Semua Bab Never Been Loved: Bab 21 - Bab 30

56 Bab

He Just Into You

Sabtu pagi, Rafa mengajak Nanda ke suatu tempat dengan menumpang kereta api. Dari stasiun Pasar Senen menuju Kiaracondong di daerah Bandung.Menumpang kereta api Serayu, mereka berangkat dari Jakarta sekitar pukul sepuluh.  Rafa dan Nanda duduk berhadapan di kursi yang merapat ke jendela dan terhalang meja kecil di depan keduanya.Kaki kiri Rafa menyebrang hingga ke samping kursi Nanda. Suasana kereta memang sepi penumpang.  "Aku baru pertama kali naik kereta,"ucap Nanda sambil melihat ke arah jendela.  " Makanya aku ajak jalan jalan, biar tahu rasanya." "Seru juga." Rafa tersenyum kemudian menggerakan kamera ke arah Nanda.  "Foto terus dari tadi, "protes Nanda.  "Mumpung lagi bagus. Nanti aku kasih judul. Perempuan cantik di atas kereta api." Nanda tersenyum, lalu mengambil ponselnya.membuka aplikasi kamera dan mulai mengambil gambar Rafa.  "Foto berdua Yuk!." Rafa berpindah ke sampi
Baca selengkapnya

Jungkir Balik

Rafa dan Nanda pulang ke Jakarta dengan menggunakan kereta kembali. Dari Stasiun Kiaracondong mereka naik kereta Serayu malam pada pukul satu dini hari. Setelah puas bermain dan jalan jalan hampir seharian di kota Bandung. Sekarang mereka ada di dalam kereta yang sepi penumpang. Rafa dan Nanda duduk bersebelahan, saling berpelukan karena cuaca yang dingin. "Kira kira sampai jam berapa di Jakarta?, " tanya Nanda. "Jam empat mungkin."Nanda melihat ke arah jendela. Kereta sedang melewati area perbukitan di daerah Plered Purwakarta,gelap gulita. "Kalau malam, jadi serem gini ya, jembatan gantung yang tinggi, udah lewat belum ya? " Nanda yang penakut menjadi sedikit cemas. "Udah tadi, bentar lagi Cikampek, Karawang, Bekasi, terus Jakarta. ""Kalau lewatin kota atau perkampungan, aku ngga takut. banyak lampu. Oh ya, terowongan seperti tadi siang, udah? "Tepat saat Nanda menanyakan itu. Kereta masuk ter
Baca selengkapnya

Reuni part I

Minggu sore sekitar jam lima, Rafa tiba tiba menghubungi Nanda.Lelaki itu meminta ditemani ke acara Reuni SMA angkatannya.Kenapa mendadak gini? Nanda ingin menolak tapi tidak enak hati. Dia punya waktu dua jam untuk mempersiapkan diri.  Mereka berangkat ke tempat acara dengan berboncengan motor. Tema baju casual, jadi Nanda memakai celana jeans biru dan blouse berwarna abu abu sedangkan Rafa, seperti biasa jeans hitam, kali ini dengan kemeja hitam bukan kaos.  Sebuah restoran yang terletak di daerah Kemang dengan meja meja yang disusun memanjang telah dipesan panitia. Rupanya bukan reuni semua kelas, hanya beberapa orang yang Nanda ingat sebagai siswa populer dan pentolan sekolah.  Rafa mungkin salah satunya, makanya dia diajak panitia. Ada Kania ketua team chers, Rendi anak basket,  Sarah mantan ketua OSIS dan beberapa orang lainnnya. Nanda tidak ingat nama nama mereka. Karena Ia merupakan adik tingkat.  Di ujung meja sebelah
Baca selengkapnya

Reuni part II

Nanda melihat ke arah belakang, tepat saat Raga menatap sedih ke arah dirinya dan Irene yang berwajah kesal memberinya tatapan permusuhan.  Untuk sekali lagi,perempuan itu ada di posisi seperti sekarang, persis sepuluh tahun yang lalu.Saat Dia dengan egois berusaha merebut Rafa dari Irene dan tidak memperdulikan perasaan Raga terhadapnya.  Mereka seperti mengulang masa lalu yang belum selesai padahal status mereka sudah berbeda. Irene dan Raga sudah menikah. Sedangkan Rafa, Lelaki itu sudah mengakuinya sebagai kekasih.  Nanda berdiri menatap Rafa yang mendorong motor, mendekatinya. "Langsung pulang?, "tanya perempuan itu. "Emang mau ke mana? udah jam sembilan."jawab Rafa.  " Makan nasi goreng, aku lapar, "tukas Nanda.  *** Mereka kini sedang menikmati nasi goreng di sebuah kedai, tak jauh dari apartemen Nanda. Rafa lebih banyak diam. Nanda tidak suka. Dia takut hal tersebut dikarenakan Irene.&nb
Baca selengkapnya

Wajah Kekasih

Nanda tidak habis pikir kenapa hari ini seorang yang bernama Raga Wicaksana datang menemuinya?. Mengajak makan siang bersama. Di sebuah restoran tidak jauh dari kantor. Nanda mengiyakan ajakan Raga atas dasar kesopanan lagipula dia meminta Desi untuk ikut bersamanya, seperti biasa. "Jadi, Anda itu calon adik ipar teman saya?," celetuk Desi di sela waktu makan. Raga tidak menjawab, hanya tersenyum. "Baru tahu kalo Rafa punya seorang adik, CEO perusahaan pula, ngga nyangka gue,"tambah Desi. " Ada satu lagi adiknya, di Bandung, Restu, "ucap Nanda. "Jadi yang kemarin ke Bandung, nemuin Dia?, " tanya Desi. Raga termenung mendengar hal itu. Nanda mengangguk. Raga menatap dua perempuan di depannya silih berganti. Dia hanya menguping obrolan keduanya.Ingin mencari celah untuk membuka pembicaraan dengan Nanda tapi Desi seperti tidak memberinya kesempatan. "Oh ya,
Baca selengkapnya

Titik Balik

Hingga keesokan harinya, Nanda masih tidak bisa menghubungi nomor Rafa.Perempuan itu tentu saja sangat khawatir. Alhasil, sepanjang hari itu, dia menjadi uring uringan di tempat kerja. Menjelang sore, Nanda mendapat pesan dari nomor asing. Yang mengatakan ingin bertemu dan berbicara. Perempuan itu tidak menyangka sama sekali, bahwa pengirim pesan itu adalah dari seseorang yang dulu pernah membuatnya terpuruk di masa remaja dulu.  Mereka bertemu di  ruangan khusus direksi sebuah kantor penerbitan buku. Sama seperti pertemuan pertama mereka, dulu beberapa tahun yang lalu.  Wanita di hadapannya tidak berubah, tetap cantik meskipun usianya sudah tidak muda lagi.  "Saya tidak menyangka akan bertemu kamu lagi, "ucap wanita itu.  "SAMA, " kata batin Nanda.  "Langsung saja, semalam saya tidak bisa tidur setelah melihat rekaman video perkelahian kedua anak saya.setelah ditelusuri ada kamu lagi sebagai penyebab."
Baca selengkapnya

Hapus Saja

Rafa keluar dari kamar tidurnya sekitar pukul sebelas malam. Lelaki itu hendak menuju dapur dan menemukan dua orang sedang berada di ruang televisi. "Baru bangun ,Lu?," tanya seorang Lelaki yang tampak sedang melihat foto foto di Kamera. "Ya,"jawab Rafa singkat. Setelah mengambil air minum di kulkas, Rafa berjalan mendekati orang tersebut bermaksud tukar pikiran sebagai sesama photograper. Tapi melihat sosok yang berbaring di sofa dan hanya memakai kemeja saja, Rafa mengurungkan niatnya. " Tidur ,di kamar bawah!, "perintahnya kepada perempuan yang dulu berstatus tunangannya." Biarin, aku mau nungguin Ananta di sini. "Rafa berbalik menuju ke lantai dua lagi. "Oh ya, tadi ada yang nyari, cewek dari rumah sebelah."Rafa berhenti kemudian bertanya "Kapan?. ""Pas aku cuci piring, jam tujuh mungkin. " jawab Amara. Rafa menghela nafas gusar saat melihat jam
Baca selengkapnya

Jangan Jatuh Cinta

Rumah kembali sepi, kedua orang tamunya sudah pergi. Rafa berada di balkon kamar sambil termenung. Saat ini, sudah hampir dua puluh empat jam dia kehilangan jejak dari seorang Nanda.  Rafa membuka tas ransel yang selalu Ia bawa saat bekerja. Mengambil sebuah benda berupa buku yang sudah hampir dua bulan ini setia menemani kesehariannya.Perlahan dia membuka halaman yang ia tandai saat terakhir  membaca buku.  Halaman yang bercerita mengenai Kencan sepasang kekasih di atas kereta dan pernyataan cinta sang Lelaki kepada perempuannya di depan orang banyak.  Seharusnya, mereka melalui cerita di  halaman berikutnya yaitu makan malam yang romantis di tempat yang tidak biasa. Dan rencananya Ia akan mengajak Nanda untuk makan  di pinggir pantai menikmati suasana malam.  Karena tidak dapat melakukan hal itu. Rafa membaca halaman selanjutnya, terus sampai di pertengahan buku. Lebih banyak mengenai keluh kesah dan curahan hati p
Baca selengkapnya

Bisanya Nangis

Rafa tetap dalam posisi terkapar di parkiran kantor Davi, hari sudah gelap. Lelaki itu menutup kedua matanya dengan siku tangan kanan. Air  yang jatuh dari langit  secara perlahan, tidak membuatnya bergeming. Bersama gerimis yang turun membasahi bumi saat itu, Rafa menyadari, untuk pertama kali, Dia menangis karena seorang perempuan.  Dengan motornya, Rafa meninggalkan tempat itu. Dia ingin menemui seseorang. Sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Lagipula sebentar lagi dia akan kembali bekerja di tempat Papa, jadi Rafa harus memberi kabar dulu kepada Mamanya.  Seorang asisten rumah tangga menyambut kedatangannya. Dia terkejut melihat anak majikannya datang di malam hari dalam keadaan baju yang basah dan kotor.  "Ganti baju dulu, di kamar masih banyak baju Mas Rafa." "Terima kasih, Bi. Mama di mana?," tanya Rafa.  "Masih di ruang kerja." Rafa berjalan menuju ruang kerja Ibunya  tanpa mengganti baj
Baca selengkapnya

Bukan Cinta

Ada banyak pesan dan panggilan dari beberapa orang saat Nanda mengaktifkan kembali ponsel. Dia hanya membuka satu roomchat, milik Desi. Ada pesan yang bertanya tentang alasan pengunduran dirinya dari kantor, info mengenai tanggal pernikahannya dengan Arpan dan paling terakhir, Desi malah memberitahukan kedatangan Raga ke kantor dan juga Rafa yang bolak balik mencari dirinya. Nanda tidak membalas satupun pesan dari Desi. Karena pikirannya teringat kembali dengan dua sosok Kakak beradik pemberi rasa luka di hatinya. Yang satu, sangat tidak tahu diri , sudah punya istri secantik bidadari masih mengusik dirinya. Yang satu lagi lebih parah, bermain main dengan perasaan cintanya kemudian pura pura jatuh cinta padahal masih berhubungan dengan masa lalu. Dua duanya tidak pernah mencintainya. Yang satu manusia penuh ambisi dan tidak mau kalah. Yang satu lagi merasa mencintai karena terlebih dahulu dici
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status