Share

S3: The Mist (6)

Penulis: Wiselovehope
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-30 21:55:18

Sementara itu di luar sana, Ocean Vagano bersama beberapa pegawai puri terpercaya sedang mendekati gudang anggur, tempat yang disebutkan Carl Wellington sebagai jalan masuk ke Lorong Bawah Tanah. Kabut turun semakin tebal dan udara dingin menusuk tulang, Ocean juga merasa heran dengan perubahan cuaca semendadak ini. Bersyukur karena udara di dalam gudang anggur terasa jauh lebih hangat, ia dan beberapa pegawai segera menutup pintu. 

"Sekarang, di mana kira-kira pintu menuju Lorong Bawah Tanah itu berada?" Ocean bersama orang-orangnya berpencar mencari di setiap dinding bangunan. Ternyata tak begitu susah, sebuah gagang pintu tampak jelas di sudut gelap yang agak tersembunyi dari pandangan mata.

"Kelihatannya ini satu-satunya pintu lain yang ada di sini. Ayo, kita segera masuk!"

Semua pria itu mempersiapkan senter, untuk berjaga-jaga, mereka sudah membawa senjata juga. Ocean tak ingin terjadi kekerasan dan pertumpahan darah, namun ia yakin kali ini misi y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Kami Bertiga yang Mencintaimu (18+)

    Sementara itu, Emily masih belum dapat keluar dari paviliun maupun mimpi, atau mungkin juga ilusi, delusi, atau halusinasi yang ia alami. Mungkin ia berada di dunia nyata, mungkin juga tidak. Ia merasa semua yang kini ia alami tidak pernah mungkin terjadi. Ditemukannya dirinya di atas sebuah ranjang yang sangat besar tanpa sehelai benangpun menutupi dirinya. Kedua tangan dan kakinya terentang ke atas, tubuhnya membentuk huruf X. Keempat anggota geraknya itu terikat semacam kain-kain panjang yang lembut namun sangat kuat. "Apa yang terjadi? Mengapa aku begini? Tolong, tolong, tolong!" Ia tak pernah merasa sedemikian malu, terekspos, terbuka, tanpa daya untuk menutup satu bagianpun dari dirinya! "Emily Rose Stewart! Sekarang, kau milik kami bertiga. Kami tahu, kutukan Zeus dapat dipatahkan jika kami tak berebutan satu wanita yang sama. Jadi, setelah lama berpikir bersama-sama, akhirnya kami menemukan solusinya! Satu-satunya jalan untuk mematahka

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-06
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Young Ladies in Action

    Sementara, masih di kedalaman Lorong Bawah Tanah, Earth dan Lara sama-sama belum menyadari jika mereka tak hanya berdua saja. Dalam jarak cukup dekat, kembar Forrester Kate dan Katy diam-diam mengikuti dua pendatang baru yang kini masih berada dalam satu ruangan. "Astaga! Tikus-tikus telah masuk perangkap! Mereka orang-orang yang takkan pernah bisa menyukai kita. Kurasa kita harus menjebak Earth dan partnernya itu agar tidak dapat keluar dari sini!" Katy berbisik, memberi usul kepada sang kakak. "Ya, setuju, wanita yang bersamanya sepertinya berbahaya. Aku tak suka. Keduanya harus kita hentikan. Ide dan kesempatan yang sangat baik!" Kate memandang sekeliling. Sebilah besi panjang tergeletak di lantai batu. "Ini tombak sungguhan atau hanya sebatang besi tua? Anyway, ini benda yang tepat yang bisa kita gunakan menahan mereka di sini untuk sementara!" Tanpa suara, diselipkannya benda itu pada sela-sela gagang pintu ganda di mana Earth dan wanita asing ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Dilema Aina

    "Apa yang harus kulakukan? Sekarang, ke mana aku harus pergi?"Aina berusaha keras berpikir kira-kira di mana kini Emily Stewart berada. Ia tahu, Emily pasti berada di tempat tersembunyi, namun jelas bukan di lingkungan bangunan utama puri. Tetiba ia mendapatkan ide."Tempat dengan banyak kamar di mana tadi aku ditinggalkan oleh Xander, ya, bisa jadi ia ada di sana. Aku masih sedikit ingat arah ke sana. Uh, cuaca berkabut seperti di pegunungan ini memang agak aneh. Di pulau kelahiranku tak pernah ada kabut kecuali di dataran tinggi." Aina merasa kesulitan pada awalnya, namun gadis itu bertekad untuk maju terus.Paviliun tempat penginapan para pegawai saat ini sangat sepi karena mereka berada di puri. Aina berhasil mencapai tempat itu setelah melalui jalan setapak penuh kabut. Satu persatu pintu di setiap bangunan disinggahi dan dicobanya, dan kebanyakan terkunci atau memang kosong. Dalam keadaan cukup terawat namun tanpa penghuni."Emily! Kau ada di sini?

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-12
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Saingan Cinta yang Perlu Disingkirkan?

    Aina tak tahu mengapa pikiran sekejam itu terlintas di kepalanya, seakan-akan terbisik oleh angin dingin yang berembus di siang berkabut pulau Vagano. 'Emily, memang kau adalah orang yang sangat tak ingin kubiarkan merebut Kai! Sejak dahulu, inilah momen yang paling tak kuinginkan. Namun aku harus melakukannya! Aku harus menepati janji untuk menemukanmu dan membawamu ke puri! Setelah itu, terserah bagaimana nasib akan membawa kita!' Aina segera mencari sesuatu untuk mendobrak pintu ruangan paviliun di mana terdengar suara lemah Emily di baliknya. "Emily, mundurlah sedikit, aku akan membuat jalan masuk ke dalam ruanganmu!" Karena ia tak berhasil menemukan apapun yang berguna kecuali kursi kayu di depan teras, diangkatnya benda itu dan dihantamkannya sekuat tenaga ke jendela. Kaca pecah berkeping-keping. Emily berada di sudut ruangan, Aina masuk melalui kusen jendela yang telah berlubang dan mendatangi gadis yang selama ini mengganggu piki

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-20
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: 'Pesta' Akan Segera Dimulai!

    'Tidak, aku berada di sini bukan untuk menyakiti siapa-siapa. Aku tak bisa, aku harus membawa Emily Rose Stewart kembali dengan selamat ke puri! Seberapapun aku ingin kembali bisa bersama Kai, aku tak bisa memaksakan perasaan kepadanya. Menyelamatkan nyawanya waktu itu adala kewajibanku sebagai seorang manusia. Untuk itu, ia tak harus membalasnya dengan perasaan cinta.' Dengan susah payah Aina berusaha melawan bisikan-bisikan aneh itu."Nona Emily, tak mungkin aku bisa melakukannya. Sebagai sesama wanita, kita harus saling mendukung dan menguatkan. Jangan biarkan lelaki manapun menghancurkan dan memecahbelah kaum kita. Mari kita kembali bersama-sama ke puri. Keluarga ini membutuhkan kita. Tunggu di sini!" Aina sejenak keluar untuk mencari sehelai kain handuk atau apapun di paviliun kosong sebelah. Setelah memperolehnya, dibalutnya tubuh Emily dan dibimbingnya untuk keluar bersama-sama melalui kusen jendela.Mereka segera kembali ke puri melalui kabut tebal dan angin ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-27
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Keputusan Terakhir Ocean

    Lama tak lagi terdengar gema dialog dan tawa kedua wanita muda. Mungkin mereka sudah berlalu dari Lorong Bawah Tanah. Barulah Ocean berani menyalakan senter kembali dan buka suara dengan pertanyaan yang selama ini belum ia temukan jawabannya."Memiliki diriku?""Ya, Tuan Muda. Nona Kate Forrester terus meracau dan mengaku hamil anak Anda. Itulah sebabnya Tuan Muda Sky tak tahan lagi, lalu mengurung mereka di bawah sini sejak keributan waktu itu, karena, maaf, psikis mereka agak terganggu sejak tragedi pedang terkutuk dan terbunuhnya dokter Lilian!" Jelas salah satu penjaga yang mendampingi."Betulkah semua itu? Kebetulan kita masih berada di bawah sini. Tunjukkan kepadaku di mana mereka dikurung!" Titah Ocean kepada para penjaga."Baik, kita tak jauh berada dari sana. Ikutilah aku," sahut salah satu dari mereka.Tak perlu waktu lama bagi rombongan itu untuk mencapai ceruk di mana kedua kembar Forrester selama ini tinggal."Astaga, adik tenga

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Para Pecinta Ocean

    Kedua gadis kembar Forrester tentu saja tak sebodoh itu membuat kericuhan dengan serta-merta muncul di puri Vagano. Mereka keluar dari pintu gudang anggur dengan Pedang Terkutuk yang telah mereka sembunyikan baik-baik dalam sebuah peti kayu, ditutupi botol-botol anggur yang mereka ambil sebelumnya. "Huh, kabut dan angin ini mengganggu sekali, kira-kira semua orang ada di mana?" Kate merasa suasana sepi ini disengaja, "Apakah mereka disembunyikan di puri?" Katy menjawab, "Kurasa pestanya memang kembali dipusatkan di ballroom. Kita bisa ke sana, tetapi kemunculan kita secara tiba-tiba bisa saja mengejutkan semua tamu dan penjaga. Aku yakin akan ada yang menangkap kita karena telah berusaha melarikan diri. Apakah lebih baik kita bertukar pakaian dulu, mengenakan seragam sehingga tak menyolok perhatian? Earth mungkin masih terkurung di bawah sana, tapi bagaimana dengan kakak-kakaknya?" "Betul juga. Kita tak boleh terlalu menyolok mata karena semua kembar Vagano a

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: "Ada yang Terbunuh!"

    "Erato, maksudku, Lara, kurasa sudah saatnya kita berpisah sekeluarnya kita dari sini nanti.""Tak jadikah kau mencari Pedang Terkutuk bersamaku, Adik Tiriku? Bukankah kau ingin memilikinya juga?"Earth alias Avalanche dan Lara alias Erato kembali menelusuri Lorong Bawah Tanah setelah berhasil keluar dari 'penyekapan' kedua kembar Forrester. Earth mengutarakan hal itu karena bagaimanapun tujuannya kemari hanya demi Emily. Ia ingin kembali ke paviliun dan menyelamatkan gadis itu, lalu pergi dari pulau ini. Tak penting lagi untuk mohon restu dari kakak-kakak kembarnya yang mungkin takkan pernah akan mengalah!"Bukan itu. Aku sudah pernah menggenggamnya sendiri dan merasakan kekuatannya. Tiga tahun silam, semua yang kurasakan mungkin seperti dirimu kini. Aku hanya ingin semua kembaranku mati. Aku ingin mereka turut merasakan semua penderitaan yang tak pernah mereka rasakan! Dua puluh tahun tiga tahun lamanya aku tinggal di sini, sangat panjang dan sangat menyakitka

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03

Bab terbaru

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (Tamat)

    Bulan dini hari perlahan muncul dari balik awan-awan mendung di angkasa, memberi penerangan dalam udara pantai Pulau Vagano yang masih sangat dingin menusuk tulang."Ternyata kau juga hadir di tempat ini, Alexander!""Lara? Huh, sudah kuduga kau akan berhasil tiba di sini. Pastinya kau senang sudah bertemu kembali dengan saudara-saudara tiri yang selama ini kau cari dan rindukan!" Xander tersenyum kecut, "I see. Satu orang Vagano diam-diam sudah jadi tawanan kecilmu! Sungguh hebat!""Huh, kejutan hebat! Mengapa kau bisa ada di sini? Aku benci padamu, Guru Muda Pengecut! sejak di Evertown aku seharusnya sudah menghabisimu, andai aku tahu sedari awal Emily berhasil kau miliki!" geram Sky yang masih ada di bawah todongan dua senjata di tangan Lara."Oh, jadi itu kau, Eagle Eyes Sang Penyanyi? Menarik sekali kau juga ingin gadis yang sama dengan kakak dan adikmu. Kalian bertiga sama-sama jatuh cinta pada kekasihku selama bertahun-tahun lamanya tanpa ada yang mau mengalah! Akan tetapi, tak

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (3)

    "Ada apa sebenarnya di tempat ini?" Xander menemukan dirinya berada di sebuah lokasi yang masih asing baginya.Langit dini hari terselubung awan tebal kelabu hitam diselingi petir sambar-menyambar yang enggan berhenti. Di kejauhan, debur ombak menggempur pantai terjal tiada henti. Gelombang-gelombang air tinggi seolah menggapai-gapai naik turun hendak menenggelamkan Pulau Vagano, menyeret turun semua yang ada di atas permukaan tanah. Samar-samar, Xander hanya bisa melihat hamparan batu-batu nisan dan salib penanda makam, lama dan baru di sekitarnya. Beberapa tampak baru dan rapi, beberapa sudah dalam keadaan rusak menyedihkan."Apa yang dapat kulakukan di sini?" Tiba-tiba petir menyambar, hanya beberapa meter saja dari lokasi Xander berada. Pedang Terkutuk dalam genggaman tangannya bersinar dan teracung ke tempat yang 'ditunjukkan' petir itu."Tunggu mereka di sana!" Terdengar suara misterius yang menuntun Xander hingga tiba di titik ini. "Mereka akan segera datang!"********** Sem

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (2)

    "Aku, aku, sesungguhnya aku bukan..." kembali ke masa kini, Sky yang diarahkan Lara dalam rencananya itu begitu ingin membantah jika ia bukanlah Ocean. Ia merasa kesal, mengapa si gadis gila Katy Forrester tiba-tiba datang dan mengancamnya seperti itu. Merasa terjepit dan diprovokasi oleh dua wanita yang ia tidak sukai, Sky begitu ingin berteriak, kesal pada nasibnya. "Kau mau bilang jika kau bukan Ocean? Huh, jangan membantah! Kau kemari ingin memindahkan jenazah kakakku Kate dan berusaha menghilangkan barang bukti pembunuhan? Takkan kubiarkan! Kemarikan kakakku, lalu serahkan nyawamu kepadaku, Ocean Vagano!" Terpancing dan terbakar amarah, Sky tadinya ingin melawan, ingin dihempaskannya saja jenazah Kate ke tanah. Namun dua todongan moncong senjata di punggungnya serta bisikan Lara menghalangi niat pemuda itu, "Jangan berani kau lakukan apa-apa, Saudara tiriku! Awas jika kau berani kacaukan semua yang kita sepakati hingga bertemu keluargamu lagi! Hei, Katy!" Lara beralih mengajak K

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (1)

    Keputusan sudah diambil, mereka harus pergi. Ocean, satu-satunya yang belum sadarkan diri dari 'Kelompok Lounge', menjadi masalah terakhir mereka sebelum bisa keluar dari dalam puri. Aina bersikeras tak ingin meninggalkan pemuda itu bersama penjaga, padahal membawanya dalam keadaan seperti ini tentu sangat menyulitkan. Earth menawarkan diri sebagai pembawa tubuh kakak sulungnya hingga Ocean terjaga. Emily dan Carl akhirnya setuju jika Ocean digendong oleh Earth. Karena tugasnya, pemuda itu tak bisa memimpin dan memegang sepucuk senjata.Mereka bersiap-siap sekadarnya sebelum pergi dari puri. Seorang penjaga senior membagikan masing-masing sepucuk senjata api dari lemari rahasia kepada semua anggota Kelompok Lounge. Semula Carl menolak karena tak ingin ada lagi kekerasan. Namun Aina memberinya saran, "Tuan, aku tahu kita bukan orang jahat, namun kita masih butuh perlindungan dan senjata pembela diri. Meskipun aku yakin Ocean dilindungi sebentuk kekuatan, kita semua tentu tak ingin cela

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Panggilan Suci Xander, Keputusan Carl

    Sementara itu, ke mana gerangan Alexander pergi? Pemuda itu masih membawa Dangerous Attraction dalam genggamannya. Ia tak begitu mengenal lorong-lorong Puri Vagano ini, namun suatu kekuatan tak kasat mata seolah menuntunnya. Pedang terkutuk bagaikan lentera panjang bercahaya menerangi jalan.Beberapa kali ia bertemu dengan sosok-sosok korban penusukan Katy di lantai, setengah mati maupun sudah tak bernyawa. Mereka yang masih hidup menggapai-gapai dengan segenap sisa tenaga. Beberapa orang muncul dari balik lemari atau tembok kemudian mendekat, walau bergidik ngeri setelah melihat senjata yang pria itu genggam."Tu-tu-tuan! Siapapun Anda, tolonglah kami! Kami tak ingin berada di sini!""Wanita itu membunuh! Tolong, lindungi kami!"Namun Xander mengabaikan semua permohonan mereka itu. Dilangkahinya saja mayat-mayat maupun jejak darah di karpet. Sesekali ia berhenti dan menatap dingin tanpa arti. Barangkali merenung, merasa kasihan, atau berpikir keras berusaha mencari jawaban. Akan teta

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Erato Miles Semakin Dekat!

    "Nama saya Sofia." tanpa diminta, gadis remaja misterius yang dipertanyakan Emily segera memperkenalkan diri, "Nona Emily, maafkan keberadaanku di sini, saya berada di sini untuk meminta perlindungan. Saya..." gadis itu menggigit bibir, berusaha menahan tangis."Astaga... kau bisa tahu aku, apakah kau juga tinggal di pulau ini? Orang tuamu bekerja di sini?" Emily segera mendekati gadis itu."Ya. Tadinya... Sebelum Nona Katy Forrester mengamuk di pesta dan membunuh mereka semua! Aku sudah yatim piatu saat ini!" Sofia tak bisa lagi berdiam diri. Didekapnya Emily. Air matanya tumpah. "Anda semua ke mana? Mengapa kami kalian tinggalkan? Di mana lagi ada lokasi aman di pulau mengerikan ini? Apakah kita akan bertahan hingga pagi nanti?""Sudah, sudah, tenangkan dirimu, Sofia." Emily berusaha menghiburnya dan balas mendekapnya, "Katy Forrester ada di luar sana, kau aman di sini bersama kami. Aku turut berduka. Aku tahu apa yang sudah kau alami. Kita di sini bersama-sama bertahan sambil berus

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Siapa Gerangan Gadis Remaja Itu?

    "Ya, pembunuh. Tetapi bukan wanita yang kita cari." sahut Earth."Bukan Erato Miles?" heran Aina."Bukan. Katy Forrester. Si gadis kembar bungsu!""Astaga, jadi, wanita yang tadi itu..." Aina teringat sesuatu yang enggan ia buka."Tadi apa?" Emily mulai curiga."Oh, nanti saja. Aku akan kisahkan semuanya di lounge."Tak lama setelah mereka dipertemukan kembali, Emily, Earth bersama Ocean yang masih belum sadarkan diri bersama Aina memutuskan untuk bersama-sama sebagai satu tim. Earth membantu menggendong tubuh sang kakak sulung yang walau sangat ia tidak sukai namun paling tidak 'sekarang sudah tak lagi jadi saingan'. Kehadiran Aina yang belum ia kenal benar setidaknya ia anggap sebagai 'sekutu' pembawa keberuntungan.Emily sempat cemas, ia tak tahu harus memihak siapa saat ini. Ocean memang semakin jauh saja darinya, peluang Earth mendapatkan hatinya semakin besar. Namun hal itu tak serta-merta menjadikan gadis itu lupa pada kebaikan dan perhatian Ocean."Cepat, kita harus selamatkan

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Pertemuan Kembali

    Emily dan Earth terus berputar di lorong-lorong lantai dasar, berusaha keras mencari jalan terbaik menuju lounge. Mereka berusaha tetap menjauh dari suara-suara yang masih menggema di seluruh penjuru Puri Vagano. Suara-suara asing yang walau tersamar deru hujan badai petir, tetap mendirikan bulu roma. Jeritan manusia terkejut, minta tolong, serta tentu saja kalimat terakhir mereka, disusul tawa wanita muda yang sedari tadi terdengar paling akhir. Sang pembunuh berantai yang sedang beraksi! "Katy Forrester benar-benar mengerikan!" Emily menggeleng seolah berusaha menepiskan bayangan Katy yang sedang menghabisi penghuni puri satu persatu, "Gadis malang yang tak pernah beruntung semenjak ada di sini! Bayangkan jika Dangerous Attraction kembali ada dalam genggamannya!" "Ia dan kakaknya adalah kebalikan diriku. Aku yang dulu menderita sejak lahir, sedangkan mereka lahir dengan 'sendok perak di mulut' malah harus berakhir di pulau penuh kutukan ini!" Earth turut merenung, "Ayo, kita berusa

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Putra Vagano yang Terbaik!

    Sofia menggeleng, "Aku tak tahu, Tuan, tak ada petunjuk lain. Ia tak bilang apa-apa setelah mencegah Nona Katy membunuhku. Hanya saja katanya, ayahnya pernah jadi penguasa pulau ini..." "Penguasa pulau ini? Astaga... Itu pasti dia!" Carl semakin gusar. Fakta bahwa Katy baru saja membunuh entah berapa membuatnya sadar jika kutukan sahabatnya kembali memakan korban. "Kita harus temukan kedua kembar itu dan juga para Pemuda Vagano. Kurasa wanita yang tadi Sofia sebutkan adalah Erato Miles, wanita misterius yang kita cari-cari sebagai pelaku!" "Miles!" Sofia terkejut, "Bukankah Bu Hannah kepala pelayan yang sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu itu juga bernama keluarga Miles? Keluargaku mengenal beliau. Aku ingat, hanya saja kami tak berani dekat-dekat, beliau kelihatan galak dan sangat tertutup." "Barangkali memang itulah dia, putri sahabatku Zeus dan Hannah! Yatim piatu yang sedang mencari saudara-saudara tirinya demi 'reuni' pertama dan terakhir mereka!" "Astaga, jadi tadi ak

DMCA.com Protection Status