Beranda / Romansa / Sang Ratu / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab Sang Ratu: Bab 101 - Bab 110

146 Bab

101. Kedatangan Reksa

Di pagi yang cerah ini Mirai harus menemani Gustaf pergi ke ladang karena hari ini adalah waktunya mereka membayarkan upah kepada para pekerja yang bekerja mengerjakan ladang luas mereka. Setelah sarapan dan berpamitan mereka lekas menuju ladang.Seperti biasa, setelah Mirai dan Gustaf pergi ke ladang lalu Lukman dan Fandi yang berangkat ke sekolah mereka, kini di dalam rumah hanya tinggal Elmira dan Inti yang akan menjaga Shaka. Di waktu luang seperti ini biasanya Elmira dan Inti akan membuat masakan ataupun camilan."Nyonya, daun bawang dan cabainya sudah habis ternyata," ucap Inti."Biar aku saja yang ke halaman samping. Aku akan memetiknya," ucap Elmira."Baiklah."                               Elmira berjalan menuju halaman bekalang dengan membawa keranjang anyaman yang terbuat dari bambu, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

102. Pembicaraan Serius

Sampai di dapur Inti terkejut dengan sosok pria yang sudah sangat ia kenal sedang duduk di kursi yang ada di dapur."Haris, kau ... kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Inti."Aku?! Tentu saja aku berada di sini. Aku mengantarkan Tuan Reksa untuk menemui istri dan anaknya. Dan aku datang ke sini untuk menemui kekasihku," ucap Haris. Tanpa aba-aba ia merengkuh Inti ke dalam pelukannya hingga membuat Inti terpekik karena terkejut."Lepaskan! Jangan ceroboh saat kau sedang berada di sini. Bagaimana jika ada seseorang yang memergoki kita sedang berpelukan seperti ini?!" ucap Inti penuh penekanan."Ada apa? Seseorang akan memeluk orang yang sedang ia rindukan, bukan. Dan sekarang ini aku sedang sangat merindukanmu," ucap Haris."Kau merindukanku?"                               "Selalu. Aku sela
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

103. Ingin Menyendiri

"Inti, Tuan Haris kau juga ada di sini ternyata." Gustaf mendekat ke arah dapur."Apa kabar, Tuan Gustaf, Nyonya Mirai?" tanya Haris."Kami baik. Kau duduklah saja biar Inti membuatkan minuman untukmu,' ucap Mirai."Inti, kau tak membuatkan minum juga untuk Tuan Haris?" tanya Mirai. Ia mendekat ke arah Inti yang menunduk seraya mencengkeram pinggiran meja dapur."Inti?" Mirai tampak kebingungan saat Inti tak juga menjawab pertanyaannya. Tangannya terulur untuk memegang tangan Inti, tapi alangkah terkejutnya saat ia merasakan tangan Inti yang dingin dan bergetar."Inti kau tak apa?" tanya Mirai panik."Ada apa, Mirai?" tanya Gustaf yang juga ikut panik. Ia bahkan juga ikut mendekati Inti yang masih tetap menunduk."Nyonya, sa-saya ... saya merasa kurang sehat. Saya akan pergi ke kamar," lirih Inti."Iya ... iya, mari kuantar. Apa kau masih bisa berjalan sendiri? Tubuhmu bergetar, wajahmu juga terlihat sangat pucat," ucap Mirai p
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

104. Mencoba Mengerti

Reksa menatap nanar ke arah Elmira. Hatinya terasa pedih merasakan penolakan dari wanita yang sampai saat ini masih sangat ia cintai. Ia tak bisa menyalahkan atas sikap yang ditunjukan oleh Elmira karena semua ini memang adalah berasal dari kesalahannya."Elmira ...." Mirai berdiri diambang pintu. Saat ia melewati kamar Elmira tak sengaja ia mendengar pembicaraan antara Elmira dan Reksa karena memang pintu kamar Elmira yang tak tertutup.Reksa menoleh ke ambang pintu saat ia mendengar suara ibu mertuanya."Aku ingin sendiri, Ibu," gumam Elmira.Mirai dan Reksa saling tatap. Sepertinya ucapan Elmira sudah mutlak tak ingin terbantahkan. Reksa hanya bisa pasrah, ia melangkah keluar dari kamar Elmira. Sedangkan Mirai juga tak bisa membujuk Elmira untuk bersikap sedikit lebih baik pada Reksa. Akhirnya mereka melangkah meninggalkan kamar Elmira menuju ruang tamu."Bagaimana, sudah bicara?" tanya Gustaf. Setelah Reksa pergi ke kamar Elmira, ia masih tetap
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

105. Berpikir Keras

Makan malam pun tiba, Lukman diutus Mirai untuk memanggil Elmira agar segera datang ke ruang makan. Sebenarnya kali ini ia merasa enggan ikut bergabung makan malam. Selain saat ini ia sedang kehilangan selera makannya, ia juga merasa enggan bersitatap ataupun bertegur sapa dengan Reksa. Tapi apapun itu ia harus mengenyampingkannya karena Mirai sudah mengancamnya dan memberi peringatan padanya.Dengan langkah malas Elmira berjalan menuju ruang makan. Sampai di sana ternyata semua anggota keluarganya sudah berkumpul di ruang makan, termasuk Haris dan juga Inti."Duduklah, Nak. Kami semua sudah menunggumu." Ucap Mirai lembut seraya melempar senyumannya kepada Elmira.Elmira menganggukan kepalanya lalu menggeret kursi untuk ia duduki. Untung saja Reksa duduk jauh darinya, tidak di depannya dan juga tidak di sebelahnya. Tiga kursi berderet diisi olehnya yang duduk di ujung, Haris di tengah dan Reksa di bagian ujungnya yang lain. Sedangkan di depannya ada Lukman, Fand
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

106. Membaik

Hari sudah pagi namun langit belum berwarna cerah sepenuhnya karena matahari masih belum sepenuhnya naik untuk menerangi alam semesta ini. Meski begitu Elmira sudah harus bangun karena tangisan putranya yang memekakkan telinganya. Mau tak mau Elmira harus bangun dari tidurnya. Padahal semalaman ia tak bisa memejamkan matanya karena rasa gelisah yang ia rasakan. Baru saja beberapa menit yang lalu ia bisa tertidur dengan sendirinya, tapi kini putranya sudah menangis hingga membangunkannya."Sayang, kau sudah bangun rupanya. Tumben sekali kau menangis saat bangun tidur. Heemm ...." Elmira menggendong Shaka agar putranya itu menghentikan tangisannya. Bukannya tangisan putranya berhenti tapi malah semakin kencang."Sssttt ... diam, Sayang. Cup ... cup ... cup." Elmira menjadi semakin panik. Ia mengayun-ayunkan gendongannya agar Shaka bisa diam. Tapi rupanya putranya ingin mengajaknya keluar dari kamar. Shaka terus menggelengkan kepalanya dan mengangkat tangannya menunjuk ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

107. Ke Arah yang Lebih Baik

Reksa merutuki kebodohannya yang tak berpikir jika tentu saja ia akan diusir dari kamar Elmira saat istrinya itu akan menyusui putra mereka. Selama delapan bulan terakhir ini hubungannya dengan sang istri merenggang bahkan terkesan buruk hingga hubungan mereka sampai diambang perpisahan . Lalu mana mungkin jika kini istrinya itu membiarkannya dengan leluasa melihat bagian tubuh istrinya yang terbuka. Tentu saja istrinya itu pasti merasa sangat canggung oleh karena kehadirannya."Kau ingin kopi?"Reksa terperanjat saat suara ibu mertuanya menyadarkannya dari lamunannya. Refleks ia langsung menoleh ke asal suara. "Iya, Ibu. A-apa Ayah sudah bangun?" tanya Reksa."Iya, Ayah sedang berada di halaman belakang untuk memangkasi beberapa tanaman liar. Ada Tuan Haris juga yang membantunya. Mungkin sebentar lagi juga selesai," sahut Mirai.Reksa mendudukan dirinya di kursi yang ada di meja pantry untuk menunggu kopi dari ibu mertuanya."Minumlah." Mirai mele
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

108. Lebih Dekat

Setelah menyerahkan Shaka kepada Reksa, Elmira langsung membersihkan tubuhnya secara kilat. Entah mengapa ia merasa tak tenang saat meninggalkan Shaka kepada Reksa."Elmira, cepat sekali kau mandi?" Tegur Mirai saat ia melihat Elmira berjalan tergesa hendak keluar rumah."Iya, Ibu. Aku tergesa karena teringat dengan Shaka," sahut Elmira. Ia terpaksa menghentikan langkahnya karena harus menjawab pertanyaan dari ibunya.Mirai menyerngit mendengar sahutan dari Elmira. "Memangnya ada apa dengan Shaka?""Aku meninggalkannya bersama Reksa, jadi aku harus segera mengambilnya," ucap Elmira."Elmira, kau ke marilah, Nak." Mirai mengulas sebuah senyuman kepada Elmira.Dengan langkah ragu dan sesekali menoleh ke arah luar, Elmira mendekat ke arah Mirai yang kini sedang berada di ruang makan."Tenanglah, Nak. Shaka akan baik-baik saja bersama Reksa. Reksa adalah ayahnya, jadi dia pasti akan menjaga putranya dengan baik." Ucap Mirai saat ia meliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-23
Baca selengkapnya

109. Anak Menyatukan Orangtua

Mirai mencekal lengan Elmira untuk mencegah Elmira saat akan menghampiri Reksa."Ada apa, Ibu?" tanya Elmira. Ia menatap Mirai bingung."Kau mau ke mana?" tanya Mirai.      "Aku ... tentu saja aku akan mengambil Shaka," sahut Elmira."Biarkan Shaka menghabiskan waktunya bersama ayahnya," ucap Mirai."Tapi, Ibu—""Kau bisa ke sana tapi jangan membawa Shaka bersamamu, biarkan Shaka bersama Reksa. Ohh mungkin saja jika kau duduk berdua dengan Reksa, kalian bisa membicarakan tentang hubungan kalian. Bukankah selama ini kalian belum bicara berdua?!" ucap Mirai. Ia mencoba memberi pengertian kepada putrinya itu.Elmira terdiam mendengar ucapan Mirai sehingga membuat Mirai melepaskan genggaman tangannya. "Aku merasa canggung dengan situasi ini, Ibu," ucap Elmira."Tentu saja kau merasa canggung, Ibu bisa mengerti itu. Kalian sudah lama tak bertemu. Tapi ingat satu hal," Mirai menjeda ucapannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-23
Baca selengkapnya

110. Melepas Rindu

Reksa mengajak Elmira duduk di sofa yang ada di sudut kamar Elmira. Ia tak ingin menunda lagi untuk membicarakan perihal kelanjutan hubungan pernikahannya bersama Elmira."Elmira ...." Reksa menatap manik mata Elmira."Heemm ...." Elmira mulai salah tingkah kala Reksa menatapnya lekat."Aku meminta maaf padamu atas semua yang telah terjadi. Aku menyesal karena telah mengabaikanmu. Ini semua memanglah salahku," ucap Reksa lirih namun jelas."Aku mengerti, mereka bedua adalah istrimu. Mereka sudah hidup bersamamu jauh sebelum aku hadir di hidupmu. Jadi wajar jika kau lebih mempercayai mereka. Tapi kupikir pernikahan kita ini memang sudah seharusnya berakhir," ucap Elmira."Apa?! Kau ... bagaimana mungkin kau bisa berpikir seperti itu, El. Sampai detik ini pun aku masih sangat mencintaimu, hanya kaulah satu-satunya wanita yang kucintai. Aku yakin kau pun juga masih mencintaiku. Perasaan kita tak pernah berubah, masih sama seperti dulu," ucap Reksa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status