Home / Romansa / Terpaksa Menikahi Om-Om / Kabanata 61 - Kabanata 70

Lahat ng Kabanata ng Terpaksa Menikahi Om-Om: Kabanata 61 - Kabanata 70

98 Kabanata

Bab 61. Nakura hamil

"Maaf, aku gak akan pernah bisa balikan sama kamu. Aku ini sudah memiliki suami," jawab Aoi tegas, meninggalkan yang tidak pasti akan lebih baik daripada sakit hati. Ryuji mengangguk. "Iya, itu hak kamu. Aku pergi." Aoi menatap kepergian Ryuji dengan hati yang bersalah. ***Aoi membuka kulkasnya, kosong. Persediaan makanan sudah habis. "Bi Idah! Bi! Udah beli persediaan bahan buat masak sama camilan belum?" Aoi meninggikan suaranya, bi Idah biasanya tak mendengar malah sibuk dengerin musik melalui handset. Aoi menghela nafasnya, kemana lah bi Idah itu. Aoi mencarinya di ruang tengah, bi Idah sedang duduk santai dan ketawa-ketiwi dengan poselnya jangan lupakan handset yang melekat di kedua telinganya. Aoi menarik salah satu handset itu. "Bi Idah asyik banget ya? Kulkasnya gak di cek udah habis kosong gak ada apa-apa tuh," omel Aoi kesal. Bi Idah hanya tersenyum kikuk. "Iya k
last updateHuling Na-update : 2021-11-16
Magbasa pa

Bab 62. Sisi yang rapuh

Setelah jam kuliah selesai, Haruka mencari Fumie di rumahnya. Tapi tak ada sahutan sama sekali meskipun Haruka mengetuk pintu dan memanggil nama Fumie beberapa kali. "Fumie kemana sih? Udah sore lagi. Bisa di marahin sama mama nih pulang gak bawa tupperware," Haruka melirik arlojinya, sudah pukul 4 sore. Saat Haruka berbalik Fumie menatapnya dengan kebingungan. "Loh Haruka? Kamu ngapain ke rumah? Gak di omelin sama ibu ku kan?" tanya Fumie panik, ibu tirinya itu tak suka dengan orang asing dan lebih mengurung diri. Haruka menggeleng. "Di rumah kamu gak ada siapa-siapa ya? Daritadi aku ketuk pintunya sama teriak nama kamu gak ada yang nyaut.""Ada kok. Ibu pasti di kamar lagi tidur makannya gak denger suara kamu. Oh ya, kenapa kesini Haru? Ada apa?" Dari raut wajahnya, Haruka bisa mengartikan Fumie sedang senang. "Kamu seneng banget. Darimana?" "E-aku habis makan di warung. Di rumah gak
last updateHuling Na-update : 2021-11-17
Magbasa pa

Bab 63. Maaf

Hari ini, Nakura akhirnya di perbolehkan pulang. Sebelum Nakura pergi dari rumah sakit, matanya tak luput dari ranjang di sebelahnya yang kini kosong. Seharusnya disitu ada Megumi. Ryuji ikut membereskan pakaian Nakura. "Kamu melamun apa? Masih kepikiran soal tadi malam?" tanya Ryuji hati-hati. Nakura sudah berani lebih terbuka dan mau menceritakan masalahnya. Nakura menggeleng. Bukan itu. "Aku pikir Megumi juga bakalan pulang bareng sama aku. Tapi dia malah terbang ke langit. Kehilangan sahabat untuk selama-lamanya adalah hal yang tak pernah terduga terjadi dalam hidupku," tutur Nakura sedih, kali ini air matanya tak lagi menetes. Terlalu banyak kesedihan yang terbayar dengan tangisan. "Ikhlaskan saja kepergiannya," maafin aku Nakura, semua ini adalah rencanaku batin Ryuji dalam hati. "Entahlah siapa pelakunya yang udah berani merusak rem mobilku. Apa sih maunya dia? Pingin aku m
last updateHuling Na-update : 2021-11-17
Magbasa pa

Bab 64. Sabarlah

Ponsel Aoi berdering, pagi-pagi seperti ini entah siapa yang berani mengganggu tidur nyenyaknya. "Siapa sih yang telepon? Ganggu banget," Aoi mengipitkan matanya, mas Makoto?"Mas? Hallo? Kenapa jarang telepon? Aku kangen tau," ucap Aoi merajuk. Terdengar kekehan yang membuat Aoi semakin kesal. "Kok ketawa sih mas? Gak lucu!" "Maaf, banyak banget yang harus di selesaikan Aoi. Dan sekarang aku baru aja selesai meeting. Lagi kangen,makannya telepon."Aoi menyunggingkan senyumnya, kalau sudah bilang kangen amarahnya hilang entah dimana. "Kapan sih mas pulang? Di rumah sepi. Bi Idah nonton tv terus, aku juga jarang keluar rumah kalau gak sama Haruka, Fumie dan Nakura," raut wajah Aoi sedih, biasanya ramai dengan candaan dari mama dan ayahnya, Makoto hanya tersenyum biasa sangat mustahil pria berkacamata itu tertawa lepas. "Nakura?" tanya Makoto setengah tak percaya. Nakura itu sangat membenci Aoi
last updateHuling Na-update : 2021-11-18
Magbasa pa

Bab 65. Di kawal

Ting tong ting tong. Aoi berdecak kesal, sejak kemarin ada saja yang suka memainkan bel rumah. Lalu siapa lagi? Datang saat jam 9 malam begini itu mengganggu tidur nyenyaknya. Dengan langkah malas, Aoi menuju ruang tamu mengecek siapa gerangan yang datang saat jam tidur begini. Ceklek. Aoi terbelalak mendapati 4 pria berstelan jas hitam ala-ala bodyguard dengan kacamata hitam yang menambah kesan creepy and cool. Dua diantaranya masih muda dan terbilang tampan, selain itu mungkin sudah usianya sama dengan paman-paman. "Kalian yang di kirim sama mas Makoto kan?" tanya Aoi sekedar memastikan saja, takutnya 4 pria itu membahayakan dirinya sewaktu-waktu. Keempatnya mengangguk kompak. "Ya udah, tidurnya di ruang tamu aja. Gak boleh pake kamar ayah atau pun kosong. Enak aja, bayar dulu lah emang ini kos-""Baik nona Aoi," sela keempatnya lagi-lagi kompak. Aoi mendengus kesal. "Nya
last updateHuling Na-update : 2021-11-18
Magbasa pa

Bab 66. Ryuji melamar Nakura

Pagi ini, Ryuji membeli cincin di toko emas. Toko yang dulunya juga di kunjungi oleh Aoi dan Makoto. Ryuji melihat berbagai cincin indah yang berkilau, semuanya akan pas dan cantik di jari manis Nakura. Ryuji tak peduli dengan keadaan Nakura saat ini, cintanya sudah sebesar ini pada Nakura. Pilihan Ryuji jatuh pada cincin aquamarine. Selesai membeli cincin, Ryuji ingin melamar Nakura di rumah cewek itu sendiri. Kedua orang tuanya pun sudah pulang. Untuk hal itu, mereka belum mengetahuinya. ***Berbeda dengan Aoi yang kesal setengah mati, memang dirinya sedang sarapan, tapi 4 bodyguard-nya itu memandanginya. "Ya, tau kalau aku cantik. Gak usah liat sampai gak kedip juga kali," Aoi kembali memakan sandwich-nya. "Sarapan, duduk aja lah. Apa kalian gak lapar?" tanya Aoi heran, semuanya menampilkan ekspresi yang sama. "Kami udah kenyang," jawab Ryou menggeleng. "Ken
last updateHuling Na-update : 2021-11-19
Magbasa pa

Bab 67. Kacau

Seminggu berlalu, Nakura sangat bahagia dengan hari pernikahannya. Meskipun Ryuji hanya menyiapkan tempat yang sama seperti Aoi dan Makoto menikah dulu, wedding chapel. Hinana menyisir rambut Nakura yang tergerai begitu indahnya. "Ma, mama dulu pas nikah juga deg-degan gak?" tanya Nakura penasaran, jantungnya berdebar tak karuan. Hinana mengangguk. "Tentu saja deg-degan nak. Apalagi mama waktu itu nikah muda banget kayak kamu. Hm, tapi ayah ngajak nikah. Karena dia serius sama cintanya, gak main-main dan sekedar janji manis."Nakura terharu. "Mama beruntung ya bisa dapat laki-laki berhati tulus seperti ayah? Pasti seneng bisa di cintai sebesar itu," dan harapan Nakura adalah Ryuji tetap mencintainya dalam kondisi apapun. "Kamu juga beruntung bisa dapat Ryuji. Dia sahabat masa kecil kamu. Jangan kecewakan dia ya nak?" Hinana hanya memberikan nasehat pada Nakura, berkali-kali di kecewakan akan menghilangkan rasa kepercayaan.&n
last updateHuling Na-update : 2021-11-19
Magbasa pa

Bab 68. Sebuah motif

Kenriki dan Fukuie mengecek rumah kosong itu. "Jangan sampai dia lolos!" gertak Fukuie pada rekan-rekannya yang lain. Setelah di lakukan pencarian semua ruangan, tak di temukan siapa-siapa. Hanya botol minuman dan bekas kemasan makanan ringan. Kenriki menghampiri Fukuie. "Tidak di temukan siapapun disini. Sepertinya dia kabur.""Ayo kita harus bergerak lebih cepat. Semuanya! Kita kembali berpencar!" teriak Fukuie lantang. ***Takeru duduk dengan tenang, akhirnya ia bisa lolos dari kejaran polisi. Bersama anak buahnya yang kini menikmati satu loyang pizza dengan lahapnya. "Gila! Tadi kita hampir ketangkap loh. Tapi bos nyuruh kita pindah kesini. Nyewa kos-kosan lagi," ujar si pria berambut gondrong. "Makannya bos, kalau udah tau ada suara mobil polisi langsung kabur. Bukannya malah sana cek dulu, keburu di tangkap ah," celetuk yang lain ikut kesal. Tapi hampir saja. Semuanya terge
last updateHuling Na-update : 2021-11-20
Magbasa pa

Bab 69. Bersembunyi

Aoi bertopang dagu, setelah makan masakan dari Ryou, pikirannya berkelana entah kemana. "Pingin banget camping sama Haruka dan Fumie. Kalau Nakura pasti lagi  bulan madu gak bisa di ganggu," Aoi merasa bosan di rumah, tak ada yang bisa menemaninya ngobrol. Ryou? Ah, pemuda itu akan membuat hatinya baper lagi karena perhatiannya yang berlebihan. Aoi celingak-celinguk memastikan keadaan sekitarnya aman. Tentu saja, dirinya berada di kamar. Para 4 pria itu menjaganya di luar pintu, lebih untung lagi kalau kamarnya kedap suara. Aoi menelepon Haruka. "Haru, kamu sama Fumie ada waktu sampai 3 hari gak? Aku pingin ngajak kamu sama Fumie camping, biar pernah," ucap Aoi ketika sudah terhubung dengan Haruka. "Camping? Mau dong! Kapan lagi coba bica camping bertiga. Nanti aku bilangin ke Fumie deh. Mulai kapan nih?" rupanya Haruka sangat antusias dan senang. "Nanti malem kita kumpul di e-gimana kalau promnade? A
last updateHuling Na-update : 2021-11-20
Magbasa pa

Bab 70. Rasa takut

Selama bakar-bakar jagung, mereka melempar canda tawa. "Padahal gak lucu kok ketawa ya?" tanya Fumie heran. "Kita kan udah satu frekuensi, mau lucu atau gak pasti seneng lah," jawab Haruka meniup jagungnya yang sudah matang. "Ini campingnya berapa hari Aoi?" tanya Haruka penasaran. "Tiga hari aja sih. Gak mau lama-lama, takut di cariin bodyguard aku. Yah, pasti sekarang lagi tidur. Aku juga udah bilang ke bu Idah kok, entah di aduin atau gak gak apa-apa. Asalkan mereka jangan cari aku.""Suami kamu belum pulang ya dari luar kota? Lama banget, pasti kamu kangen berat sama pak Makoto," Fumie meniup jagung bakarnya, setelah di rasa dingin ia memakannya. "Kangen banget, aku juga bosen lama-lama di rumah. Makannya aku kepikiran camping sama kalian. Pingin juga ngajak Nakura dan Ryuji, tapi mereka kan pengantin baru. Jangan di ganggu, lagi romantisan," bisik Aoi lirih, seolah takut Nakura dengar dan mengomelinya. 
last updateHuling Na-update : 2021-11-21
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status