Tak hanya aku yang terkejut, tapi begitu juga Ayu. Hanya saja, dia bukan terkejut karena melihatku, melainkan Karin. Dengan mulut yang sedikit terbuka, dia mendekat. Menelisik penampilan Karin dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Karin?" gumamnya tak percaya. Karin terlihat bingung. Dia menoleh padaku, sedangkan diri ini masih membeku. "Mas, ini serius Karin?" Pertanyaan Ayu menyentakku dari kebekuan. "Iya, ini Karin. Ayo kita pergi!" ajakku pada Karin. "Tunggu, Mas!" Ayu menahan langkah kami dengan menghadang di depan. "Aku masih tidak percaya kalau ternyata dia masih hidup. Bagaimana bisa?" "Sudahlah diam. Kami harus pulang," tukasku. Kesal dan takut bercampur menjadi satu. "Ayo, Karin. Jangan hiraukan dia!" "Sebentar, Mas!" Lagi-lagi Ayu menahan langkahku.
Last Updated : 2021-10-26 Read more