Home / Romansa / Never Been Loved / Jungkir Balik

Share

Jungkir Balik

Author: Hana Nury
last update Last Updated: 2021-09-21 05:33:39

Rafa dan Nanda pulang ke Jakarta dengan menggunakan kereta kembali. Dari Stasiun Kiaracondong mereka naik kereta Serayu malam pada pukul satu dini hari. 

Setelah puas bermain dan jalan jalan hampir seharian di kota Bandung. Sekarang mereka ada di dalam kereta yang sepi penumpang. Rafa dan Nanda duduk bersebelahan, saling berpelukan karena cuaca yang dingin. 

"Kira kira sampai jam berapa di Jakarta?, " tanya Nanda. 

"Jam empat mungkin."

Nanda melihat ke arah jendela. Kereta sedang melewati area perbukitan di daerah Plered Purwakarta,gelap gulita. 

"Kalau malam, jadi serem gini ya, jembatan gantung yang tinggi, udah lewat belum ya? " Nanda yang penakut menjadi sedikit cemas. 

"Udah tadi, bentar lagi Cikampek, Karawang, Bekasi, terus Jakarta. "

"Kalau lewatin kota atau perkampungan, aku ngga takut. banyak lampu. Oh ya, terowongan seperti tadi siang, udah? "

Tepat saat Nanda menanyakan itu. Kereta masuk ter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Never Been Loved   Reuni part I

    Minggu sore sekitar jam lima, Rafa tiba tiba menghubungi Nanda.Lelaki itu meminta ditemani ke acara Reuni SMA angkatannya.Kenapa mendadak gini? Nanda ingin menolak tapi tidak enak hati. Dia punya waktu dua jam untuk mempersiapkan diri. Mereka berangkat ke tempat acara dengan berboncengan motor. Tema baju casual, jadi Nanda memakai celana jeans biru dan blouse berwarna abu abu sedangkan Rafa, seperti biasa jeans hitam, kali ini dengan kemeja hitam bukan kaos. Sebuah restoran yang terletak di daerah Kemang dengan meja meja yang disusun memanjang telah dipesan panitia. Rupanya bukan reuni semua kelas, hanya beberapa orang yang Nanda ingat sebagai siswa populer dan pentolan sekolah. Rafa mungkin salah satunya, makanya dia diajak panitia. Ada Kania ketua team chers, Rendi anak basket, Sarah mantan ketua OSIS dan beberapa orang lainnnya. Nanda tidak ingat nama nama mereka. Karena Ia merupakan adik tingkat. Di ujung meja sebelah

    Last Updated : 2021-09-22
  • Never Been Loved   Reuni part II

    Nanda melihat ke arah belakang, tepat saat Raga menatap sedih ke arah dirinya dan Irene yang berwajah kesal memberinya tatapan permusuhan. Untuk sekali lagi,perempuan itu ada di posisi seperti sekarang, persis sepuluh tahun yang lalu.Saat Dia dengan egois berusaha merebut Rafa dari Irene dan tidak memperdulikan perasaan Raga terhadapnya. Mereka seperti mengulang masa lalu yang belum selesai padahal status mereka sudah berbeda. Irene dan Raga sudah menikah. Sedangkan Rafa, Lelaki itu sudah mengakuinya sebagai kekasih. Nanda berdiri menatap Rafa yang mendorong motor, mendekatinya. "Langsung pulang?, "tanya perempuan itu. "Emang mau ke mana? udah jam sembilan."jawab Rafa. " Makan nasi goreng, aku lapar, "tukas Nanda. *** Mereka kini sedang menikmati nasi goreng di sebuah kedai, tak jauh dari apartemen Nanda. Rafa lebih banyak diam. Nanda tidak suka. Dia takut hal tersebut dikarenakan Irene.&nb

    Last Updated : 2021-09-23
  • Never Been Loved   Wajah Kekasih

    Nanda tidak habis pikir kenapa hari ini seorang yang bernama Raga Wicaksana datang menemuinya?. Mengajak makan siang bersama. Di sebuah restoran tidak jauh dari kantor.Nanda mengiyakan ajakan Raga atas dasar kesopanan lagipula dia meminta Desi untuk ikut bersamanya, seperti biasa."Jadi, Anda itu calon adik ipar teman saya?," celetuk Desi di sela waktu makan.Raga tidak menjawab, hanya tersenyum."Baru tahu kalo Rafa punya seorang adik, CEO perusahaan pula, ngga nyangka gue,"tambah Desi." Ada satu lagi adiknya, di Bandung, Restu, "ucap Nanda."Jadi yang kemarin ke Bandung, nemuin Dia?, " tanya Desi.Raga termenung mendengar hal itu.Nanda mengangguk.Raga menatap dua perempuan di depannya silih berganti. Dia hanya menguping obrolan keduanya.Ingin mencari celah untuk membuka pembicaraan dengan Nanda tapi Desi seperti tidak memberinya kesempatan."Oh ya,

    Last Updated : 2021-09-23
  • Never Been Loved   Titik Balik

    Hingga keesokan harinya, Nanda masih tidak bisa menghubungi nomor Rafa.Perempuan itu tentu saja sangat khawatir. Alhasil, sepanjang hari itu, dia menjadi uring uringan di tempat kerja. Menjelang sore, Nanda mendapat pesan dari nomor asing. Yang mengatakan ingin bertemu dan berbicara. Perempuan itu tidak menyangka sama sekali, bahwa pengirim pesan itu adalah dari seseorang yang dulu pernah membuatnya terpuruk di masa remaja dulu. Mereka bertemu di ruangan khusus direksi sebuah kantor penerbitan buku. Sama seperti pertemuan pertama mereka, dulu beberapa tahun yang lalu. Wanita di hadapannya tidak berubah, tetap cantik meskipun usianya sudah tidak muda lagi. "Saya tidak menyangka akan bertemu kamu lagi, "ucap wanita itu. "SAMA, " kata batin Nanda. "Langsung saja, semalam saya tidak bisa tidur setelah melihat rekaman video perkelahian kedua anak saya.setelah ditelusuri ada kamu lagi sebagai penyebab."

    Last Updated : 2021-09-24
  • Never Been Loved   Hapus Saja

    Rafa keluar dari kamar tidurnya sekitar pukul sebelas malam. Lelaki itu hendak menuju dapur dan menemukan dua orang sedang berada di ruang televisi."Baru bangun ,Lu?," tanya seorang Lelaki yang tampak sedang melihat foto foto di Kamera."Ya,"jawab Rafa singkat.Setelah mengambil air minum di kulkas, Rafa berjalan mendekati orang tersebut bermaksud tukar pikiran sebagai sesama photograper.Tapi melihat sosok yang berbaring di sofa dan hanya memakai kemeja saja, Rafa mengurungkan niatnya." Tidur ,di kamar bawah!, "perintahnya kepada perempuan yang dulu berstatus tunangannya." Biarin, aku mau nungguin Ananta di sini. "Rafa berbalik menuju ke lantai dua lagi."Oh ya, tadi ada yang nyari, cewek dari rumah sebelah."Rafa berhenti kemudian bertanya"Kapan?. ""Pas aku cuci piring, jam tujuh mungkin. " jawab Amara.Rafa menghela nafas gusar saat melihat jam

    Last Updated : 2021-09-24
  • Never Been Loved   Jangan Jatuh Cinta

    Rumah kembali sepi, kedua orang tamunya sudah pergi. Rafa berada di balkon kamar sambil termenung. Saat ini, sudah hampir dua puluh empat jam dia kehilangan jejak dari seorang Nanda. Rafa membuka tas ransel yang selalu Ia bawa saat bekerja. Mengambil sebuah benda berupa buku yang sudah hampir dua bulan ini setia menemani kesehariannya.Perlahan dia membuka halaman yang ia tandai saat terakhir membaca buku. Halaman yang bercerita mengenai Kencan sepasang kekasih di atas kereta dan pernyataan cinta sang Lelaki kepada perempuannya di depan orang banyak. Seharusnya, mereka melalui cerita di halaman berikutnya yaitu makan malam yang romantis di tempat yang tidak biasa. Dan rencananya Ia akan mengajak Nanda untuk makan di pinggir pantai menikmati suasana malam. Karena tidak dapat melakukan hal itu. Rafa membaca halaman selanjutnya, terus sampai di pertengahan buku. Lebih banyak mengenai keluh kesah dan curahan hati p

    Last Updated : 2021-09-25
  • Never Been Loved   Bisanya Nangis

    Rafa tetap dalam posisi terkapar di parkiran kantor Davi, hari sudah gelap. Lelaki itu menutup kedua matanya dengan siku tangan kanan. Air yang jatuh dari langit secara perlahan, tidak membuatnya bergeming. Bersama gerimis yang turun membasahi bumi saat itu, Rafa menyadari, untuk pertama kali, Dia menangis karena seorang perempuan. Dengan motornya, Rafa meninggalkan tempat itu. Dia ingin menemui seseorang. Sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Lagipula sebentar lagi dia akan kembali bekerja di tempat Papa, jadi Rafa harus memberi kabar dulu kepada Mamanya. Seorang asisten rumah tangga menyambut kedatangannya. Dia terkejut melihat anak majikannya datang di malam hari dalam keadaan baju yang basah dan kotor. "Ganti baju dulu, di kamar masih banyak baju Mas Rafa." "Terima kasih, Bi. Mama di mana?," tanya Rafa. "Masih di ruang kerja." Rafa berjalan menuju ruang kerja Ibunya tanpa mengganti baj

    Last Updated : 2021-09-25
  • Never Been Loved   Bukan Cinta

    Ada banyak pesan dan panggilan dari beberapa orang saat Nanda mengaktifkan kembali ponsel. Dia hanya membuka satu roomchat, milik Desi.Ada pesan yang bertanya tentang alasan pengunduran dirinya dari kantor, info mengenai tanggal pernikahannya dengan Arpan dan paling terakhir, Desi malah memberitahukan kedatangan Raga ke kantor dan juga Rafa yang bolak balik mencari dirinya.Nanda tidak membalas satupun pesan dari Desi. Karena pikirannya teringat kembali dengan dua sosok Kakak beradik pemberi rasa luka di hatinya.Yang satu, sangat tidak tahu diri , sudah punya istri secantik bidadari masih mengusik dirinya.Yang satu lagi lebih parah, bermain main dengan perasaan cintanya kemudian pura pura jatuh cinta padahal masih berhubungan dengan masa lalu.Dua duanya tidak pernah mencintainya.Yang satu manusia penuh ambisi dan tidak mau kalah.Yang satu lagi merasa mencintai karena terlebih dahulu dici

    Last Updated : 2021-09-25

Latest chapter

  • Never Been Loved   56. Karena Cinta juga

    Nanda membayar sejumlah uang kepada kasir Rumah Sakit untuk keperluan Papa Hendra. Walaupun memakai asuransi kesehatan, ada beberapa alat dan obat yang harus dibeli secara mandiri. Sekarang Hendra ada di ruang Hemodialisa ditemani Irawaty yang kebetulan sedang istirahat. Perempuan itu bekerja di rumah sakit tersebut sebagai perawat di Poli penyakit dalam. Rafa yang tadi menemani mertuanya tampak duduk di antara Alva dan Alvi.Hari ini Lelaki itu sengaja meliburkan diri dan meminta Farhan menggantikan tugasnya di lokasi pemotretan. Nanda berjalan menuju ruang Hemodialisa, melewati ketiga lelaki yang tampak asik melihat ponsel yang menampilkan sebuah game petualangan. Terdengar suara Papa di telinga Nanda yang sedang memberikan alat dan obat tadi kepada perawat jaga di ruangan itu. "Pulang dari sini, Papa ingin berkumpul bersama di rumah, telp

  • Never Been Loved   55. Karena Cinta

    "Jadi untuk cover, Kamu sudah polling ke pembaca di aplikasi? Yang mana pilihan mereka?, " tanya Larasati.Nanda mengangguk sambil menujukkan pilihan pertama dari gambar cover yang seminggu lalu dikirim pihak editor dan desain grafis.Kedua orang itu juga tampak berada di sana mengikuti meeting hari ini. Mba Tia sebagai editor dan Mas langit yang membuat desain cover untuk novel pertama Nanda."Oh ya, katanya udah open PO juga?, " Larasati kembali bertanya"Sudah, kemarin hari terakhir, "jawab Nanda." Dapet berapa?. "Nanda membuka buku catatan yang berisi daftar pembaca yang mengikuti PO novel miliknya."Ada 186 orang yang sudah transfer. "jawab Nanda."Kamu ngurus sendiri?, " tanya Mba TiaNanda mengangguk."Hebat" Kata Mba Tia kemudian."Sarjana

  • Never Been Loved   54. Dunia milik bersama part II

    Hari ini adalah hari terakhir Rafa berada di ruang kerja Bendahara Keuangan di Perusahaan milik Radian.Semua berkas pengunduran diri dan segala macamnya sudah dikirim pihak HR. Azka menyimpan benda itu di meja bossnya."Bagaimana reaksi pihak manajemen mengenai laporan keuangan yang kita kirim kemarin, " tanya Rafa kepada asistennya itu."Beragam, untuk lebih jelas, kita lihat respon mereka di rapat nanti siang, Pak.""Sepertinya Aku tidak harus hadir, Papa sebentar lagi datang, Kamu dampingi Dia.""Bapak mau ke mana? Saya pikir laporan itu hasil kerja keras Bapak selama tiga bulan bekerja di sini, Anda harus dapat penghargaan karena bisa membereskan tata cara pengelolaan keuangan yang semrawut."Rafa terkekeh mendengar Azka berbicara seperti itu, menurutnya terlalu berlebihan."Raga tidak mungkin membiarkan perusahaan ini menjadi bangkrut,

  • Never Been Loved   53. Dunia milik Bersama Part I

    Malam itu Nanda sedang menonton drama Korea, di ruang tengah, berbaring di sofa baru. Sebuah panggilan video terlihat di ponsel, dari Desi.Nanda menekan tombol hijau."Lagi ngapain pengantin baru?, " tanya Nanda secepat kilat, dia tidak mau keduluan.Desi pasti mau pamer."Honeymoon doooong, nih lihat." Desi memutar kamera handphone, terlihat suasana Jalan Malioboro, sedikit ramai."Udah berapa hari di Jogja?." Nanda bertanya tanpa menyadari Rafa menghampiri dan langsung menindih tubuh istrinya yang telungkup dengan mata fokus menatap hape. Desi yang teriak"HEI, mau ngapain tuh, Laki Lo?. "Rafa yang terkejut, segera bangkit dan berpindah ke sofa yang lain. Dia melempar bantal sofa ke arah istrinya."Wah, KDRT nih, " teriak Desi lagi."Tau, kebiasaan, dibiarin ngelunjak. " Nanda merapikan rambut yang berantakan karena ulah Rafa."Lusa gue pulang, cape udah dua minggu keliling Jawa. " De

  • Never Been Loved   52. Dulu dan Kini

    "Maaf." Nanda menatap wajah Rafa yang sedang memakan nasi goreng yang dibeli saat perjalanan pulang."Makan dulu. " Rafa menunjuk mie goreng milik istrinya yang tersisa setengah.Lelaki itu kemudian menukar kedua makanan tersebut. Dia berusaha menghabiskan mie yang masih banyak dan istrinya memakan nasi goreng yang sisa sedikit.Rafa mengambil ponsel, ada pesan balasan dari papa yang mengabarkan bahwa Lelaki itu sudah ada di rumah begitu juga dengan asisten rumah tangga dan petugas keamanan yang tadi tidak kelihatan satu pun batang hidungnya."Kamu masih marah?, " tanya Nanda lagi."Siapa yang marah?." Rafa membereskan bungkus makanan dan melemparnya ke arah tempat sampah. Nanda mengikuti arah lemparan. Tepat sasaran."Jadi galak, aku takut, " ucap Nanda pelan."Kamu ngga nurut, jangan buka pintu, apalagi tamu lelaki. ""Iya, maaf. ""Ngomong apa Dia?.""Kita baikkan, jangan musuhan, gi

  • Never Been Loved   51.Cinta Lama sudah Kelar

    Rafa yang berada di balik kemudi melihat ada panggilan telpon dari adiknya, Raga. Suasana jalan yang mulai sepi memudahkan lelaki itu untuk segera menepi. Menjawab panggilan itu segera."Maminya Irene meninggal,kita bertemu di rumah, " Kata Raga di detik awal panggilan tersambung."Banyak orang di sana, gue ngga mau mancing keributan. ""Cari sendiri kalau begitu. ""Di mana Lo sembunyikan istri gue, Hah?. ""Temukan sendiri, seperti yang Lo minta,gue tidak akan lagi mengusik Kalian. "Panggilan berhenti.Rafa mencari kontak nama lain. Seseorang yang kemarin berseteru dengan istrinya di gedung resepsi. Panggilan tersambung setelah beberapa saat menunggu. Tiba tiba ada keraguan, Rafa yang kebingungan menutup kembali panggilan dan beralih menelpon adik dari perempuan itu."Kenapa?. " tanya Lelaki bernama Ananta merasa heran mendapat telpon dari teman sekaligus rivalnya tersebut."Lo di Jakarta?.""Iy

  • Never Been Loved   Menemukan Takdir part II

    Aktivitas pagi di rumah baru, sendirian, karena suami bekerja. Nanda mencuci semua pakaian kotor milik Dia dan Rafa yang menggunung kemudian menjemurnya di lantai atas hingga tampak berderet.Pukul satu siang, setelah memakan mie instan, perempuan itu membuka satu tas ransel milik Rafa.Tadi pagi dia menemukan harta karun di sana. Buku diary miliknya, ternyata lelaki itu membawa benda itu ke mana mana di dalam tas yang selalu Ia bawa saat pemotretan atau pergi ke suatu tempat.Ada beberapa coretan di setiap lembar tulisan atau halaman, termasuk untuk bagian judul. Rafa menutup kata NEVER dengan tulisan ALWAYS.Coretan dan komentar di beberapa halaman berbentuk tulisan tangan yang sedikit berantakan, tidak terlalu bagus, sepertinya disengaja. Biar dibaca dan terkesan lucu.Komentarnya tidak jauh dari KataApaan nih?, Galau terus, Halu pasti, bangun! Jangan mimpi, Nangis lagi, Lucu juga, mending tidur, Kenapa lagi? ,Bet

  • Never Been Loved    Menemukan Takdir part I

    Amara mengikuti langkah Rafa yang akan mengantarnya sampai ke taksi online yang dipesan Lelaki itu. "Kamu masih lama di sini? , Aku bisa nunggu padahal, pulang sama sama." Perempuan itu mempercepat langkah agar sejalan dengan Rafa yang tampak terburu buru. "Aku sudah ada janji. " Rafa melihat ke arah ponsel, mobil xenia hitam sudah datang , sesuai dengan yang tertera di aplikasi. "Itu mobilnya!," tunjuk lelaki itu. "Oh ya, soal istriku, tolong hargai Dia, Apa yang terjadi dengan hubungan kita di masa lalu, itu kesalahanku. " "Istri?. " "Nanda, aku sudah menikahinya. " Rafa berlalu, kembali masuk ke gedung resepsi, mengabaikan Amara yang masih terkejut dengan apa yang didengarnya. *** Rafa dan istrinya sudah check out dari hotel, dan sesuai keinginan Nanda harusnya mereka akan mulai tinggal di apartemen milik perempuan itu. Tapi ternyata Rafa punya rencana lain, saat mereka berdua ting

  • Never Been Loved   Suami orang lebih hijau

    Desi dan Arpan sudah sah menjadi sepasang suami istri tadi pagi. Sore ini waktunya resepsi. Rafa yang tugasnya sudah digantikan fotografer lain dari pihak Wedding Organizer terlihat duduk santai sambil makan hidangan khas acara pernikahan. Davi yang datang bersama Mutia dan Alisa menghampiri lelaki itu, ingin berkumpul sebagai keluarga. "Istri Lo mana?."Davi menanyakan keberadaan adiknya. "Dipanggil Desi, tuh ada di Pelaminan. " Rafa menunjuk Nanda yang berdiri di samping kiri Desi. Beberapa orang tamu sedang mengantri untuk bersalaman. "Ooh, kirain tadi siapa yang jadi bridesmaid."ujar Mutia. Rafa melambaikan tangan pada Nanda. Menyuruh perempuan itu turun. Dua orang kakak Arpan akan menggantikan posisinya. Nanda yang sudah ada di bawah, langsung memeluk Alisa. "Tante, katanya udah nikah sama Om?," tanya anak perempuan itu. "Iya, sudah. " "Kok aku ngga dia

DMCA.com Protection Status