Terlalu rumit untuk sekedar dipahami***Tepat pukul delapan malam, Nadiv sampai di halaman apartemen Henggar. Sesuai permintaan lelaki itu, Nadiv membawa gadis yang kini tengah duduk di boncengannya ke kediaman kakaknya.Nadiv melepaskan helmnya kemudian menoleh. Tersenyum tipis kala mendapati Rallin sudah terlelap. Untung saja selama perjalanan, lelaki itu menggenggam erat tangan Rallin yang melingkar di perutnya. Jadi gadis itu tidak jatuh.Nadiv bergerak untuk mengangkat gadis itu. Kemudian berjalan membawanya ke dalam gedung. Tepat ke apartemen Henggar.Sepanjang perjalanan, banyak pasang mata yang menatap mereka berdua. Bahkan para gadis pun menatap kagum ke arah Nadiv. Tidak lupa, bukan? Nadiv itu meskipun nakal, tapi parasnya bisa membuat para kaum hawa terpesona. Bukan tampan dengan lesung pipi, tapi lelaki itu tampak manis dengan gigi taringnya yang runcing. Ketika lelaki itu tersenyum lalu menampakkan giginya, kesan tampan benar-be
Baca selengkapnya