Semua Bab Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3: Bab 91 - Bab 100

188 Bab

S3: The End of Three Dances

Sementara itu di ruang pesta utama puri, Carl berbalik keluar dari ballroom, memastikan pelayan wanita yang mengaku bernama Erato Miles itu melihatnya pergi dan tak lagi merasa 'terganggu'. Ia sadar, cara terbaik untuk mengetahui semuanya bukan dengan konfrontasi, hal itu malah akan membuat Erato menutup diri, bahkan berpotensi menghilangkan barang bukti!Di pertengahan koridor menuju pintu keluar, tetiba Carl berubah pikiran, 'Tidak! Aku tak usah melaporkan semua dulu kepada keluarga Vagano! Sebaiknya aku mengawasi Erato dari kejauhan, apa yang akan ia perbuat dengan botol-botol yang ia isi sesuatu? Jangan-jangan ia ingin meracuni tamu-tamu pesta dengan itu? Apa sebetulnya yang ia inginkan?'Diam-diam Carl kembali, berusaha untuk berbaur di antara tamu-tamu lainnya. Dari kejauhan ditatapnya Erato masih sibuk melayani tamu-tamu yang menginginkan anggur. Seorang lelaki muda tampan mendekatinya, berbicara pelan dengannya, tampak serius. Si lelaki tampaknya gusar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya

S3: Emily dan Seorang Gadis Asing

Beberapa saat sebelumnya, di dalam ballroom...Xander yang mencari-cari Lara akhirnya menemukannya sedang menuangkan minuman anggur ke gelas-gelas para tamu sesuai 'request' mereka masing-masing. Tanpa peduli pada kesibukan 'partner'-nya itu, Xander yang gusar segera menarik Lara ke pinggiran."Lama sekali baru kau mendatangiku. Dari mana saja kau, Xander? Malam yang sibuk bagimu, walau kau masih mendapatkan giliran berpesta dan bercengkrama dengan gadis-gadis lain sesuka hatimu!" Sambut Lara sedikit menyindir pemuda itu."Bukan urusanmu!""Aku juga berhak tahu, karena kita bekerja sama hingga bisa tiba di tempat ini!"Cengkeraman tangan Xander yang agak kasar tadi masih sedikit mengejutkan Lara. Namun ia tak keberatan, malah kedatangan pemuda yang ia suka itu membuatnya gembira. Tentu saja, Lara takkan mengungkapkan perasaannya segamblang itu. Hanya mengagumi ketampanan Xander dalam hati. Sekaligus memendam rasa cemburu terhadap 'wanita asing tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-14
Baca selengkapnya

S3: Terjaga di Tengah Kegelapan

"Siapa dia? Sungguh aneh, Sky tak mengundang tamu luar pulau selain Tuan Carl. Apa seorang pegawai perkebunan atau staf baru? Selama berbulan aku dan Earth tiba kembali di sini, tak seorangpun gadis berdarah selain Everopa atau Evermerika dipekerjakan. Mungkinkah ia memang bekerja di kebun saja? Ia juga bukan gadis Everafrika atau Everasia. Mirip sekali dengan suku-suku Everpolinesia di kepulauan perbatasan..."Monolog Emily terputus."Hai, Emily! Akhirnya ada acara bebas juga untuk beberapa saat!" Tegur seorang kembar Vagano, tersenyum mendatanginya."Siapa kau?" Emily menyipitkan mata, masih belum bisa lepas dari bayang-bayang kegalauan setelah tiga kali babak dansa yang membingungkan."Oh, kau tak mengenaliku? Ini aku, Ocean! Sebegitu miripkah aku dengan adik-adikku?" Pemuda itu melepaskan topeng mata hitamnya, "Maaf, tadi sepanjang dansa aku tak berani buka suara menyebutkan siapa aku. Sky menetapkan peraturan itu agar semua giliran dansanya berjalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-15
Baca selengkapnya

S3: Dua Sosok di Tengah Kegelapan

Entah tertusuk apa saat ia terjatuh ke dalam lubang, tubuh si nelayan pemilik kapal terus mengeluarkan darah segar, namun ia seperti mati rasa, tak peduli sedikitpun! Terus dirabanya benda-benda berharga yang tadi ditemukannya, harta karun dalam saku bajunya. Walau tak terlihat dalam gelap gulita seperti ini, terbayang indahnya kilau semua perhiasan yang ia temukan. Bagi pria setengah baya serakah dan bejat itu, rasa sakit adalah hal kesekian, apalagi kematian! "Aku harus bisa keluar dari sini! Kembali ke kapal lalu pulang ke kota! Aku pasti bisa, lubang ini tak sedalam lubang di hutan tadi! Gelap? Huh, aku berjalan saja! Tuan Carl saja bisa, mengapa aku tidak?" Benda tajam dan panjang yang menghunjamnya itu  cukup dalam menembus dada atau perutnya. Sungguh ajaib, kekerasan hati pria ini masih sanggup membuatnya berdiri, perlahan memanjat keluar dari lubang dangkal di lantai batu retak. "Vini vidi vici, aku datang, aku bertarung, aku menang!" Lelaki itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-16
Baca selengkapnya

S3: "Kai, Tunggu!"

Deg, deg, deg. Ocean dan Emily terperanjat, untuk sesaat mereka sempat mengira Sky dan Earth akan marah besar memergoki kedekatan yang tak disangka-sangka ini. Ternyata tidak! Mereka berdua, masih mengenakan topeng mata hitam, hanya berjalan mendekat. Salah satunya berkata sekali lagi, "Maaf, kami mengganggu? Tenang saja, Kak. Silakan lakukan sepuasnya, tapi nanti, jika kau menang secara adil. Sekarang mari kita masuki event pesta selanjutnya, dansa bersama secara bebas di pelataran bersama para tamu! Mereka akan senang jika bisa bertemu dan berbincang santai kembali dengan dirimu, pewaris tahta Vagano!" Ocean mengangkat bahu, tak terlalu menanggapi sindiran adiknya, akhirnya mengiyakan, "Baiklah, Emily, Sky, Earth, mari kita segera kembali, berkumpul dengan yang lain! Jangan biarkan mereka menunggu!" Keempatnya berjalan keluar taman, kali ini Emily sendiri saja, tak berani dekat-dekat dengan ketiga pemuda kembar. Selain masih merasa terkejut dengan ciuman Oc
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-17
Baca selengkapnya

S3: Tiga Gadis Saingan Cinta Emily

Ocean bersyukur sudah mengenakan topeng mata hitamnya kembali sehingga penampilannya tak dapat dibedakan dengan kedua saudara kembarnya! Dicobanya untuk tetap tenang, berbalik menghadap wanita muda asing yang semakin dekat.Akhirnya mereka berhadap-hadapan.'Aina!' lirih Ocean dalam hati. Sungguhan, begitu nyata. Momen perjumpaan yang sangat tak terduga!"Anda memanggil saya, Nona?" Ocean berusaha tenang bagai lautan teduh, memelankan, merendahkan suaranya agar terdengar formal.Aina bimbang mendengar warna suara maskulin yang ia rindukan itu, "Kai! Apakah ini betul-betul dirimu?"Dari balik topeng matanya, Ocean terus berusaha menahan diri untuk segera bereaksi. Mata birunya nanar terpaku, menunggu, menyelidiki dalam diam. Ia yakin betul, wanita ini adalah gadis yang 'pernah menjadi kekasihnya'. Yang menyelamatkannya dari kecelakaan kapal kargo, lalu menjalin hubungan asmara singkat di pulau tropis terpencil nun jauh di perbatasan Evermerika.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-18
Baca selengkapnya

S3: Fall Again to The Earth (18+)

Emily terdiam. Apa yang baru saja dilakukan kedua gadis kembar Forrester itu jelas-jelas meresahkan dan juga menunjukkan penentangan terang-terangan mereka terhadap dirinya. Ini sebuah perang, dan tampaknya sudah dimulai. Suka tak suka, cepat atau lambat, Emily harus melawan, walau bukan karena ingin mendapatkan Ocean sekalipun!'Astaga. Mereka mempermalukan diriku seperti ini dan masih bersikap seolah-olah tak bersalah?' Emily menatap mereka dengan pandangan tak percaya pada apa yang baru terjadi."Kalian berdua..." ia tak mampu melanjutkan kata-katanya. Emily tak ingin menangis atau pergi dari situ, apalagi di bawah tatapan mata para tamu yang masih berbisik-bisik heran. Tak ada seorangpun datang atau berani membantunya, kecuali..."Ada masalah apa, Emily?" salah satu kembar Vagano yang ternyata tak jauh darinya mendekat."Aku, aku, aku... tak apa-apa," Emily belum tahu itu siapa, yang jelas bukan Ocean."Hei, kalian berdua! Aku melihat dari jauh
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-19
Baca selengkapnya

S3: Xander, Kau Milikku!

Sementara di ballroom, Ocean masih mencari-cari pria sahabat lama ayahnya di antara para tamu. Sosok Carl sebenarnya tak sulit dikenali, karena ia pria setengah baya bergaya elegan yang selalu tampil rapi."Ada yang melihat Tuan Carl Wellington?" tanyanya kepada beberapa penjaga."Tadi Tuan Carl sudah hadir, Tuan Muda Ocean. Beliau sempat berbincang-bincang lama dengan seorang pelayan baru penghidang minuman anggur. Lalu pergi entah kemana dan menghilang.""Anggur?" Ocean segera menuju tempat yang ditunjukkan para penjaga.Tak ada siapa-siapa di sana. Meja itu kosong, hanya ada beberapa botol wine baru dan deretan gelas bersih. Namun Ocean sedikit curiga dengan sesuatu, tampaknya anggota tubuh seseorang, di kolong meja!"Ada siapa di sana?" pemuda itu mendekat dan menyingkapkan taplak meja anggur.Jelas, sepasang sepatu berkilat dan celana panjang bahan hitam! Seseorang berstelan jas yang ia temui di bawahnya membuat dirinya terkejut.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-20
Baca selengkapnya

S3: Nasib Sahabat Zeus

"Tunggu dulu, Lara, aku masih penasaran! Mengenai minuman anggur beracun itu, apakah kau benar-benar meninggalkan botol-botol penuh di sana?" Xander segera berusaha mengalihkan tangan Lara yang berusaha 'menariknya' dengan penuh undangan keintiman yang tak ingin ia respon, "Kau tak boleh membunuh orang-orang yang tak bersalah, Lara! Almarhumah ibumu saja, sekejam apapun, takkan melakukan hal itu! Sudah cukup jatuh korban di White Nest saja, bukan? Jangan lakukan lagi! Kita juga bisa tertangkap jika ketahuan!""Hah, kau pikir aku telah berbuat hal sebodoh itu? Ya, aku memang... " Lara menarik tangannya, ingin tertawa, namun segera menutup mulutnya sendiri, "sengaja meninggalkan kejutan kecil, ada sedikit jebakan yang kusiapkan di botol lain yang nyaris kosong. Kuharap takkan jatuh banyak korban. Jika ada yang meminumnya saat ini, itu benar-benar hanya karena ia 'kurang beruntung!' Kurasa ada calon korban di sana, yang sempat menaruh curiga!""Siapa maksudmu? Ocean, Sky,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-21
Baca selengkapnya

S3 : Hot and Cold (18+)

Apa yang terjadi di bawah ternyata belum disadari oleh Earth dan Emily. Mereka bergumul mesra di ranjang, kemudian kebersamaan berlanjut di bathtub, di dalam rendaman busa sabun putih hangat.Tangan Earth begitu lembut sekaligus begitu kuat. Berada di belakang Emily, lengannya kokoh melingkari gadis itu, terus memberi semua yang diam-diam diimpikan semua wanita dalam mimpi terliar mereka. Menciptakan gelombang-gelombang hasrat nan mengalir deras di setiap pembuluh darah, menciptakan sensasi memalukan yang mengejutkan sekaligus sangat menyenangkan.Begitu ingin Emily lari dari pemuda itu sejauh-jauhnya, namun ia tak kuasa. Earth membungkam setiap erangan Emily dengan bibirnya yang mengecup mesra, begitu terampil. Terasa hangat, basah, lembut dan manis.Kesepuluh jemarinya yang sedari dulu begitu liar dan lepas santai bermain-main di dalam air berbusa putih lembut bagaikan krim susu, menjelajah bebas ke mana saja mereka mau. Memijit perlahan, terkadang keras, sese
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status