Beranda / Romansa / Gaun Pengantin / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Gaun Pengantin: Bab 81 - Bab 90

102 Bab

Bab. 81. Dosis

Setelah mengatakannya, Willy langsung menendang sebuah meja bar kecil hingga terjungkal balik, saat orang bawahannya ingin bergerak, dari luar pintu tiba-tiba terdengar suara."Tuan muda Willy, jangan terlalu gegabah, terjadi hal seperti ini, siapapun tidak senang, tapi selalu akan ada cara penyelesaiannya, aku juga sangat ingin tau ada apa sebenarnya."Orang yang datang adalah Sano, Willy meliriknya, lalu berkata: "Hehe, bos Sano benar-benar datang tepat waktu, katakan, apa yang terjadi.""Jangan buru-buru." Sano membawa Willy datang ke sebuah ruangan VIP, setelah datang ke ruangan VIP, orang lainnya juga sudah mundur, hanya meninggalkan Sano dan Willy berdua. "Tuan muda Willy, karena sudah terjadi, kita pikirkan cara untuk menyelesaikan saja, tidak perlu membesar-besarkannya."Willy yang mendengarnya, tersenyum dan berkata: "Baik, kalau begitu kamu beri aku solusinya."Sano menuangkan bir ke dalam dua gelas, lalu menyodorkannya ke
Baca selengkapnya

Bab. 82. Curiga

Ingin membuat Leopold menyerahkan uang adalah hal yang tidak mungkin, jadi tidak bisa menghindari dihajar oleh mereka, beberapa orang itu setelah selesai memberi Leopold pelajaran, lalu meninggalkan sini dengan senang hati.Mark sudah melakukan persiapan baik, dia tau dengan trik Leopold, tidak perlu satu jam sudah bisa menemukan 4 orang ini, agar bisa membuat dia bertemu dengan Leopold, Mark juga menyuruh 4 orang ini datang ke sampingnya."Bagaimana?""Tenang saja kak Mark. Kami yang bekerja, kamu tidak perlu khawatir.""Baik, kalau begitu temani aku main kartu disini, nanti tidak peduli apapun yang terjadi, jangan katakan apapun, ada aku yang bisa menyelesaikannya.""Baik kak Mark."Kira-kira sudah bermain 6 atau 7 putaran, tiba-tiba terdengar gerakan dari luar pintu, Mark tau, harusnya Leopold kemari mencarinya.Memikirkan ini, Mark pun langsung berjalan keluar, dan benar saja, pria ini adalah Leopold. "Kakak ketiga
Baca selengkapnya

Bab. 83. Membasmi

Leopold mendengar perkataan ini, langsung menjelaskan lagi: "Bos kamu dengar aku dulu, bukan seperti itu......"Perkataan Leopold masih belum selesai, telepon Sano tiba-tiba berdering lagi. "Halo, bos Sano, bagaimana urusanmu disana?""Tuan muda WIlly, jangan buru-buru, menyelesaikan masalah juga butuh waktu.""Waktuku tidak banyak, aku berharap sebelum menjalankan proyek selanjutnya bisa menyingkirkan Andrew.""Tuan muda Willy mau menjalankan proyek lagi, tampaknya orang muda juga yang berani." Willy mendengarkan ini tertawa dan berkata: "Mana ada berani sekali, orang rumah berharap aku bisa mendirikan karirku, maka aku lakukan saja.""Tuan muda Willy benar.""Begini bos Sano, aku sekarang kesana mencarimu, aku sudah menyiapkan 600 miliar dolar amerika, kamu bantu aku cari beberapa orang, beli saham semua pemegang saham perusahaan Andrew, aku berharap sekarang bisa langsung dilaksanakan. Setelah berhasil, aku akan memberimu
Baca selengkapnya

Bab. 84. Pengkhianatan

Hari kedua pagi-pagi Andrew sudah terbangun, meskipun hanya tidur 4 atau 5 ham, tapi dia tetap sulit sekali untuk lanjut tidur, tidak tau apakah berhubungan dengan kejadian semalam.Setelah makan sarapan, dia datang ke taman rumah sakit untuk berolahraga sebentar, saat ini tangannya sudah hampir sembuh, beberapa olahraga kecil tentunya tidak masalah.Saat sekitar jam 7 atau jam 8, Christine datang kemari, mereka berdua sudah hampir setengah bulan tidak berjumpa, proyek desa bunga persik sana juga berjalan lancar, tidak ada kecacatan yang sangat besar, Christine kali ini kemari hanya ingin menjenguk Andrew. Christine melihat Andrew, tidak ada masalah besar, lalu mengatakan sebentar mengenai perkembangan proyek desa bunga persik juga langsung pergi, bagaimana juga disana masih ada banyak urusan harus diselesaikan.Christine baru saja pergi, Andrew pun mendapatkan sebuah panggilan, Willy yang meneleponnya.Andrew mengambil telepon dan menerim
Baca selengkapnya

Bab. 85. Aset

Jarak ke jam 11 masih ada beberapa menit lagi, tapi Leopold masih belum bisa sadar, ini membuat Andrew sedikit panik, tidak mungkin Leopold tidak bisa bangun bukan?Lalu 10 menit lagi pun berlalu, Andrew masih belum melihat Leopold tersadar, melihat ini dia pun langsung memanggil dokter kemari."Sekarang masih belum sadar, tidak mungkin dia tidak bisa sadar lagi bukan?"Dokter mendengar ini, mengangguk dan berkata: "Kemungkinan ini juga bukannya tidak akan terjadi, dia sudah koma sangat lama, takutnya ada pengaruh terhadap otak besarnya.""Apakah ada cara lain untuk menyelamatkannya?"Dokter itu menggeleng kepalanya, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.Saat ini juga, monitor EKG tiba-tiba mengeluarkan suara tit. Beberapa dokter melihat hal ini juga langsung bergerak.Kira-kira melakukan pertolongan selama 10 menit, dokter sudah penuh keringat, Leopold saat ini memuntahkan sepotong darah beku dari mulutnya, dan juga ber
Baca selengkapnya

Bab. 86. Membeli Saham

Sano mengangguk dan berkata: "Baik, jadi adik Willy kali ini berencana mengeluarkan berapa banyak uang?"Willy mendengar ini, tersenyum dan berkata: "Kupikir bos Sano juga sudah menyelidiki latar belakangku dengan jelas, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan seperti grup Li, tapi untuk melawan seorang Andrew masih cukup, kali ini modal yang digunakan aku akan mengeluarkan setengah, tapi nantinya aku menginginkan saham 55%.""Tidak masalah."Modal yang Willy gunakan tentunya tidak dari rumahnya, Andrew yang memberinya uang ini.Setelahnya Willy berkata lagi: "Berarti ditetapkan seperti ini, sekarang bos Sano hanya perlu menggunakan koneksimu." "Tenang saja, hal seperti ini mudah sekali dilakukan."Pagi hari di hari kedua, terdengar kabar dari pasar saham bahwa nilai saham Elafy Entertainment Company milik Andrew dan Rain Sound culture media co. Ltd. melonjak naik, tentunya ini adalah trik yang dilakukan Andrew.Sa
Baca selengkapnya

Bab. 87. Panen

Setelah itu, 7-8 orang masuk ke dalam ruangan, begitu mereka masuk ke dalam ruangan, satu orang berkata: "Direktur Sano, dengar-dengar kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli saham Perusahaan Rain sound.""Ya, apakah ada masalah?""Kamu seharusnya mendiskusikannya dengan kami terlebih dahulu bukan?"Sano meletakkan sumpitnya, dia berdiri dan berkata: "Aku tidak mendiskusikannya dengan kalian karena masalahnya sedikit mendesak, tetapi kita semua telah bekerja sama selama bertahun-tahun, seharusnya saling mempercayai bukan." "Bukannya kami tidak mempercayai Anda, masalah ini harus diselidiki hingga jelas terlebih dahulu, Anda mengakuisisi perusahaan dengan begitu gegabah, siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu.""Jika terjadi sesuatu, otomatis aku yang ..."Sebelum Sano selesai berbicara, ponsel Willy tiba-tiba berdering."Andrew yang menelpon, jawab atau tidak?" Tanya Willy."Jawab saja, kenapa tidak
Baca selengkapnya

Bab. 88. Penjelasan

Begitu Andrew mendengar ini, dia terbatuk dua kali dan berkata: "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang masalah ini, cepat tangani urusan perusahaan, kelak aku akan membawamu terbang."Mendengar ini, John berkata sambil menyeringai: "Jangan-jangan kamu benar-benar menyukai Jeslyne? Aku pikir dia cukup memperhatikanmu selama dua hari ini.""Bung, apakah ini ada hubungannya denganmu? Hati-hati nanti aku pukul kamu.""Hahaha ... Sudahlah, kamu sebaiknya rawat saja tanganmu dengan baik, jangan sentuh aku, awas-awas nanti akan patah tulang lagi." "Kamu ... apakah kamu ingin cari mati? Cepat pergi.""Oke oke, aku akan pergi, aku akan pergi, kamu beristirahatlah dengan baik."Setelah mengatakan ini, John meninggalkan bangsal, dan segera setelah itu Andrew pergi ke lantai atas dan menemui Leopold.Pada saat ini, Leopold sedang berbaring di tempat tidur, dan menatap langit-langit dengan melamun, Andrew berjalan ke arahnya dan berkat
Baca selengkapnya

Bab. 89. Tamu

"Jangan khawatir." Sano berkata, "Tidak ada yang berani mempermainkan uang sebanyak itu."Kemudian dia berkata kepada asisten di sebelahnya: "Bantu aku periksa, siapa perwakilan resmi Perusahaan Rain sound sekarang?""Oke, aku akan memeriksanya sekarang."Pada saat ini, Andrew sedang duduk di atas panggung, dia menatap Sano dengan tenang, Sano ditatap oleh Andrew hingga sedikit salah tingkah, dia benar-benar tidak dapat memikirkan bagian mana yang salah, mungkinkah dia benar-benar dipermainkan oleh Andrew?Tetapi segera dia menepis pemikiran itu lagi, karena dia benar-benar melihat ekuitas dan uang itu. "Teman-teman wartawan yang terhormat, pertama-tama aku ingin menjelaskan dulu satu hal kepada kalian, bahwa salah satu perusahaanku memang bermasalah, dan itu adalah masalah besar, namun, aku tidak akan pernah kabur, aku akan mengatur karyawan-karyawanku dengan baik.""Bagaimana kamu mengaturnya?" Juan berkata, "Takutnya sekarang kam
Baca selengkapnya

Bab. 90. Kerja sama

Kemudian, seorang wartawan lain bertanya: "Cara apa yang Anda gunakan untuk menentukan bahwa perusahaan ini pasti akan bangkrut?""Apakah kali ini Anda sedang melakukan kegiatan amal? Jika Anda benar-benar sedang melakukan kegiatan amal, mengapa Anda memilih cara ini?"Para wartawan di bawah panggung masih mengajukan pertanyaan dengan gila-gilaan, sementara Sano yang duduk di bawah panggung, sudah benar-benar tercengang, dengan kata lain, semua uang yang dia investasikan melayang begitu saja."Sano … Paman Sano, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Juan. Sano menepuk kepalanya dengan keras, dia berjalan ke arah Willy, dia menariknya dan berkata: "Berani-beraninya kamu mempermainkanku."Willy tersenyum dan berkata: "Apakah menurutmu aku memiliki kemampuan yang begitu hebat? Lihatlah dua orang yang duduk di atas panggung."Saat ini, Herman Li sedang duduk di atas panggung, menatap dua surat kontrak di depannya dengan saksama, seperti y
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status