul beberapa tombak dihadapan Bintang dan saat cahaya itu sirna, satu sosok tubuh sudah berdiri dihadapan Bintang. Harum semerbak bunga melati langsung tercium santer ditempat itu, Bintang yang masih tenggelam di alam tapa semedinya dapat mengetahui kalau yang muncul dihadapannya adalah seorang wanita, harum seperti harum semerbak Ratu Samudra, tapi tentu saja Bintang dapat membedakan mana harum semerbak istrinya, Ratu Samudra dan mana yang bukan, tapi Bintang yakin yang muncul dihadapannya saat ini bukanlah istri tercintanya, tapi masih berasal dari Istana Dasar Samudra, karena itulah Bintang masih tetap tenggelam di tapa semedinya.Sementara itu sosok yang baru saja muncul dihadapan Bintang memangla

    Last Updated : 2023-01-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   173. Bagian 24

    GUNUNG HALIMUN adalah sebuah gunung yang sudah sangat terkenal keangkerannya, dipercaya oleh banyak orang kalau Gunung Halimun merupakan tempat berdirinya kerajaan alam lelembut, karena hal ini pulalah, gunung ini hampir tak pernah dijamah oleh manusia, hanya orang-orang yang bosan hidupnya saja yang akan mendatangi gunung ini.Dugaan orang-orang memang tidak salah, karena Gunung Halimun merupakan gerbang masuk menuju ke istana kerajaan alam lelembut, kerajaan alam lelembut yang menjadi tempat tinggalnya Raja Alam Lelembut, tapi setelah Raja Alam Lelembut moksa, kedudukannya sebagai penguasa kerajaan alam lelembut digantikan oleh putri sulungnya yang bernama Ratu Dewi Kencana.Gunung Halimun berdiri kokoh dengan angkernya dikejauhan. Puncaknya yang tinggi selalu diselimuti kabut tebal. Lereng-lerengnya yang licin dan curam membuat Gunung Halimun hampir-hampir tidak pernah didatangi manusia. Namun di pagi itu, tampak dua sosok melesat

    Last Updated : 2023-01-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   173. Bagian 25

    Keadaan dan kehidupan di alam lelembut tidaklah jauh berbeda dari keadaan dan kehidupan manusia pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah bentuk wujud, dimana para mahluk lelembut dialam lelembut memiliki berbagai macam bentuk dan rupa. Sedangkan untuk keadaan tidak jauh berbeda dikehidupan nyata, dimana terlihat disepanjang jalan yang Bintang lewati, begitu banyak bangunan-bangunan megah dengan berbagai macam mahluk lelembut yang menghuninya, sepertinya itu merupakan ibukotaraja istana alam lelembut.Dari kejauhan Istana Alam Lelembut sudah terlihat, sangatlah luar biasa besar dan megahnya. Di sepanjang perjalanan yang Bintang lewati, terlihat sosok Bintang menjadi perhatian bangsa alam lelembut, melihat pengawalan ke-6 prajurit lelembut penjaga pintu gerbang, bangsa alam lelembut yakin, kalau kedua orang yang ikut bersama ke-6nya bukanlah orang biasa.Di aula istana alam lelembut, terlihat belasan orang prajurit bangsa siluman lelembut baik itu yang berjenis ke

    Last Updated : 2023-01-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   174. Persaingan & Pengorbanan

    Air mata tetesi bumiGagalku denganmu merangkai hatiHilang cinta dibakar apiKerana kau telah mengingkari janjiSedang sayang-sayangnyaDiriku engkau tinggalkanKau buat aku meranaSengsara dibuai dustaPenggalan lirik lagu Gagal Merangkai Hati ini menggambarkan bagaimana perasaan hati Ayu Mayrissa saat ini. Hancur berkeping-keping tanpa sisa.Terlihat sosok Ayu Mayrissa yang saat ini berada disebuah tempat yang mirip sebuah kamar dengan fasilitas yang sangat lengkap, hanya saja ruangan yang mirip kamar itu tidak memiliki dinding, tapi dikelilingi oleh jeruji besi sehingga ruangan itu lebih mirip sebuah penjara daripada sebuah kamar.Salah satu fasilitas yang ada diruangan itu adalah sebuah peraduan besar yang indah dan megah, tapi diatasnya tampak sosok Ayu Mayrissa yang tengah menangis tersedu-sedu, entah sudah berapa lama Ayu Mayrissa menangis, Ayu Mayrissa sendiri ta

    Last Updated : 2023-01-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   174. Bagian 2

    Dari negeri alam lelembut siluman buaya, kita beralih ke negeri kerajaan alam lelembut yang dipimpin oleh Ratu Alam Lelembut, Dewi Kencana. Saat ini semua ksatria alam lelembut tengah berkumpul di aula istana alam lelembut. Di singgasana, tampak pula sosok Ratu Dewi Kencana dan Putri Aura Kencana. Semua perhatian tampak tengah tertuju kesuatu arah, dimana ditengah-tengah mereka, tepatnya dibawah undakan tangga menuju singgasana tempat Ratu Dewi Kencana dan Putri Aura Kencana berada, tampak berdiri sesosok lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang. Sementara itu disebelah Bintang tampak pula berdiri sosok jelita Rara Jingga.Saat Bintang dan Rara Jingga memasuki ruangan aula pertemuan itu, semua ksatria negeri alam lelembut yang ada ditempat itu terlihat langsung bersujud hormat kepada Bintang, bahkan Ratu Dewi Kencana dan Putri Aura Kencana sendiri sampai ikut berdiri dari singgasana mereka untuk menyambut kedatangan Bintang. Ini pertama kalinya bagi B

    Last Updated : 2023-01-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   174. Bagian 3

    “Mari Gusti Yudha” ucap Ratu Dewi Kencana mengajak Bintang untuk mengikutinya.Ratu Dewi Kencana bersama Putri Aura Kencana, sedangkan disebelahnya Bintang dan Rara Jingga mengikuti iringan langkah keduanya, dibelakang mereka tampak pula dayang-dayang Ratu Dewi Kencana juga mengikuti mereka.Ratu Dewi Kencana membawa Bintang dan Rara Jingga kesebuah ruangan yang sangat indah dan megah, terlihat lantai dan dinding ruangan itu dibuat dengan kristal-kristal pualam putih yang sangat berkilau-kilau, ditengah-tengah ruangan itu tampak pula sebuah meja kecil dimana terlihat para dayang-dayang Ratu Dewi Kencana tengah sibuk mempersiapkan berbagai macam hidangan yang sangat banyak, tak perlu menunggu lama, meja itu kini sudah dipenuhi dengan berbagai macam hidangan yang beraneka ragam.“Mari, silahkan duduk Gusti Yudha” ucap Ratu Dewi Kencana mempersilahkan.“Silahkan ratu” ucap Bintang jutru mempersilahkan Rat

    Last Updated : 2023-01-12

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status