All Chapters of Awas, Bos Jatuh Cinta!: Chapter 101 - Chapter 110
1747 Chapters
Bab 101
“Howard atasan Sharon dan desain itu sudah sempat dikirimkan ke dia. Secara langsung, dia ada hubungannya dengan ini. Selain itu… aku juga harus bertanggung jawab untuk ini. Desainnya diserahkan kepada aku, tetapi aku cek teliti sebelum membawanya ke rapat. Kalau ini harus diselidiki, aku juga bersalah.” Saat ia berbicara dengan tenang, ia mengetukkan jarinya yang elegan ke meja.Penelope merasa jantungnya menyempit, dan nafasnya menjadi sesak saat ia menatapnya. Ia berkata dengan suara yang lebih dingin, "Kenapa kamu begitu melindunginya?"Sharon Jeans adalah sumber bencana!“Penelope, aku nggak melindunginya. Aku cuma mengurus hal-hal ini seperti yang seharusnya. Jelas ada sesuatu yang lebih dari yang kita lihat. Kita nggak bisa menyalahkan orang yang nggak bersalah.” Tanpa menunggu jawaban darinya, Simon melanjutkan, “Gimana kalau begini? Dia mungkin akan mengingat desainnya kalau dia mendesainnya sendiri. Kenapa kita nggak kasih waktu satu hari untuk membuatnya kembali?”Kalau Shar
Read more
Bab 102
"Presiden Zachary, Anda ..." Ia sangat gugup hingga jantungnya seakan melompat keluar dari dadanya.Ia merasakan bahaya ketika ia tiba-tiba bersandar lebih dekat padanya, terutama ketika ia melihat kilatan berbahaya di matanya. Detak jantungnya kembali kencang.Simon menatapnya dengan serius saat ia berkata dengan tenang, "Misalnya ... kamu cium aku..."‘Cium... Cium dia?’Sharon merasakan darah di tubuhnya membeku. Apa ia sengaja supaya dapat ciuman darinya?Ia menarik bibirnya menjadi senyum kering ketika ia berkata, “Itu … kayaknya gak etis yah? Ini kan di kantor.”"Itu makanya aku cuma minta cium, bukan yang lain." Untuk beberapa alasan, ia selalu merasa lucu ketika wajah Sharon memerah karena gugup.Kenapa wanita ini begitu malu? Apa satu kalimat cukup untuk buat ia tersipu?Sharon merasakan kulit kepalanya tergelitik. Apa artinya ia akan membuatnya melakukan sesuatu yang lain kalau ia tidak menciumnya?Tentu saja, ia terlalu malu untuk bertanya padanya apa maksud kalimat 'yang la
Read more
Bab 103
Howard tertegun sejenak. Ketika ia melihat tangannya bengkak karena luka bakar, ia segera meraih pergelangan tangannya dan menariknya ke ruang istirahat. Ia menyalakan keran dan meletakkan tangannya di bawah air dingin yang mengalir.Sharon memelototinya. "Apa kamu melakukan ini dengan sengaja?"Howard fokus pada tangannya yang terbakar dan berkata dengan dingin, "Aku tidak sejahat itu."“Lalu kenapa kamu belum pergi? Kenapa kamu berdiri di belakangku dengan secangkir kopi?” Semakin Sharon memikirkannya, semakin banyak hal yang tampak mencurigakan.“Aku buatkan kamu secangkir kopi karena aku lihat kamu lembur.”Sharon mengejek dan berusaha menarik tangannya kembali. “Nggak perlu munafik. Kamu mau rusak hasil desain saya, bukan?!”Howard tampaknya tidak mendengarnya saat ia mematikan keran dan mengambil salep dari kotak P3K.Gerakannya terampil, tetapi ini hanya membuat Sharon lebih melawannya.“Howard Zachary, Kamu direktur desain. Jangan berpikir Kamu akan bebas dari tanggung jawab ap
Read more
Bab 104
Sharon melirik pria galak ini. Mungkin sudah lewat jam kantor dan tidak ada orang lain di sini, tapi ini masih kantor mereka. Tidak pantas baginya untuk pegang tangannya seperti ini, bukan?Tatapan Howard menjadi dingin selama sepersekian detik ketika ia berjalan keluar dan melihat pamannya memegang tangan Sharon. Namun, ia berpura-pura baik dan bertanya, "Paman, apa bibi mau dibawa ke rumah sakit?"Tidak ada yang tahu apakah Simon mendengar apa yang ia katakan. Ia bahkan tidak melirik Howard saat ia berjalan melewatinya sambil memegang tangan Sharon dengan erat.Secepat kilat ia membawa Sharon ke dalam lift dan menghilang dari pandangan Howard.Senyum di wajahnya sudah lama menghilang. Tangannya, yang tergeletak di sampingnya, mengepal.Ketika mereka keluar dari lift, pria itu masih memegang tangan Sharon. Ia terlihat gusar. Langkah nya Panjang hingga Sharon harus mempercepat jalannya jika ia ingin mengejarnya.Ia diam-diam menilai ekspresi di wajah pria itu. Ia tampaknya tidak dalam
Read more
Bab 105
Sharon baru saja memasuki ruangan ketika seseorang mengetuk pintu. "Nyonya. Zachary, saya Xavier Fuller. Presiden Zachary memanggil saya.”Sharon tahu Xavier adalah dokter keluarga Zachary. Kenapa Simon memanggilnya?Ia membuka pintu. “Dr. Xavier Fuller?”Xavier tersenyum ramah dan berkata dengan sopan, “Presiden Zachary bilang tangan Nyonya luka. Ia minta aku untuk datang dan mengobatinya.”Hati Sharon tersentak ketika mendengar itu. Pria tadi terlihat dingin sebelumnya, tetapi dia panggil dokter secepat ini?"Kalau begitu, maaf ya aku harus merepotkanmu," katanya sambil membuka pintu dan mempersilakan dokter itu masuk."Jangan khawatir. Ini pekerjaan saya."Ketika Sebastian mendengar ibunya telah melukai tangannya, ia segera meninggalkan tugas sekolahnya dan berlari. "Bu, kok bisa tanganmu terluka?" Pria kecil itu menatap sedih ke tangannya yang bengkak saat ia menundukkan kepalanya dan meniupnya. “Pasti sakit banget ya?”“Nggak apa-apa. Ibu gak sengaja ketumpahan air panas.”Dokter
Read more
Bab 106
Jantung Sharon berdetak kencang. Bahkan nafasnya menjadi sedikit lebih cepat. "Terus kenapa? Apa hubungannya sama kamu? Kami nggak buat kesalahan kok,kesalahan lima tahun yang lalu, jadi apa salahnya kalau aku jatuh cinta sama dia sekarang?""Apa yang kamu suka dari dia?" Howard tiba-tiba berteriak marah dan menatapnya dengan tatapan sinis. "Kamu bahkan nggak mengizinkanku menyentuhmu dulu waktu kita pacaran. Tapi sekarang?""Diam!" Sharon tidak tahan lagi dengan kata-kata kotor Howard, ia mengangkat tangannya dan menampar pria itu dengan gemetar karena marah.Tamparan itu membuat Howard menutup mulutnya, tetapi kegilaan berkumpul dengan cepat di matanya. Ia menjepitnya lebih keras ke mobil. "Ada apa? Apa aku salah? Atau... apa pamanku nggak pernah menyentuhmu? Ia nggak mikirin kamu karena pernikahan kalian pura-pura!"Ada kilatan kepanikan di mata Sharon dan ia meronta. "Lepaskan aku, brengsek! Pamanmu nggak akan memaafkanmu kalau kamu berani menyentuhku!"Entah apa yang memicu Howard
Read more
Bab 107
Simon mengulurkan tangan, mencengkeram kerahnya, dan mengangkatnya. Tinjunya yang terkepal akan dihantamkan lebih keras lagi!Suara seorang wanita yang berteriak lagi. "Berhenti!"Teriakan dingin itu membuat Sharon ketakutan dan ia buru-buru maju untuk meraih tangan Simon tepat saat dia akan memukuli Howard sampai mati.Dia berbalik untuk melihat dan Penelope datang dengan wajah tegas."Apa kalian gila? Bertengkar di rumah Zachary. Kalian pikir saya nggak ada di sini? Penelope sangat marah dan dadanya naik-turun karena marah.Tangan Simon yang terangkat perlahan-lahan jatuh, tetapi dia masih menatap Howard dengan dingin dan memperingatkannya, "Dia adalah istri saya sekarang. Jangan berani-berani sentuh dia lagi!"Wajah Howard memar. Meski dipukuli dengan parah, namun masih terlihat ada pertahanan yang tersembunyi di tatapannya.Penelope melirik dingin ke arah Sharon. 'Semua untuk wanita ini lagi! Fiona benar, wanita ini bawa masalah!'Sharon mengatupkan bibirnya, tidak mengharapkan ini
Read more
Bab 108
Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak membalas, "Omong kosong! Kamu tadi itu menghina saya dan memaksa dekat dekat!" Ia memandang Penelope dan menambahkan, "Kalau ga ada yang percaya, bisa lihat CCTV!"Ada kamera pengintai di mana-mana di rumah Zachary, termasuk garasi. Kebohongan Howard akan terlihat begitu mereka memeriksa rekaman pengawasan."Brengsek! Kamu memarahi ibuku lagi!" Sebastian keluar dari pelukan ibunya dan berlari untuk memukul Howard ketika ia mendengar apa yang dikatakan ibunya."Sebastian, sini sama Kakek." Douglas takut mereka akan mempengaruhi anak itu dengan buruk."Kakek, kamu harus menghukum dia. Dia memarahi ibuku," kata Sebastian sambil menunjuk Howard dengan marah."Aku akan hukum kalau dia bersalah. Sini yuk."“Aku mau sama Ibu." Sebastian berlari kembali ke ibunya.Penelope menatap Howard lagi, tapi kali ini lebih tegas. "Howard, coba jelaskan sekarang!" Ia mengenal Simon. Ia tidak akan menyerang keponakannya kecuali Howard telah melakukan kesalahan.Tatap
Read more
Bab 109
"Tunggu. Siapa bilang kamu bisa bawa anak itu?" tanya Douglas tiba-tiba.Hati Sharon sedikit bergetar. Sebelum ia bisa bereaksi, Douglas mengeluarkan perintah, "Bawa anak itu kembali ke kamarnya."Beberapa pelayan segera mendekatinya dan mengambil anak itu darinya.Sharon terkejut. "Mau apa kalian? Pergi. Jauhkan tangan kalian dari anakku!"Sebastian juga menolak pendekatan pelayan itu. "Pergi. Aku ingin tinggal bersama Ibu!"Simon membanting meja dan melompat berdiri. "Berhenti! Aku akan patahkan tangan siapa pun yang berani sentuh mereka!"Para pelayan terlalu takut untuk bergerak dan hanya saling memandang.Simon berjalan mendekat dan mengangkat anak itu. "Sebastian, tinggallah sma kakekmu ya sementara ibumu dan aku pergi beberapa hari."Simon membawa anak itu ke Douglas. "Ayah, jaga anak itu. Aku akan pindah sama Sharon."Mata Sharon melebar. 'Apa dia sudah gila? Saya nggak bisa meninggalkan anak di rumah Zachary!'"Sebastian..." Sharon ingin mengambil putranya kembali.Simon mengh
Read more
Bab 110
Dia dengan paksa menarik kembali tangannya, mencoba menahan rasa sakit di matanya saat dia menolak untuk menangis di depannya dan menatap Simon dengan mata merah. "Howard menggertakku di kantor dan di rumah. Kamu juga mencurigai aku berselingkuh dengannya. Kakakmu tidak menyukaiku dan ingin menyingkirkanku. Oke, aku bakal pergi. Tapi kenapa ayahmu mau ambil anakku? Kamu bahkan bantu mereka ambil anakku! Kembalikan anakku! Kembalikan dia!"Dia mencoba untuk tidak menangis pada awalnya, tetapi tidak bisa tahan saat dia berbicara. Semua keluhan dan kesedihannya keluar semua. Dia mengepalkan tinjunya dan meninju dada Simon, menangis, "Kembalikan dia. Kembalikan Sebastian padaku!"Simon mengerutkan kening dalam-dalam dan membiarkan tinjunya memukulnya saat dia berdiri diam. Ketika dia melihatnya menangis dengan air mata meleleh di pipinya dan terlihat seperti gadis kecil yang dianiaya, hatinya bergetar.Sharon mengalami depresi akhir-akhir ini karena dia terus-menerus merasa seperti bergant
Read more
PREV
1
...
910111213
...
175
DMCA.com Protection Status