Home / Romansa / Gaun Pengantin / Bab. 75. Telpon

Share

Bab. 75. Telpon

Author: Inisial
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Kamu menginginkan perusahaan bangkrut setidaknya kamu punya beberapa faktor yang mendukung.”

Budi berpikir sejenak dan berkata: “ sebuah perusahaan bangkrut pasti ada tanda-tanda, pertama adalah tidak ada pimpinan yang bisa diandalkan lagi, ketika sebuah perusahan kehilang seorang pemimpin yang bertalenta, akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kendali. Ke dua, sebagian karyawan tingkat menengah, mereka adalah tulang punggung perusahaan dan bagian yang paling penting, jika mereka tidak diperkejakan lagi, maka keselamatan perusahaan akan terancam, dan yang paling terakhir juga adalah poin penting yaitu korupsi, tidak masalah jika terjadi masalah pada kelompok kecil, yang ditakutkan adalah jika para pimpinan tertinggi korupsi, ini mungkin bisa menghancurkan seluruh perusahaan.

 

Setelah mendengarkan ini Andrew mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan: “lalu bagaimana menurutmu dengan struktur organisasi perusahaan Sano?

“ Sangat st

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gaun Pengantin   Bab. 76. Rencana

    Meskipun disini adalah rumah sakit, namun lingkungannya cukup indah, masih ada sedikit perasaan lembab di udara, pada saat ini langit sudah cerah, Andrew dan John berjalan di jalanan kecil rumah sakit, sambil sedang menikmati udara segar. “Kamu masih perlu istirahat berapa lama?” Tanya John. “Entahlah, masih belum tanya dokter, intinya sekarang tanganku masih sangat sakit.” “Kamu dan Budi mengalami kecelakaan pada saat yang bersamaan, didalam perusahaan hanya tinggal aku seorang, apakah ini mau membuatku mati kelelahan.” Setelah Andrew mendengar perkataan ini, dia berkata sambil tersenyum: “Sudah menyusahkanmu, tetapi perusahaan juga tidak akan ada hal-hal besar untuk saat ini, arahan tahun ini kurang lebih sudah selesai direncanakan, hanya tersisa beberapa detail saja.” John menghela nafas, berkata: “Ah……..Tuhan akan menjatuhkan misi besar pada seseorang, pertama-tama akan melatih tekadnya, lalu akan membuat ototnya kelelahan.”

  • Gaun Pengantin   Bab. 77. Kedatangan Willy

    Andrew menghela nafas tak berdaya di telefon, kemudian berkata: “Bagaimanapun juga kita masih satu keluarga, aku juga tidak ingin membuat masalahnya menjadi seperti ini, tetapi apakah kamu tidak merasa hal yang kamu lakukan saat itu sudah keterlaluan?” Willy mendengar perkataan ini juga tidak tahu harus berkata apa, kemudian Andrew berkata, “Aku sedang di rumah sakit xx sekarang, kamu kemarilah, mari kita berbincang.” Kemudian Andrew menutup telefon, sekitar pukul dua siang, Willy tiba di rumah sakit, Budi juga kebetulan pergi pemeriksaan fisik. “Sudah datang, ada bangku disana, ambilah sendiri.” “Tuan Andrew, lukamu begitu parah, perlukah aku menyewa beberapa pengawwal untukmu?” “Jangan membahas hal lain tidak penting itu, duduklah kemari, kita berbincang baik-baik.” Willy mendengar perkataan ini, tersenyum dingin lalu berkata: “Kamu langsung katakan saja hal apa.” Andrew mendengar perkataan ini juga tertawa dan

  • Gaun Pengantin   Bab. 78. Kerjasama

    Keesokan malam pukul 9, Willy mengenakan setelas jas datang ke Klub malam Sunny, ini adalah klub malam terbesarnya Sano, didalamnya sangatlah mewah, semua tamu adalah sistem member, orang didalamya antara orang kaya dan bangsawan. Setelah datang kesini, dia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan oleh Mark, tujuan kedatangannya kesini sangat sederhana, yaitu untuk membicarakan kerjasama, sebuah kerjama sama yang dapat menghancurkan Andrew. Sebelum memasuki ruangan, ada seorang pria berbaju hitam yang berjalan kemari, lalu menggeledah seluruh tubuh Willy dari atas ke bawah, lalu mengambil ponsel, dompet, jam tangan dan segala sesuatu yang mungkin bisa merekam. Pada saat bersamaan menggunakan alat pemindai, memindai dari atas ke bawah beberapa kali, setelah itu baru memperbolehkan Willy masuk. Dari poin ini, Willy juga dapat melihat bahwa Sano sangatlah berhati-hati melakukan sesuatu, tidak bisa mentolerir sedikit kesalahan pun. Setelah masuk

  • Gaun Pengantin   Bab. 79. Besok

    “Baik, itu saja, besok jam 12 siang, rencana kita dimulai, kamu yang tentukan lokasinya, aku akan meminta asistenku untuk menghubungi penanggung jawabmu.” “Baik, Tuan Willy sangat langsung, besok jam 12 siang, aku akan mengirim seseorang melakukan penyerahan denganmu tepat waktu.” “Semoga kerjasama kita menyenangkan.” Selesai berbicara, Willy akan meninggalkan ruangan, tetapi ketika dia berencana untuk pergi, Sano tiba-tiba menghentikannya, lalu berkata: “Tuan Willy, tunggu sebentar.” Willy terkejut mendengar perkataan ini, apakah dirinya melakukan sesuatu yang salah, dan membangkitkan kecurigaan Sano. Dia menarik nafas dalam-dalam, perlahan berbalik dan berkata: “Ada apa, Tuan Sano, Anda tidak mungkin sudah menyesalinya sekarang, bukan.” Mendengar perkataan ini, Sano tertawa lalu berkata: “Sebenarnya aku masih penasa

  • Gaun Pengantin   Bab. 80. Minta Pernyataan

    Walikota Wandy memandangnya sekilas, lalu berkata: “Jangan khawatir, meskipun yang kupikirkan tidak sedikit darimu, tetapi aku tahu apa yang kamu khawatirkan, aku dapat memberitahumu dengan jelas hal ini, bahkan jika terjadi sesuatu pada Sano, juga tidak akan mempengaruhi ekonomi Kota Azgard. Yang terutama adalah kamu jagalah dengan bagus industrinya.” “Baik, kalau begitu aku akan menunggu arahan dari Walikota. Berapa banyak pasukan elit yang dibutuhkan Walikota, katakan saja padaku, aku pasti akan mengirimkan pasukan elit terbaik dan terkuat.” “Tidak perlu pasukan elit terbaik ataupun terkuat, kamu hanya perlu mengingat apa yang kukatakan selanjutnya saja sudah bisa.” “Dalam periode ini, harus ingat bahwa jangan sampai membiarkan perusahaan Sano mengalami masalah, terutama putusnya aliran modal. Begitu kamu menemukan bahwa perusahaannya sedikit tidak bisa bertahan lagi, maka segera melaporkannya padaku, perusahaannya adalah industri pilar kota

  • Gaun Pengantin   Bab. 81. Dosis

    Setelah mengatakannya, Willy langsung menendang sebuah meja bar kecil hingga terjungkal balik, saat orang bawahannya ingin bergerak, dari luar pintu tiba-tiba terdengar suara."Tuan muda Willy, jangan terlalu gegabah, terjadi hal seperti ini, siapapun tidak senang, tapi selalu akan ada cara penyelesaiannya, aku juga sangat ingin tau ada apa sebenarnya."Orang yang datang adalah Sano, Willy meliriknya, lalu berkata: "Hehe, bos Sano benar-benar datang tepat waktu, katakan, apa yang terjadi.""Jangan buru-buru." Sano membawa Willy datang ke sebuah ruangan VIP, setelah datang ke ruangan VIP, orang lainnya juga sudah mundur, hanya meninggalkan Sano dan Willy berdua. "Tuan muda Willy, karena sudah terjadi, kita pikirkan cara untuk menyelesaikan saja, tidak perlu membesar-besarkannya."Willy yang mendengarnya, tersenyum dan berkata: "Baik, kalau begitu kamu beri aku solusinya."Sano menuangkan bir ke dalam dua gelas, lalu menyodorkannya ke

  • Gaun Pengantin   Bab. 82. Curiga

    Ingin membuat Leopold menyerahkan uang adalah hal yang tidak mungkin, jadi tidak bisa menghindari dihajar oleh mereka, beberapa orang itu setelah selesai memberi Leopold pelajaran, lalu meninggalkan sini dengan senang hati.Mark sudah melakukan persiapan baik, dia tau dengan trik Leopold, tidak perlu satu jam sudah bisa menemukan 4 orang ini, agar bisa membuat dia bertemu dengan Leopold, Mark juga menyuruh 4 orang ini datang ke sampingnya."Bagaimana?""Tenang saja kak Mark. Kami yang bekerja, kamu tidak perlu khawatir.""Baik, kalau begitu temani aku main kartu disini, nanti tidak peduli apapun yang terjadi, jangan katakan apapun, ada aku yang bisa menyelesaikannya.""Baik kak Mark."Kira-kira sudah bermain 6 atau 7 putaran, tiba-tiba terdengar gerakan dari luar pintu, Mark tau, harusnya Leopold kemari mencarinya.Memikirkan ini, Mark pun langsung berjalan keluar, dan benar saja, pria ini adalah Leopold. "Kakak ketiga

  • Gaun Pengantin   Bab. 83. Membasmi

    Leopold mendengar perkataan ini, langsung menjelaskan lagi: "Bos kamu dengar aku dulu, bukan seperti itu......"Perkataan Leopold masih belum selesai, telepon Sano tiba-tiba berdering lagi. "Halo, bos Sano, bagaimana urusanmu disana?""Tuan muda WIlly, jangan buru-buru, menyelesaikan masalah juga butuh waktu.""Waktuku tidak banyak, aku berharap sebelum menjalankan proyek selanjutnya bisa menyingkirkan Andrew.""Tuan muda Willy mau menjalankan proyek lagi, tampaknya orang muda juga yang berani." Willy mendengarkan ini tertawa dan berkata: "Mana ada berani sekali, orang rumah berharap aku bisa mendirikan karirku, maka aku lakukan saja.""Tuan muda Willy benar.""Begini bos Sano, aku sekarang kesana mencarimu, aku sudah menyiapkan 600 miliar dolar amerika, kamu bantu aku cari beberapa orang, beli saham semua pemegang saham perusahaan Andrew, aku berharap sekarang bisa langsung dilaksanakan. Setelah berhasil, aku akan memberimu

Latest chapter

  • Gaun Pengantin   TAMAT

    Setelah Andrew tiba di kantor polisi, dia bertemu dengan Gunawan."Gunawan, di mana beberapa orang itu? Aku ingin mencari mereka untuk berbicara."Gunawan menganggukkan kepalanya sambil berkata: "Boleh, karena kamu juga adalah korban, jadi kamu memang harus menanyakan jelas kepada mereka."Andrew tanpa berkata apapun langsung menghadapi beberapa orang itu berkata: "Sekarang kuberikan kalian satu kesempatan, jujurlah kepada polisi jika Herman Li yang menyuruh kalian melakukan semua masalah itu. Dari usia kalian tampaknya sudah lama ikut dengannya, kalian pasti tahu banyak masalah. 1 masalah seharga 400 juta, sekarang kalian beritahu polisi tentang kejahatan kalian semua, aku bantu kalian menghitung." "Apa kamu anggap kami ini bodoh." orang itu berkata, "Jika kami beritahu semua, bukankah selamanya harus duduk di dalam penjara?"Andrew mendengarnya lalu tertawa berkata: "Jadi menurutmu jika kalian sudah keluar, apakah akan beraki

  • Gaun Pengantin   Bab. 101. Marah

    Kini mata Jeslyne sudah dipenuhi dengan air mata, dia menatap Andrew dengan kedua tangan yang menutup mulut dengan rapat agar suara tangisannya tidak keluar."Sudahlah, jangan menangis lagi. Bisakah kamu lebih tegar, setidaknya kita ini sudah menikah lebih dari dua tahun.""Beda..." Jeslyne berkata sambil menangis.Andrew tertawa kemudian memeluknya."Sudahlah, ke depannya duniaku hanya memiliki kamu seorang saja."Jeslyne mendengarnya langsung mencium Andrew.Andrew jam 11 siang baru datang ke perusahaan, perusahaan yang begitu banyak orang tidak ada satupun yang tidak menyadari wajah Andrew yang dipenuhi dengan ekspresi bahagia.Barusan tiba di dalam kantor, John langsung masuk."Apa yang terjadi kak? Apakah kamu diancam? Jika kamu diancam, kamu mengedipkan mata saja dan aku akan menolongmu."Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Apaan, kamu sudah depresi, ya?" "Bukan, kamu yang sudah depresi." John

  • Gaun Pengantin   Bab. 100. Melamar

    Setelah mengatakannya, Andrew ingin meninggalkan kafe ini, tetapi kemudian Herman Li malah menahannya."Tunggu sebentar."Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Ada apa? Apakah Direktur Herman berencana untuk membahas denganku?"Herman Li menghela napas dan berkata: "Katakanlah, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kamu ingin uang atau sumber daya?"Setelah mendengarnya, Andrew tertawa berkata: "Aku mau kamu melepaskan semua saham di industri Sano."Herman Li mendengarnya langsung tertawa keras berkata: "Andrew, bukankah kamu terlalu percaya diri terhadap dirimu sendiri, jika tidak ada masalah lain, maka aku pergi dulu." Andrew juga tertawa dan berkata: "Baik Direktur Herman, asalkan masalah ini tidak pengaruhi pemasaran kalian di luar negeri saja."Herman Li juga menjadi sedikit tegang setelah mendengarnya, dia melihat Andrew berkata: "Apa yang mau kamu lakukan? Kuberitahu kamu, jika kamu memaksaku terus, maka tidak ada dari

  • Gaun Pengantin   Bab. 99. Keadaan Krisis

    Setelah minum bir, Juan tertawa dengan puas. Satu hingga dua menit kemudian, Jasmine hanya merasa pusing, lalu Juan juga menunjukkan ekspresi seperti binatang buas.Tapi kini kesadaran Jasmine juga sudah sangat tidak jelas, tidak peduli apapun yang dilakukan Juan padanya, dia tetap tidak bisa melawan.Di saat yang penting ini, pintu kamar Juan tiba-tiba berbunyi.Juan melihat ke arah pintu dan tidak berencana untuk memedulikannya, tapi suara ketukan pintu tidak berhenti. Juan menjadi sedikit tidak senang, saat dia barusan mau berdiri dari sofa, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Manajer itu berjalan masuk dengan pelayannya, Juan yang melihat aksi ini langsung berteriak: "Siapa yang suruh kalian masuk, apa kalian tidak ingin hidup lagi."Manajer itu langsung berkata: "Kami takut ada bahaya yang terjadi pada Direktur Juan, jadi kami tidak tenang dengan Anda.""Enyahlah."Manajer itu malah tidak buru-buru saat mendengarkan kata ini,

  • Gaun Pengantin   Bab. 98. Pemikiran Buruk

    Jasmine juga tertawa berkata: "Tidak, kenapa Direktur Juan memanggil aku ke sini...""Tidak ada masalah penting." Juan berkata, "Aku sudah mendengarkan masalah Elafy Entertainment Company, mereka memang sedikit tidak etis, padahal sudah selesai kontrak, tetapi malah tiba-tiba batalin kontrak lagi, ini bukan tindakan yang seharusnya dilakukan sebuah perusahaan besar."Jasmine mendengar kemudian menganggukkan kepala tanpa mengatakan apapun.Kemudian Juan berkata: "Saat aku mendengarnya juga sangat marah, karena semua aktor pernah bekerja sama dengan perusahaan kita, meskipun memiliki beberapa perselisihan dengan perusahaan, tetapi kita ini tetap memiliki perasaan meskipun tidak ada hubungan pekerjaan lagi, betul tidak?""Betul yang dikatakan Direktur Juan.""Aku juga termasuk orang di dunia hiburan kalian, kan? Semua orang mencari nafkah dari lingkungan ini, pastinya mau menaati beberapa peraturan, jika sebuah perusahaan yang bahkan tidak tahu bagaim

  • Gaun Pengantin   Bab. 97. Kamera

    Setelah mengatakannya, Jasmine menutup teleponnya, Andrew melihat dia sambil berkata: "Si Juan ini tetap tidak berubah dari dulu, tampaknya sudah saatnya beri dia sedikit pelajaran.""Apa yang mau kamu lakukan." Jeslyne bertanya.Andrew tertawa berkata: "Dia yang terus melakukannya, maka itu hanya bisa menghukumnya langsung dalam satu kali saja. Menurut kabar yang kudapat perusahaannya sudah berencana memasarkan di pasar dalam negeri, jadi dia tidak ada waktu untuk melawan kita. Maka itu menggunakan kesempatan ini langsung menyelesaikannya saja, tidak ada orang yang ada waktu untuk tarik ulur dengannya.""Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" Jasmine bertanya. Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Pergi temui dia saja dulu, lihat apa yang mau dilakukannya.""Aku... apa aku sendirian?""Pasti." Andrew berkata, "Tapi kamu tenang saja, dia tidak akan melakukan apapun padamu, aku sudah ada persiapan sendiri."Tidak lama kem

  • Gaun Pengantin   Bab. 96. Telpon

    "Baiklah, aku sudah tahu." Jessica berkata, "Serahkan padaku dan tenang saja."Andrew menganggukkan kepala berkata: "Baik, kalau begitu aku tanya satu pertanyaan padamu lagi, satu tahun kemudian berapa banyak bunga yang bisa kamu hasilkan dari perusahaan ini?"Jessica di telepon berpikir sebentar kemudian berkata: "Dalam satu tahun aku bisa menaikkan index saham menjadi 400 hingga 600 miliar."Andrew menganggukkan kepala dengan puas setelah mendengarnya dan berkata: "Sekarang aku perlu mengurangi waktu 1 tahunmu menjadi 2 bulan, sebulan kemudian perusahaan harus mulai untung, dua bulan kemudian index saham harus mencapai 600 miliar." Jessica setelah mendengarnya, dia tidak fokus kembali dalam waktu yang lama, kemudian dia lanjut berkata: "Bagaimana mungkin, jangankan dua bulan, bahkan kamu beri aku waktu setengah tahun juga tidak bisa kuselesaikan. Index saham bukan naik sesuai yang kamu inginkan, ini memerlukan beberapa waktu untuk pemasaran."

  • Gaun Pengantin   Bab. 95. Susun Rencana

    "Jangan alihkan topik pembicaraan, aku benar-benar tidak mengerti apa alasanmu melakukan ini, apa kamu tahu berapa banyak uang yang harus kita habiskan? Kamu belum menghitungnya, dan apa kamu yakin bisa menutupi kerugiannya? Apa kamu sudah memikirkan reaksi-reaksi yang akan muncul setelah masalah ini?"Andrew menatap John lalu berkata: "Tenang saja, aku sudah mempertimbangkan hal ini dengan jelas, aku akan memberi tahumu nanti, pokoknya, lakukan saja seperti yang aku katakan, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah uang, bagaimana kita akan menangani masalah ini nanti? Kita lihat dulu bagaimana perkembangannya." "Aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?" John berkata: "Kalau kamu sudah membuat keputusan, maka aku akan mengurus semuanya, aku juga akan membantumu mengurus masalah Juan, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari masalah.""Abaikan saja dia." Andrew berkata: “Anggap saja masalah yang dulu sudah

  • Gaun Pengantin   Bab. 94. Dapat Tugas

    Keesokan paginya, Andrew menyalakan ponselnya dan memeriksanya, dia tidak melihat satu pun berita negatif tentang Group Li, pergerakan Group Li memang sangat cepat, dan hal ini juga tidak membuat Andrew terkejut, lagi pula, semua reporter itu adalah suruhan Juan sendiri, jadi sangat mudah bagi mereka untuk menekan masalah ini.Syuting film Alone Fighter juga sudah berlangsung selama beberapa saat, jadi Jeslyne juga pasti sangat sibuk, Andrew berencana untuk menyelesaikan urusan di perusahaan lalu pergi mengunjungi studio.Tapi saat dia baru sampai di kantor, dia melihat seseorang, itu adalah kakak perempuannya, Venny, melihat Andrew yang sudah tiba, Venny dengan cepat berdiri dan berkata: “Kenapa lama sekali, seperti belakangan ini kamu cukup santai.”Andrew tertawa lalu berkata: "Istirahat sebentar.""Bagaimana keadaan tanganmu.""Tidak ada masalah besar, sebentar lagi mungkin akan pulih sepenuhnya, ngomong-ngomong, kakak, kenapa kamu ke sini?"

DMCA.com Protection Status