Ia tiba di rumah, suasananya masih sangat sepi. Belum ada siapapun yang pulang, karena rumah akan kembali riuh ketika hari menjelang senja. Cakra tiba di dalam kamar, di sana Mega berbaring diatas ranjang. Meringkuk memeluk guling membelakangi pintu. Ia berfikir istrinya itu tertidur, langkahnya berlanjut menuju tempat tas dan jaket untuk melepasnya. Setelah berganti pakaian dengan yang lebih santai, ia baru mendekati Mega di sana. Ia meraih lembut bahu ramping itu, matanya menyipit ketika merasa yang dipegang itu bergetar. "Mega?" "Kamu jahat!"Lirih Mega tanpa bergerak, membuat Cakra semakin menyipit, mendengar suara parau itu. "Kamu mimpi?" Tanyanya lagi tanpa rasa bersalah. Memang ia tidak tau apapun, kan? Namun, bukannya menjawab, getaran di bahu itu semakin kencang. Hingga terdengar deru nafas tak beraturan. "Kamu jahat, mas!" Suaranya lagi. "Hey, kamu kenapa, sih?"
Read more