"Astaga, Nona Aina! Apa yang terjadi? Mengapa kau bisa berada di sini? Jadi kau diam-diam pergi dari paviliun?" Xander sadar jika ia tak boleh terlalu gegabah dan berisik apabila tak ingin memancing perhatian para tamu pesta dan penjaga di pintu taman. Hati-hati ia berlutut sambil mengguncangkan tubuh Aina dengan lembut, "Sadarlah! Tunggu sebentar, aku akan segera kembali!"Panggilan itu ternyata belum terlambat. Aina perlahan membuka kelopak mata hitamnya, masih merasa lemas tak berdaya, "Siapa Anda? Dan mengapa aku bisa berada di sini? Oh, tidak! Aku harus segera bertemu dengan Kai!" Aina berusaha berdiri tegak, namun kedua kakinya langsung goyah. Xander ikut berdiri, spontan menahan agar gadis itu tak terjatuh."Ini aku! Tunggu dulu, kau pasti belum makan apapun seharian! Mari kita ke pesta itu bersama-sama, makan dan minum sesuatu, lalu kau bisa melakukan apapun!" Xander berusaha membujuknya, "Akan kubawakan sebuah kostum dan topeng dari gudang penyimpanan barang p
Terakhir Diperbarui : 2021-11-26 Baca selengkapnya