Dukuh Gelap …. Mata kecil perempuan yang berdiri di sisi telaga itu berbinar, ternyata perkataan wanita yang merawatnya sangatlah benar. Telaga sekarang berair bersih, jika kita melempar nasi terlihat ikan-ikan berebutan menyantapnya. Bibir Suci tersenyum kemudian tertawa kecil, merasa terhibur oleh gerombolan ikan yang mengharap makanan darinya. Ia sengaja datang dengan semangkuk kecil nasi sisa tadi. “Eh, Dek Suci di sini.” Seorang lelaki kurus muncul, ikut mencomot nasi yang dibawa Suci lalu melemparkan ke sudut lain telaga. “Sudah kuat jalan ke sini?” tanya Supri sambil jalan kembali mendekat. “Iya, Mas. Ini pertama aku beranikan diri ke sini lagi …” Suci masih merasa takut dengan suasana sekitar, karenanya ia menunda beberapa hari ke sini. “terima kasih banyak ya Mas Supri, seandainya aku mati, mungkin ngga
Last Updated : 2021-09-05 Read more