Beranda / Romansa / Gaun Pengantin / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Gaun Pengantin: Bab 71 - Bab 80

102 Bab

Bab. 71. Penculikan

Saat ini, Andrew kebingungan, seharusnya ada orang di sekitar Jeslyne untuk melindunginya, bagaimana dia bisa diculik oleh orang lain.   Kemudian Andrew berteriak: “Kemana perginya orang yang seharusnya melindungi Jeslyne? Cepat keluar...”   Sebelum Andrew selesai berbicara, pintu kamar Jeslyne terbuka.   “Apa yang kamu teriakkan, aku belum mati.”   Ketika Andrew melihat Jeslyne, dia segera berlari ke lantai dua, dia meraih bahunya dan berkata: “Ada apa ini, lampu di dalam rumah tidak ada yang dinyalakan.”   “Aku sedang istirahat di kamarku dan aku belum pernah keluar.”       Jeslyne memang berada di dalam kamar dari tadi, saat dia melihat berita di ponselnya, dia tetap di kamar dan tidak makan malam.   “Aku membelikanmu hadiah kecil.” Andrew berkata.   Perkataan ini sangat mendadak.
Baca selengkapnya

Bab. 72. Perang Senjata

Memikirkan tentang hal ini, dia segera mencari di dalam lemari bantal, kamu telah menemukan secarik kertas, karena Jeslyne tidak pernah peduli akan hal tersebut, maka itu tidak ada petinggal dalam telepon genggam. Setelah terhubungi nomor di kertas itu, penerima sana juga segera menjawab. “Hallo, apakah anda bapak Gunawan, Andrew sedang dalam masalah.” …. Ada sekitar 30 atau 40 orang dalam pabrik tersebut, setiap orang memegang senapan Amerika, tak dipungkiri, kali ini Sano sungguh tidak main-main, kenapa bisa memanggil begitu banyak anggota hanya untuk menghadapi dirinya sendiri. Andrew tersenyum pasrah dan berkata: “di mana Sano?”  Selepas kata-kata dilontarkan, seseorang keluar dari lantai 2, pakaian orang ini sangat berlebihan, cuaca saat ini tidak begitu dingin, rasanya bukan waktunya mengenakan mantel, tetapi orang ini justru memakain mantel bulu, jemari dan lehernya juga penuh dihiasi cincin emas dan kalung emas, ta
Baca selengkapnya

Bab. 73. Pertemuan Pertama

Mendengar pernyataan ini Andrew membatuk kecil dan berkata: “Bisakah berkata yang lebih bagus, apa yang sudah siap? Bagaimana keadaan Budi, sudah sadar? “Budi baru saja tertidur, keadaanya sangat lemah, dua kali berturut-turut mengalami badai yang besar, siapa yang tahan? “ “Bagaimana para pengawal itu? “ “Maksud kamu pria berpakaian jas yang ada di sekitarmu? “ Jeslyne bertanya. “Benar, bagaimana keadaan mereka sekarang?” “Satu mati di tempat, satu lagi menghembuskan nafas ketika sampai di rumah sakit.” Andrew sangat pilu mendengar berita ini, dua nyawa telah pergi begitu saja. “Bagaimana sisanya?” “Sisa orang-orang yang tertinggal? Mana ada orang lagi, hanya mereka berdua.” “Baguslah! “ Andrew tahu sebenarnya sisa 3 orang lain lagi sudah kabur, lagipula mereka semua membawa senjata, jika ditemukan akan sulit dijelaskan. “Apa maksudmu? Kenapa bagus?” “tidak apa-apa. “ Andrew mengalihkan pembicar
Baca selengkapnya

Bab. 74. Data

“Ya..aku pulang sudah beberapa hari, tempat tinggal sudah ada, perusahaan sudah mengaturnya, masalah ini tidak perlu kamu risaukan, lihat dirimu, wajahmu kelihatan lelah dan lingkaran hitam di bawah matamu sangat pekat. “ “ Mata panda!” Jeslyne bergegas bercermin dan melihat matanya sendiri, “haiya, gawat, aku harus syuting iklan dalam 2 hari, kenapa masih ada lingkaran hitam di mata!” “hahaha…” Venny tertawa dan berkata, “kamu ini, mau gimanapun tetap cantik, tenanglah, pasti tidak akan berpengaruh pada syuting iklanmu, pulang dan istirahat akan segera pulih.  “Kamu pulanglah. “ Andrew berseru, “ aku tidak ada keperluan apa-apa di sini, lagipula banyak dokter dan suster di sini.” “Pulanglah dan istirahat, adikku baik-baik saja, atau aku temani kamu pulang.” “Begitu juga bagus, kalian dua pulanglah.” “kamu makan dulu, setelah itu kami akan pulang.” Tak dipungkiri bahwa Andrew tersentuh dengan perbuatan Jeslyne, kin
Baca selengkapnya

Bab. 75. Telpon

“Kamu menginginkan perusahaan bangkrut setidaknya kamu punya beberapa faktor yang mendukung.” Budi berpikir sejenak dan berkata: “ sebuah perusahaan bangkrut pasti ada tanda-tanda, pertama adalah tidak ada pimpinan yang bisa diandalkan lagi, ketika sebuah perusahan kehilang seorang pemimpin yang bertalenta, akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kendali. Ke dua, sebagian karyawan tingkat menengah, mereka adalah tulang punggung perusahaan dan bagian yang paling penting, jika mereka tidak diperkejakan lagi, maka keselamatan perusahaan akan terancam, dan yang paling terakhir juga adalah poin penting yaitu korupsi, tidak masalah jika terjadi masalah pada kelompok kecil, yang ditakutkan adalah jika para pimpinan tertinggi korupsi, ini mungkin bisa menghancurkan seluruh perusahaan.  Setelah mendengarkan ini Andrew mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan: “lalu bagaimana menurutmu dengan struktur organisasi perusahaan Sano? “ Sangat st
Baca selengkapnya

Bab. 76. Rencana

Meskipun disini adalah rumah sakit, namun lingkungannya cukup indah, masih ada sedikit perasaan lembab di udara, pada saat ini langit sudah cerah, Andrew dan John berjalan di jalanan kecil rumah sakit, sambil sedang menikmati udara segar. “Kamu masih perlu istirahat berapa lama?” Tanya John. “Entahlah, masih belum tanya dokter, intinya sekarang tanganku masih sangat sakit.” “Kamu dan Budi mengalami kecelakaan pada saat yang bersamaan, didalam perusahaan hanya tinggal aku seorang, apakah ini mau membuatku mati kelelahan.”  Setelah Andrew mendengar perkataan ini, dia berkata sambil tersenyum: “Sudah menyusahkanmu, tetapi perusahaan juga tidak akan ada hal-hal besar untuk saat ini, arahan tahun ini kurang lebih sudah selesai direncanakan, hanya tersisa beberapa detail saja.” John menghela nafas, berkata: “Ah……..Tuhan akan menjatuhkan misi besar pada seseorang, pertama-tama akan melatih tekadnya, lalu akan membuat ototnya kelelahan.”
Baca selengkapnya

Bab. 77. Kedatangan Willy

Andrew menghela nafas tak berdaya di telefon, kemudian berkata: “Bagaimanapun juga kita masih satu keluarga, aku juga tidak ingin membuat masalahnya menjadi seperti ini, tetapi apakah kamu tidak merasa hal yang kamu lakukan saat itu sudah keterlaluan?” Willy mendengar perkataan ini juga tidak tahu harus berkata apa, kemudian Andrew berkata, “Aku sedang di rumah sakit xx sekarang, kamu kemarilah, mari kita berbincang.” Kemudian Andrew menutup telefon, sekitar pukul dua siang, Willy tiba di rumah sakit, Budi juga kebetulan pergi pemeriksaan fisik.  “Sudah datang, ada bangku disana, ambilah sendiri.” “Tuan Andrew, lukamu begitu parah, perlukah aku menyewa beberapa pengawwal untukmu?” “Jangan membahas hal lain tidak penting itu, duduklah kemari, kita berbincang baik-baik.” Willy mendengar perkataan ini, tersenyum dingin lalu berkata: “Kamu langsung katakan saja hal apa.” Andrew mendengar perkataan ini juga tertawa dan
Baca selengkapnya

Bab. 78. Kerjasama

Keesokan malam pukul 9, Willy mengenakan setelas jas datang ke Klub malam Sunny, ini adalah klub malam terbesarnya Sano, didalamnya sangatlah mewah, semua tamu adalah sistem member, orang didalamya antara orang kaya dan bangsawan. Setelah datang kesini, dia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan oleh Mark, tujuan kedatangannya kesini sangat sederhana, yaitu untuk membicarakan kerjasama, sebuah kerjama sama yang dapat menghancurkan Andrew. Sebelum memasuki ruangan, ada seorang pria berbaju hitam yang berjalan kemari, lalu menggeledah seluruh tubuh Willy dari atas ke bawah, lalu mengambil ponsel, dompet, jam tangan dan segala sesuatu yang mungkin bisa merekam. Pada saat bersamaan menggunakan alat pemindai, memindai dari atas ke bawah beberapa kali, setelah itu baru memperbolehkan Willy masuk.  Dari poin ini, Willy juga dapat melihat bahwa Sano sangatlah berhati-hati melakukan sesuatu, tidak bisa mentolerir sedikit kesalahan pun. Setelah masuk
Baca selengkapnya

Bab. 79. Besok

“Baik, itu saja, besok jam 12 siang, rencana kita dimulai, kamu yang tentukan lokasinya, aku akan meminta asistenku untuk menghubungi penanggung jawabmu.”   “Baik, Tuan Willy sangat langsung, besok jam 12 siang, aku akan mengirim seseorang melakukan penyerahan denganmu tepat waktu.”   “Semoga kerjasama kita menyenangkan.”   Selesai berbicara, Willy akan meninggalkan ruangan, tetapi ketika dia berencana untuk pergi, Sano tiba-tiba menghentikannya, lalu berkata: “Tuan Willy, tunggu sebentar.”   Willy terkejut mendengar perkataan ini, apakah dirinya melakukan sesuatu yang salah, dan membangkitkan kecurigaan Sano.       Dia menarik nafas dalam-dalam, perlahan berbalik dan berkata: “Ada apa, Tuan Sano, Anda tidak mungkin sudah menyesalinya sekarang, bukan.”   Mendengar perkataan ini, Sano tertawa lalu berkata: “Sebenarnya aku masih penasa
Baca selengkapnya

Bab. 80. Minta Pernyataan

Walikota Wandy memandangnya sekilas, lalu berkata: “Jangan khawatir, meskipun yang kupikirkan tidak sedikit darimu, tetapi aku tahu apa yang kamu khawatirkan, aku dapat memberitahumu dengan jelas hal ini, bahkan jika terjadi sesuatu pada Sano, juga tidak akan mempengaruhi ekonomi Kota Azgard. Yang terutama adalah kamu jagalah dengan bagus industrinya.” “Baik, kalau begitu aku akan menunggu arahan dari Walikota. Berapa banyak pasukan elit yang dibutuhkan Walikota, katakan saja padaku, aku pasti akan mengirimkan pasukan elit terbaik dan terkuat.” “Tidak perlu pasukan elit terbaik ataupun terkuat, kamu hanya perlu mengingat apa yang kukatakan selanjutnya saja sudah bisa.”  “Dalam periode ini, harus ingat bahwa jangan sampai membiarkan perusahaan Sano mengalami masalah, terutama putusnya aliran modal. Begitu kamu menemukan bahwa perusahaannya sedikit tidak bisa bertahan lagi, maka segera melaporkannya padaku, perusahaannya adalah industri pilar kota
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status