Beranda / Romansa / Gaun Pengantin / Bab. 82. Curiga

Share

Bab. 82. Curiga

Penulis: Inisial
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ingin membuat Leopold menyerahkan uang adalah hal yang tidak mungkin, jadi tidak bisa menghindari dihajar oleh mereka, beberapa orang itu setelah selesai memberi Leopold pelajaran, lalu meninggalkan sini dengan senang hati.

Mark sudah melakukan persiapan baik, dia tau dengan trik Leopold, tidak perlu satu jam sudah bisa menemukan 4 orang ini, agar bisa membuat dia bertemu dengan Leopold, Mark juga menyuruh 4 orang ini datang ke sampingnya.

"Bagaimana?"

"Tenang saja kak Mark. Kami yang bekerja, kamu tidak perlu khawatir."

"Baik, kalau begitu temani aku main kartu disini, nanti tidak peduli apapun yang terjadi, jangan katakan apapun, ada aku yang bisa menyelesaikannya."

"Baik kak Mark."

Kira-kira sudah bermain 6 atau 7 putaran, tiba-tiba terdengar gerakan dari luar pintu, Mark tau, harusnya Leopold kemari mencarinya.

Memikirkan ini, Mark pun langsung berjalan keluar, dan benar saja, pria ini adalah Leopold.

"Kakak ketiga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gaun Pengantin   Bab. 83. Membasmi

    Leopold mendengar perkataan ini, langsung menjelaskan lagi: "Bos kamu dengar aku dulu, bukan seperti itu......"Perkataan Leopold masih belum selesai, telepon Sano tiba-tiba berdering lagi. "Halo, bos Sano, bagaimana urusanmu disana?""Tuan muda WIlly, jangan buru-buru, menyelesaikan masalah juga butuh waktu.""Waktuku tidak banyak, aku berharap sebelum menjalankan proyek selanjutnya bisa menyingkirkan Andrew.""Tuan muda Willy mau menjalankan proyek lagi, tampaknya orang muda juga yang berani." Willy mendengarkan ini tertawa dan berkata: "Mana ada berani sekali, orang rumah berharap aku bisa mendirikan karirku, maka aku lakukan saja.""Tuan muda Willy benar.""Begini bos Sano, aku sekarang kesana mencarimu, aku sudah menyiapkan 600 miliar dolar amerika, kamu bantu aku cari beberapa orang, beli saham semua pemegang saham perusahaan Andrew, aku berharap sekarang bisa langsung dilaksanakan. Setelah berhasil, aku akan memberimu

  • Gaun Pengantin   Bab. 84. Pengkhianatan

    Hari kedua pagi-pagi Andrew sudah terbangun, meskipun hanya tidur 4 atau 5 ham, tapi dia tetap sulit sekali untuk lanjut tidur, tidak tau apakah berhubungan dengan kejadian semalam.Setelah makan sarapan, dia datang ke taman rumah sakit untuk berolahraga sebentar, saat ini tangannya sudah hampir sembuh, beberapa olahraga kecil tentunya tidak masalah.Saat sekitar jam 7 atau jam 8, Christine datang kemari, mereka berdua sudah hampir setengah bulan tidak berjumpa, proyek desa bunga persik sana juga berjalan lancar, tidak ada kecacatan yang sangat besar, Christine kali ini kemari hanya ingin menjenguk Andrew. Christine melihat Andrew, tidak ada masalah besar, lalu mengatakan sebentar mengenai perkembangan proyek desa bunga persik juga langsung pergi, bagaimana juga disana masih ada banyak urusan harus diselesaikan.Christine baru saja pergi, Andrew pun mendapatkan sebuah panggilan, Willy yang meneleponnya.Andrew mengambil telepon dan menerim

  • Gaun Pengantin   Bab. 85. Aset

    Jarak ke jam 11 masih ada beberapa menit lagi, tapi Leopold masih belum bisa sadar, ini membuat Andrew sedikit panik, tidak mungkin Leopold tidak bisa bangun bukan?Lalu 10 menit lagi pun berlalu, Andrew masih belum melihat Leopold tersadar, melihat ini dia pun langsung memanggil dokter kemari."Sekarang masih belum sadar, tidak mungkin dia tidak bisa sadar lagi bukan?"Dokter mendengar ini, mengangguk dan berkata: "Kemungkinan ini juga bukannya tidak akan terjadi, dia sudah koma sangat lama, takutnya ada pengaruh terhadap otak besarnya.""Apakah ada cara lain untuk menyelamatkannya?"Dokter itu menggeleng kepalanya, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.Saat ini juga, monitor EKG tiba-tiba mengeluarkan suara tit. Beberapa dokter melihat hal ini juga langsung bergerak.Kira-kira melakukan pertolongan selama 10 menit, dokter sudah penuh keringat, Leopold saat ini memuntahkan sepotong darah beku dari mulutnya, dan juga ber

  • Gaun Pengantin   Bab. 86. Membeli Saham

    Sano mengangguk dan berkata: "Baik, jadi adik Willy kali ini berencana mengeluarkan berapa banyak uang?"Willy mendengar ini, tersenyum dan berkata: "Kupikir bos Sano juga sudah menyelidiki latar belakangku dengan jelas, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan seperti grup Li, tapi untuk melawan seorang Andrew masih cukup, kali ini modal yang digunakan aku akan mengeluarkan setengah, tapi nantinya aku menginginkan saham 55%.""Tidak masalah."Modal yang Willy gunakan tentunya tidak dari rumahnya, Andrew yang memberinya uang ini.Setelahnya Willy berkata lagi: "Berarti ditetapkan seperti ini, sekarang bos Sano hanya perlu menggunakan koneksimu." "Tenang saja, hal seperti ini mudah sekali dilakukan."Pagi hari di hari kedua, terdengar kabar dari pasar saham bahwa nilai saham Elafy Entertainment Company milik Andrew dan Rain Sound culture media co. Ltd. melonjak naik, tentunya ini adalah trik yang dilakukan Andrew.Sa

  • Gaun Pengantin   Bab. 87. Panen

    Setelah itu, 7-8 orang masuk ke dalam ruangan, begitu mereka masuk ke dalam ruangan, satu orang berkata: "Direktur Sano, dengar-dengar kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli saham Perusahaan Rain sound.""Ya, apakah ada masalah?""Kamu seharusnya mendiskusikannya dengan kami terlebih dahulu bukan?"Sano meletakkan sumpitnya, dia berdiri dan berkata: "Aku tidak mendiskusikannya dengan kalian karena masalahnya sedikit mendesak, tetapi kita semua telah bekerja sama selama bertahun-tahun, seharusnya saling mempercayai bukan." "Bukannya kami tidak mempercayai Anda, masalah ini harus diselidiki hingga jelas terlebih dahulu, Anda mengakuisisi perusahaan dengan begitu gegabah, siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu.""Jika terjadi sesuatu, otomatis aku yang ..."Sebelum Sano selesai berbicara, ponsel Willy tiba-tiba berdering."Andrew yang menelpon, jawab atau tidak?" Tanya Willy."Jawab saja, kenapa tidak

  • Gaun Pengantin   Bab. 88. Penjelasan

    Begitu Andrew mendengar ini, dia terbatuk dua kali dan berkata: "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang masalah ini, cepat tangani urusan perusahaan, kelak aku akan membawamu terbang."Mendengar ini, John berkata sambil menyeringai: "Jangan-jangan kamu benar-benar menyukai Jeslyne? Aku pikir dia cukup memperhatikanmu selama dua hari ini.""Bung, apakah ini ada hubungannya denganmu? Hati-hati nanti aku pukul kamu.""Hahaha ... Sudahlah, kamu sebaiknya rawat saja tanganmu dengan baik, jangan sentuh aku, awas-awas nanti akan patah tulang lagi." "Kamu ... apakah kamu ingin cari mati? Cepat pergi.""Oke oke, aku akan pergi, aku akan pergi, kamu beristirahatlah dengan baik."Setelah mengatakan ini, John meninggalkan bangsal, dan segera setelah itu Andrew pergi ke lantai atas dan menemui Leopold.Pada saat ini, Leopold sedang berbaring di tempat tidur, dan menatap langit-langit dengan melamun, Andrew berjalan ke arahnya dan berkat

  • Gaun Pengantin   Bab. 89. Tamu

    "Jangan khawatir." Sano berkata, "Tidak ada yang berani mempermainkan uang sebanyak itu."Kemudian dia berkata kepada asisten di sebelahnya: "Bantu aku periksa, siapa perwakilan resmi Perusahaan Rain sound sekarang?""Oke, aku akan memeriksanya sekarang."Pada saat ini, Andrew sedang duduk di atas panggung, dia menatap Sano dengan tenang, Sano ditatap oleh Andrew hingga sedikit salah tingkah, dia benar-benar tidak dapat memikirkan bagian mana yang salah, mungkinkah dia benar-benar dipermainkan oleh Andrew?Tetapi segera dia menepis pemikiran itu lagi, karena dia benar-benar melihat ekuitas dan uang itu. "Teman-teman wartawan yang terhormat, pertama-tama aku ingin menjelaskan dulu satu hal kepada kalian, bahwa salah satu perusahaanku memang bermasalah, dan itu adalah masalah besar, namun, aku tidak akan pernah kabur, aku akan mengatur karyawan-karyawanku dengan baik.""Bagaimana kamu mengaturnya?" Juan berkata, "Takutnya sekarang kam

  • Gaun Pengantin   Bab. 90. Kerja sama

    Kemudian, seorang wartawan lain bertanya: "Cara apa yang Anda gunakan untuk menentukan bahwa perusahaan ini pasti akan bangkrut?""Apakah kali ini Anda sedang melakukan kegiatan amal? Jika Anda benar-benar sedang melakukan kegiatan amal, mengapa Anda memilih cara ini?"Para wartawan di bawah panggung masih mengajukan pertanyaan dengan gila-gilaan, sementara Sano yang duduk di bawah panggung, sudah benar-benar tercengang, dengan kata lain, semua uang yang dia investasikan melayang begitu saja."Sano … Paman Sano, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Juan. Sano menepuk kepalanya dengan keras, dia berjalan ke arah Willy, dia menariknya dan berkata: "Berani-beraninya kamu mempermainkanku."Willy tersenyum dan berkata: "Apakah menurutmu aku memiliki kemampuan yang begitu hebat? Lihatlah dua orang yang duduk di atas panggung."Saat ini, Herman Li sedang duduk di atas panggung, menatap dua surat kontrak di depannya dengan saksama, seperti y

Bab terbaru

  • Gaun Pengantin   TAMAT

    Setelah Andrew tiba di kantor polisi, dia bertemu dengan Gunawan."Gunawan, di mana beberapa orang itu? Aku ingin mencari mereka untuk berbicara."Gunawan menganggukkan kepalanya sambil berkata: "Boleh, karena kamu juga adalah korban, jadi kamu memang harus menanyakan jelas kepada mereka."Andrew tanpa berkata apapun langsung menghadapi beberapa orang itu berkata: "Sekarang kuberikan kalian satu kesempatan, jujurlah kepada polisi jika Herman Li yang menyuruh kalian melakukan semua masalah itu. Dari usia kalian tampaknya sudah lama ikut dengannya, kalian pasti tahu banyak masalah. 1 masalah seharga 400 juta, sekarang kalian beritahu polisi tentang kejahatan kalian semua, aku bantu kalian menghitung." "Apa kamu anggap kami ini bodoh." orang itu berkata, "Jika kami beritahu semua, bukankah selamanya harus duduk di dalam penjara?"Andrew mendengarnya lalu tertawa berkata: "Jadi menurutmu jika kalian sudah keluar, apakah akan beraki

  • Gaun Pengantin   Bab. 101. Marah

    Kini mata Jeslyne sudah dipenuhi dengan air mata, dia menatap Andrew dengan kedua tangan yang menutup mulut dengan rapat agar suara tangisannya tidak keluar."Sudahlah, jangan menangis lagi. Bisakah kamu lebih tegar, setidaknya kita ini sudah menikah lebih dari dua tahun.""Beda..." Jeslyne berkata sambil menangis.Andrew tertawa kemudian memeluknya."Sudahlah, ke depannya duniaku hanya memiliki kamu seorang saja."Jeslyne mendengarnya langsung mencium Andrew.Andrew jam 11 siang baru datang ke perusahaan, perusahaan yang begitu banyak orang tidak ada satupun yang tidak menyadari wajah Andrew yang dipenuhi dengan ekspresi bahagia.Barusan tiba di dalam kantor, John langsung masuk."Apa yang terjadi kak? Apakah kamu diancam? Jika kamu diancam, kamu mengedipkan mata saja dan aku akan menolongmu."Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Apaan, kamu sudah depresi, ya?" "Bukan, kamu yang sudah depresi." John

  • Gaun Pengantin   Bab. 100. Melamar

    Setelah mengatakannya, Andrew ingin meninggalkan kafe ini, tetapi kemudian Herman Li malah menahannya."Tunggu sebentar."Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Ada apa? Apakah Direktur Herman berencana untuk membahas denganku?"Herman Li menghela napas dan berkata: "Katakanlah, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kamu ingin uang atau sumber daya?"Setelah mendengarnya, Andrew tertawa berkata: "Aku mau kamu melepaskan semua saham di industri Sano."Herman Li mendengarnya langsung tertawa keras berkata: "Andrew, bukankah kamu terlalu percaya diri terhadap dirimu sendiri, jika tidak ada masalah lain, maka aku pergi dulu." Andrew juga tertawa dan berkata: "Baik Direktur Herman, asalkan masalah ini tidak pengaruhi pemasaran kalian di luar negeri saja."Herman Li juga menjadi sedikit tegang setelah mendengarnya, dia melihat Andrew berkata: "Apa yang mau kamu lakukan? Kuberitahu kamu, jika kamu memaksaku terus, maka tidak ada dari

  • Gaun Pengantin   Bab. 99. Keadaan Krisis

    Setelah minum bir, Juan tertawa dengan puas. Satu hingga dua menit kemudian, Jasmine hanya merasa pusing, lalu Juan juga menunjukkan ekspresi seperti binatang buas.Tapi kini kesadaran Jasmine juga sudah sangat tidak jelas, tidak peduli apapun yang dilakukan Juan padanya, dia tetap tidak bisa melawan.Di saat yang penting ini, pintu kamar Juan tiba-tiba berbunyi.Juan melihat ke arah pintu dan tidak berencana untuk memedulikannya, tapi suara ketukan pintu tidak berhenti. Juan menjadi sedikit tidak senang, saat dia barusan mau berdiri dari sofa, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Manajer itu berjalan masuk dengan pelayannya, Juan yang melihat aksi ini langsung berteriak: "Siapa yang suruh kalian masuk, apa kalian tidak ingin hidup lagi."Manajer itu langsung berkata: "Kami takut ada bahaya yang terjadi pada Direktur Juan, jadi kami tidak tenang dengan Anda.""Enyahlah."Manajer itu malah tidak buru-buru saat mendengarkan kata ini,

  • Gaun Pengantin   Bab. 98. Pemikiran Buruk

    Jasmine juga tertawa berkata: "Tidak, kenapa Direktur Juan memanggil aku ke sini...""Tidak ada masalah penting." Juan berkata, "Aku sudah mendengarkan masalah Elafy Entertainment Company, mereka memang sedikit tidak etis, padahal sudah selesai kontrak, tetapi malah tiba-tiba batalin kontrak lagi, ini bukan tindakan yang seharusnya dilakukan sebuah perusahaan besar."Jasmine mendengar kemudian menganggukkan kepala tanpa mengatakan apapun.Kemudian Juan berkata: "Saat aku mendengarnya juga sangat marah, karena semua aktor pernah bekerja sama dengan perusahaan kita, meskipun memiliki beberapa perselisihan dengan perusahaan, tetapi kita ini tetap memiliki perasaan meskipun tidak ada hubungan pekerjaan lagi, betul tidak?""Betul yang dikatakan Direktur Juan.""Aku juga termasuk orang di dunia hiburan kalian, kan? Semua orang mencari nafkah dari lingkungan ini, pastinya mau menaati beberapa peraturan, jika sebuah perusahaan yang bahkan tidak tahu bagaim

  • Gaun Pengantin   Bab. 97. Kamera

    Setelah mengatakannya, Jasmine menutup teleponnya, Andrew melihat dia sambil berkata: "Si Juan ini tetap tidak berubah dari dulu, tampaknya sudah saatnya beri dia sedikit pelajaran.""Apa yang mau kamu lakukan." Jeslyne bertanya.Andrew tertawa berkata: "Dia yang terus melakukannya, maka itu hanya bisa menghukumnya langsung dalam satu kali saja. Menurut kabar yang kudapat perusahaannya sudah berencana memasarkan di pasar dalam negeri, jadi dia tidak ada waktu untuk melawan kita. Maka itu menggunakan kesempatan ini langsung menyelesaikannya saja, tidak ada orang yang ada waktu untuk tarik ulur dengannya.""Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" Jasmine bertanya. Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Pergi temui dia saja dulu, lihat apa yang mau dilakukannya.""Aku... apa aku sendirian?""Pasti." Andrew berkata, "Tapi kamu tenang saja, dia tidak akan melakukan apapun padamu, aku sudah ada persiapan sendiri."Tidak lama kem

  • Gaun Pengantin   Bab. 96. Telpon

    "Baiklah, aku sudah tahu." Jessica berkata, "Serahkan padaku dan tenang saja."Andrew menganggukkan kepala berkata: "Baik, kalau begitu aku tanya satu pertanyaan padamu lagi, satu tahun kemudian berapa banyak bunga yang bisa kamu hasilkan dari perusahaan ini?"Jessica di telepon berpikir sebentar kemudian berkata: "Dalam satu tahun aku bisa menaikkan index saham menjadi 400 hingga 600 miliar."Andrew menganggukkan kepala dengan puas setelah mendengarnya dan berkata: "Sekarang aku perlu mengurangi waktu 1 tahunmu menjadi 2 bulan, sebulan kemudian perusahaan harus mulai untung, dua bulan kemudian index saham harus mencapai 600 miliar." Jessica setelah mendengarnya, dia tidak fokus kembali dalam waktu yang lama, kemudian dia lanjut berkata: "Bagaimana mungkin, jangankan dua bulan, bahkan kamu beri aku waktu setengah tahun juga tidak bisa kuselesaikan. Index saham bukan naik sesuai yang kamu inginkan, ini memerlukan beberapa waktu untuk pemasaran."

  • Gaun Pengantin   Bab. 95. Susun Rencana

    "Jangan alihkan topik pembicaraan, aku benar-benar tidak mengerti apa alasanmu melakukan ini, apa kamu tahu berapa banyak uang yang harus kita habiskan? Kamu belum menghitungnya, dan apa kamu yakin bisa menutupi kerugiannya? Apa kamu sudah memikirkan reaksi-reaksi yang akan muncul setelah masalah ini?"Andrew menatap John lalu berkata: "Tenang saja, aku sudah mempertimbangkan hal ini dengan jelas, aku akan memberi tahumu nanti, pokoknya, lakukan saja seperti yang aku katakan, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah uang, bagaimana kita akan menangani masalah ini nanti? Kita lihat dulu bagaimana perkembangannya." "Aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?" John berkata: "Kalau kamu sudah membuat keputusan, maka aku akan mengurus semuanya, aku juga akan membantumu mengurus masalah Juan, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari masalah.""Abaikan saja dia." Andrew berkata: “Anggap saja masalah yang dulu sudah

  • Gaun Pengantin   Bab. 94. Dapat Tugas

    Keesokan paginya, Andrew menyalakan ponselnya dan memeriksanya, dia tidak melihat satu pun berita negatif tentang Group Li, pergerakan Group Li memang sangat cepat, dan hal ini juga tidak membuat Andrew terkejut, lagi pula, semua reporter itu adalah suruhan Juan sendiri, jadi sangat mudah bagi mereka untuk menekan masalah ini.Syuting film Alone Fighter juga sudah berlangsung selama beberapa saat, jadi Jeslyne juga pasti sangat sibuk, Andrew berencana untuk menyelesaikan urusan di perusahaan lalu pergi mengunjungi studio.Tapi saat dia baru sampai di kantor, dia melihat seseorang, itu adalah kakak perempuannya, Venny, melihat Andrew yang sudah tiba, Venny dengan cepat berdiri dan berkata: “Kenapa lama sekali, seperti belakangan ini kamu cukup santai.”Andrew tertawa lalu berkata: "Istirahat sebentar.""Bagaimana keadaan tanganmu.""Tidak ada masalah besar, sebentar lagi mungkin akan pulih sepenuhnya, ngomong-ngomong, kakak, kenapa kamu ke sini?"

DMCA.com Protection Status