Home / Thriller / Devano Lauder / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Devano Lauder: Chapter 11 - Chapter 20

86 Chapters

Chapter 11. Kisah Yang Tidak di Harapkan

Pada saat Lauder memasuki gudang di sana adalah tempat di kurungnya Jesica, dia ingin bertanya kepadanya namun Jesica tidak ingin menjawab pertanyaan dari Lauder. Jesica hanya ingin menjawab pertanyaan dari Aurora saja, dengan begitu Lauder meninggal kan Aurora sendirian. Lauder mencari Aurora untuk meminta bantuannya agar dia bisa menggali informasi lebih lanjut, saat ini Aurora menolak permintaan dari Lauder. Lauder juga memahaminya, dan dia tidak memaksakan Aurora untuk menanyakan nya sekarang. Dengan begitu Lauder hanya mengobrol saja dengan Alexs. Mereka berdua membahas soal Jesica namun mereka berdua tidak tahu apa hubungannya antara Lauder Jesica dan Aurora. Karena Maxs kesal kepada Aurora karena dia merasa bahwa dia sudah di bohongi oleh adikya. Dia berkata, "Kenapa kamu berbohong kepada kakak, kamu bilang di pekerjaan mu tidak ada masalah apa apa, tapi nyatanya ini apa?"  Aurora pun menjawabnya, "Maaf kan Aurora ka, aku pikir masalah ini tidak a
Read more

Chapter 12. Sementara

Tinggal 2 hari lagi Lauder mendapatkan kabar dari Hanabi, dia ingin memanfaat kan waktu untuk bermain dengan Devano. Akhirnya dia berpikir untuk menjemput Bella Thessaly dan Devano. Dia menyuruh anak buah nya untuk mengantarkan istri dan anak nya ke Itali. Mengetahui Lauder menyuruhnya ke Itali dengan cepat dan semangat, Bella Thessaly membereskan keperluan dia dan Devano yang akan di bawanya. Pagi hari Aurora dan Alexs sudah terbangun dari tidurnya karena dia akan menepati janjinya pada saat mereka kalah. Pada saat Aurora pergi ke dapur ternyata Alexs sudah lebih awal bangunnya, dia kira Alexs tidak akan menepati janjinya. Dengan begitu Aurora pun menemui Alexs dan dia juga bergabung untuk membantunya, lebih tepat nya dia bertanggung jawab. Di sana mereka bukan nya memasak dengan damai namun saling melempari sayur satu sama lain. Mereka berdua di sana ribut dan bertengkar layak nya kucing dan tikus jika di film film seperti tom and jerry. Akhirnya ma
Read more

Chapter 13. Emillio Terungkap

Baru saja Hanabi menginap di mansionnya Lauder selama 2 hari dia mendapatkan kabar soal penelorran di rumahnya. Salah satu dari anak buahnya Hanabi ada yang meninggal. Dengan begitu Hanabi harus bertanggungjawab. Melihat keberaniannya Hanabi Maxs hanya mengaguminya dari jauh. Dengan begitu Hanabi berpamitan untuk pulang ke Lauder, "Laud aku harus pulang di rumah ku terjadi pembunuhan, korbannya adalah anak buah ku dia sekarang berada di Rumah sakit Italia," dengan begitu Lauder dan Alexs menjawabnya, "Urusanmu urusan kita juga," akhirnya mereka pergi ke rumah sakit untuk melihatnya dan menanyakan kronologisnya. Ternyata korban itu mengalami tembakan di bagian perutnya dan mendapatkan 1 tusukan di dadanya akhirnya dia meninggal. Kejadian itu setelah di lihat dari CCTV ternyata kiriman dari Emillio dia sepertinya ingin membalas dendam karena Jesica telah di kurung di mansionnya Lauder. Emillio juga tidak kalah teliti dalam permainan ini. Dia juga sangat lihai d
Read more

Chapter 14. Orang Baru

Setelah Lauder pulang ke mansionnya tidak terjadi apa apa, semua anak buahnya bekerja dengan baik. Setibanya di mansion Aurora langsung ke gudang melihat Jesica gadis bonekanya. "Halo gadis, sudah berapa lama ya kita gak ketemu?" "Basi!" "Ish ish ish kamu ini, kamu gak nyambut kedatangan ku?" "Najis!" "Wahh boneka ku perkataan mu begitu kejam!" "Jijik gua mendengar ocehan manusia bertanduk kaya lu! Aurora gak ada ahklak!" Jesica yang samgat marah. "Baik baik baik, gak papa gak papa karena suasana hatiku saat ini sedang bahagia aku akan sabar mendengar ocehan mu, ha ha ha ha," dengan begitu Aurora meninggalkan Jesica sendirian. Saat Aurora keluar dari gudang tiba tiba tangannya ditarik paksa oleh Alexs, dan Alexs membawa Aurora ke taman di sana mereka membahas soal janji Aurora. "Hey hey hey nona Aurora! Apakah kamu sudah lupa apa janjimu?" "Engga aku gak lupa, tapi perjanjian itu udah gak berlaku lagi ya
Read more

Chapter 15. Keberhasilan Jesica

Setelah satu permintaan dari Alexs sudah terselesaikan, Aurora sangat senang karena dia sudah menepati janjinya. Dengan begitu Aurora bertanya kepada Alexs.  "Aku sudah menepati janji ku, sekarang aku minta kamu harus jalan dengan 1 perempuan yang kamu anggap kamu penting," kata Aurora. "Kenapa kamu menyuruhku begitu? Kamu tahukan aku tidak mempunyai perempuan? Apa aku harus mengajak jalan Jesica agar kamu senang?" "Ha ha ha, jika kamu ingin bersama Jesica kenapa tidak? Menurutku itu fine fine saja selagi kamu menginginkannya," "Ha ha ha jelas aku tidak menginginkannya," "Kamu jangan berbohong, kamu pasti punya kan satu orang perempuan saja yang kamu sukai?" Aurora dengan memaksanya bertanya kepada Alexs. Dengan begitu karena Alexs tidak tahan dengan paksaanya Aurora akhirnya dia memberi tahu, dan menceritakannya. "Baik baik nona aku akan memberi tahumu sekaligus sedikit bercerita," Ketika mendengar perkataan dari
Read more

Chapter 16. Cemburu

Pada pagi hari di hari Minggu, Franco orang kepercayaannya Emillio dia berencana meminta izin untuk pergi ke Pantheon, Pantheon merupakan sebuah kuil peninggalan kekaisaran Rimawi yang pada masa sekarang telah beralih fungsi menjadi gereja katolik Roma. Bangunan ini terletak di tepi alun-alun pusat Roma atau Piazza della Rotonda, berdekatan dengan Piazza Novona. Hala yang membuat Franco ingin berkunjung ke sana yang pertama karena selama dia bekerja sama dengan Emillio dia tidak pernah pergi mengunjungi bangunan yang ada di sana, pedahal bangunan itu sangat di sukai oleh orang-orang yang mengunjunginya. Yang menjadi ciri khas bangunan ini adalah tiang tiangnya yang tinggi di bagian teras, yang kemudian pada zaman sekarang banyak menginspirasi daripada desain untuk bangunan seperti perpustakaan, Universitas, bangunan tempat pemerintahan, dan sebagainya. Dengan begitu Franco sangat memaksa meminta izin kepasa Emillio. Di sisi lain Emillio juga menginginkan jika
Read more

Chapter 17. Kecewa Berujung Dendam

Seperti biasa Jesica pagi ini pergi bekerja karena sekarang dia sudah mempunyai tanggung jawabnya. Setelah dia sudah selesai dia langsung keluar ternyata teman kantornya yang bernama Amel dia sudah menunggunya. Lalu Jesica tersemyum senang, meski dia tinggal sendiri masih ada orang yang peduli kepadanya. Dengan begitu mereka berduapun pergi bersama, dan di perjalanan mereka saling bercanda ringan dan di sepanjang jalan mereka melihat jalan yang ramai, lalu Jesica bertanya kepada Amel.  "Hai Amel, apakah kamu sudah lama menungguku?" tanya Jesica. Dengan begitu Amel menjawabnya, "Eumm lama gak ya? Haha enggak ko paling baru 5 menit-an," "Ohh syukurlah, aku kira sudah lama. Terimakasih ya, he he he." Amel menjawabnya, "Tenang aja kali, kamu ini sama ke siapa saja," Merekapun melanjutkan perjalanannya menuju kantor. Di sana tiba tiba banyak sekali orang yang berkumpul, ternyata setelah Jesica mencari tahu ternyata itu adalah Emillio dan Franc
Read more

Chapter 18. Tembakan

Pada hari ini Emillio dan Nana sudah sampai di Britania Raya, Inggris. Mereka berdua berencana untuk menemui orang tua kandungnya Nana, karena dia ingin meminta izin bahwa Nana akan bekerja di pulaunya selama 15 tahun bahkan bisa saja lebh atau kurang tergantung situasi dan kondisi keadaannya nanti. Setelah itu Nana langsung saja menuju alamat rumah orang tuanya, Emillio tidak mengetahui mengapa Nana bisa berada di Italia pedahal keluarganya berada di Britania Raya, Inggris. Karena Emillio orang yang tidak suka mencampuri urusan orang lain dia juga tidak menanyakan apapun kepada Nana. Setelah itu Nana datang dan orang tuanya terkejut saat Nana datang dengan Emillio, pria yang gagah dan sangat tampan. Membuat semua orang yang berada di sana tidak berhenti menatapnya. Langsung saja Nana menyapa ibunya dari kejauhan, "Ibu i miss you!" Lalu ibunya menjawab, "Nana Ibu juga sangat merindukanmu, bagaimana keadaanmu? Dan siapa ini? Bos barumu?" Lalu Nana menj
Read more

Chapter 19. Charltte Pengkhianat

Saat ini keadaan Emillio sangat kritis, dia nyaris koma. Lauder sangat sekali ingin marah se marahnya karena jika penembakan itu tidak terjadi kemungkinan besar Lauder bisa membongkar kedok ,siapa pelaku yang sebenarnya. Dia sangat geram sekali, setiap dia sudah ingin berhasil menyelesaikan masalahnya ada saja hambatan dan gangguannya. Tidak lama kemudian Bella Thessaly, Alexs, Dan Aurora datang untuk menjenguk dan melihat keadaanya Emillio. Ternyata Emillio sekarang sangat tidak memungkinkan untuk sadar. Di sana Aurora mengkhawatirkan Emillio bagaimanapun dia juga pernah di bahagiakan olehnya. Dia menyesali karena dia telah bersikap cuek kepadanya hal yang di takutkannya adalah Emillio meninggal dunia sebelum dia membongkar siapa pelaku yang mengajak kerja samanya dulu. Dokter datang dan memberitahukan keadaan Emillio yang sudah tidak berdaya, tembakan yang paling parah adalah mengenai kepalanyan sehingga akan sulit untuk dia jika bisa sadar. Menurut dokter,
Read more

Chapter 20. Melarikan Diri

Pagi hari sudah tiba, dengan cepat Aurora menuju tempat di mana Charltte di kurung dan di borgol. Saat Aurora sampai ternyata di sana sudah ada Miya yang sedang menangis dan memohon untuk agar Charltte segera sadar. Aurora hanya mengawasi dan melihatnya dari kejauhan, dalam dirinya dia hanya memikirkan kasihan Miya.  Di sana Miya berkata kepada Charltte yang tidak sadarkan diri. "Kak kenapa kamu berkhianat aku tidak percaya kamu mempunyai watak yang jahat, pedahal orang tua kita menyuruh ke negara ini untuk melamar kerja karena kita sudah lulus. Tapi malah kamu memilih bekerja di sini sebagai maid, aku kecawa dan kasihan kepadamu kenapa kamu seperti ini. Apakah kamu akan tahu bagaimana jika orang tua kita mengetahui sikapmu yang seperti ini," Miya di sana sambil menangis dan memukul tembok karena kesal dan kecewa. Lalu saat Aurora mendengarkan omongan,   Miya dia terkejut karena tidak menyangka jika seorang Charltte mempunyai seorang adik yang baik seperti
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status