"Di manakah aku?" Emily membuka mata, masih merasa asing dengan semua yang pertama kali ia lihat. Beberapa kedipan ia lakukan untuk memastikan semua bukan hanya mimpi. Tubuhnya masih terasa lunglai. "Astaga, Xander? Jadi, ini semua bukan hanya mimpi?" 'Mantan' kekasihnya itu membawanya entah kemana. Yang jelas, tempat ini bukan puri Vagano, dan ia tadi berpakaian gaun pesta pink yang basah, paling tidak, itulah yang ia ingat. Namun, entah berapa lama setelah kejadian di taman labirin, ia kini hanya terbalut sehelai kain putih tipis saja. Terbaring di atas sebuah ranjang, Emily sadar jika tempat ini adalah salah satu paviliun pekerja kosong. "A-a-apa yang telah kau lakukan pada tubuhku, Xander?" tanyanya setengah menjerit sambil mendekap erat kain tipis itu erat-erat. Seakan-akan khawatir sesuatu yang buruk telah terjadi, dipastikannya dirinya baik-baik saja. Ia tak apa-apa, hanya merasa sedikit lapar, haus dan dingin. Pemuda di samping
Last Updated : 2022-01-08 Read more