Andrew menghela nafas tak berdaya di telefon, kemudian berkata: “Bagaimanapun juga kita masih satu keluarga, aku juga tidak ingin membuat masalahnya menjadi seperti ini, tetapi apakah kamu tidak merasa hal yang kamu lakukan saat itu sudah keterlaluan?”
Willy mendengar perkataan ini juga tidak tahu harus berkata apa, kemudian Andrew berkata, “Aku sedang di rumah sakit xx sekarang, kamu kemarilah, mari kita berbincang.”
Kemudian Andrew menutup telefon, sekitar pukul dua siang, Willy tiba di rumah sakit, Budi juga kebetulan pergi pemeriksaan fisik.
“Sudah datang, ada bangku disana, ambilah sendiri.”“Tuan Andrew, lukamu begitu parah, perlukah aku menyewa beberapa pengawwal untukmu?”
“Jangan membahas hal lain tidak penting itu, duduklah kemari, kita berbincang baik-baik.”
Willy mendengar perkataan ini, tersenyum dingin lalu berkata: “Kamu langsung katakan saja hal apa.”
Andrew mendengar perkataan ini juga tertawa dan
Keesokan malam pukul 9, Willy mengenakan setelas jas datang ke Klub malam Sunny, ini adalah klub malam terbesarnya Sano, didalamnya sangatlah mewah, semua tamu adalah sistem member, orang didalamya antara orang kaya dan bangsawan. Setelah datang kesini, dia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan oleh Mark, tujuan kedatangannya kesini sangat sederhana, yaitu untuk membicarakan kerjasama, sebuah kerjama sama yang dapat menghancurkan Andrew. Sebelum memasuki ruangan, ada seorang pria berbaju hitam yang berjalan kemari, lalu menggeledah seluruh tubuh Willy dari atas ke bawah, lalu mengambil ponsel, dompet, jam tangan dan segala sesuatu yang mungkin bisa merekam. Pada saat bersamaan menggunakan alat pemindai, memindai dari atas ke bawah beberapa kali, setelah itu baru memperbolehkan Willy masuk. Dari poin ini, Willy juga dapat melihat bahwa Sano sangatlah berhati-hati melakukan sesuatu, tidak bisa mentolerir sedikit kesalahan pun. Setelah masuk
“Baik, itu saja, besok jam 12 siang, rencana kita dimulai, kamu yang tentukan lokasinya, aku akan meminta asistenku untuk menghubungi penanggung jawabmu.” “Baik, Tuan Willy sangat langsung, besok jam 12 siang, aku akan mengirim seseorang melakukan penyerahan denganmu tepat waktu.” “Semoga kerjasama kita menyenangkan.” Selesai berbicara, Willy akan meninggalkan ruangan, tetapi ketika dia berencana untuk pergi, Sano tiba-tiba menghentikannya, lalu berkata: “Tuan Willy, tunggu sebentar.” Willy terkejut mendengar perkataan ini, apakah dirinya melakukan sesuatu yang salah, dan membangkitkan kecurigaan Sano. Dia menarik nafas dalam-dalam, perlahan berbalik dan berkata: “Ada apa, Tuan Sano, Anda tidak mungkin sudah menyesalinya sekarang, bukan.” Mendengar perkataan ini, Sano tertawa lalu berkata: “Sebenarnya aku masih penasa
Walikota Wandy memandangnya sekilas, lalu berkata: “Jangan khawatir, meskipun yang kupikirkan tidak sedikit darimu, tetapi aku tahu apa yang kamu khawatirkan, aku dapat memberitahumu dengan jelas hal ini, bahkan jika terjadi sesuatu pada Sano, juga tidak akan mempengaruhi ekonomi Kota Azgard. Yang terutama adalah kamu jagalah dengan bagus industrinya.” “Baik, kalau begitu aku akan menunggu arahan dari Walikota. Berapa banyak pasukan elit yang dibutuhkan Walikota, katakan saja padaku, aku pasti akan mengirimkan pasukan elit terbaik dan terkuat.” “Tidak perlu pasukan elit terbaik ataupun terkuat, kamu hanya perlu mengingat apa yang kukatakan selanjutnya saja sudah bisa.” “Dalam periode ini, harus ingat bahwa jangan sampai membiarkan perusahaan Sano mengalami masalah, terutama putusnya aliran modal. Begitu kamu menemukan bahwa perusahaannya sedikit tidak bisa bertahan lagi, maka segera melaporkannya padaku, perusahaannya adalah industri pilar kota
Setelah mengatakannya, Willy langsung menendang sebuah meja bar kecil hingga terjungkal balik, saat orang bawahannya ingin bergerak, dari luar pintu tiba-tiba terdengar suara."Tuan muda Willy, jangan terlalu gegabah, terjadi hal seperti ini, siapapun tidak senang, tapi selalu akan ada cara penyelesaiannya, aku juga sangat ingin tau ada apa sebenarnya."Orang yang datang adalah Sano, Willy meliriknya, lalu berkata: "Hehe, bos Sano benar-benar datang tepat waktu, katakan, apa yang terjadi.""Jangan buru-buru." Sano membawa Willy datang ke sebuah ruangan VIP, setelah datang ke ruangan VIP, orang lainnya juga sudah mundur, hanya meninggalkan Sano dan Willy berdua. "Tuan muda Willy, karena sudah terjadi, kita pikirkan cara untuk menyelesaikan saja, tidak perlu membesar-besarkannya."Willy yang mendengarnya, tersenyum dan berkata: "Baik, kalau begitu kamu beri aku solusinya."Sano menuangkan bir ke dalam dua gelas, lalu menyodorkannya ke
Ingin membuat Leopold menyerahkan uang adalah hal yang tidak mungkin, jadi tidak bisa menghindari dihajar oleh mereka, beberapa orang itu setelah selesai memberi Leopold pelajaran, lalu meninggalkan sini dengan senang hati.Mark sudah melakukan persiapan baik, dia tau dengan trik Leopold, tidak perlu satu jam sudah bisa menemukan 4 orang ini, agar bisa membuat dia bertemu dengan Leopold, Mark juga menyuruh 4 orang ini datang ke sampingnya."Bagaimana?""Tenang saja kak Mark. Kami yang bekerja, kamu tidak perlu khawatir.""Baik, kalau begitu temani aku main kartu disini, nanti tidak peduli apapun yang terjadi, jangan katakan apapun, ada aku yang bisa menyelesaikannya.""Baik kak Mark."Kira-kira sudah bermain 6 atau 7 putaran, tiba-tiba terdengar gerakan dari luar pintu, Mark tau, harusnya Leopold kemari mencarinya.Memikirkan ini, Mark pun langsung berjalan keluar, dan benar saja, pria ini adalah Leopold. "Kakak ketiga
Leopold mendengar perkataan ini, langsung menjelaskan lagi: "Bos kamu dengar aku dulu, bukan seperti itu......"Perkataan Leopold masih belum selesai, telepon Sano tiba-tiba berdering lagi. "Halo, bos Sano, bagaimana urusanmu disana?""Tuan muda WIlly, jangan buru-buru, menyelesaikan masalah juga butuh waktu.""Waktuku tidak banyak, aku berharap sebelum menjalankan proyek selanjutnya bisa menyingkirkan Andrew.""Tuan muda Willy mau menjalankan proyek lagi, tampaknya orang muda juga yang berani." Willy mendengarkan ini tertawa dan berkata: "Mana ada berani sekali, orang rumah berharap aku bisa mendirikan karirku, maka aku lakukan saja.""Tuan muda Willy benar.""Begini bos Sano, aku sekarang kesana mencarimu, aku sudah menyiapkan 600 miliar dolar amerika, kamu bantu aku cari beberapa orang, beli saham semua pemegang saham perusahaan Andrew, aku berharap sekarang bisa langsung dilaksanakan. Setelah berhasil, aku akan memberimu
Hari kedua pagi-pagi Andrew sudah terbangun, meskipun hanya tidur 4 atau 5 ham, tapi dia tetap sulit sekali untuk lanjut tidur, tidak tau apakah berhubungan dengan kejadian semalam.Setelah makan sarapan, dia datang ke taman rumah sakit untuk berolahraga sebentar, saat ini tangannya sudah hampir sembuh, beberapa olahraga kecil tentunya tidak masalah.Saat sekitar jam 7 atau jam 8, Christine datang kemari, mereka berdua sudah hampir setengah bulan tidak berjumpa, proyek desa bunga persik sana juga berjalan lancar, tidak ada kecacatan yang sangat besar, Christine kali ini kemari hanya ingin menjenguk Andrew. Christine melihat Andrew, tidak ada masalah besar, lalu mengatakan sebentar mengenai perkembangan proyek desa bunga persik juga langsung pergi, bagaimana juga disana masih ada banyak urusan harus diselesaikan.Christine baru saja pergi, Andrew pun mendapatkan sebuah panggilan, Willy yang meneleponnya.Andrew mengambil telepon dan menerim
Jarak ke jam 11 masih ada beberapa menit lagi, tapi Leopold masih belum bisa sadar, ini membuat Andrew sedikit panik, tidak mungkin Leopold tidak bisa bangun bukan?Lalu 10 menit lagi pun berlalu, Andrew masih belum melihat Leopold tersadar, melihat ini dia pun langsung memanggil dokter kemari."Sekarang masih belum sadar, tidak mungkin dia tidak bisa sadar lagi bukan?"Dokter mendengar ini, mengangguk dan berkata: "Kemungkinan ini juga bukannya tidak akan terjadi, dia sudah koma sangat lama, takutnya ada pengaruh terhadap otak besarnya.""Apakah ada cara lain untuk menyelamatkannya?"Dokter itu menggeleng kepalanya, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.Saat ini juga, monitor EKG tiba-tiba mengeluarkan suara tit. Beberapa dokter melihat hal ini juga langsung bergerak.Kira-kira melakukan pertolongan selama 10 menit, dokter sudah penuh keringat, Leopold saat ini memuntahkan sepotong darah beku dari mulutnya, dan juga ber