“Ni?” Nilam menoleh cepat ke arah suara tak asing dari pintu. Dian masih dengan pakaian kerja dan tas di tangan masuk, memandang tak berkedip pada gadis yang baru menyelesaikan salat Magrib itu. “Ya Allah, kangen banget ame loe, Ni.” Nilam dipeluknya erat, membuat napasnya sedikit sesak. “Lama banget pulangnya?” lanjut Dian memegang kedua pundaknya, memperhatikan ia dari atas ke bawah, kemudian naik lagi, berhenti tepat di wajah Nilam, menatap penuh selidik. ”Lu, nggak lupa kita, kan?” Kening Nilam berkerut, temannya ini tak memberikan kesempatan untuknya menjawab. “Eh, ada Mak, Ni.” Tangan Mak cepat Dian raih dan ditempelkan pada dahi, sambil perkenalkan diri. Melihat itu Nilam akhirnya tertawa. “Kamu kenapa, sih, Di? Kemarin lupa sama aku, sekarang enggak lagi?”
Last Updated : 2021-09-04 Read more