Semua Bab Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3: Bab 131 - Bab 140

188 Bab

S3: The Mist (6)

Sementara itu di luar sana, Ocean Vagano bersama beberapa pegawai puri terpercaya sedang mendekati gudang anggur, tempat yang disebutkan Carl Wellington sebagai jalan masuk ke Lorong Bawah Tanah. Kabut turun semakin tebal dan udara dingin menusuk tulang, Ocean juga merasa heran dengan perubahan cuaca semendadak ini. Bersyukur karena udara di dalam gudang anggur terasa jauh lebih hangat, ia dan beberapa pegawai segera menutup pintu.  "Sekarang, di mana kira-kira pintu menuju Lorong Bawah Tanah itu berada?" Ocean bersama orang-orangnya berpencar mencari di setiap dinding bangunan. Ternyata tak begitu susah, sebuah gagang pintu tampak jelas di sudut gelap yang agak tersembunyi dari pandangan mata. "Kelihatannya ini satu-satunya pintu lain yang ada di sini. Ayo, kita segera masuk!" Semua pria itu mempersiapkan senter, untuk berjaga-jaga, mereka sudah membawa senjata juga. Ocean tak ingin terjadi kekerasan dan pertumpahan darah, namun ia yakin kali ini misi y
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-30
Baca selengkapnya

S3: Kami Bertiga yang Mencintaimu (18+)

Sementara itu, Emily masih belum dapat keluar dari paviliun maupun mimpi, atau mungkin juga ilusi, delusi, atau halusinasi yang ia alami. Mungkin ia berada di dunia nyata, mungkin juga tidak. Ia merasa semua yang kini ia alami tidak pernah mungkin terjadi. Ditemukannya dirinya di atas sebuah ranjang yang sangat besar tanpa sehelai benangpun menutupi dirinya. Kedua tangan dan kakinya terentang ke atas, tubuhnya membentuk huruf X. Keempat anggota geraknya itu terikat semacam kain-kain panjang yang lembut namun sangat kuat. "Apa yang terjadi? Mengapa aku begini? Tolong, tolong, tolong!" Ia tak pernah merasa sedemikian malu, terekspos, terbuka, tanpa daya untuk menutup satu bagianpun dari dirinya! "Emily Rose Stewart! Sekarang, kau milik kami bertiga. Kami tahu, kutukan Zeus dapat dipatahkan jika kami tak berebutan satu wanita yang sama. Jadi, setelah lama berpikir bersama-sama, akhirnya kami menemukan solusinya! Satu-satunya jalan untuk mematahka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-06
Baca selengkapnya

S3: Young Ladies in Action

Sementara, masih di kedalaman Lorong Bawah Tanah, Earth dan Lara sama-sama belum menyadari jika mereka tak hanya berdua saja. Dalam jarak cukup dekat, kembar Forrester Kate dan Katy diam-diam mengikuti dua pendatang baru yang kini masih berada dalam satu ruangan. "Astaga! Tikus-tikus telah masuk perangkap! Mereka orang-orang yang takkan pernah bisa menyukai kita. Kurasa kita harus menjebak Earth dan partnernya itu agar tidak dapat keluar dari sini!" Katy berbisik, memberi usul kepada sang kakak. "Ya, setuju, wanita yang bersamanya sepertinya berbahaya. Aku tak suka. Keduanya harus kita hentikan. Ide dan kesempatan yang sangat baik!" Kate memandang sekeliling. Sebilah besi panjang tergeletak di lantai batu. "Ini tombak sungguhan atau hanya sebatang besi tua? Anyway, ini benda yang tepat yang bisa kita gunakan menahan mereka di sini untuk sementara!" Tanpa suara, diselipkannya benda itu pada sela-sela gagang pintu ganda di mana Earth dan wanita asing ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-09
Baca selengkapnya

S3: Dilema Aina

"Apa yang harus kulakukan? Sekarang, ke mana aku harus pergi?"Aina berusaha keras berpikir kira-kira di mana kini Emily Stewart berada. Ia tahu, Emily pasti berada di tempat tersembunyi, namun jelas bukan di lingkungan bangunan utama puri. Tetiba ia mendapatkan ide."Tempat dengan banyak kamar di mana tadi aku ditinggalkan oleh Xander, ya, bisa jadi ia ada di sana. Aku masih sedikit ingat arah ke sana. Uh, cuaca berkabut seperti di pegunungan ini memang agak aneh. Di pulau kelahiranku tak pernah ada kabut kecuali di dataran tinggi." Aina merasa kesulitan pada awalnya, namun gadis itu bertekad untuk maju terus.Paviliun tempat penginapan para pegawai saat ini sangat sepi karena mereka berada di puri. Aina berhasil mencapai tempat itu setelah melalui jalan setapak penuh kabut. Satu persatu pintu di setiap bangunan disinggahi dan dicobanya, dan kebanyakan terkunci atau memang kosong. Dalam keadaan cukup terawat namun tanpa penghuni."Emily! Kau ada di sini?
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-12
Baca selengkapnya

S3: Saingan Cinta yang Perlu Disingkirkan?

Aina tak tahu mengapa pikiran sekejam itu terlintas di kepalanya, seakan-akan terbisik oleh angin dingin yang berembus di siang berkabut pulau Vagano. 'Emily, memang kau adalah orang yang sangat tak ingin kubiarkan merebut Kai! Sejak dahulu, inilah momen yang paling tak kuinginkan. Namun aku harus melakukannya! Aku harus menepati janji untuk menemukanmu dan membawamu ke puri! Setelah itu, terserah bagaimana nasib akan membawa kita!' Aina segera mencari sesuatu untuk mendobrak pintu ruangan paviliun di mana terdengar suara lemah Emily di baliknya. "Emily, mundurlah sedikit, aku akan membuat jalan masuk ke dalam ruanganmu!"  Karena ia tak berhasil menemukan apapun yang berguna kecuali kursi kayu di depan teras, diangkatnya benda itu dan dihantamkannya sekuat tenaga ke jendela. Kaca pecah berkeping-keping. Emily berada di sudut ruangan, Aina masuk melalui kusen jendela yang telah berlubang dan mendatangi gadis yang selama ini mengganggu piki
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-20
Baca selengkapnya

S3: 'Pesta' Akan Segera Dimulai!

'Tidak, aku berada di sini bukan untuk menyakiti siapa-siapa. Aku tak bisa, aku harus membawa Emily Rose Stewart kembali dengan selamat ke puri! Seberapapun aku ingin kembali bisa bersama Kai, aku tak bisa memaksakan perasaan kepadanya. Menyelamatkan nyawanya waktu itu adala kewajibanku sebagai seorang manusia. Untuk itu, ia tak harus membalasnya dengan perasaan cinta.' Dengan susah payah Aina berusaha melawan bisikan-bisikan aneh itu."Nona Emily, tak mungkin aku bisa melakukannya. Sebagai sesama wanita, kita harus saling mendukung dan menguatkan. Jangan biarkan lelaki manapun menghancurkan dan memecahbelah kaum kita. Mari kita kembali bersama-sama ke puri. Keluarga ini membutuhkan kita. Tunggu di sini!" Aina sejenak keluar untuk mencari sehelai kain handuk atau apapun di paviliun kosong sebelah. Setelah memperolehnya, dibalutnya tubuh Emily dan dibimbingnya untuk keluar bersama-sama melalui kusen jendela.Mereka segera kembali ke puri melalui kabut tebal dan angin ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya

S3: Keputusan Terakhir Ocean

Lama tak lagi terdengar gema dialog dan tawa kedua wanita muda. Mungkin mereka sudah berlalu dari Lorong Bawah Tanah. Barulah Ocean berani menyalakan senter kembali dan buka suara dengan pertanyaan yang selama ini belum ia temukan jawabannya."Memiliki diriku?""Ya, Tuan Muda. Nona Kate Forrester terus meracau dan mengaku hamil anak Anda. Itulah sebabnya Tuan Muda Sky tak tahan lagi, lalu mengurung mereka di bawah sini sejak keributan waktu itu, karena, maaf, psikis mereka agak terganggu sejak tragedi pedang terkutuk dan terbunuhnya dokter Lilian!" Jelas salah satu penjaga yang mendampingi."Betulkah semua itu? Kebetulan kita masih berada di bawah sini. Tunjukkan kepadaku di mana mereka dikurung!" Titah Ocean kepada para penjaga."Baik, kita tak jauh berada dari sana. Ikutilah aku," sahut salah satu dari mereka.Tak perlu waktu lama bagi rombongan itu untuk mencapai ceruk di mana kedua kembar Forrester selama ini tinggal."Astaga, adik tenga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-04
Baca selengkapnya

S3: Para Pecinta Ocean

Kedua gadis kembar Forrester tentu saja tak sebodoh itu membuat kericuhan dengan serta-merta muncul di puri Vagano. Mereka keluar dari pintu gudang anggur dengan Pedang Terkutuk yang telah mereka sembunyikan baik-baik dalam sebuah peti kayu, ditutupi botol-botol anggur yang mereka ambil sebelumnya. "Huh, kabut dan angin ini mengganggu sekali, kira-kira semua orang ada di mana?" Kate merasa suasana sepi ini disengaja, "Apakah mereka disembunyikan di puri?" Katy menjawab, "Kurasa pestanya memang kembali dipusatkan di ballroom. Kita bisa ke sana, tetapi kemunculan kita secara tiba-tiba bisa saja mengejutkan semua tamu dan penjaga. Aku yakin akan ada yang menangkap kita karena telah berusaha melarikan diri. Apakah lebih baik kita bertukar pakaian dulu, mengenakan seragam sehingga tak menyolok perhatian? Earth mungkin masih terkurung di bawah sana, tapi bagaimana dengan kakak-kakaknya?" "Betul juga. Kita tak boleh terlalu menyolok mata karena semua kembar Vagano a
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-02
Baca selengkapnya

S3: "Ada yang Terbunuh!"

"Erato, maksudku, Lara, kurasa sudah saatnya kita berpisah sekeluarnya kita dari sini nanti.""Tak jadikah kau mencari Pedang Terkutuk bersamaku, Adik Tiriku? Bukankah kau ingin memilikinya juga?"Earth alias Avalanche dan Lara alias Erato kembali menelusuri Lorong Bawah Tanah setelah berhasil keluar dari 'penyekapan' kedua kembar Forrester. Earth mengutarakan hal itu karena bagaimanapun tujuannya kemari hanya demi Emily. Ia ingin kembali ke paviliun dan menyelamatkan gadis itu, lalu pergi dari pulau ini. Tak penting lagi untuk mohon restu dari kakak-kakak kembarnya yang mungkin takkan pernah akan mengalah!"Bukan itu. Aku sudah pernah menggenggamnya sendiri dan merasakan kekuatannya. Tiga tahun silam, semua yang kurasakan mungkin seperti dirimu kini. Aku hanya ingin semua kembaranku mati. Aku ingin mereka turut merasakan semua penderitaan yang tak pernah mereka rasakan! Dua puluh tahun tiga tahun lamanya aku tinggal di sini, sangat panjang dan sangat menyakitka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-03
Baca selengkapnya

S3: Ocean dan Kate?

"Tunggu dulu, Ladies and Gentleman! Tak perlu bersedih atau gelisah atas apa yang terjadi. Sebuah acara super spesial sebenarnya telah tiba, puncak acara pesta! Kejutan super spesial! Cheer up and be merry!"Kemunculan dua pelayan wanita dari arah dapur puri mengejutkan semua orang dalam ballroom. Ocean dan Sang Pembawa Acara turut terkesiap."Mereka..." Sepertinya Sang Kembar Sulung sudah mengenal dua wanita yang sangat mirip itu walau mereka berseragam lengkap seperti layaknya para pelayan puri dan bertopeng mata sebagai 'dress code' pada awal pesta."Siapa mereka, Tuan?" bisik Pembawa Acara turut siaga, "Apakah ini rencana Tuan Muda Sky, atau...""Kelihatannya sosok mereka tak asing lagi. Tetapi jangan bertindak apa-apa, kita tunggu saja dulu." Sadar jika hadirin tak boleh dibuat panik, Ocean tak ingin gegabah dan terburu-buru bertanya atau mendatangi mereka. Berusaha untuk tetap tenang, ia mencoba ikut dalam 'permainan' untuk yakin siapa dua pendatang baru itu."Wah, ini di luar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status