"Aku lelah sekali. Kakiku rasanya seperti kesemutan. Mungkin karena aku sudah sangat tua," gumam Yasinta.Ida tersenyum pada Yasinta. Tanggannya masih terus memijat kaki Yasinta. "Tapi Anda masih terlihat sangat cantik dan menawan, Nyonya," ucap Ida."Kau ini pintar sekali memujiku. Usiaku bahkan sudah hampir setengah abad, Ida," ucap Yasinta."Tapi apa yang saya katakan benar adanya, Nyonya. Bahkan tak ada keriput sedikitpun di wajah ataupun di tubuh Anda," ucap Ida."Kau ini ...," gumam Yasinta seraya tertawa.Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Yasinta."Siapa?" teriak Yasinta."Saya Elisa, Nyonya," sahut Elisa dari luar kamar."Masuklah," ucap Yasinta.Terdengar pintu berderit, lalu munculah Elisa dari balik pintu. "Selamat malam, Nyonya," ucap Elisa sambil sedikit membungkukkan tubuhnya."Ada apa, Elisa? Tak biasanya kau datang ke kamarku tanpa kupanggil," ucap Yasinta."Alat pemanggang
Last Updated : 2021-09-21 Read more