Amelia tersenyum miring mendengar Levon memuji wanita iblis itu, “Jujur aku tidak setuju kau menikah dengannya.” Levon tidak menjawab, ia lebih memilih mengangkat telepon Rose. “Ya, Rose?” “Ada dimana?” tanya Rose dengan suara lembut. “Ada di ruanganku, kenapa?” jawab Levon melembutkan suara, tetapi sebenarnya ia ingin tertawa menatap Amelia. Sepupunya itu berpura-pura ingin muntah mendengar suara lembutnya pada Rose. “Bisakah kau ke ruanganku? Aku sangat merindukanmu,” kata Rose dengan suara memelas. “Baiklah, tunggu. Raja akan menemui Sang Ratu,” jawab Levon sambil menahan tawa karena melihat tingkah Amelia yang mengejek dirinya dengan menjelek-jelekkan wajah. Levon memutus sambungan telepon, tawanya langsung lepas begitu saja. “Pergilah, nanti wanitamu marah,” sindir Amelia. Levon tidak menjawab, ia justru meneruskan tawanya. Lalu, ia melihat ke arah Pulisic yang melangkah menghampiri dirinya. “Tuan, saya sudah
Last Updated : 2021-10-05 Read more