Home / Urban / Sang Penguasa, Mr. Levon / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Sang Penguasa, Mr. Levon: Chapter 61 - Chapter 70

240 Chapters

Masih Labil

“Aku benci dirimu.” Tangan halus Amelia memukul-mukuli Levon dengan raut wajah sangat kesal. “Kau berhasil menipuku untuk menjemputmu.”Levon terkekeh geli, “Aku serius, Amel. Ini berita bagus. Lihatlah! Dia menghabiskan banyak uang untukku.”Mereka sampai di mansion, Amelia langsung turun dari mobil. Sementara itu, Levon hanya tertawa renyah memperhatikan langkah sepupunya yang menuju ke dalam mansion, “Hem masih labil. Itu karena semenjak kecil dia selalu dimanja oleh keluarga.” Saat Levon turun dari mobil, tiba-tiba Fred langsung bersimpuh di kakinya dengan gemetar dan ketakutan. Levon mengerti, Fred merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan perintah darinya.“M-maaf, Tuan. Tadi semua kunci mobil disita oleh Nona Amaelia. Dan Nona melarangku menjemput Tuan.” Fred gugup dan tak berani mendongak menatap Sang Tuan. “Hukumlah saya, Tuan!”“Baiklah! Sebagai hukuma
last updateLast Updated : 2021-10-10
Read more

Bukan Sekedar Adik Setingan

Jam lima pagi, Levon bersantai di sofa ruang tamu, tatapannya tak lepas dari sosok perempuan cantik yang melangkah menghampiri dirinya.“Kau sangat cantik, Amel, ” puji Levon, karena wajah Amelia memang memiliki kecantikan natural. Pagi ini ia masih belum berdandan.Amelia duduk di samping Levon, “Aku memang sangat cantik.” Amelia tersenyum dan menyombongkan diri.Mata hijau milik Levon bergerak-gerak, menyapu tubuh sepupunya dari atas sampai bawah. Itu membuat Amelia semakin sok imut dan terlihat menyombongkan diri.“Tidak usah seperti itu melihatnya, nanti kau akan jatuh cinta padaku?” sindir Amelia.“Kau sangat mirip,” kata Levon dengan menaik-turunkan alisnya.“Mirip siapa?” tanya Amelia dengan melembutkan suara dan bertingkah sok cantik.“Macan di kebun binatang.” Tawa Levon langsung meledak, membuat Amelia kesal seketika dan memalingkan wajah dengan kedua ta
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Menikah Karena Cinta?

Levon masuk kerja, berjalan santai memasuki kantor utama Leo Group seperti biasanya. Memasang wajah konyol dan menyapa setiap karyawan yang dilewatinya, meskipun lebih banyak mendapat tanggapan sinis mereka. Mungkin tak separah seperti dulu, sekarang ia lebih dihormati karena menjadi supervisor cleaning service. Banyak karyawan divisi bawah, seperti cleaning service sering kali memasang wajah penjilat di hadapannya.Hari ini di kantor Leo Group lebih heboh dari hari-hati sebelumnya. Banyak yang sudah tahu bahwa besok adalah hari pernikahan Levon dan Rose. Yang biasanya Levon masih mendapat cibiran-cibiran merendahkan dari mereka semua, kini semua mata menatap iri dan dengki pada Levon.“Hebat ... Dengan sekejap saja, Rose bisa menyebarluaskan berita pernikahan ini.” Levon membatin dengan senyuman penuh arti sambil tetap berjalan ke ruangannya.Di tengah perjalanan menuju ruangan supervisor cleaning service, ia berpapasan dengan sejumlah karyawan yang
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Kebebasan Fletcher dan Eric

Berita pernikahan Levon dan Rose tersebar dengan cepat. Media-media ternama mulai menyorot berita pernikahan ini karena mereka berdua adalah karyawan perusahaan Leo Group. Media mapun televisi di seluruh dunia berlomba-lomba meliput dan menayangkan berita apa saja yang berkaitan dengan perusahaan ternama itu.Berita pernikahan ini juga terdengar oleh Fletcher yang mendekam di dalam penjara. Perasaan kesal, benci, marah, dan dendam menjadi satu. Ia sangat terpukul mendengar pernikahan Levon dengan Rose.“Ini tidak mungkin! Tidak mungkin!” raung Fletcher sambil memukul jeruji besi, lalu tangannya mengacak dan meanarik rambutnya dengan penuh amarah. Kehidupannya saat ini jauh dari apa yang dibayangkan. Dulu ia adalah direktur keuangan di perusahaan ternama, tapi kini ia hanya sampah masyarakat yang akan menghabiskan 15 tahun berikutnya di dalam penjara.“Mengapa hidupku jadi seperti ini?” tanya Fletcher pada dirinya sendiri. Raut wajahnya me
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Rose Bertemu Keluarga Levon

Levon dan Rose hanya bekerja setengah hari. Mereka pulang dengan senyuman indah menatap pernikahan esok hari. Levon juga memberitahu pada Rose bahwa keluarganya sudah datang dan berada di rumah sewanya.Rose mempercepat laju mobilnya, tidak sabar ingin bertemu dengan calon mertua dan adik iparnya. Setiba di rumah sewa Levon,  Rose semakin melebarkan senyuman ketika melihat dua orang gadis cantik yang bersenda gurau di depan rumah.“Itu pasti adikmu?” tebak Rose.“Tebakanmu benar, Rose,” jawab Levon dengan tatapan bangga pada kedua adik angkatnya.“Mereka sangat cantik,” puji Rose pada Olivia dan Arlina yang mendekat ke mobil.“Mereka juga pendiam. Jadi kau harus bisa menjadi sahabatnya,” ungkap Levon pada Rose yang mulai membuka pintu mobil. Rose mengangguk, ia tahu harus berbuat apa agar calon adik ipar cepat akrab dengannya.“Hei! Pasti kalian adiknya kak Levon ya?” tanya Ros
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Alasan Pembebasan

Levon tersenyum miring, “Jika kalian melapor, Rose pasti mengincar nyawa kalian. Dan mau tidak mau aku harus melindungi kalian, tapi dampaknya mungkin akan buruk. Rose pasti curiga kalau kalian bukan orang sembarangan. Tidak mungkin orang tua dari anak supervisor cleaning service mempunyai pelindung. Rose pasti curiga ada Tuan Leo dibalik semua ini dan ada sesuatu yang harus dia selidiki. Bukan suatu kebetulan jika Tuan Leo selalu menolong Levon dan orang tuanya dari ancaman orang lain.” Levon menjelaskan dengan tatapan serius dan tetap mempertahankan volume suara agar tidak terdengar oleh Rose yang sedang memasak di dapur. Jarak antara ruang tamu dan dapur di rumah sewa ini tidak terlalu jauh. Jika mengeraskan suara, pasti akan terdengar. “Jadi apa rencana kita, Tuan?” tanya Emma. “Fletcher sangat mencintai Rose. Dia tidak rela Rose menjadi milikku. Dia akan tetap berusaha memisahkan kami, karena aku sangat yakin Fletcher tidak tahu kalau orang yang membebaskan diri
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Pertemuan Singkat

Setelah makan siang bersama yang diselimuti oleh sebuah canda tawa dan kehangatan sebuah keluarga, Rose izin pulang terlebih dahulu. Ia akan datang lagi nanti malam untuk menjemput Levon dan keluarganya.Ketika Rose benar- benar pergi, Levon langsung memasang wajah serius dan memberikan titah pada Azmir dan Emma untuk menghubungi sebagian orang-orang kepercayaannya agar berkumpul di mansion secepatnya.***Di mansion, lebih dari 100 orang kepercayaan Levon berkumpul di ruangan khusus kedap suara dengan duduk rapi di lantai. Sementara itu, Levon, Amelia, Pulisic, dan keluarga setingannya duduk di sofa menghadap ke arah mereka.“Terima kasih kalian sudah datang dengan cepat di pertemuan mendadak ini. Aku meminta kalian datang kesini agar aku bisa meminta tolong secara langsung pada kalian,” kata Levon memulai pembicaraan dengan sangat santai dan tersenyum sambil mengedarkan pandangan ke semua orang kepercayaannya yang.“Siap! Kami sia
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more

Hari Pernikahan

Sebuah mobil pengantin berwarna hitam yang diiringi mobil rombongan lainnya sedang menuju gedung mewah yang terletak di tengah-tengah Kota New York. Di gedung itu sudah penuh dengan karangan bunga ucapan selamat untuk kedua mempelai pengantin.Selamat menikah Azmir Levon dan Elza Rose. Semoga anda mendapatkan cinta dan kebahagiaan seumur hidup.Banyak dari berbagai pihak yang mengirimkan karangan bunga ucapan selamat untuk Levon dan Rose. Banyak orang-orang penting di Negara ini yang hadir ke pernikahan mereka. Media-media ternama juga meliput pernikahan ini, apalagi mengetahui fakta bahwa Elza Rose adalah anak dari pemilik perusahaan insudtri kimia milik Frankie Robert.Dengan balutan gaun pernikahan yang selaras berwarna putih, Levon terlihat gagah menggandenng Rose yang tampak begitu cantik dan anggun. Mereka menyusuri jalan menuju pelaminan dengan melemparkan senyuman kepada para tamu yang datang.“Pernikahan ini seharusnya tidak pernah terjadi,
last updateLast Updated : 2021-10-13
Read more

Malam Pembakaran

Amelia dan Pulisic bergerak dengan cepat setelah menerima pesan dari Levon. Mereka menyuruh orang kepercayaan Levon lebih memperketat dan mengawasi pabrik yang ada di New York. Mereka juga datang untuk memantau secara langsung pabrik itu. Saat tiba di pabrik, karyawan yang bekerja shift malam terkejut. Bahkan di antaranya terlihat gelisah.  “Bukankah dia kerjanya sift pagi?” tanya Amelia pada Pulisic dengan memberi kode lewat matanya menunjuk salah satu karyawan yang terlihat jelas gerak-geriknya tidak tenang. “Nona benar. Dia pasti anak buahnya Rose,” jawab Pulisic dengan tatapan geram ke arah karyawan itu. Rose mendekati karyawan itu dengan berusaha tetap bersikap santai, Pulisic pun mengikuti dari belakang. “Hei siapa namamu?” sapa Amelia pada karyawan itu. Karyawan itu sedikit gugup, “Brandon ... Nama saya Brandon, Nona.” “Bukankah kau bekerja di pagi hari?” tanya Amelia penuh selidik. “Itu ...S-saya gantian de
last updateLast Updated : 2021-10-14
Read more

Kemana Rose Pergi?

“Apakah kau ingin mengatakan sesuatu, Hubert?” Yang tadinya Amelia menatap tajam pada Hubert, kini ia menatapnya dengan tatapan biasa. Amelia berharap Hubert mengakui semua kejahatan Rose. “Saya kecewa ...” Hubert menghentikan ucapannya, ia bagai masih berpikir kalimat selanjutnya yang harus diutarakan. Amelia tersenyum tipis, ia yakin Hubert akan mengungkapkan kejatahan Rose. Pulisic juga memasang telinga lebar-lebar, meski ia masih sibuk menghahajar karyawan itu. “Saya kecewa padanya karena dia sudah berniat ingin memotong salah satu pipa kondensat. Di harus dihukum!” Hubert berteriak menunjuk karyawan itu.  Amelia kecewa dengan jawaban yang diberikan oleh Hubert. Amelia melihat mata Hubert penuh kebohongan. “Bukankah itu tugasmu mengawasi karyawan yang ada di pabrik?” tanya Amelia dengan tatapan tajam pada Hubert. Amelia benar-benar kecewa karena Hubert tidak berterus terang. Hubert menoleh dan detik berikutnya menunduk dengan
last updateLast Updated : 2021-10-15
Read more
PREV
1
...
56789
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status