Home / Romansa / Sang Ratu / 130. Tak Menerima Keadaan

Share

130. Tak Menerima Keadaan

Author: Silvia Dhaka
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Delia membuka matanya, ia tersenyum saat melihat Reksa yang kini sedang duduk di kursi sebelah ranjangnya untuk menungguinya.

“Tuan.” Delia mencoba mendudukan tubuhnya yang masih lemah.

“Kau berbaringlah dulu, pasti tubuhmu masih terasa lemah.”

“Tidak, Tuan. Saya merasa sehat setelah saya melahirkan seorang putra yang tampan dan sehat untuk Anda. Dia buah cinta kita,” ucap Delia.

Reksa terdiam untuk beberapa saat karena ia tak tahu harus berbicara apa dengan Delia mengenai meninggalnya sang putra yang sudah Delia idam-idamkan.

“Kau sudah tahu jika kau melahirkan seorang putra?” tanya Reksa.

“Iya, tadi bidan itu yang memberitahukan pada saya tapi saat saya akan memberi ASI tiba-tiba rasa ngantuk mengerang saya. Tuan, saya ingin menggendong putra kita. Sekarang saya ingin memberinya ASI,” sambung Delia.

“Delia, putra kita sudah tiada. Dia sudah meninggal sesaat dia lahir,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Ratu   131. Hilang Akal

    Pagi sekali rumah keluarga Dhanuar sudah dihebohkan dengan hilangnya bayi Andini. Andini berteriak dan bingung mencari bayinya saat ia baru saja bangun tidur. Meski bayi itu sebenarnya bukanlah putrinya namun dengan hilangnya bayi itu akan membuatnya kesulitan nantinya karena berkat bayi itulah ia bisa mengalahkan dan bahkan bisa menyingkirkan Delia.“Pergi, cepat cari bayi itu!” seru Andini pada Harti dan Margi.“Ba-baik, Nona.” Harti dan Margi berlari keluar kamar Andini.“Aku tahu, pasti Delia-lah yang mengambil bayi itu tapi aku tak ingin mengambilnya ke sana karena bisa saja Delia langsung menyerangku. Apalagi sekarang ini Delia sedang keadaan tak waras setelah kehilangan bayi yang sudah dia nantikan. Aku harus tetap mengontrol diriku, kalau perlu aku akan membuat sedikit drama untuk membuat Delia semakin terlihat tak waras,” gumam Andini. Ia tersenyum licik memikirkan rencananya dan hasil yang ia akan terima.Di l

  • Sang Ratu   132. Curiga

    “Aku akan kembali ke rumah, kau tetaplah di sini untuk menjaga Delia dan Andini,” ucap Elmira.“Kau akan di rumah sendirian?” Reksa menyerngit menatap Elmira.“Bagaimana aku bisa kau sebut sendirian? Aku bersama Shaka, lagipula di rumah juga ada Marlina dan para pelayan lainnya kan,” sahut Elmira.“Tapi aku tak bisa tenang membiarkanmu begitu saja tinggal di rumah itu tanpa aku.”“Jika aku di sini kau malah akan membagi perhatianmu padaku dan Shaka. Sekarang ini Delia lebih membutuhkanmu demi kesembuhannya.”“Lalu sekarang kau membiarkanku terfokus hanya pada Delia?” tanya Reksa lebih cenderung ingin menggoda Elmira.“Kau ini, aku bukan wanita serakah yang tak punya akal.” Ucap Elmira seraya memutar bola matanya malas. “Jelas-jelas saat ini Delia sedang tak sehat,” sambung Elmira.Reksa terkekeh mendengar ucapan Elmira. Ia menarik tubuh Elm

  • Sang Ratu   133. Ungkapan Kebusukan Andini

    Sebulan telah berlalu sejak Delia dan Andini melahirkan. Sejak saat itu Delia semakin tak bisa mengontrol dirinya. Setiap kali ia membuka mata pasti hanya bayinyalah yang ia cari. Sudah dua minggu ini Delia di kurung di dalam kamarnya tanpa ada seorang pun yang menemani karena penyakitnya semakin oarah dan jika ada yang menemani Delia malah akan semakin melampiaskan emosinya.Rose dan Elmira sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Sedangkan Reksa, juga harus bisa membagi waktunya untuk tetap tinggal di rumah utama dan rumah Elmira.Reksa baru saja keluar dari kamar Delia setelah Delia benar-benar sudah tertidur akibat suntikan yang ia berikan.Semakin hari Reksa semakin kuwalahan karena tak bisa mengendalikan Delia, apalagi setelah Delia sadar bahwa obat yang selalu disuntikan Reksa itu ternyata adalah obat penenang yang bisa membuat Delia tertidur dalam waktu yang cukup lama. Delia selalu berontak setiap kali Reksa akan menyuntikan obat itu. Alhasil tadi D

  • Sang Ratu   134. Pembebasan

    Elmira membuka pintu ruang kerja Reksa dengan tergesa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hal itu tentu saja membuat Reksa dan Haris yang sedang membahas sesuatu terjengkit karena terkejut.“Elmira, ada apa?” tanya Reksa. Ia terheran menatap Elmira yang masih berdiri di ambang pintu seraya mengatur nafasnya.Elmira mengedarkan pandangannya ke arah Reksa dan Haris.Tahu jika sang nyonya-nya ini akan mengatakan hal yang pribadi pada sang Tuan, Haris langsung berdiri dan berpamitan pergi dari ruang kerja Reksa.“Ada apa, Sayang?” tanya Reksa pada Elmira saat Haris sudah meninggalkan ruang kerjanya dan kembali menutup pintunya.Elmira berjalan mendekati Reksa. “Ada hal serius yang akan aku katakan padamu.”“Hal apa? Ayo duduklah dulu.” Reksa bangkit dari tempat duduknya lalu menggiring Elmira duduk di sofa yang ada di sudut ruangannya.Elmira memiringkan duduknya agar bisa menghadap jelas

  • Sang Ratu   135. Fakta Mengejutkan

    Setelah dai rumah sakit jiwa, Reksa baru bisa pulang ke rumahnya yang kini ia tempati bersama Elmira dan Shaka.“Selamat malam, Tuan,” sapa Marlina.“Di mana istriku?” “Nyonya ada di kamarnya, Tuan.”“Baiklah, terima kasih.”“Apa saya perlu menyiapkan makan malam untuk Anda, Tuan?”“Tak perlu. Jika nanti aku lapar, aku akan memberitahumu,” ucap Reksa. Ia lalu berjalan menuju kamarnya untuk segera menemui istri yang sangat ia rindukan itu.“Sayang,” sapa Reksa.“Kau?”“Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu? Apa kau tak merindukan aku?” Reksa mendekat lalu memeluk tubuh Elmira.Bukannya membalas pelukan dari suaminya, Elmira malah mengurai pelukan suaminya i

  • Sang Ratu   136. Memiliki Rencana

    Hari-hari sudah berlalu setelah pengakuan Margi waktu itu, sampai sekarang belum ada waktu untuk membuktikan perbuatan Andini sehingga Reksa tak bisa memberikan hukuman ataupun mengambil keputusan untuk menangani Andini.Delia sudah berada di dalam rumah sakit jiwa, karena itulah Reksa sekarang lebih sering tinggal di rumahnya sendiri yang ia tinggali bersama Elmira.Hal itu tentu saja membuat Andini kalang kabut karena ia mulai tersingkirkan. Andini merasa dirinya sudah tak dianggap lagi keberadaannya. Bahkan saat Reksa pulang ke rumah utama pun yang pertama ditemui Reksa adalah Ibu Yasinta setelah itu barulah Reksa menemui Sabrina dan juga Edrea.Tak terasa sudah tujuh bulan berlalu, kini Edrea sudah tumbuh menjadi bayi yang pandai dan aktif meskipun tanpa mendapatkan perhatian dari ibu kandungnya dan juga ibu yang mengaku sebagai ibu kandungnya. Pertumbuhannya berkembang dengan pesat di usianya yang sudah menginjak sembilan bulan hingga kini Edrea sudah bisa

  • Sang Ratu   137. Ulang Tahun Shaka

    Hari ulang tahun Shaka tiba. Reksa dan Elmira menyiapkan pesta meriah untuk ulang tahun putra mereka yang berumur dua tahun. Hanya keluarga dan kerabat dekat yang mereka undang. Pesta diadakan di halaman samping rumah utama keluarga Dhanuar. Tamu yang datang tak perlu masuk ke rumah, setelah turun dari mobil, mereka akan bisa langsung masuk ke tempat acara melalui jalanan yang sudah disiapkan.Yasinta begitu bahagia melihat semua anak, menantu dan cucunya berkumpul di rumahnya untuk merayakan pesta ulang tahun Shaka, cucu laki-laki satu-satunya yang ia punya. Shaka menjadi kebanggaan dan harapan untuk meneruskan nama dan usaha milik keluarga Dhanuar.Semua orang merasa bahagia dan merasa terhibur dengan acara ini namun tidak dengan Andini. Acara ini malah membuat hatinya semakin panas karena ia melihat Reksa bermesraan dengan Elmira di depan umum sedangkan dirinya tak dianggap sama sekali. Bahkan Margi pun malah seperti menghianatinya dengan ikut antusias mengiku

  • Sang Ratu   138. Kebenaran yang Terkuak

    Andini berlari mendekati kolam renang. Dengan panik ia melihat Sabrina yang masuk ke dasar kolam. Ia tahu jika Sabrina bisa berenang, tapi ini adalah kecelakaan dan mungkin saja putrinya akan tenggelam.“Sabrina!” Dengan panik Andini melompat ke dalam kolam untuk menyelamatkan Sabrina.‘Byuurrr’Semua orang yang mendengar teriakan Sabrina dan Andini berlarian keluar dari rumah. Mereka melihat Andini yang tengah berenang menghampiri Sabrina.“Sabrina?! Sabrina!” seru Reksa panik seraya melihat ke arah kolam.Sama halnya dengan Reksa, Elmira, Yasinta, Rose dan Malik j

Latest chapter

  • Sang Ratu   Ekstra Part 5

    Yasinta mencoba menenangkan Emran dan Abraham agar tak lagi rewel. Kedua bocah laki-laki itu terus saja mencari keberadaan Elmira saat mereka tahu ibunya tak ikut pulang bersama mereka.“Ibu mengapa belum pulang, Nenek?” rengek Abraham.“Sabarlah sebentar, Sayang. Ibu dan Ayahmu akan segera pulang. Kau tenanglah karena adikmu terus saja menangis. Jangan membuat Nenek semakin bingung,” ucap Yasinta.Mengerti jika saat ini neneknya sedang pusing, Abraham menghampiri Margi. “Bibik, hubungi Ibuku, katakan padanya aku menangis mencarinya,” ucap Abraham.“Tapi Anda tak menangis sama sekali kan, Tuan kecil, jadi saya tak bisa memberitahu kebohongan seperti itu kepada Ibu Anda,” ucap Margi.“Hhhh ... kau ini!” seru Abraham.“Ibu!” seru Edrea.&

  • Sang Ratu   Ekstra Part 4

    Elmira membenahi riasannya saat ia sudah tiba di rumah orangtua Andini. Ini kali pertamanya ia menginjakkan kaki di rumah orangtua Andini ini, karena sebelum-sebelumnya Andini-lah yang berkunjung ke rumah utama Dhanuar.“Sudah, Sayang. Mau sampai kapan kau berdandan? Anak-anak sudah berlari masuk,” ucap Reksa. Ia memasang wajah nelangsanya melihat istrinya yang membenahi riasan tanpa henti padahal ibunya dan romongannya yang lain sudah masuk ke tempat acara.“Kau ini apa tak suka melihat istrimu tampil cantik?” ucap Elmira dengan wajah muramnya.“Hhhh ... ya. Lalu kapan kau akan menyelesaikan ritualmu itu?”“Aku sudah selesai.” Elmira menyimpan kembali alat riasnya. Ia lalu keluar dari mobil dan membenahi gaun panjangnya.“Apa aku sudah terlihat cantik?” tanya Elmira sebelum ia melangkahkan kakinya memasuki tempat acara.“Ya, kau terlihat sangat cantik dan anggun. Kau terlihat

  • Sang Ratu   Ekstra Part 3

    Yasinta dan Reksa pulang saat waktu makan malam, sehingga mereka bisa makan malam bersama.“Ada apa, Sayang? Kau tampak ceria sekali?” tanya Reksa.Pertanyaan Reksa pada Elmira telah berhasil membuat Yasinta juga menoleh ke arah Elmira.“Ada berita baik yang datang hari ini.”“Oh ya? Berita apa itu?” tanya Reksa.“Tadi pagi Andini datang ke sini.”“Andini?” gumam Reksa memotong kalimat Elmira.“Yaa, dan kau tahu apa yang dia katakan padaku?!” seru Elmira antusias.“Apa?”“Satu bulan lagi Andini akan menikah dan kita semua diminta untuk datang ke sana,” ucap Elmira dengan begitu cerianya.“Benarkah itu?!” tanya Yasinta.“Iya, Ibu. Itu benar,” ucap Elmira.“Aku turut

  • Sang Ratu   Ekstra Part 2

    “Nenek, apa Ibu dan Ayah tak ikut sarapan bersama kita?” tanya Sabrina.“Sabrina, kau makan saja makananmu, Sayang, atau kau akan terlambat untuk ke sekolah,” sahut Yasinta.“Tapi ke mana Ayah dan Ibu?” tanya Shaka.“Ayah dan Ibu kalian mungkin sedang ada sesuatu yang harus segera diselesaikan. Kau cepat habiskan sarapanmu dan segeralah berangkat dengan supir bersama Kakakmu,” ucap Yasinta.“Nenek, lihatlah. Emran makan belepotan,” ucap Edrea.“Mamama.” Emran begitu senang jika ia menyuap makanannya sendiri meskipun wajahnya akan belepotan dengan buburnya.“Nenek, aku sudah selesai,” ucap Sabrina.“Aku juga,” sambung Shaka.“Edrea, ayo kita berangkat,” ajak Sabrina.“Iya,” sahut Edrea.

  • Sang Ratu   Ekstra Part 1

    Setelah kepergian Delia dan Andini dari rumah Dhanuar dan dari kehidupan keluarga Dhanuar, Elmira dan Reksa selalu melewati hari-hari yang membahagiakan. Elmira dan Reksa tak pernah membeda-bedakan anak-anak mereka, semua yang mereka lakukan adalah adil dan sama hingga Sabrina dan Edrea tak pernah merasakan kehilangan sosok ibu kandung dalam hidupnya.Mula-mula Sabrina terus menanyakan perihal Andini yang sekarang tak ikut tinggal bersama dengannya lagi namun lambat laun Reksa dan Elmira menjelaskan bahwa sekarang situasinya sudah berbeda dari dulu. Mereka memberi pengertian pada Sabrina bahwa ayah dan ibunya sudah berpisah dan tak akan pernah bisa kembali bersama lagi. Meski dulu Sabrina tak terlalu paham namun sekarang gadis itu sudah paham setelah usianya hampir menginjak remaja.Sabrina tumbuh menjadi gadis yang cerdas, cantik dan anggun yang memiliki tutur kata lembut dan sopan. Saat ini usianya sudah menginjak sepuluh tahun, satu tahun lagi ia akan memasuki sekol

  • Sang Ratu   141. Sang Pemenang (Tamat)

    Reksa sampai di rumah utama keluarga Dhanuar saat hari sudah lewat tengah malam. Ia pun langsung berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.Rasa lelah dan penat yang ia rasakan menghilang begitu saja setelah ia melihat wajah damai Elmira yang kini telah terlelap. Ia tersenyum lalu ikut bergabung bersama Elmira di atas ranjang. Ternyata pergerakannya mengusik tidur Elmira hingga membuat istrinya ini membuka matanya.“Reksa, kau sudah pulang? Maaf aku ketiduran,” ucap Elmira.“Iya, baru saja.” “Kau sudah makan malam? Jam berapa ini, akan aku siapkan dulu.” Elmira bergerak hendak turun dari ranjang namun dicegah oleh Reksa.“Tidak perlu, ini sudah lewat tengah malam. Sebaiknya kita tidur saja, aku juga sudah sangat lelah,” ucap Reksa.“Baiklah,” sahut E

  • Sang Ratu   140. Kembalinya Andini

    Orangtua Andini menyambut kedatangan Reksa dan juga Andini dengan penuh rasa bahagia sebab mereka juga sangat merindukan Andini dan juga Reksa tapi ada hal ganjil yang membuat mereka bertanya-tanya, mereka tak melihat kedua cucu perempuan mereka ikut pulang ke rumah mereka ini.“Ayah, Ibu.” Andini langsung berhambur ke pelukan orangtuanya.“Andini, Reksa?! Ibu merasa senang sekali melihat kalian datang ke sini. Ibu juga sudah sangat rindu dengan kalian. Oh iya, di mana dua cucu Ibu? Sabrina dan Edrea?” tanya Siva.Andini menatap Reksa karena ia tak memiliki jawaban yang bagus. Bahkan saat ini Andini merasa takut jika orangtuanya menyalahkannya setelah mendengar cerita dari Reksa tentang semua yang sudah ia perbuat di rumah mertuanya.“Kali ini kami tak bisa mengajak Sabrina dan Edrea ke mari, Ibu. Mungkin lain kali Sabrina akan berkunjung ke sini,” ucap Reksa.“Begitukah? Baiklah, ayo masuk. Kalian pa

  • Sang Ratu   139. Kepergian Andini

    Reksa membaringkan Andini di atas ranjangnya, setelah itu ia keluar dai kamar Andini. Ia berjalan menuju ruang keluarga untuk menghampiri Yasinta dan Elmira.“Aku akan ke rumah sakit untuk melihat keadaan Edrea dan Sabrina,” ucap Reksa.“Kak Rose sudah menghubungiku agar kita tak khawatir. Edrea dan Sabrina baik-baik saja dan sebentar lagi mereka akan pulang dari rumah sakit,” ucap Elmira.“Begitukah? Syukurlah,” gumam Reksa. Ia mendudukan tubuhnya di sofa samping Elmira.“Minumlah dulu tehmu,” ucap Elmira.“Iya.” Reksa mengambil cangkir di atas meja lalu sedikit meneguk teh hangatnya.Semuanya terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Meskipun Reksa sudah tahu kebusukan Andini dari mulut Elmira dan Margi tapi ia pun tetap tak menyangka jika Andini benar-benar setega itu. Andini bahkan tak memperdulikan nyawa Edrea yang bisa saja melayang jika saja ia terlambat untuk menyelamatkan.

  • Sang Ratu   138. Kebenaran yang Terkuak

    Andini berlari mendekati kolam renang. Dengan panik ia melihat Sabrina yang masuk ke dasar kolam. Ia tahu jika Sabrina bisa berenang, tapi ini adalah kecelakaan dan mungkin saja putrinya akan tenggelam.“Sabrina!” Dengan panik Andini melompat ke dalam kolam untuk menyelamatkan Sabrina.‘Byuurrr’Semua orang yang mendengar teriakan Sabrina dan Andini berlarian keluar dari rumah. Mereka melihat Andini yang tengah berenang menghampiri Sabrina.“Sabrina?! Sabrina!” seru Reksa panik seraya melihat ke arah kolam.Sama halnya dengan Reksa, Elmira, Yasinta, Rose dan Malik j

DMCA.com Protection Status