Jam lima mereka tiba di depan rumah, dan bu moko telah menyambut kedatangan mereka dengan berkacak pinggang di ambang pintu. "Enak sekali hidup kalian. Sudah numpang, sepanjang hari cuma kelayapan saja. Nggak peduli dengan keadaan rumah yang kotor. Tadi pagi kalian bersih-bersih nggak?" Bu moko menuding, tanpa basa-basi."Maaf, buk. Kita ini kan orang kaya, masa nggak ada art yang mengurus rumah sebesar ini?" "Lancang sekali, kamu?" Wanita itu membentak dengan mata melotot lebar, nyaris keluar dari tempatnya. "Loh, buk. Saya ini bicara serius, masa orang kaya nggak bisa mbayar art sih, yang benar saja?" Cakra mulai berani membantah. Bukan berniat sombong, hanya saja merasa lelah, dengan semua hinaan dan perlakuan tak manusiawi yang didapat sejak ia kecil. "Kami bukan nggak kuat, tapi berhemat!""Sama nggak kuat apa bedanya, buk. Sudahlah, saya ini laki-laki. Capek siang malam di suruh beres-beres rumah t
Read more