Tinggal 2 hari lagi Lauder mendapatkan kabar dari Hanabi, dia ingin memanfaat kan waktu untuk bermain dengan Devano. Akhirnya dia berpikir untuk menjemput Bella Thessaly dan Devano. Dia menyuruh anak buah nya untuk mengantarkan istri dan anak nya ke Itali. Mengetahui Lauder menyuruhnya ke Itali dengan cepat dan semangat, Bella Thessaly membereskan keperluan dia dan Devano yang akan di bawanya.
Pagi hari Aurora dan Alexs sudah terbangun dari tidurnya karena dia akan menepati janjinya pada saat mereka kalah. Pada saat Aurora pergi ke dapur ternyata Alexs sudah lebih awal bangunnya, dia kira Alexs tidak akan menepati janjinya.
Dengan begitu Aurora pun menemui Alexs dan dia juga bergabung untuk membantunya, lebih tepat nya dia bertanggung jawab. Di sana mereka bukan nya memasak dengan damai namun saling melempari sayur satu sama lain.
Mereka berdua di sana ribut dan bertengkar layak nya kucing dan tikus jika di film film seperti tom and jerry.
Akhirnya ma
Baru saja Hanabi menginap di mansionnya Lauder selama 2 hari dia mendapatkan kabar soal penelorran di rumahnya. Salah satu dari anak buahnya Hanabi ada yang meninggal. Dengan begitu Hanabi harus bertanggungjawab. Melihat keberaniannya Hanabi Maxs hanya mengaguminya dari jauh. Dengan begitu Hanabi berpamitan untuk pulang ke Lauder, "Laud aku harus pulang di rumah ku terjadi pembunuhan, korbannya adalah anak buah ku dia sekarang berada di Rumah sakit Italia," dengan begitu Lauder dan Alexs menjawabnya, "Urusanmu urusan kita juga," akhirnya mereka pergi ke rumah sakit untuk melihatnya dan menanyakan kronologisnya. Ternyata korban itu mengalami tembakan di bagian perutnya dan mendapatkan 1 tusukan di dadanya akhirnya dia meninggal. Kejadian itu setelah di lihat dari CCTV ternyata kiriman dari Emillio dia sepertinya ingin membalas dendam karena Jesica telah di kurung di mansionnya Lauder. Emillio juga tidak kalah teliti dalam permainan ini. Dia juga sangat lihai d
Setelah Lauder pulang ke mansionnya tidak terjadi apa apa, semua anak buahnya bekerja dengan baik. Setibanya di mansion Aurora langsung ke gudang melihat Jesica gadis bonekanya. "Halo gadis, sudah berapa lama ya kita gak ketemu?" "Basi!" "Ish ish ish kamu ini, kamu gak nyambut kedatangan ku?" "Najis!" "Wahh boneka ku perkataan mu begitu kejam!" "Jijik gua mendengar ocehan manusia bertanduk kaya lu! Aurora gak ada ahklak!" Jesica yang samgat marah. "Baik baik baik, gak papa gak papa karena suasana hatiku saat ini sedang bahagia aku akan sabar mendengar ocehan mu, ha ha ha ha," dengan begitu Aurora meninggalkan Jesica sendirian. Saat Aurora keluar dari gudang tiba tiba tangannya ditarik paksa oleh Alexs, dan Alexs membawa Aurora ke taman di sana mereka membahas soal janji Aurora. "Hey hey hey nona Aurora! Apakah kamu sudah lupa apa janjimu?" "Engga aku gak lupa, tapi perjanjian itu udah gak berlaku lagi ya
Setelah satu permintaan dari Alexs sudah terselesaikan, Aurora sangat senang karena dia sudah menepati janjinya. Dengan begitu Aurora bertanya kepada Alexs. "Aku sudah menepati janji ku, sekarang aku minta kamu harus jalan dengan 1 perempuan yang kamu anggap kamu penting," kata Aurora. "Kenapa kamu menyuruhku begitu? Kamu tahukan aku tidak mempunyai perempuan? Apa aku harus mengajak jalan Jesica agar kamu senang?" "Ha ha ha, jika kamu ingin bersama Jesica kenapa tidak? Menurutku itu fine fine saja selagi kamu menginginkannya," "Ha ha ha jelas aku tidak menginginkannya," "Kamu jangan berbohong, kamu pasti punya kan satu orang perempuan saja yang kamu sukai?" Aurora dengan memaksanya bertanya kepada Alexs. Dengan begitu karena Alexs tidak tahan dengan paksaanya Aurora akhirnya dia memberi tahu, dan menceritakannya. "Baik baik nona aku akan memberi tahumu sekaligus sedikit bercerita," Ketika mendengar perkataan dari
Pada pagi hari di hari Minggu, Franco orang kepercayaannya Emillio dia berencana meminta izin untuk pergi ke Pantheon, Pantheon merupakan sebuah kuil peninggalan kekaisaran Rimawi yang pada masa sekarang telah beralih fungsi menjadi gereja katolik Roma. Bangunan ini terletak di tepi alun-alun pusat Roma atau Piazza della Rotonda, berdekatan dengan Piazza Novona. Hala yang membuat Franco ingin berkunjung ke sana yang pertama karena selama dia bekerja sama dengan Emillio dia tidak pernah pergi mengunjungi bangunan yang ada di sana, pedahal bangunan itu sangat di sukai oleh orang-orang yang mengunjunginya. Yang menjadi ciri khas bangunan ini adalah tiang tiangnya yang tinggi di bagian teras, yang kemudian pada zaman sekarang banyak menginspirasi daripada desain untuk bangunan seperti perpustakaan, Universitas, bangunan tempat pemerintahan, dan sebagainya. Dengan begitu Franco sangat memaksa meminta izin kepasa Emillio. Di sisi lain Emillio juga menginginkan jika
Seperti biasa Jesica pagi ini pergi bekerja karena sekarang dia sudah mempunyai tanggung jawabnya. Setelah dia sudah selesai dia langsung keluar ternyata teman kantornya yang bernama Amel dia sudah menunggunya. Lalu Jesica tersemyum senang, meski dia tinggal sendiri masih ada orang yang peduli kepadanya. Dengan begitu mereka berduapun pergi bersama, dan di perjalanan mereka saling bercanda ringan dan di sepanjang jalan mereka melihat jalan yang ramai, lalu Jesica bertanya kepada Amel. "Hai Amel, apakah kamu sudah lama menungguku?" tanya Jesica. Dengan begitu Amel menjawabnya, "Eumm lama gak ya? Haha enggak ko paling baru 5 menit-an," "Ohh syukurlah, aku kira sudah lama. Terimakasih ya, he he he." Amel menjawabnya, "Tenang aja kali, kamu ini sama ke siapa saja," Merekapun melanjutkan perjalanannya menuju kantor. Di sana tiba tiba banyak sekali orang yang berkumpul, ternyata setelah Jesica mencari tahu ternyata itu adalah Emillio dan Franc
Pada hari ini Emillio dan Nana sudah sampai di Britania Raya, Inggris. Mereka berdua berencana untuk menemui orang tua kandungnya Nana, karena dia ingin meminta izin bahwa Nana akan bekerja di pulaunya selama 15 tahun bahkan bisa saja lebh atau kurang tergantung situasi dan kondisi keadaannya nanti. Setelah itu Nana langsung saja menuju alamat rumah orang tuanya, Emillio tidak mengetahui mengapa Nana bisa berada di Italia pedahal keluarganya berada di Britania Raya, Inggris. Karena Emillio orang yang tidak suka mencampuri urusan orang lain dia juga tidak menanyakan apapun kepada Nana. Setelah itu Nana datang dan orang tuanya terkejut saat Nana datang dengan Emillio, pria yang gagah dan sangat tampan. Membuat semua orang yang berada di sana tidak berhenti menatapnya. Langsung saja Nana menyapa ibunya dari kejauhan, "Ibu i miss you!" Lalu ibunya menjawab, "Nana Ibu juga sangat merindukanmu, bagaimana keadaanmu? Dan siapa ini? Bos barumu?" Lalu Nana menj
Saat ini keadaan Emillio sangat kritis, dia nyaris koma. Lauder sangat sekali ingin marah se marahnya karena jika penembakan itu tidak terjadi kemungkinan besar Lauder bisa membongkar kedok ,siapa pelaku yang sebenarnya. Dia sangat geram sekali, setiap dia sudah ingin berhasil menyelesaikan masalahnya ada saja hambatan dan gangguannya. Tidak lama kemudian Bella Thessaly, Alexs, Dan Aurora datang untuk menjenguk dan melihat keadaanya Emillio. Ternyata Emillio sekarang sangat tidak memungkinkan untuk sadar. Di sana Aurora mengkhawatirkan Emillio bagaimanapun dia juga pernah di bahagiakan olehnya. Dia menyesali karena dia telah bersikap cuek kepadanya hal yang di takutkannya adalah Emillio meninggal dunia sebelum dia membongkar siapa pelaku yang mengajak kerja samanya dulu. Dokter datang dan memberitahukan keadaan Emillio yang sudah tidak berdaya, tembakan yang paling parah adalah mengenai kepalanyan sehingga akan sulit untuk dia jika bisa sadar. Menurut dokter,
Pagi hari sudah tiba, dengan cepat Aurora menuju tempat di mana Charltte di kurung dan di borgol. Saat Aurora sampai ternyata di sana sudah ada Miya yang sedang menangis dan memohon untuk agar Charltte segera sadar. Aurora hanya mengawasi dan melihatnya dari kejauhan, dalam dirinya dia hanya memikirkan kasihan Miya. Di sana Miya berkata kepada Charltte yang tidak sadarkan diri. "Kak kenapa kamu berkhianat aku tidak percaya kamu mempunyai watak yang jahat, pedahal orang tua kita menyuruh ke negara ini untuk melamar kerja karena kita sudah lulus. Tapi malah kamu memilih bekerja di sini sebagai maid, aku kecawa dan kasihan kepadamu kenapa kamu seperti ini. Apakah kamu akan tahu bagaimana jika orang tua kita mengetahui sikapmu yang seperti ini," Miya di sana sambil menangis dan memukul tembok karena kesal dan kecewa. Lalu saat Aurora mendengarkan omongan, Miya dia terkejut karena tidak menyangka jika seorang Charltte mempunyai seorang adik yang baik seperti
2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan
Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna
"Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju
"Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.
Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,
"Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin
Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka
"Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b
Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek