Beranda / Romansa / Sang Ratu / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Sang Ratu: Bab 121 - Bab 130

146 Bab

121. Pindah Rumah Baru

Perpindahan Elmira kali ini berbeda dari perpindahannya dengan yang dulu. Dulu saat Elmira pergi dari rumah besar Dhanuar, ia hanya membawa pakaian sederhana yang ia bawa dari desa dan beberapa pakaian yang dibelinya saat sudah di kota, itupun tanpa membawa perhiasan mahal yang Reksa berikan untuknya. Tapi perpindahannya kali ini ia membawa hampir semua pakaiannya dan membawa juga perhiasan mahalnya. Untuk itu banyak koper yang sudah berjejer rapi di kamar Elmira menungu antrian untuk diangkat ke dalam mobil. Bersamaan dengan deretan koper yang berisi barang pribadi Elmira, juga berderet koper berisi barang pribadi Reksa dan Shaka."Apa semua yang kupinta sudah masuk semua, Inti?" tanya Elmira."Sudah, Nyonya," sahut Inti."Kau tampak pucat, kau pasti terlalu lelah dengan pengemasan barangku ini. Maaf ya, nanti setelah kita sampai di sana kau beristirahatlah," ucap Elmira."Tidak apa, Nyonya. Bukankah ini sudah menjadi tanggung jawab saya. Saya di sini se
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-24
Baca selengkapnya

122. Siang Pertama di Rumah Baru

Reksa menuntun Elmira untuk membuka sebuah pintu yang ada di sebelah kamar mereka. "Bukalah," ucap Reksa."Ini kamar siapa?" tanya Elmira."Ini kamar putra kita, Sayang," sahut Reksa."Apa kau akan membuat putra kita tidur sendiri? Shaka masih kecil, Reksa," ucap Elmira."Shaka sudah berusia delapan bulan, dan cepat atau lambat ia akan memiliki kamarnya sendiri, Sayang. Kau tak perlu panik," ucap Reksa."Tapi---"                                      "Sudahlah, kau lihatlah dulu ke dalam. Putra kita sudah ada di dalam," ucap Reksa.Elmira mengangguk. Dengan perlahan ia lalu membuka pintu kamar yang ada di hadapannya itu."Ya Tuhan!" Elmira terpekik karena terkejut hingga bibirnya terbuka lebar."Ini ....""Ini kamar putra kita, S
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-24
Baca selengkapnya

123. Niatan Hati

Elmira memasuki kamar Shaka, hal pertama kali yang ia tangkap dari indra penglihatannya adalah Inti yang sedang duduk di sofa seraya memandang kosong ke arah kolam bola milik Shaka. Elmira menyerngit menatap Inti, pasalnya kolam bola yang sedang ia jaga itu tak terdapat Shaka di sana. Elmira lalu mengederkan pandangannya ke segala penjuru ruangan tapi ternyata terlihat jika putranya itu sedang terlelap di ranjangnya."Inti ...." Elmira mendekati Inti yang tengah sibuk dalam lamunannya. Merasa tak ada tanggapan, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh pundak Inti dan memanggil nama pelayan setianya itu sekali lagi."Nyonya?! Anda memanggil saya?" tanya Inti gugup saat sadar jika Elmira-lah yang menyadarkannya dari lamunannya."Ada apa, Inti? Shaka sudah tidur tapi kau malah melamun di sini. Ini sudah malam," ucap Elmira. Ia mengambil posisi duduk di sebelah Inti."Saya ... saya hanya belum bisa tidur, Nyonya," sahut Inti."Kau pasti kelelahan, untu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-25
Baca selengkapnya

124. Terluka

Delia terus mengurung dirinya di dalam kamar. Sebelum hidupnya akan benar-benar hancur, ia harus memikirkan cara untuk mendapatkan perhatian dari Reksa. Ia mengelus perutnya yang sudah membuncit, tinggal beberapa minggu saja bayi yang ia idam-idamkan selama ini akan terlahir ke dunia ini dan akan memberikannya gelar kehormatan sebagai seorang ibu."Anda terus menerus bersedih, Nona.""Bagaimana aku tak bersedih, Ira. Sekarang ini aku bahkan sudah berpisah rumah dengan suamiku, padahal sebentar lagi hari persalinanku tiba," ucap Delia dengan wajah sayunya."Aku tak menyangka jika hidupku akan setragis ini. Masalah datang silih berganti tiada henti dalam hidupku. Dari awal pernikahan hingga sekarang aku sangat susah mendapatkan perhatian dari Tuan Reksa, terlebih mendapatkan cintanya. Aku selalu menjadi orang yang tersingkirkan dari kompetisi ini. Dulu aku masih polos sehingga Andini bisa dengan mudah mengalahkanku tapi semenjak Tuan Reksa sedikit memberikanku har
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-25
Baca selengkapnya

125. Dua Pemikiran yang Berbenturan

Haris tersenyum lalu sedikit menundukkan kepalanya untuk menyambut seorang tamu yang datang menghampirinya. "Selamat pagi, Tuan Indra," sapa Haris pada pria yang sedang berdiri di hadapannya ini."Selamat pagi, Tuan Haris. Saja akan menemui Tuan Reksa, apa beliau ada?" tanya Indra."Ada, Tuan. Silakan masuk," ucap Haris."Terima kasih, saya permisi." Indra lalu memasuki ruangan kerja Reksa. Sampai di dalam ternyata orang yang akan ia temui sudah berdiri menyambutnya."Selamat datang, Tuan Indra." Reksa berjalan menghampiri Indra lalu memeluknya."Saya dua kali datang ke kantor ini untuk menemui Anda, tapi dua kali pula saya pulang dengan kekecewaan," ucap Indra seraya mengurai pelukannya."Silakan duduk, Tuan Indra," ucap Reksa. Ia menggiring Indra untuk duduk di sofa yang ada di sudut ruangannya."Apa kemarin Anda sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar kota?" tanya Indra."Tidak ... tidak. Saya pergi ke rumah mertua saya y
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-25
Baca selengkapnya

126. Pijatan Cinta

Reksa pulang ke rumah saat hari sudah petang. Tubuh lelahnya langsung ia hempaskan ke atas ranjang begitu ia sampai di kamarnya. Elmira yang melihat saminya datang dengan keadaan yang lelah langsung menghampiri dan membukakan sepatu yang masih dikenakan oleh suaminya itu."Apa yang kau lakukan?" Reksa berjengkit kaget seraya menarik kakinya dari sentuhan tangan Elmira."Aku ingin melepaskan sepatumu. Kau pasti sangat lelah," ucap Elmira."Tidak perlu, Sayang. Nanti aku bisa melepaskannya sendiri," ucap Reksa."Apa kau sudah makan malam?" tanya Elmira. Ia merasa kasihan melihat suaminya pulang dengan keadaan lelah seperti ini."Aku belum sempat makan malam. Banyak yang harus kukerjakan di hari pertamaku kembali bekerja setelah kutinggal pergi selama beberapa hari," sahut Reksa."Kalau begitu akan kusiapkan makan malam untukmu. Kau ingin makan di kamar atau kau ingin turun ke ruang makan?" tanya Elmira."Makan di kamar saja. Suruh pelay
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-25
Baca selengkapnya

127. Patah Hati

Selesai sarapan dan mengantar Reksa sampai di teras saat suaminya itu sedang akan berangkat kerja, kini ia berada di dapur untuk mencari keberadaan Marlina. Tanpa harus ia memanggil, ternyata Marlina sudah menghadap padanya."Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" tanya Marlina dengan sangat sopan."Marlina aku ingin meminta bantuanmu. Malam nanti akan ada tamu istimewa yang datang ke sini. Kau siapkan jamuan makan malam ya," ucap Elmira."Baik, Nyonya," sahut Marlina."Kau bisa siapkan olahan daging sapi, ayam, udang, sayur. Terserah padamu, yang penting semuanya beres," ucap Elmira."Baik, Nyonya. Anda tak perlu khawatir, serahkan masalah dapur pada saya," sahut Marlina."Terima kasih, Marlina. Nanti aku akan datang untuk melihat," ucap Elmira."Baik, Nyonya," sahut Marlina.                        "Baiklah, aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-25
Baca selengkapnya

128. Patah Hati Lagi

"Selamat malam, Tuan Indra." Elmira tersenyum seraya sedikit menundukkan kepalanya untuk menyambut kedatangan Indra."Ini ... Tuan Reksa, apakah dia benar istri yang selama ini Anda maksud?" gumam Indra. Wajahnya seperti orang yang linglung.Reksa tersenyum, "iya, Tuan Indra. Wanita ini adalah Elmira Dhanuar, istri istimewa, istri yang sangat saya cintai, ibu dari anak saya," ucap Reksa seraya melemparkan senyumannya kepada Elmira."Mari kita masuk. Istri saya sudah menyiapkan makan malam istimewa untuk Anda, Tuan." Reksa mengajak Indra masuk, tapi ia terheran ketika Indra tak bergeming sedikitpun."Tuan Indra?!" Reksa menyentuh bahu Indra dan pria itu pun terkesiap ketika bahunya disentuh."Ada apa, Tuan?" tanya Reksa saat melihat gurat keterkejutan di wajah Indra."Mari silakan masuk, Tuan Indra," ajak Elmira. kini wajahnya sudah kembali ceria saat ia tahu jika ternyata tamu suaminya adalah pria yang sudah ia kenal sebelumnya."Lebi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-26
Baca selengkapnya

129. Melahirkan

Delia selalu berpikir keras bagaimana caranya agar Reksa bisa kembali lagi ke rumah utama ini. Ia sudah rela membiarkan Andini tak dihukum atas perbuatannya agar Elmira tetap menjadi tersangka dan kalah dalam persaingan ini, namun nyatanya sekarang Elmira malah sudah kembali dan ditempatkan di rumah baru. Otomatis sebelum Yasinta meninggal, Elmira sudah menjadi nyonya besar di rumahnya sendiri.Delia mengelus perut besarnya. Ini sudah hari-hari mendekati hari persalinannya karena usia kandungannya sekarang ini sudah menginjak sembilan bulan. Namun dalam masa-masanya mengandung sang buah hati, ia telah banyak menghadapi tekanan dan masalah dalam hidupnya. Padahal di masa-masa mengandung seperti ini harusnya ia lalui dengan damai, penuh kasih sayang dan tanpa tekanan yang membuat pikirannya kacau hingga terus ingin berbuat hal yang licik.Delia mengaduh kesakitan saat tiba-tiba perutnya terasa sakit. Dengan memegang perutnya, ia berjalan tertatih menuju ranjangnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-26
Baca selengkapnya

130. Tak Menerima Keadaan

Delia membuka matanya, ia tersenyum saat melihat Reksa yang kini sedang duduk di kursi sebelah ranjangnya untuk menungguinya.“Tuan.” Delia mencoba mendudukan tubuhnya yang masih lemah.“Kau berbaringlah dulu, pasti tubuhmu masih terasa lemah.”“Tidak, Tuan. Saya merasa sehat setelah saya melahirkan seorang putra yang tampan dan sehat untuk Anda. Dia buah cinta kita,” ucap Delia.Reksa terdiam untuk beberapa saat karena ia tak tahu harus berbicara apa dengan Delia mengenai meninggalnya sang putra yang sudah Delia idam-idamkan.“Kau sudah tahu jika kau melahirkan seorang putra?” tanya Reksa.“Iya, tadi bidan itu yang memberitahukan pada saya tapi saat saya akan memberi ASI tiba-tiba rasa ngantuk mengerang saya. Tuan, saya ingin menggendong putra kita. Sekarang saya ingin memberinya ASI,” sambung Delia.“Delia, putra kita sudah tiada. Dia sudah meninggal sesaat dia lahir,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status