Alfan masih memikirkan ucapan Papa Andre dan juga laki-laki yang berniat merebut Bulan darinya. Marvin Ian Adiprama, aku tidak akan membiarkanmu mengambil Bulan dariku, batin Alfan penuh tekad. Sekitar pukul tujuh malam, Alfan mengendarai mobilnya untuk pulang, namun sebelum itu ia akan datang menemui Bulan sesuai janjinya. Saat mengetuk pintu ternyata mertuanya yang membuka. Perempuan paruh baya tersebut menatapnya dengan heran. Tentu saja melihat wajahnya lebam kebiruan pasti menimbulkan banyak pertanyaan. “Alfan, ada apa dengan wajahmu? Kamu berkelahi,” tanya Mami Tari dengan penuh selidik. Belum sempat Alfan menjawab, Bulan dari dalam berteriak untuk membiarkan Alfan masuk. “Mami lupa. Ayo masuk.” Alfan tersenyum dan masuk ke dalam rumah. Setidaknya ia masih bersyukur karena masih diterima baik setelah apa yang dilakukan. “Loh, Mas Alfan kenapa dengan wajahmu ini?” Bulan yang melihat Alfan terlihat kacau langsung bang
Read more