Aoi tak semudah itu untuk mempercayai Makoto. "Kalau emang nganterin ke klub itu bener, ya udah. Aku percaya," Aoi mengangguk. Tak perlu bertanya langsung pada Nakura, yang ada mencari masalah dan ribut saja. ***Di kampus, dengan bahagianya Nakura membagikan undangan ulang tahunnya. Tentu saja di temani dengan Rumi, cewek bermulut pedas tapi savage di hati. "Datang ya?" Rumi memberikan undangan pada geng cowok-cowok yang duduk berteduh di pohon rindang. "Pasti ada dansa yang harus punya pasangan kan? Heh gue jomblo!" tolak cowok berambut acak-acakan, mungkin tak suka di sisir. Kedua alis Rumi menyatu. "Di suruh datang apa susahnya sih? Hargai Nakura dong. Udah susah-susah nyiapin pesta, dekorasi, sama makanan enak berkelas masih aja nolak," semprot Rumi dengan ketusnya, kedua tangannya berkacak pinggang. Semuanya tertawa. "Pasti datang kok. Tenang aja."Nakura berdecak kesal, in
Last Updated : 2021-11-11 Read more