All Chapters of Never Been Loved: Chapter 51 - Chapter 56

56 Chapters

51.Cinta Lama sudah Kelar

Rafa yang berada di balik kemudi melihat ada panggilan telpon dari adiknya, Raga. Suasana jalan yang mulai sepi memudahkan lelaki itu untuk segera menepi. Menjawab panggilan itu segera. "Maminya Irene meninggal,kita bertemu di rumah, " Kata Raga di detik awal panggilan tersambung. "Banyak orang di sana, gue ngga mau mancing keributan. ""Cari sendiri kalau begitu. ""Di mana Lo sembunyikan istri gue, Hah?. ""Temukan sendiri, seperti yang Lo minta,gue tidak akan lagi mengusik Kalian. "Panggilan berhenti.Rafa mencari kontak nama lain. Seseorang yang kemarin berseteru dengan istrinya di gedung resepsi. Panggilan tersambung setelah beberapa saat menunggu. Tiba tiba ada keraguan, Rafa yang kebingungan menutup kembali panggilan dan beralih menelpon adik dari perempuan itu. "Kenapa?. " tanya Lelaki bernama Ananta merasa heran mendapat telpon dari teman sekaligus rivalnya tersebut. "Lo di Jakarta?.""Iy
Read more

52. Dulu dan Kini

"Maaf." Nanda menatap wajah Rafa yang sedang memakan nasi goreng yang dibeli saat perjalanan pulang. "Makan dulu. " Rafa menunjuk mie goreng milik istrinya yang tersisa setengah.Lelaki itu kemudian menukar kedua makanan tersebut. Dia berusaha menghabiskan mie yang masih banyak dan istrinya memakan nasi goreng yang sisa sedikit. Rafa mengambil ponsel, ada pesan balasan dari papa yang mengabarkan bahwa Lelaki itu sudah ada di rumah begitu juga dengan asisten rumah tangga dan petugas keamanan yang tadi tidak kelihatan satu pun batang hidungnya. "Kamu masih marah?, " tanya Nanda lagi. "Siapa yang marah?." Rafa membereskan bungkus makanan dan melemparnya ke arah tempat sampah. Nanda mengikuti arah lemparan. Tepat sasaran. "Jadi galak, aku takut, " ucap Nanda pelan. "Kamu ngga nurut, jangan buka pintu, apalagi tamu lelaki. ""Iya, maaf. ""Ngomong apa Dia?.""Kita baikkan, jangan musuhan, gi
Read more

53. Dunia milik Bersama Part I

Malam itu Nanda sedang menonton drama Korea, di ruang tengah, berbaring di sofa baru. Sebuah panggilan video terlihat di ponsel, dari Desi.Nanda menekan tombol hijau. "Lagi ngapain pengantin baru?, " tanya Nanda secepat kilat, dia tidak mau keduluan.Desi pasti mau pamer. "Honeymoon doooong, nih lihat." Desi memutar kamera handphone, terlihat suasana Jalan Malioboro, sedikit ramai."Udah berapa hari di Jogja?." Nanda bertanya tanpa menyadari Rafa menghampiri dan langsung menindih tubuh istrinya yang telungkup dengan mata fokus menatap hape. Desi yang teriak"HEI, mau ngapain tuh, Laki Lo?. "Rafa yang terkejut, segera bangkit dan berpindah ke sofa yang lain. Dia melempar  bantal sofa ke arah  istrinya. "Wah, KDRT nih, " teriak Desi lagi. "Tau, kebiasaan, dibiarin ngelunjak. " Nanda merapikan rambut yang berantakan karena ulah Rafa. "Lusa gue pulang, cape udah dua minggu keliling Jawa. " De
Read more

54. Dunia milik bersama part II

Hari ini adalah hari terakhir Rafa berada di ruang kerja Bendahara Keuangan di Perusahaan milik Radian.Semua berkas pengunduran diri dan segala macamnya sudah dikirim pihak HR. Azka menyimpan benda itu di meja bossnya.  "Bagaimana reaksi pihak manajemen mengenai laporan keuangan yang kita kirim kemarin, " tanya Rafa kepada asistennya itu.  "Beragam, untuk lebih jelas, kita lihat respon mereka di rapat nanti siang, Pak." "Sepertinya Aku tidak harus hadir, Papa sebentar lagi datang, Kamu dampingi Dia." "Bapak mau ke mana? Saya pikir laporan itu hasil kerja keras Bapak selama tiga bulan bekerja di sini, Anda harus dapat penghargaan karena bisa membereskan tata cara pengelolaan keuangan yang semrawut." Rafa terkekeh mendengar Azka berbicara seperti itu, menurutnya terlalu berlebihan.  "Raga tidak mungkin membiarkan perusahaan ini menjadi bangkrut,
Read more

55. Karena Cinta

"Jadi untuk cover, Kamu sudah polling ke pembaca di aplikasi? Yang mana pilihan mereka?, " tanya Larasati.  Nanda mengangguk sambil menujukkan pilihan pertama dari gambar cover yang seminggu lalu dikirim pihak editor dan desain grafis.Kedua orang itu juga tampak berada di sana mengikuti meeting hari ini. Mba Tia sebagai editor dan Mas langit yang membuat desain cover untuk novel pertama Nanda.  "Oh ya, katanya udah open PO juga?, " Larasati kembali bertanya "Sudah, kemarin hari terakhir, "jawab Nanda.  " Dapet berapa?. " Nanda membuka buku catatan yang berisi daftar pembaca yang mengikuti PO novel miliknya.  "Ada 186 orang yang sudah transfer. "jawab Nanda.  "Kamu ngurus sendiri?, " tanya Mba TiaNanda mengangguk.  "Hebat" Kata Mba Tia kemudian.  "Sarjana
Read more

56. Karena Cinta juga

Nanda membayar sejumlah uang kepada kasir Rumah Sakit untuk keperluan Papa Hendra. Walaupun memakai asuransi kesehatan, ada beberapa alat dan obat yang harus dibeli secara mandiri.    Sekarang Hendra ada di ruang Hemodialisa ditemani Irawaty yang kebetulan sedang istirahat. Perempuan itu bekerja di rumah sakit tersebut sebagai perawat di Poli penyakit dalam.    Rafa yang tadi menemani mertuanya tampak duduk di antara Alva dan Alvi.Hari ini Lelaki itu sengaja meliburkan diri dan meminta Farhan menggantikan tugasnya di lokasi pemotretan.    Nanda berjalan menuju ruang Hemodialisa, melewati ketiga lelaki yang tampak asik melihat ponsel yang menampilkan sebuah game petualangan.    Terdengar suara Papa di telinga Nanda yang sedang memberikan alat dan obat tadi kepada perawat jaga di ruangan itu.    "Pulang dari sini, Papa ingin berkumpul bersama di rumah, telp
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status