“Hahay, asyik Duwi, sudah lama kita tidak bersenang-senang lagi seperti ini ya,” teriak Kakek Mamat sambil terus menghantam dan menendang beberapa manusia kayu hingga hancur lebur tak bersisa.“Hati-hati encok kawan,” teriak Kakek Duwi yang masih berwujud mode api kuning terus membakar dan menghanguskan beberapa manusia kayu atau pohon setan yang iya lalui saat melesat bolak-balik di sepanjang aliran sungai Konto tepatnya di Dam Sanggar Arum. Sementara itu Akri dan sembilan belas orang yang ada pada naungannya dalam divisi pengintai. Mereka terus ikut membantu pembantaian pohon setan hingga hancur lebur dengan kekuatan dan jurus mereka masing-masing.“Woi ketua Akri kenapa pohon setan seakan tak pernah habis,” teriak salah satu punggawa divisi pengintai sambil terus melontarkan panah-panah cahaya.Rupanya manusia pohon dari hutan beringin memang dapat dihancurkan. Tapi ada satu keanehan dari tubuh mereka yang hanc
Read more