Home / Romansa / Terpaksa Menikahi Om-Om / Kabanata 71 - Kabanata 80

Lahat ng Kabanata ng Terpaksa Menikahi Om-Om: Kabanata 71 - Kabanata 80

98 Kabanata

Bab 71. Menyelamatkan Aoi

"Apakah hutan pinusnya masih jauh?" tanya Nonomura. Ryou menggeleng. "Sebentar lagi kita akan sampai.""Jangan lupa, senjatanya kalian bawa kalau memang ada apa-apa disana," tambah Ryou memperingati. "Siap!" sahut semuanya kompak. "Ryou, apakah nona Aoi berada di sebuah gubuk? Untuk apa? Bukankah nona Aoi sedang camping?" tanya Tsubasa. "Menurut informasi dari nona Aoi, mereka sedang di kejar oleh orang misterius dan berjubah. Aku tidak tau lagi, tapi yang terpenting nona Aoi masih aman.""Tunggu," Tsubasa nampak berpikir. "Kenapa bisa nona Aoi di kejar oleh mereka? Apa nona Aoi ada masalah dengan mereka?"Ryou mengangguk. "Bisa jadi, karena gak mungkin juga mereka mengejar nona Aoi. Kalau aku sudah dapat informasi tambahan tentang orang-orang itu, akan aku sampaikan pada nona Aoi juga Tuan Makoto.""Jangan dulu, nanti pekerjaan Tuan Makoto terganggu. Bagaimana jika nanti Tuan Makoto memilih pulang karen
last updateHuling Na-update : 2021-11-21
Magbasa pa

Bab 72. Tanpa Makoto

Aoi mengerjapkan matanya, kepalanya terasa sakit dan pusing. "Aww, pusing banget lagi. Kenapa ya?" Tak seperti biasanya setelah tidur Aoi merasakan sakit kepala. Tapi itu tak berlangsung lama, hanya sebentar saja. "Mungkin aku belum sarapan jadi pusing gini," Aoi turun dari ranjangnya, langkahnya ke kamar mandi hanya sekedar membasuh muka. Rasanya malas untuk mandi karena airnya yang begitu dingin. Selesai membasuh wajah, Aoi sarapan sendirian meskipun para bodyguard-nya berdiri menjaga berjejer rapi. "Kenapa aku selalu sarapan sendirian? Meskipun sekarang ada kalian, tapi masih sama saja tak mau di ajak makan bersama," gerutu Aoi mengomel. Ryou dan yang lainnya mendengar Aoi berceloteh sendiri hanya tersenyum. Aoi sedang kesal. "Nona Aoi kalau makan jangan berbicara dulu. Nanti tersedak," ucap Ryou menasehati. Aoi menoleh melirik Ryou, pria itu selalu saja memberikan perhatian le
last updateHuling Na-update : 2021-11-21
Magbasa pa

Bab 73. Makoto pulang

Di Fukuoka, Makoto telah selesai merapikan bajunya ke dalam sebuah koper besar. Saatnya pulang setelah beberapa bulan sibuk dengan pekerjaannya. Makoto sangat merindukan istri tercintanya itu. "Ayo kita segera pulang. Aoi pasti menunggu kita disana."Karin yang tengah makan sandwich sambil duduk itu pun mengangguk setuju. Karena terburu-buru makan, akhirnya Karin tersedak dan Amschel menyodorkan air mineral yang di ambil di meja. "Kamu makan pelan-pelan aja aku sama Makoto pasti nungguin kamu kok," ucap Amschel meletakkan kembali air mineralnya ke meja setelah di teguk habis oleh Karin. "Gak mau," Karin menggeleng. "Aku kangen banget sama Aoi. Kenapa gak di ajak sekalian aja?""Kalau Aoi di ajak, siapa yang bakal jagain? Kalau disana kan aman ada bi Idah juga bodyguard dari Makoto," Amschel hanya mau yang terbaik untuk Aoi. Karin menghela nafasnya. "Ayo yah, nanti kita ketinggalan pesawatnya," rasanya Kar
last updateHuling Na-update : 2021-11-21
Magbasa pa

Bab 74. Namanya Hikaru

"Namanya menurut aku Hikaru aja mas. Hikaru Rotschild karena ayah berpesan agar nama belakangnya menggunakan nama keluarga. Tapi kalau menurut kamu kurang bagus terserah kamu aja," Aoi hanya pasrah dengan Makoto, nama Hikaru kurang pas menurutnya entah dengan suaminya yang masih anteng memandangi anak pertamanya. "Itu aja udah bagus. Aku gak tau apa-apa kalau nama yang bagus buat bayi kita. Pastinya kamu udah menyiapkannya dari dulu kan?"Aoi mengangguk. "Sama Haruka dan Fumie. Mereka yang ngasih aku saran namanya."Merasa di sebut namanya, tiba-tiba Fumie tersedak. Haruka segera menyodorkan jus jeruknya yang masih utuh tak terminum. Fumie meneguknya sampai habis, keterlaluan memang. 'Keselek tapi minumanku jadi korbannya,' batin Haruka kesal. "Kenapa ya? Apa ada yang gosipin kita Haru?" tanya Fumie dengan alis yang mengernyit. "Gosipin kita? Ngapain? Siapa sih yang berani. Gak ada kerjaan lain apa," Haruka mendumel.&
last updateHuling Na-update : 2021-11-22
Magbasa pa

Bab 75. Lucu

Selama Makoto makan di kantin, beberapa suster yang sedang lewat itu menyapanya ramah tapi senyumannya itu seperti menyukai Makoto pada pandangan pertama awal berjumpa. "Pagi pak."Makoto mengangguk. "Pagi juga.""Mari pak.""Iya, silahkan.""Hari ini bapak ganteng banget."Kalau yang ini Makoto tidak menanggapinya, karena itu berakhir menggodanya atau modus saja. "Yah di cuekin," suster cantik berambut sebahu itu cemberut dan pergi. Makoto menarik senyumnya. Berhasil. Sudah tau dirinya beristri masih saja di godain. "Aku mau pulang. Bosen disini terus, tiap hari makan bubur sama susu. Gak bisa makan apa-apa," keluh Nakura. "Tapi kan kamu masih sakit sayang. Nanti juga pasti di izinin pulang. Ayo di makan lagi buburnya," bujuk Ryuji dengan sabar. Mendengar suara yang di kenal itu Makoto mencari sumbernya. Sampai menemukan Nakura dan Ryuji yang hanya berjarak 2 meja dari i
last updateHuling Na-update : 2021-11-22
Magbasa pa

Bab 76. Di kerjain Hikaru

Waktu yang begitu lama, sampai Hikaru menginjak usia 2 tahun. Meskipun belum bisa berjalan dengan tegak dan masih merangkak, tapi Hikaru dengan kesulitannya berbicara. Masih belajar, tapi untuk memanggil Aoi dan Makoto mama dan ayah lancar. Dengan senyum yang mengembang diapit pipi tembemnya, Hikaru merangkak menghampiri Aoi yang duduk mengobrol serius dengan Makoto. "Hikaru sayang, sini nak. Kamu jangan jauh-jauh mainnya. Hikaru, sini ayo nenek gendong," Karin berhasil menggapai Hikaru dan menggendongnya, justru menangis dan meronta-ronta. Mungkin ingin turun. Tapi Karin tak ingin Aoi dan Makoto terganggu dengan Hikaru, keduanya membahas soal serius. Entahlah, Karin tak mau ikut campur. Amschel menggeleng heran. "Ma, itu Hikaru nangis pingin turun."Karin mengangguk. Baiklah, kalau Amschel menyuruhnya akan di turuti. Daripada nanti ngambek seharian. Karin menurunkan Hikaru. "Dia kok bisa gendut gitu ya? Padahal kan Aoi kuru
last updateHuling Na-update : 2021-11-23
Magbasa pa

Bab 77. Bersekolah

Fumie membangunkan Hikaru yang masih tertidur lelap. "Hikaru, ayo bangun. Sekarang hari pertama kamu sekolah. Ayo, jangan sampai terlambat. Mau di hukum sama ibu guru?" Fumie menyibak gorden agar sinar matahari memasuki kamar dan membangunkan Hikaru. "Apa ma? Emangnya udah jam berapa?" Hikaru mengubah posisinya menjadi duduk, matanya masih terasa berat ingin melanjutkan tidur lagi. "Udah jam lima. Emangnya kamu gak alarm?"Hikaru menggeleng pelan. "Nanti tidurku terganggu ma.""Hikaru, kamu sekolahnya yang pinter ya? Jangan nakal dan melanggar aturan. Karena sekolah kamu itu menerapkan sisitem poin ketertiban. Kalau sampai mama tau kamu melanggar, hm mungkin ayah bakal lebih marah sama kamu. Faham kan Hikaru?"Dengan hati yang merasa terganggu, Hikaru sanggup dan mengangguk. Baiklah jika itu memang untuk kebaikannya. "Sana mandi. Biar makin cantik.""Iya mamaku sayang," Hikaru melangkah malas menuju kama
last updateHuling Na-update : 2021-11-23
Magbasa pa

Bab 78. Barbie impian

Bel istirahat berbunyi, kelas 1 pun berhamburan keluar. Kantin yang sangat dekat menjadi tempat pertama bagi siswa untuk nongkrong.  "Gak ke kantin?" tanya Aiko menenteng bekalnya. "Sekalian beli jajan. Masa aku makan snadwich aja, gak kenyang." Hikaru mengangguk. "Yuk ke kantin. Aku juga bawa bekal, kita makan bareng-bareng disana." Memiliki teman baru se-dekat ini sangat menyenangkan. Apalagi Aiko, Hikaru merasa beruntung duduk bersama Aiko.  Selama perjalanan menuju kantin, tatapan para siswa hanya tertuju pada Hikaru.  Merasa di tatap seperti itu, Hikaru risih dan merasa aneh.  "Mereka kenapa sih ngeliatin aku gitu amat?" "Karena mereka tau kamu Hikaru. Apalagi kamu anak presiden di negara Jepang ini," jawab Aiko tenang.  "Hikaru! Boleh gak aku temenan sama kamu?" Hika
last updateHuling Na-update : 2021-11-25
Magbasa pa

Bab 79. Hikaru celaka

Hari ini, seorang wanita paruh baya itu menaiki mobil yang di antarkan oleh supir. Karena tujuannya kali ini adalah rumah keluarga Aoi atau Rotschild. Ia sangat merindukan Aoi, ingin melihat seberapa besar cucunya itu sekarang. 'Apa kabarmu Aoi disana? Apakah kamu sudah menikah atau belum? Nenek harap kamu tidak berpacaran. Tetaplah menjadi Aoi yang pintar yang nenek kenal saat kamu masih kecil dulu,' batin Eva. Kenangan masa kecil Aoi masih ia ingat sampai saat ini, bagaimana pintarnya Aoi belajar menggambar, menulis sampai membaca dengan cepat tanpa perlu menunggu waktu yang lama. "Pak, di percepat lagi. Aku tak sabar ingin bertemu cucuku Aoi. Pasti dia akan senang dengan kedatanganku," ucap omah Eva. Hatinya tak sabar ingin memeluk Aoi, melepas rindu yang begitu lama setelah bertahun-tahun tak bertemu. Tinggal di kota yang sangat jauh membuat jarak sebagai benteng pemisah antara dirinya dengan Aoi. "Baik, tapi saya tidak akan mengebut. Karena mau
last updateHuling Na-update : 2022-02-24
Magbasa pa

Bab 80. Koki kecil

Di dalam restoran, suasananya lebih hening tak ada yang mau angkat bicara. Hikaru sangat lahap memakan takoyaki. Aoi duduk di sebelah Hikaru meskipun kursi yang di sebelah omah Eva masih kosong. "Hikaru, mulai sekarang selalu bersama dengan mama ya?" akhirnya Aoi memberanikan diru angkat suara. Hikaru menatap sang mama. "Iya ma. Biar aku gak kenapa-napa.""Di makan yang banyak ya? Biar kenyang," Aoi mengusap surai Hikaru dengan sayang. 'Aku kira Aoi bakalan perhatian. Tapi lebih memilih Hikaru daripada aku. Padahal Hikaru gak mempermasalahkan soal tadi,' batin omah Eva. ***Jam 7 malam, saatnya berkumpul keluarga. Amschel juga baru pulang, Makoto sudah duduk di sebelah Aoi dan memangku Hikaru. "Aoi, itu siapa?" tanya Makoto melirik omah Eva merasa asing dan tak pernah melihatnya. "Oh, itu omah Eva nenekku yang tinggalnya jauh banget dari kota ini," jawab Aoi malas, wajahnya datar. Omah Eva yang me
last updateHuling Na-update : 2022-02-24
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status