Safira seketika mengerjap-ngerjap. "Oh, nggak." Lantas tersenyum kaku. "Oh, iya." Safira teringat sesuatu. "Gue minta maaf, ya. Sikap gue ke kakak nggak mengenakkan." "Oh itu. Iya, nggak pa-pa. Santai aja. Kakak paham, kok, paham banget," jawab Fajar. "Iya, gue...gue cuman takut," "Takut kenapa?" Fajar menatapnya heran. "Eng, takut aja." Safira menggosok tengkuknya. "Makanya kakak ke sini buat ngelurusin semua. Kakak mau lo tau kalau kita, kakak sama kak Tino cuman mau temenan sama lo. Maafin kakaj juga sikap kakak udah bikin lo takut, tapi kakak nggak bermaksud. Kakak cuman berusaha nenangin lo. Maafin Evan juga kalau udah bikin lo tersinggung. Tapi sungguh kita nggak bermaksud nyakitin perasaan lo," jelas Fajar panjang lebar. Ya, niat awal Fajar memang hanya ingin berteman dengan Safira karena dia juga penasaran dengan sosok Safira yang biasa Evan ceritakan. Tapi, melihat reaksi dan sikap Safira yang tadi siang, dia jadi beruba
Read more