Caraline hanya melirik Diego dengan ekor mata. Wanita itu lupa kalau pria di sampingnya memiliki telinga tajam. Ia diam sesaat untuk merangkai kata sebagai jawaban yang masuk akal. “Kau tahu, sejak kecil aku tidak terlalu menyukai anjing. Ketika mendiang adikku menitipkan anjing itu padaku, aku tentu saja ... tidak bisa menolaknya.”“Oh, jadi ini semacam terbiasa untuk mencintai,” kata Diego, “itu pasti tak mudah.”Caraline sontak terbatuk. Ia menolak sodoran minuman dari Diego. Terbiasa untuk mencintai? Yang benar saja, batinnya.“Sejak kecil aku juga tidak menyukai ayahku,” ujar Diego dengan pandangan mendongak ke langit senja. Kedua tangannya diletakkan di samping tubuh. Ia menoleh ke arah Caraline sekilas, kemudian kembali melabuhkan tatapan pada cakrawala.Diego melanjutkan, “Dia tipe ayah yang keras, tak suka dibantah, bahkan tak sungkan untuk memukuliku bila aku melakukan ke
Read more