Mendengar pernyataan ini Andrew membatuk kecil dan berkata: “Bisakah berkata yang lebih bagus, apa yang sudah siap? Bagaimana keadaan Budi, sudah sadar?
“Budi baru saja tertidur, keadaanya sangat lemah, dua kali berturut-turut mengalami badai yang besar, siapa yang tahan? “
“Bagaimana para pengawal itu? “
“Maksud kamu pria berpakaian jas yang ada di sekitarmu? “ Jeslyne bertanya.
“Benar, bagaimana keadaan mereka sekarang?”
“Satu mati di tempat, satu lagi menghembuskan nafas ketika sampai di rumah sakit.”
Andrew sangat pilu mendengar berita ini, dua nyawa telah pergi begitu saja.
“Bagaimana sisanya?”
“Sisa orang-orang yang tertinggal? Mana ada orang lagi, hanya mereka berdua.”
“Baguslah! “ Andrew tahu sebenarnya sisa 3 orang lain lagi sudah kabur, lagipula mereka semua membawa senjata, jika ditemukan akan sulit dijelaskan.
“Apa maksudmu? Kenapa bagus?”
“tidak apa-apa. “ Andrew mengalihkan pembicar
“Ya..aku pulang sudah beberapa hari, tempat tinggal sudah ada, perusahaan sudah mengaturnya, masalah ini tidak perlu kamu risaukan, lihat dirimu, wajahmu kelihatan lelah dan lingkaran hitam di bawah matamu sangat pekat. “ “ Mata panda!” Jeslyne bergegas bercermin dan melihat matanya sendiri, “haiya, gawat, aku harus syuting iklan dalam 2 hari, kenapa masih ada lingkaran hitam di mata!” “hahaha…” Venny tertawa dan berkata, “kamu ini, mau gimanapun tetap cantik, tenanglah, pasti tidak akan berpengaruh pada syuting iklanmu, pulang dan istirahat akan segera pulih. “Kamu pulanglah. “ Andrew berseru, “ aku tidak ada keperluan apa-apa di sini, lagipula banyak dokter dan suster di sini.” “Pulanglah dan istirahat, adikku baik-baik saja, atau aku temani kamu pulang.” “Begitu juga bagus, kalian dua pulanglah.” “kamu makan dulu, setelah itu kami akan pulang.” Tak dipungkiri bahwa Andrew tersentuh dengan perbuatan Jeslyne, kin
“Kamu menginginkan perusahaan bangkrut setidaknya kamu punya beberapa faktor yang mendukung.” Budi berpikir sejenak dan berkata: “ sebuah perusahaan bangkrut pasti ada tanda-tanda, pertama adalah tidak ada pimpinan yang bisa diandalkan lagi, ketika sebuah perusahan kehilang seorang pemimpin yang bertalenta, akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kendali. Ke dua, sebagian karyawan tingkat menengah, mereka adalah tulang punggung perusahaan dan bagian yang paling penting, jika mereka tidak diperkejakan lagi, maka keselamatan perusahaan akan terancam, dan yang paling terakhir juga adalah poin penting yaitu korupsi, tidak masalah jika terjadi masalah pada kelompok kecil, yang ditakutkan adalah jika para pimpinan tertinggi korupsi, ini mungkin bisa menghancurkan seluruh perusahaan. Setelah mendengarkan ini Andrew mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan: “lalu bagaimana menurutmu dengan struktur organisasi perusahaan Sano? “ Sangat st
Meskipun disini adalah rumah sakit, namun lingkungannya cukup indah, masih ada sedikit perasaan lembab di udara, pada saat ini langit sudah cerah, Andrew dan John berjalan di jalanan kecil rumah sakit, sambil sedang menikmati udara segar. “Kamu masih perlu istirahat berapa lama?” Tanya John. “Entahlah, masih belum tanya dokter, intinya sekarang tanganku masih sangat sakit.” “Kamu dan Budi mengalami kecelakaan pada saat yang bersamaan, didalam perusahaan hanya tinggal aku seorang, apakah ini mau membuatku mati kelelahan.” Setelah Andrew mendengar perkataan ini, dia berkata sambil tersenyum: “Sudah menyusahkanmu, tetapi perusahaan juga tidak akan ada hal-hal besar untuk saat ini, arahan tahun ini kurang lebih sudah selesai direncanakan, hanya tersisa beberapa detail saja.” John menghela nafas, berkata: “Ah……..Tuhan akan menjatuhkan misi besar pada seseorang, pertama-tama akan melatih tekadnya, lalu akan membuat ototnya kelelahan.”
Andrew menghela nafas tak berdaya di telefon, kemudian berkata: “Bagaimanapun juga kita masih satu keluarga, aku juga tidak ingin membuat masalahnya menjadi seperti ini, tetapi apakah kamu tidak merasa hal yang kamu lakukan saat itu sudah keterlaluan?” Willy mendengar perkataan ini juga tidak tahu harus berkata apa, kemudian Andrew berkata, “Aku sedang di rumah sakit xx sekarang, kamu kemarilah, mari kita berbincang.” Kemudian Andrew menutup telefon, sekitar pukul dua siang, Willy tiba di rumah sakit, Budi juga kebetulan pergi pemeriksaan fisik. “Sudah datang, ada bangku disana, ambilah sendiri.” “Tuan Andrew, lukamu begitu parah, perlukah aku menyewa beberapa pengawwal untukmu?” “Jangan membahas hal lain tidak penting itu, duduklah kemari, kita berbincang baik-baik.” Willy mendengar perkataan ini, tersenyum dingin lalu berkata: “Kamu langsung katakan saja hal apa.” Andrew mendengar perkataan ini juga tertawa dan
Keesokan malam pukul 9, Willy mengenakan setelas jas datang ke Klub malam Sunny, ini adalah klub malam terbesarnya Sano, didalamnya sangatlah mewah, semua tamu adalah sistem member, orang didalamya antara orang kaya dan bangsawan. Setelah datang kesini, dia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan oleh Mark, tujuan kedatangannya kesini sangat sederhana, yaitu untuk membicarakan kerjasama, sebuah kerjama sama yang dapat menghancurkan Andrew. Sebelum memasuki ruangan, ada seorang pria berbaju hitam yang berjalan kemari, lalu menggeledah seluruh tubuh Willy dari atas ke bawah, lalu mengambil ponsel, dompet, jam tangan dan segala sesuatu yang mungkin bisa merekam. Pada saat bersamaan menggunakan alat pemindai, memindai dari atas ke bawah beberapa kali, setelah itu baru memperbolehkan Willy masuk. Dari poin ini, Willy juga dapat melihat bahwa Sano sangatlah berhati-hati melakukan sesuatu, tidak bisa mentolerir sedikit kesalahan pun. Setelah masuk
“Baik, itu saja, besok jam 12 siang, rencana kita dimulai, kamu yang tentukan lokasinya, aku akan meminta asistenku untuk menghubungi penanggung jawabmu.” “Baik, Tuan Willy sangat langsung, besok jam 12 siang, aku akan mengirim seseorang melakukan penyerahan denganmu tepat waktu.” “Semoga kerjasama kita menyenangkan.” Selesai berbicara, Willy akan meninggalkan ruangan, tetapi ketika dia berencana untuk pergi, Sano tiba-tiba menghentikannya, lalu berkata: “Tuan Willy, tunggu sebentar.” Willy terkejut mendengar perkataan ini, apakah dirinya melakukan sesuatu yang salah, dan membangkitkan kecurigaan Sano. Dia menarik nafas dalam-dalam, perlahan berbalik dan berkata: “Ada apa, Tuan Sano, Anda tidak mungkin sudah menyesalinya sekarang, bukan.” Mendengar perkataan ini, Sano tertawa lalu berkata: “Sebenarnya aku masih penasa
Walikota Wandy memandangnya sekilas, lalu berkata: “Jangan khawatir, meskipun yang kupikirkan tidak sedikit darimu, tetapi aku tahu apa yang kamu khawatirkan, aku dapat memberitahumu dengan jelas hal ini, bahkan jika terjadi sesuatu pada Sano, juga tidak akan mempengaruhi ekonomi Kota Azgard. Yang terutama adalah kamu jagalah dengan bagus industrinya.” “Baik, kalau begitu aku akan menunggu arahan dari Walikota. Berapa banyak pasukan elit yang dibutuhkan Walikota, katakan saja padaku, aku pasti akan mengirimkan pasukan elit terbaik dan terkuat.” “Tidak perlu pasukan elit terbaik ataupun terkuat, kamu hanya perlu mengingat apa yang kukatakan selanjutnya saja sudah bisa.” “Dalam periode ini, harus ingat bahwa jangan sampai membiarkan perusahaan Sano mengalami masalah, terutama putusnya aliran modal. Begitu kamu menemukan bahwa perusahaannya sedikit tidak bisa bertahan lagi, maka segera melaporkannya padaku, perusahaannya adalah industri pilar kota
Setelah mengatakannya, Willy langsung menendang sebuah meja bar kecil hingga terjungkal balik, saat orang bawahannya ingin bergerak, dari luar pintu tiba-tiba terdengar suara."Tuan muda Willy, jangan terlalu gegabah, terjadi hal seperti ini, siapapun tidak senang, tapi selalu akan ada cara penyelesaiannya, aku juga sangat ingin tau ada apa sebenarnya."Orang yang datang adalah Sano, Willy meliriknya, lalu berkata: "Hehe, bos Sano benar-benar datang tepat waktu, katakan, apa yang terjadi.""Jangan buru-buru." Sano membawa Willy datang ke sebuah ruangan VIP, setelah datang ke ruangan VIP, orang lainnya juga sudah mundur, hanya meninggalkan Sano dan Willy berdua. "Tuan muda Willy, karena sudah terjadi, kita pikirkan cara untuk menyelesaikan saja, tidak perlu membesar-besarkannya."Willy yang mendengarnya, tersenyum dan berkata: "Baik, kalau begitu kamu beri aku solusinya."Sano menuangkan bir ke dalam dua gelas, lalu menyodorkannya ke